Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN SEKOLAH
Hakekat Manajemen Sekolah
Dibuat sebagai salah satu syarat mata kuliah Manajemen Sekolah
Dosen pengampu : Kurniana Bektiningsih, M.Pd

DISUSUN OLEH :
1. Enie Vita Sari (1401416018)
2. Yogi Agung Prasetyo (1401416027)
3. Ela Yunita (1401416043)
4. Amelia Dewanti (1401416049)

ROMBEL 48

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017/2018

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3


A. Latar Belakang ............................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5
1. Pengertian Manajemen Sekolah ................................................................... 5
2. Tujuan Manajemen Sekolah ......................................................................... 6
3. Fungsi-fungsi Manajemen Sekolah .............................................................. 8
4. Prinsip-Prinsip Manajemen Sekolah .......................................................... 12
5. Ruang Lingkup Manajemen Sekolah ......................................................... 13
6. Istilah-istilah yang Berkaitan dengan Pengertian Manajemen ................... 15
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 17
A. SIMPULAN ............................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, manajemen sekolah menjadi sorotan tersendiri.
Sekolah sebagai lingkungan yang sangat kompleks perlu melakukan
manajemen untuk menertibkan sekolah agar proses pembelajaran berjalan
lancar. Pada dasarnya manajemen sekolah merupakan aplikasi dari ilmu
manajemen dalam kegiatan persekolahan. Kegiatan persekolahan akan
berjalan dengan baik jika diatur atau dikelola dengan tepat dan benar.
Kemampuan dan penguasaan manajemen sekolah akan mengantarkan
sekolah mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Dalam mengelola
sekolah tentu diperlukan landasan-landasan yang dapat dijadikan dasar
dalam proses pengelolaan demi tercapainya tujuan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen sekolah?
2. Apakah tujuan dibentuknya manajemen sekolah?
3. Apakah fungsi dari manajemen sekolah?
4. Apa sajakah prinsip-prinsip yang perlu diterapkan dalam
penyelenggaraan manajemen sekolah?
5. Apa sajakah ruang lingkup manajemen sekolah?
6. Apa sajakah istilah-istilah yang berkaitan dengan manajemen sekolah?

C. Tujuan
1. Dapat menjelaskan pengertian manajemen sekolah.
2. Dapat menjelaskan tujuan dibentuknya manajemen sekolah.
3. Dapat menjelaskan fungsi manajemen sekolah.
4. Dapat menyebutkan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam
penyelenggaraan manajemen sekolah.

3
5. Dapat menyebutkan ruang lingkup manajemen sekolah.
6. Dapat menyebutkan istilah-istilah yang berkaitan dengan manajemen
sekolah

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Manajemen Sekolah


Dalam perkembangannya istilah manajemen disamakan secara
substansial dengan istilah administrasi. Namun, pada kenyataannya masih
ditemukan kontroversi dan inkonsistensi dalam penggunaan istilah
manajemen. Di satu pihak ada yang tetap cenderung menggunakan istilah
manajemen, sehingga dikenal dengan istilah manajemen pendidikan. Di
lain pihak, tidak sedikit pula yang menggunakan istilah administrasi
sehingga dikenal istilah administrasi pendidikan. Perbedaan keduanya
hanya terletak pada ruang lingkupnya saja. Administrasi lebih luas ruang
lingkupnya. Namun pada intinya keduanya menekankan pada tercapainya
efisiensi dan efektivitas kerja.
Menurut asal katanya, management berasal dari kata latin yaitu
"manus" yang artinya "to control by hand" atau "gain result". Kata
manajemen mungkin juga berasal dari bahan Italia manggis yang berarti
"mengendalikan," kata ini merupakan kata yang mendapat pengaruh dari
bahasa Perancismanege yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal
dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana dalam
istilah inggris, ini juga berasal dari Bahasa italia. Bahasa Perancis
kemudian mengadopsi kata ini dari Bahasa Inggris menjadi management,
yang berarti seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen sekolah pada hakikatnya mempunyai pengertian yang
sama dengan manajemen pendidikan. Namun, manajemen pendidikan
mempunyai jangkauan yang lebih luas daripada manajemen sekolah.
Dalam buku manajemen sekolah karangan Drs. Sutomo, M.Pd., dkk
disebutkan bahwa manajemen sekolah merupakan aplikasi ilmu
manajemen dalam bidang persekolahan.Sedangkan menurut James Jr.
manajemen sekolah adalah proses pendayagunaan sumber-sumber

