PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin.
Lama kehamilan normal adalah 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari,
dihitung dari hari pertama haid terakhir ( Saifuddin, 2002).
Kehamilan matur (cukup bulan) berlangsung kira-kira 40 minggu (280
hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300hari). Kehamilan berlangsung
antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan premature, sedangkan lebih dari 43
minggu disebut kehamilan post matur (Manuaba,2005).
Kehamilan dibagi dalam tiga bagian ; masing-masing kahamilan
triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu); kehamilan triwulan kedua (antara
12 sampai 28 minggu); dan kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40
minggu) (Wiknjosastro, 2005).
2
3
1. Genitalia Eksterna
a. Monsveneris
Bagian yang menonjol meliputi bagian simfisis yang terdiri dari
jaringan lemak, daerah ini ditutupi bulu pada masa pubertas.
b. Vulva
Labio minora (bibir kecil) adalah dua lipatan kecil diantara labio
mayora, dengan banyak kelenjar sebasea. Celah diantara labio
minora adalah vestibulum.
e. Vestibulum
4
f. Himen (selaput dara)
5
2. Genetalia Interna
a. Vagina
Tabung, yang dilapisi membran dari jenis jenis epitelium bergaris,
khusus dialiri banyak pembuluh darah dan serabut saraf.
Panjangnya dari vestibulum sampai uterus 7½ cm. Merupakan
penghubung antara introitus vagina dan uterus. Dinding depan
liang senggama (vagina) 9 cm, lebih pendek dari dinding belakang.
Pada puncak vagina sebelah dalam berlipat-lipat disebut rugae.
b. Uterus
a. Endometriu
6
b. Myometrium
c. Parametrium
c. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk kenari, terletak kiri dan kanan
uterus di bawah tuba uterine dan terikat di sebelah belakang oleh
ligamentum latum uterus.
d. Tuba Fallopi
7
c. Jika tidak muncul garis, berati strip rusak. Uji sebaiknya diulang
dengan strip yang lain.
2. Tes darah
Tes darah biasanya lebih sensitif, lebih tepat, namun jarang dilakukan
karena harganya yang mahal dan sulit dilakukan. Tes darah dapat dilakukan
sekitar 10 hari setelah pembuahan Hasilnya biasanya berupa tanda positif atau
negatif. Kadar hCG diatas 5 mIU biasanya sudah dianggap hamil. Sebagian
alat untuk tes urin mengukur kadar hCG antara 25-200 mIU.
Pada tahap ini kadar hCG biasanya masih rendah. Kadar HCG pada hari
pertama terlambat haid biasanya sudah mencapai 100 mIU/ml. Kadar HCG
sebesar ini sudah cukup untuk dideteksi oleh uji strip kehamilan. Kadar HCG
akan mencapai puncaknya pada usia kehamilan delapan minggu usia
kehamilan
A. Hormon kehamilan Human Chorionic Gonadothropin (hCG).
hCG adalah hormone yang paling utama di dalam kehamilan, karena
dengan adanya hormone ini pada seseorang, maka bisa dipastikan seseorang itu
hamil. Hormone ini Sering disebut hormone kehamilan. hormon hCG
disekresikan oleh syncytiotrophoblast ke dalam sirkulasi darah ibu pertama kali
saat implantasi yaitu pada hari ke 6-7 setelah fertilisasi.
Hormon ini berperan dalam stimulasi corpus luteum agar terus
mensekresikan hormon progesteron dan estrogen untuk memelihara
endometrium selama kehamilan awal. Kadar hormon akan semakin meningkat
8
sampai mencapai puncaknya pada kehamilan minggu ke 10-12 dan mencpai
kadar terendah saat minggu ke 20 karena pada saat itu plasenta sudah mampu
menghasilkan estrogen dan progesteron sendiri dalam jumlah cukup dan tidak
lagi bergantung pada corpus luteum.
