Anda di halaman 1dari 11

STEREOTYPES

PADA BUDAYA
JAWA
OLEH:
NI MADE NOVITADEWI (15.321.2250)
NI MADE SUDIANI (15.321.2251)
NI NYOMAN FEBRIANI CESAR (15.321.2252)
NI NYOMAN TRI ARMILAYANTI (15.321.2253)
NI PUTU MELATI MURNIWATI (15.321.2254)
PENGERTIAN
Stereotip adalah gambaran (citra, persepsi) tentang
suatu kelompok sosial dalam kognisi kelompok
sosial lainnya. Stereotip dapat menumbuhkan
prasangka yang pada gilirannya melahirkan sikap
diskriminatif. Stereotip etnis merupakan konsep
relatif yang ditetapkan pada suatu kelompok etnis
yang dikenal sejak seseorang masih kecil, melalui
interaksi seorang anak diajar untuk mengenal dunia
di luar dirinya.
Contoh stereotip budaya jawa
Beberapa contoh stereotip terkenal berkenaan dengan
asal etnik adalah stereotip yang melekat pada etnis
jawa, seperti lamban dan penurut. Orang Jawa Solo
seringkali diidentikkan dengan kelemah lembutan,
gaya dan nada bicara yang pelan, meskipun dalam
mengekspresikan kemarahannya. Sehingga apabila
ada perlombaan mendorong mobil se Indonesia,
orang Solo akan menjadi suku terlama yang
menyelesaikan tugasnya, dan yang akan menjadi
pemenangya adalah orang Ambon, karena kecepatan
dan kelugasannya dalam berhitung.
LANJUTAN
Stereotip etnis Jawa oleh etnis Cina adalah aji
mumpung, santai dan lamban, serta munafik (Lee,
1995), etnis yang poligamis dan sering kawin cerai (Ati,
1999).
Orang jawa itu pekerja keras, pintar, dan sopan, akan
tetapi ia tidak bisa diberi hati sedikit saja demikian
ucap salah seorang tokoh terkemuka di Mukomuko.
Maksud perkataannya adalah bila orang jawa di beri
berbagai kesempatan yang luas, dibiarkan terlalu
dekat, maka ia bisa jadi akan nglunjak atau meminta
kompensasi yang jauh lebih luas lagi.
Artinya..
Mungkin saja orang jawa akan menikam dari
belakang. Hal itu digambarkan dengan sangat
jelas melalui peribahasa kecil disayang-sayang,
besar menikam dari belakang. Pernyataan sang
tokoh diatas menggambarkan adanya sikap hati-
hati terhadap etnis Jawa, justru karena penilaian
bahwa etnis jawa pintar. Tokoh tadi berargumen
bahwa ketidakterusterangan orang jawa
seringkali tidak mampu dipahami oleh mereka.
Sehingga mereka hanya bisa menangkap apa
yang memang dinyatakan orang jawa. Tapi
sementara itu, disisi lain, orang jawa justru bisa
berbuat lain dari yang diungkapan sebagaimana
yang dipahami mereka.
FUNGSI
Stereotip berfungsi menggambarkan realitas antar
kelompok, mendefinisikan kelompok dalam kontras
dengan yang lain, membentuk imej kelompok lain
(dan kelompok sendiri) yang menerangkan,
merasionalisasi, dan menjustifikasi hubungan antar
kelompok dan perilaku orang pada masa lalu,
sekarang, dan akan datang di dalam hubungan itu
(Bourhis, Turner, & Gagnon, 1997).
Manfaat dan Kerugian
Stereotip membentuk penyederhanaan gambaran
secara berlebihan pada anggota kelompok lain.
Individu cenderung untuk begitu saja menyamakan
perilaku individu-individu kelompok lain sebagi
tipikal sama.
Stereotip dapat menimbulkan pengkambinghitaman.
Stereotip kadangkala memang memiliki derajat
kebenaran yang cukup tinggi, namun sering tidak
berdasar sama sekali. Mendasarkan pada stereotip
bisa menyesatkan. Lagi pula stereotip biasanya
muncul pada orang-orang yang tidak mengenal
sungguh-sungguh etnik lain. Apabila kita menjadi
akrab dengan etnis bersangkutan maka stereotip
tehadap etnik itu biasanya akan menghilang.
Stereotip negatif dapat merubah suatu kelompok
untuk menjadi lebih baik.
Pengaruh sterotypes thinking
terhadap pelayanan keperawatan
Stereotip atau sesuatu yang bersifat statis / tetap
merupakan kepercayaan yang dibesar besarkan dan
gambaran yang dilukiskan dengan populer dalam media
massa dan ilmu kebangsaan. Sifat ini juga menyebabkan
tidak bekembangnya pemikiran seseorang. Budaya
mempengaruhi harapan dan persepsi orang mengenai
gejala cara memberi etika kepada penyakit, juga
mempengaruhi bilamana, dan kepada siapa mereka harus
mengkomunikasikan masalah masalah kesehatan dan
berapa lama mereka berada dalam pelayanan.
Misalnya dalam memberikan pelayanan keperawatan
kepada etnis jawa yang memiliki stereotip lemah lembut
dan kurang suka berterus terang, maka kita akan
bertindak berdasarkan stereotip itu dengan bersikap
selembut-lembutnya dan berusaha untuk tidak
mempercayai begitu saja apa yang diucapkan seorang
etnis jawa kepada kita.
Om Satih Santih Santih Om

Anda mungkin juga menyukai