5
manusiawi bagi penyelenggara sekolah secara efektif. Sedangkan dalam
konteks pendidikan ada juga manajemen pendidikan.
Menurut Rohiat (2009: 14), manajemen sekolah adalah melakukan
pengelolaan sumber daya yang dimiliki sekolah. Hal ini berarti manajemen
sekolah sebagai pengelolaan sekolah yang dilakukan dengan dan melalui
sumber daya yang dimiliki sekolah untuk mencapai tujuan sekolah.
Manajemen pendidikan umumnya dan manajemen sekolah khususnya
merupakan pengelolaan institusi (sekolah) yang dilakukan dengan dan
melalui pendidik dan tenaga kependidikan untuk mencapai tujuan sekolah
secara efektif dan efisien.
Menurut Ali Imron manajemen pendidikan adalah proses penataan
kelembagaan pendidikan, dengan melibatkan sumber potensial baik yang
bersifat manusia maupun yang bersifat non manusia guna mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien.Administrasi sekolah - manajemen
sekolah. Penggunaan istilah administrasi dan manajemen dalam bidang
persekolahan (pendidikan) secara substansial sebenarnya tidak jauh
berbeda. Keduanya dapat dipandang secara esensial dari sudut pandang
yakni sebagai ilmu, sebagai seni dan sebagai suatu proses kegiatan.
Meski terdapat beragam pengertian manajemen atau administrasi,
namun secara esensial dapat ditarik benang merah tentang pengertian
manajemen sekolah, bahwa : (1) manajemen sekolah merupakan suatu
proses kegiatan; (2) manajemen sekolah memanfaatkan berbagai sumber
daya; dan (3) manajemen sekolah berupaya untuk mencapai tujuan
tertentu.

2. Tujuan Manajemen Sekolah


Sekolah sebagai suatu organisasi memiliki tujuan institusional
(kelembagaan) baik tujuan institusional umum, maupun tujuan
institusisonal khusus. Tujuan institusional umum mengacu pada jenjang
dan jenis pendidikan, sedang tujuan institusional khusus diwarnai oleh
penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. Sebagai contoh : SMP memiliki

6
tujuan institusional umum yang sama, tetapi SMP yang diselenggarakan
oleh negara dan yang diselenggarakan oleh yayasan tertentu akan memiliki
tujuan institusional khusus yang berbeda. Tujuan akhir dari manajemen
sekolah adalah membantu memperlancar pencapaian tujuan sekolah agar
tercapai secara efektif dan efisien.
Tujuan utama penerapan Manajemen Sekolah pada intinya adalah
untuk penyeimbangan struktur kewenangan antara sekolah, pemerintah
daerah pelaksanaan proses dan pusat sehingga manajemen menjadi lebih
efisien. Kewenangan terhadap pembelajaran di serahkan kepada unit yang
paling dekat dengan pelaksanaan proses pembelajaran itu sendiri yaitu
sekolah.
Tujuan penerapan Manajemen sekolah adalah untuk memandirikan
atau memberdayakan sekolah melalui kewenangan kepada sekolah dan
mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara
partisipatif.
Manajemen sekolah juga bertujuan untuk:
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang
tersedia.
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
menyelenggarakan pendidikan melalui pengambilan keputusan
bersama.
3. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orangtua, masyarakat,
dan pemerintah tentang mutu sekolahnya.
4. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu
pendidikan yang akan dicapai.
Secara lebih rinci tujuan khusus dilaksanakannya manajemen
sekolah yang baik agar: Pertama, pada setiap jenis dan jenjang pendidikan
terjadi adanya efektivitas produksi. Kedua, tercapinya efisiensi
penggunaan sumber daya dan dana, tidak terjadi pemborosan baik waktu,
tenaga maupun uang dan lainnya. Ketiga, para lulusannya mampu

7
menyesuaikan diri dalam kehidupan di masyarakat. Keempat, terciptanya
kepuasan kerja pada setiap anggota warga sekolah.