9
Kadar hCG yang lebih tinggi pada ibu hamil biasa ditemui
pada kehamilan kembar dan kasus hamil anggur (mola). Sementara pada perempuan
yang tidak hamil dan juga laki-laki, kadar hCG di atas normal bisa mengindikasikan
adanya tumor pada alat reproduksi. Tak hanya itu, kadar hCG yang terlalu rendah
pada ibu hamil pun patut diwaspadai, karena dapat berarti kehamilan terjadi di luar
rahim (ektopik) atau kematian janin yang biasa disebut aborsi spontan.
C. Hormon lain yang mempengaruhi kehamilan
Perubahan yang dialami selama kehamilan salah satunya adalah perubahan
hormone.Hormon memiliki pengaruh khas untuk merangsang dan menggiatkan
kerja organ-organ tubuh.
Beberapa hormon yang pengeluarannya dikontrol oleh kelenjar pituatari
yang berada dibagian dasar otak:
1. Progesteron
Hormon ini berfungsi membangun lapisan dinding rahim untuk
menyangga plasenta, mencegah kontraksi/ oengerutan otot-otot rahim
1
0
sehingga menghindari persalinan dini, dan menyiapkan payudara untuk
menyusui.
Di lain sisi, progesterone akan membuat pembuluh darah melebar.
Akibatnya tekanan darah menjadi turun, dan ibu akan merasa pusing.
Terkadang menyebabkan sistem pencernaan terganggu, seperti perut
kembung atau sembelit, mempengaruhi suasana hati ibu saat hamil, serta
meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan mual.
2. Estrogen
Hormon ini membuat puting paudara membesar dan merangsang
pertumbuhan susu, membantu memperkuat dinding Rahim untuk
mengatasi kontraksi saat persalinan.Estrogen juga akan melunakkan
jaringan-jaringan tubuh, sehingga jaringan ikat dan sendi-sendi tubuh
menjadi lemah. Akibatnya ibu hamil terkadang mangalami sakit punggung.
3. Prolaktin
Hormon ini bertanggung jawab terhadap peningkatan sel yang
memproduksi ASI dalam payudara. Hormon estrogen setelah melahirkan
akan turun, hormon ini dapat menghambar produksi ASI, dengan demikian
prolaktin dapat merangsang produksi ASI.
4. Oksitosin
Hormon ini terlibat dalam proses reproduksi pada pria dan wanita,
membantu kontraksi pada saat kehamilan dan persalinan, produksi susu pada
saat menyusui, maka aktivitas menyusui dapat mempercepat terjadinya
penyusutan Rahim
5. Relaksin
Hormon ini muncul pada awal kehamilan dan
bertanggungjawab membantu mengatasi aktivitas rahim dan melembutkan
leher rahim dalam rangka persiapan proses persalinan
4. Tanda-tanda Kehamilan
1. Tanda kehamilan tidak pasti
1
1
a. Amenorea (tidak dapat haid). Gejala ini sangat penting karena
umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui
tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya
kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi.
b. Nausea (enek) dan emesis (muntah). Enek terjadi umumnya pada
bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh
emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak elalu. Keadaan ini
lazim disebut morning sickness
c. Mengidam (ingin makanan khusus/tertentu). Mengidam sering
terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan
makin tuanya kehamilan.
d. Pingsan. Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai.
Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulan-
bulan pertama kehamilan. Hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
e. Anoreksia (Tidak ada selera makan). Pada bulan-bulan pertama
terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.
Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk
“dua orang”, sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan
tuanya kehamilan.
f. Sering kencing terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang
membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan.
Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali, karena kandung kemih
ditekan oleh kepala janin.
g. Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid.
h. Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada
pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang
berlebihan, dikenal sebagai chloasma gravidarum. Areola mammae
juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang
berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula linea alba
di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea griea).pigmentasi
ini terjadi karena pengaruh dari hormon kortiko- steroid plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit.
1
2
i. Epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae, sering terjadi pada
triwulan pertama.
j. Varises. Sering dijumpai padaa triwulan terakhir pada triwulan
terakhir. Didapat pada daerah genitalia eksterna, fosa poplitea, kaki
dan betis. Pada multigravida kadang-kadang varises ditemukan
pada kehamilan terdahulu, timbul kembali pada triwulan pertama.
Kadang-kadang timbulnya varises merupakan gejala pertama
kehamilan muda ( Wiknjosastro, 2005).
2. Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon
estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih
banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena servik
terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka
serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat partus
serviks akan membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan
tekanan bagian bawah janin kebawah. Sesudah partus, serviks akan tampak
berlipat-lipat dan tidak menutup seperti spinkter. Perubahan-perubahan pada
serviks perlu diketahui sedini mungkin pada kehamilan, akan tetapi yang
memeriksa hendaknya berhati-hati dan tidak dibenarkan melakukannya dengan
kasar, sehingga dapat mengganggu kehamilan.
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan
sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh
mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas
tertentu masih merupakan keadaan fisiologik Vagina dan vulva
Hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan
agak kebiru-biruan (livide). Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh
darah alat genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena
oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut menigkat. Apabila
terjadi kecelakaan pada kehamilan/persalinan maka perdarahan akan banyak
sekali, sampai dapat mengakibatkan kematian.
1
4
3. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum
graviditas berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian, ia mengecil setelah plasenta
terbentuk. Eperti telah dikemukakan, korpus luteum ini mengeluarkan hormon
estrogen dan progesteron. Lambat-laun fungsi ini diambil alih oleh plasenta.
Dalam dasawarsa terakhir ini ditemukan pada awal ovulasi hormon relaxin,
suatu immunoreactive inhibin dalam sirkulasi maternal. Diperkirakan korpus
luteum adalah tempat sintesis dari relaxin pada awal kwhamilan. Kadar relaxin
di sirkulasi maternal dapat ditentukan dan meningkat dalam trimester pertama.
Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi
baik hingga term.
6. Sirkulasi Darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke
plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh- pembuluh darah yang
membesar pula, mamma dan alat lain-lain yang memang berfungsi berlebihan
dalam kehamilan. Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara
fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Volume
darah akan bertambah banyak ±25% pada puncak usia kehamilan 32
minggu. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara
keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga
konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Walaupun kadar
hemoglobin ini menurun menjadi ± 120 g/L. Pada minggu ke-32, wanitahamil
mempunyai hemoglobin total lebih besar daripada wanita tersebut ketika tidak
hamil. Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat (± 10.500/ml),
demikian juga hitung trombositnya.
Untuk mengatasi pertambahan volume darah, curah jantung akan meningkat
± 30% pada minggu ke-30. Kebanyakan peningkatan curah jantung tersebut
disebabkan oleh meningkatnya isi sekuncup, akan tetapi frekuensi denyut
jantung meningkat ± 15%. Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat
kecenderungan peningkatan tekanan darah.
7. Sistem Respirasi
Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena pergerakan
diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam,
dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi, sehingga
memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat
20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi
progesteron. Keadaan tersebut dapat menyebabkan pernafasan berlebih dan
PO2 arteri lebih rendah. Pada kehamilan lanjut, kerangka iga bawah melebar
keluar sedikit dan mungkin tidak kembali pada keadaan sebelum hamil,
sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi wanita yang memperhatikan
penampilan badannya.
1
6
8. Traktus Digetivus
Di mulut, gusi menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi cairan
intraseluler yang disebabkan oleh progesteron. Spinkter esopagus bawah
relaksasi, sehingga dapat terjadi regorgitasi isilambung yang menyebabkan rasa
terbakar di dada (heathburn). Sekresi isilambungberkurang dan makanan lebih
lama berada di lambung. Otot- otot usus relaks dengan disertai penurunan
motilitas. Hal ini memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih banyak, tetapi dapat
menyebabkan konstipasi, yang memana merupakan salah satu keluhan
utamawanita hamil.
9. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh
uterus yang mulai membesar, ehingga timbul sering kencing. Keadaan ini
hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga
panggul. Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai tuun ke PAP, keluhan
sering kencing dan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan
kembali. Disamping itu, terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya
peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga laju filtrasi
glomerulus juga meningkat sampai 69%. Reabsorbsi tubulus tidak
berubah, sehingga produk- produk eksresi seperti urea, uric acid, glukosa,
asam amino, asam folik lebih banyak yang dikeluarkan.