3. Fungsi-fungsi Manajemen Sekolah


Fungsi manajemen sekolah berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan
manajemen sekolah. Fungsi-fungsi yang berkaitan dengan pengelolaan
sekolah dapat diklasifikasikan menurut wujud problemnya, kegiatan
manajemen dan kegiatan kepemimpinan. Fungsi manajemen sekolah
berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan manajemen sekolah. Fungsi-fungsi
yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah dapat diklasifikasikan menurut
problemnya, kegiatan manajemen dan kegiatan kepemimpinan.
Fungsi manajemen sekolah dilihat dari wujud problemnya terdiri
dari bidang-bidang garapan (substansi) dari manajemen sekolah. Problem-
problem yang merupakan bidang garapan dari manajemen sekolah terdiri
dari:
1) Bidang Pengajaran atau Kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang
utama di sekolah. Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur
pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun dan
terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya. Tahapan
manajemen kurikulum di sekolah dilakukan melalui empat tahap :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian dan koordinasi
c. Pelaksanaan
d. Pengendalian.
2) Bidang Kesiswaan
Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar, yaitu :
(a) siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, sehingga
harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan
pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka; (b) kondisi

8
siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual,
sosial ekonomi, minat dan seterusnya. Oleh karena itu diperlukan wahana
kegiatan yang beragam, sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk
berkembang secara optimal; (c) siswa hanya termotivasi belajar, jika
mereka menyenangi apa yang diajarkan; dan (d) pengembangan potensi
siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif,
dan psikomotor.
3) Bidang Personalia
Terdapat 4 prinsip dasar manajemen personalia yaitu : (a) dalam
mengembangkan sekolah, sumber daya manusia adalah komponen paling
berharga; (b) sumber daya manusia akan berperan secara optimal jika
dikelola dengan baik, sehingga mendukung tujuan institusional; (c) kultur
dan suasana organisasi di sekolah, serta perilaku manajerial sekolah sangat
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pengembangan sekolah; dan (d)
manajemen personalia di sekolah pada prinsipnya mengupayakan agar
setiap warga dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai
tujuan sekolah. Disamping faktor ketersediaan sumber daya manusia, hal
yang amat penting dalam manajamen personalia adalah berkenaan
penguasaan kompetensi dari para personil di sekolah. Oleh karena itu,
upaya pengembangan kompetensi dari setiap personil sekolah menjadi
mutlak diperlukan.
4) Bidang Keuangan
Manajemen keuangan di sekolah terutama berkenaan dengan kiat
sekolah dalam menggali dana, kiat sekolah dalam mengelola dana,
pengelolaan keuangan dikaitkan dengan program tahunan sekolah, cara
mengadministrasikan dana sekolah, dan cara melakukan pengawasan,
pengendalian serta pemeriksaan. Inti dari manajemen keuangan adalah
pencapaian efisiensi dan efektivitas. Oleh karena itu, disamping
mengupayakan ketersediaan dana yang memadai untuk kebutuhan
pembangunan maupun kegiatan rutin operasional di sekolah, juga perlu
diperhatikan faktor akuntabilitas dan transparansi setiap penggunaan

9
keuangan baik yang bersumber pemerintah, masyarakat dan sumber-
sumber lainnya.
5) Bidang Sarana dan Prasarana
Manajemen perawatan preventif sarana dan prasana sekolah
merupakan tindakan yang dilakukan secara periodik dan terencana untuk
merawat fasilitas fisik, seperti gedung, mebeler, dan peralatan sekolah
lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja, memperpanjang usia
pakai, menurunkan biaya perbaikan dan menetapkan biaya efektif
perawatan sarana dan pra sarana sekolah.
Dalam manajemen ini perlu dibuat program perawatan preventif di
sekolah dengan cara pembentukan tim pelaksana, membuat daftar sarana
dan pra sarana, menyiapkan jadwal kegiatan perawatan, menyiapkan
lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada masing-masing
bagian dan memberikan penghargaan bagi mereka yang berhasil
meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan
kesadaran merawat sarana dan prasarana sekolah.
Sedangkan untuk pelaksanaannya dilakukan : pengarahan kepada
tim pelaksana, mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat
sarana dan prasarana, menyebarluaskan informasi tentang program
perawatan preventif untuk seluruh warga sekolah, dan membuat program
lomba perawatan terhadap sarana dan fasilitas sekolah untuk memotivasi
warga sekolah.
6) Bidang Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (HUMAS)
Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyrakat merupakan
seluruh proses kegitan yang direncankan dan diusahakan secara sengaja
dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu untuk
mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya, sehingga kegiatan
operasional sekolah/ pendidikan semakin efektif dan efisien, demi
membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Sekolah merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dengan
masyarakat. Hubungan serasi, terpadu serta timbal baliknya antara sekolah