1
9
F. Aspek persepsi dan pengaruh budaya tentang kehamilan
1.Masa Kehamilan
Pada masyarakat di Kalimantan tepatnya di Kalimantan Selatan, ada beberapa
pantangan yang harus dipatuhi oleh ibu hamil maupun suaminya yaitu :
2. Masa Persalinan
c. Nilai Budaya
Upacara kelahiran adalah salah satu upacara di lingkaran hidup individu.
Upacara kelahiran yang dilakukan oleh masyarakat Banjar yang berada di
Kalimantan Selatan, Indonesia ini, jika dicermati secara saksama, maka di
dalamnya mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam
kehidupan bersama. Nilai-nilai itu antara lain: ketaqwaan, kesopan-santunan
dan kewibawaan, dan kerukunan.
Nilai ketaqwaan tercermin dalam perbuatan ayah sang jabang bayi ketika
bayi telah dipotong tali pusatnya, kemudian dimandikan (dibersihkan), lalu
diletakkan di atas talam. Pada tahap ini sang ayah mengucapkan azdan dan
qomat. Pengucapan tersebut dimaksudkan agar suara yang pertama kali
didengar oleh bayi adalah kalimat Allah, sehingga diharapkan kelak akan
menjadi seorang muslim yang taat terhadap agama-nya (menjalani ajaran-
ajaran agama Islam dan menjauhi larangan-laranganNya).
Nilai kesopan-santunan dan kewibawaan tercermin pada pemolesan gula
atau kurma dan garam pada bibir bayi, dengan maksud agar kelak sang jabang
bayi dapat bermulut manis dan bertutur kata manis (semua kata-katanya
diperhatikan dan diikuti orang).
Nilai kerukunan tercermin pada penyimpanan tali pusat Sang jabang bayi.
Dalam hal ini tali pusat disimpan baik-baik untuk dihimpun menjadi satu
dengan tali pusat saudara-saudaranya. Maksudnya adalah agar kelak (setelah
dewasa) tidak bertengkar, selalu hidup rukun dan damai. (ali gufron)
3. Masa Nifas
1. Macam-macam aspek sosial budaya pada masa nifas pada masyarakat kota :
a. Pada masa nifas dilarang makan telur, daging, udang, ikan laut dan lele,
keong, daun lembayung, buah pare, nenas, gula merah, dan makanan
23
23
yang berminyak. Adapun dampak negative akan dilarangnya
mengkonsumsi telur, daging,udang, ikan laut keong, daun lembayung,
buah pare, nanas, gula merah dan makanan yang berminyak adalah dapat
merugikan karena pada masa nifas ibu membutuhkan makanan yang
bergizi seimbang agar ibu dan bayi menjadi sehat dan dampak positif dari
larangan ini tidak ada.
b. Setelah melahirkan atau setelah operasi
Ibu hanya boleh makan tahu dan tempe tanpa garam atau biasa disebut
dengan ngayep, dilarang banyak makan dan minum, dan makanan harus
disangan / dibakar sebelum dikonsumsi. Adapun dampak negative pada
ibu apabila setelah melahirkan atau di operasi hanya dapat
mengkonsumsi tahu dan tempe tanpa garam dan makanan harus dibakar
sebelum di konsumsi adalah dapat merugikan karena dapat menghambat
penyembuhan luka karena pada dasarnya makanan yang sehat akan
mempercepat penyembuhan luka dan dampak positif dari larangan ini
tidak ada.
c. Pada masa nifas ibu dilarang tidur siang
Adapun dampak negative dari dilarangnya seorang ibu tidur siang, ibu
menjadi kurang istirahat sedangkan pada masa ini seorang ibu harus
cukup istirahat dan mengurangi kerja berat karena tenaga yang tersedia
sangat bermanfaat untuk kesehatan ibu dan bayi dan dampak akan
dilarangnya seorang ibu untuk tidur siang tidak ada.
d. Pada masa nifas dan saat menyusui, ibu harus puasa, tidak makan
makanan yang padat setelah waktu maghrib. Dampak positif : Hal ini
dibenarkan karena dalam faktanya masa nifas setelah maghrib dapat
menyebabkan badan masa nifas mengalami penimbunan
lemak,disamping itu organ-organ kandungan pada masa nifas belum
pulih kembali. Dampak negative : ibu menjadi kurang nutrisi sehingga
produksi ASI menjadii berkurang
e. Masa nifas tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari.