10
dan masyarakat harus diciptakan dan dilaksanakan agar meningkatkan
mutu pendidikan dan pembangunan masyarakat dapat saling menunjang.
Masyarakat dapat ikut bertanggung jawab secara tidak langsung terhadap
pelaksanaan pendidikan, sehingga hasil pendidikan bermanfaat bagi
masyarakat, diantaranya dalam mengisi kebutuhan tenaga kerja.
Fungsi manajemen sekolah dilihat dari aktivitas atau kegiatan
manajemen meliputi:
a. Kegiatan manajerial yang dilakukan oleh para pimpinan. Kegiatan
manajemen meliputi :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
6. Penilaian
7. Pelaporan, dan
8. Penentuan Anggaran.
b. Kegiatan yang bersifat operatif, yakni kegiatan yang dilakukan oleh para
pelaksana. Kegiatan ini berkaitan langsung dengan pencapaian tujuan.
Artinya, bagaimanapun baiknya kegiatan manajerial (seperti perencanaan)
tanpa didukung oleh pelaksanaan pekerjaan yang telah direncanakan
tersebut, mustahil tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Fungsi
operatif ini meliputi pekerjaan-pekerjaan:
1. Ketatausahaan yang dapat merembes dan dapat diperlukan oleh semua
unit yang ada dalam organisasi
2. Perbekalan
3. Kepegawaian
4. Keuangan, dan
5. Humas
Fungsi manajemen sekolah dilihat sebagai kegiatan kepemimpinan
lebih ditekankan bagaimana cara manajer dapat mempengaruhi, mengajak

11
orang lain serta mengatur hubungan dengan orang lain agar bekerjasama
mencapai tujuan. Dalam hal ini seorang manajer sekolah hendaknya dapat
menerapkan pola kepemimpinan yang efektif. Pola kepemimpinan yang
efektif adalah suatu gaya atau model kepemimpinan yang memperhatikan
dimensi-dimensi hubungan antar manusia (human relation), dimensi
pelaksanaan tugas dan dimensi situasi dan kondisi dimana kita berada.

4. Prinsip-Prinsip Manajemen Sekolah


Dalam pengelolaan sekolah agar tujuan utama sekolah dapat
tercapai dengan baik, maka perlu didasarkan pada prinsip-prinsip
manajemen, yaitu :
1) Prinsip efisiensi
Gambaran kondisi yang seimbang antara pengorbanan sumber daya
dengan hasil.
2) Prinsip efektifitas.
Ketercapaian sasaran harus sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
3) Prisip pengelolaan.
Seorang manajer harus melakukan pengelolaan sumber-sumber daya
yang ada.
4) Prinsip pengutamaan tugas-tugas pengelolaan.
Seorang manajer harus mengutamakan tugas-tugas pengelolaannya.
Manakala seorang manajer telah melimpahkan tugas kepada orang
lain maka tanggung jawab tetap ada pada manajer itu sendiri.
5) Prinsip kerja sama.
Seorang manajer hendakanya dapat membangun kerjasama yang baik
secara vertikal maupu horizontal.
6) Prinsip kepemimpinan yang efektif.
Seorang manajer harus dapat memberi pengaruh, ajakan pada orang
lain untuk pencapaian tujuan bersama.

12
5. Ruang Lingkup Manajemen Sekolah
Ruang lingkup manajemen sekolah adalah luasnya bidang garapan
manajemen sekolah. Adapun ruang lingkup manajemen sekolah antara lain
:
1) Bidang Kurikulum/Pengajaran
Bidang kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di
sekolah. Prinsip dasar bidang kurikulum ini adalah berusaha agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian
tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun dan terus menerus
menyempurnakan strategi pembelajarannya.
2) Bidang Kesiswaan
Bidang kesiswaan merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan
masalah kesiswaan di sekolah. Tujuan bidang kesiswaan adalah menata
proses kesiswaan mulai dari proses perekrutan, mengikuti pembelajaran
sampai dengan lulus sesuai dengan tujuan institusional agar dapat
berlangsung secara efektif dan efisien. Kegiatan bidang kesiswaan
meliputi: perencanaan penerimaan siswa baru, pembinaan siswa, dan
kelulusan. Dalam penerimaan siswa baru, terdapat beberapa kegiatan yang
dilakukan, seperti: penetapan daya tampung, penetapan persyaratan siswa
yang akan diterima, dan pembentukan panitia dalam penerimaan siswa
baru Rohiat (2009 : 25).
3) Bidang Personalia / Kepegawaian
Ketenagaan di sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala
sekolah menuntut kemampuan dalam manajemen personil yang memadai
karena telah menjadi tuntutan bahwa kepala sekolah harus ikut memikul
tanggung jawab untuk keberhasilan atau kegagalan anggota sekolah.
Kesanggupan manajemen yang dituntut, meliputi: memperoleh dan
memilih anggota yang cakap, membantu anggota menyesuaikan diri pada
tugas-tugas barunya, menggunakan anggota dengan lebih efektif, dan
menciptakan kesempatan untuk perkembangan anggotanya secara

13
berkesinambungan Rohiat (2009 : 27). Bidang ketenagaan sekolah terdiri
dari :
a. Tenaga edukatif atau akademik, yaitu guru atau pengajar tetap dan
tidak tetap (honorer), guru bantuan tetap (seperti guru dari
Departemen Agama yang ditugaskan di sekolah negeri atau swasta).
b. Tenaga non edukatif atau administratif atau pegawai Tata Usaha
(TU)tetap dan tidak tetap (honorer).
4) Bidang Perlengkapan/Sarana-Prasarana
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan dan penunjang proses pendidikan seperti gedung,
ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun
yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara
tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran
seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah tetapi
dimanfaatkan secara langsung untuk pengajaran. Manajemen sarana dan
prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerjasama
pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif
dan efisien. (Badafal, 2003) Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan
prasana yang ada disekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk
melalui proses pembelajaran disekolah.
5) Bidang Hubungan dengan Masyarakat
Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan timbal balik untuk
menjaga kelestarian dan kemajuan masyarakat itu sendiri. Pelaksanaan
sekolah bertujuan untuk menjaga kelestarian nilai positif masyarakat,
dengan harapan sekolah dapat mewariskan nilai positif masyarakat
dengan baik dan benar. Sekolah juga berperan sebagai agen perubahan
(agent of change), di mana sekolah dapat mengadakan perubahan nilai
dan tradisi sesuai dengan kemajuan dan tuntutan masyarakat dalam
kemajuan dan pembangunan Rohiat (2009 : 28).

14
6. Istilah-istilah yang Berkaitan dengan Pengertian Manajemen
Sebagaimana dikemukakan pada sub bab sebelumnya, istilah
manajemen disamakan secara substansial dengan istilah administrasi.
Manakala kita membahas administrasi maka di dalamnya ada aktivitas
manajemen , ada aktivitas organisasi, ada aktivitas kepemimpinan, dan
inti dari semuanya adalah pengambilan keputusan dan pengambilan
keputusan tersebut haruslah manusiawi. Artinya, bahwa bahwa
pengambilan keputusan yang dilakukan harus dapat diterima oleh
manusia pada umumnya. Yakni, manusia yang memiliki kekuatan,
kelemahan, manusia sebagai makhluk sosial sekaligus yang juga
memiliki kepentingan individu dan seterusnya. Istilah-istilah yang
berkaitan dengan istilah manajemen bila dilihat dari lingkupnya adalah
sebagai berikut:
1) Administrasi (Etimologis dan Semantik)
Istilah administrasi berasal dari kata latin “administrare” yang
berarti membantu atau melayani. Pengertian dalam arti sempitnya berarti
setiap penyusunan keterangan-keterangan secara sistematis dan
pencatatannya secara tertulis dengan maksud untuk memperoleh suatu
ikhtisar mengenai keterangan-keterangan itu dalam keseluruhannya dan
dalam hubungan satu sama lain. Pengertian dalam arti luasnya, berarti
segala aktivitas individu-individu (para pejabat) dalam suatu organisasi
yang berkaitan dengan tugas memerintah, memajukan, dan
memperlengkapi usaha bersama untuk mencapai usaha yang ditentukan.
2) Manajemen
Manajemen dapat didefinisikan sebagai “kemampuan atau
keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian
tujuan”. Dapat juga didefinisikan bahwa manejemen adalah proses
dengan mana pelaksanaan dari pada suatu tujuan tertentu yang
diselenggarakan dan diawasi.