Dampak positif : tidak ada
Dampak negative : Hal ini tidak perlu karena masa nifas dan bayi baru
lahir (pemberian imunisasi) harus periksa kesehatannya sekurang-
kurangnya 2 kali dalam bulan pertama yaitu umur 0-7 hari dan 8-30 hari
24
24
f. Ibu setelah melahirkan dan bayinya harus dipijat/ diurut, diberi pilis /
lerongan dan tapel.
Dampak positif : jika pijatannya benar maka peredaran darah ibu dan
bayi menjadii lancer
Dampak negative : pijatan yang salah sangat berbahaya karena dapat
merusak kandungan. Pilis dan tapel dapat merusak kulit bagi yang tidak
kuat / menyebabkan alergi.
g. Masa nifas harus minum abu dari dapur dicampur air, disaring,
dicampur garam dan asam diminumkan supaya ASI banyak.
Dampak positif : tidak ada
Dampak negative : karena abu, garam dan asam tidak mengandung zat
gizi yang diperlukan oleh ibu menyusui untuk memperbanyak produksi
ASI nya.
h. Masa nifas tidak diperbolehkan berhubungan intim
Dampak positif : dari sisi medis, sanggama memang dilarang selama 40
hari pertama usai melahirkan. Alasannya, aktivitas yang satu ini akan
menghambat proses penyembuhan jalan lahir maupun involusi rahim,
yakni mengecilnya rahim kembali ke bentuk dan ukuran semula.
Contohnya infeksi atau malah perdarahan. Belum lagi libido yang
mungkin memang belum muncul ataupun pengaruh psikologis, semisal
kekhawatiran akan robeknya jahitan maupun ketakutan bakal hamil lagi.
dampak negative : tidak ada
Aspek social budaya pada masa nifas pada daerah yang lain :
25
25
7. Kalau tidur/duduk kaki harus lurus. Tidak boleh di tekuk/posisi miring, hal itu
dapat mempengaruhi posisi tulang, cos tulang bufas seperti bayi baru
melahirkan/mudah terkena Varises
8. Harus banyak makanan yang bergizi atau yang mengandung sayur-sayuran
9. Tidak usah memakai perhiasan, karena dapat mengganggu aktifitas Bayi.
Tahap_tahap psikologis yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai peran nya:
1. anticipatory stage
Seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan
anak yang lain.
2. honeymoon stage
26
26
ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini
ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.
3. Plateu stage
Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Pada tahap
ini ibu memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian
melanjutkan sendiri.
4. Disengagement
Merupakan tahap penyelesain latihan peran sudah berakhir.
Keberhasilan masa transisi menjadi orang tua pada masa post partum di pengaruhi
oleh:
29
29
b) Peran keluarga
c) Stress anterpartum
d) Dukungan social
e) Rasa percaya diri
f) Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi
30
30
4. Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan kehamilan
ke masa menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya.
a. Faktor ibu
1. Umur ibu pada saat melahirkan
2. Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali
3. Stress social
4. Memisahkan ibu pada anaknya secepatnya
5. Dukungan social
6. Konsep diri
7. Sifat pribadi
8. Sikap terhadap membesarkan anak
31
31
9. Status kesehatan ibu.
b. Faktor bayi
1. Temperament
2. Kesehatan bayi
c. Faktor-faktor lainnya
1. Latar belakang etnik
2. Status pekawinan
3. Status ekonomi
1. Emotional support
Yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti.