3) Organisasi

15
Ditinjau dari sudut pandang pertama bahwa organisasi adalah
sebagai suatu proses adalah proses menetapkan dan mengelompokkan
pekerjaan yang akan dilakukan, merumuskan dan melimpahkan tanggung
jawab dan wewenang serta menyusun hubungan-hubungan dengan
maksud agar memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif
dalam menentukan suatu tujuan.
4) Kepemimpinan (Leadership)
Banyak ahli yang memberikan batasan tentang leadership sesuai
sudut tinjauannya masing-masing contohnya: “kepemimpinan adalah
aktifitas untuk mempengaruhi orang untuk mencapai tujuan secara
sukarela”(George Terry). Dan juga ada yang mengatakan
“kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan untuk memberikan
inspirasi, membimbing, mengarahkan orang lain”(Carter V.Good).
5) Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan suatu cara yang digunakan
untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu
masalah dengan cara/teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua
pihak.

16
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Manajemen sekolah pada dasarnya merupakan aplikasi dari ilmu
manajemen dalam kegiatan persekolahan. Perbedaan administrasi dan
manajemen terletak pada ruang lingkupnya saja. Adminitrasi lebih luas
ruang lingkupnya dibanding dengan manajemen. Tujuan akhir dari
manajemen skolah adalah membantu memperlancar pencapaian tujuan
sekolah agar tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi utama manajemen
sekolah berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan manajemen sekolah.
Fungsi-fungsi yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah dapat
diklasifikasikan menurut problemnya, kegiatan manajemen dan kegiatan
kepemimpinan.
Dalam pengelolaan sekolah agar dapat mencapai tujuan sekolah
dengan baik, maka perlu mendasarkan pada prinsip-prinsip manajemen.
Prinsip manajemen itu sendiri mulai dari efisiensi, efektivitas,
pengelolaan, pengutamaan tugas pengelolaan, kerjasama, dan
kepemimpinan yang efektif. Dalam melaksanakan manajemen sekolah
perlu diketahui adanya bidang garapan-garapan tertentu atau bisa disebut
dengan ruang lingkup Manajemen Sekolah, yaitu bidang kurikulum
(pengajaran), bidang kesiswaan, bidang personalia, bidang sarana, bidang
prasarana dan bidang hubungan dengan masyarakat.

17
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Sutomo, M.Pd. dkk. Manajemen Sekolah. 2011. Semarang : UNNES PRESS
Drs. Sutomo, M.Pd. dkk. Manajemen Sekolah. 2016. Semarang : UNNES PRESS
http://little-chiyoo.blogspot.com/2013/03/hakekat-manajemen-sekolah.html
Di akses pada tanggal 4 September 2013 pukul 06.18
http://hendyarief.blogspot.com/2013/03/makalah-manajemen-sekolah-bab-1-
hakekat.html
Di akses pada tanggal 4 September 2013 pukul 06.02
http://imtaq.com/pengertian-administrasi-dan-istilah-yang-berkenaan-dengannya/
Di akses pada tanggal 5 September 2013 pukul 05.56
http://dhino-ambargo.blogspot.com/2013/05/definisi-dan-dasar-pengambilan-
keputusan.html
Di akses pada tanggal 7 September 2013 pukul 06.02

18
19

Anda mungkin juga menyukai