2. Informational support
Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat
membantu ibu untuk menolong dirinya sendiri
3. Physical support
Misalnya dengan membantu merwat bayi dan memberikan tambahan dana
4. Appraisal support
5. Ini memungkinkan indifidu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dan
pencapaiaan peran ibu
32
32
Ada dua teori Jean ball yaitu:
1. Teori stress
2. Teori dasar
Ball menemukan teori kursi goyang terdiri dari tiga elemen, yaitu:
1. Pelayanan maternitas
2. Pandangan masyarakat terhadap keluarga
3. Sisi penyangga atau support terhadap kepribadian keluarga
33
33
b) Memberikan dukungan dalam mencapai pertolongan yang di butuhkan
(ministration)
c) Memberikan bantuan sesuai kebutuhan (validation)
d) Mengkoordinasi tenaga yang ada untuk memberikan bantuan
(coordination)
e) The frame work meliputi lingkungan sosial, organisasi dan profesi.
1. Identifikasi
2. Mempersiapkan
3. Koordinasi
4. Validasi
Teori ini mengharapkan bidan dapat melhat semua aspek dalam memberikan asuhan
pada ibu hamil dan bersalin, Lehrman dan Morten mengemukakan delapan konsep
penting dalam pelayanan antenatal:
a) Teknik teurapetik
Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan
penyembuhan, misalnya:
1) Mendengar aktif
2) Mengkaji
3) Klasifikasi
34
34
4) Humor
5) Sikap yang tidak menuduh
6) Pengakuan
7) Fasilitasi
8) Pemberian izin
b) Pemberdayaan
Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan, bidan melalui penampilan dan
pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengkoreksi,
memvalidasi, menilai dan member dukungan.
c) Hubungan dengan sesama (rateral relationship)
Menjalin hubungan yang baik dengan pasien, bersikap terbuka, sejalan dengan
pasien, sehingga bidan dan pasien terlihat akrab. Misalnya sifat empati dan
membagi pengalaman.
6. Teori Oren
Ada tiga yang terkait di dalamnya:
35
35
f) Pemeliharaan dari yang membahayakan
g) Peningkatan fungsi dan pengembangan manusia dalam kelompok
sosial.
2) Dimana kebutuhan timbul menurut tahap perkembangan (siklus
kehadapan)
3) Health deviation self care
4) Kebutuhan ini muncul akibat kesehatan tergangu sehingga juga berakibat
perubahan dalam sifat self care
Self care deficit merupakn inti dari Orem General Theory Of nursing
menggambarakan kapan keperawatan di perlukan self care deficit merupakan
kriteria untuk mengidentisfikasi perlu tidaknya seorang akan asuhan keperawatan.
Tujuan untuk memenuhi kebutuhan self care dapat dicapai dengan :
1. Menurunkan kebutuhan self care
2. Meningkatkan kemampuan pasien
3. Memperbolehkan keluarga atau orang lain untuk memberikan
dependent care
4. Bila semua yang di atas tidak bias di laksanakan maka perawat akan
melaksanakannya.
Lima metode bantuan untuk memenuhi kebutuhan self care:
1. Berperan melakukan
2. Mengajak atau menyuluh
3. Membimbing
4. Mendukung
5. Menciptakn lingkungan yang dapat menunjang tunjangan untuk dapat
melaksanakan bantuan kepada orang sakit dan aspek yang perlu di
perhatikan:
36
36
d) Merencanakan bantuan langsung bersama pasien, keluarga atau
orang lain yang akan melakukan asuhan
37
37
Daftar Pustaka
1. Sarwono, 2006, Asuhan Kebidanan, http://scribd.com/doc/14077783, Jakarta
2. Rabe.T.2003.Ilmu Kebidanan.Hipokreates:Jakarta
3. Rose.W.2006.Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Dian rakyat: Jakarta
4. http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/19/hormon-hcg-dan-uji-kehamilan/
http://www.info-
sehat.com/inside_level2.asp?artid=1263&secid=8&intid=2
Keesing, Roger. 1992. Antropologi Budaya Edisi ke dua. Jakarta: Erlangga.
38
38
39
39