Anda di halaman 1dari 2

AKAR STEREOTIP PADA MASYARAKAT INDONESIA

Streotip merupakan penilaiaan terhadap suatu kelompok yang ada pada masyarakat
yang tidak seimbang. Penilaian tersebut menjadi suatu acuan terhadap suatu kelompok
tertentu yang dapat membuat penilaiaan yang cenderung mengeneralisasi tanpa
memerhatikan diferensiasi yang ada. Masalah stereotip sangat penting di bicarakan di
kalangan anak muda pada masa sekarang hal dipertimbangkan dikarnakan generasi milenial
menjadi acuan terhadap publik dalam menerima segala informasi yang ada.

Stereotip dapat menimbulkan tindakan kekerasan seperti yang dapat diketahui, salah
satu peristiwa kekerasan terhadap generalisasi stereotip terjadi kepada etnis Tionghoa dan
Madura, dalam hal ini mereka terpengaruh dari dampak munculnya prasangka yang timbul
dari komunitas mayoritas terhadap komunitas minoritas, berikutnya prasangka yang timbul
menghasilkan suatu tindakan kekerasan dan dapat memunculkan suatu stereotip baru dalam
etnis mereka, selanjutnya etnis tersebut harus melakukan tindakan resensi terhadap kelompok
mereka.

Contoh yang saya sendiri temui di lapangan adalah stereotip yang terhadap tetangga
saya yang kaum minoritas, contoh diskriminasi nya adalah sulitnya mereka untuk beribadah
sebab tempat ibadah mereka selalu digusur setiap kali diadakan pembangunan

Indonesia merupakan negara yang sangat beragam. Indonesia memiliki suku bangsa
dan ras yang tersebar di wilayah Indonesia. Merujuk pada sensus penduduk oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2010 Indonesia memiiki sekitar 1.340 suku bangsa. Tidak mudah untuk
memahami setiap suku yang banyak tersebut, Indonesia sudah merdeka 75 tahun, namun
masih saja ada batas antar etnis, terbukti dari adanya stereotip-stereotip diantara suku dengan
suku lainnya

Jadi apakah adanya stereotip di antara kalangan Masyarakat bisa diwajarkan?


Meskipun stereotip pada umumnya adalah stereotip yang negative, tetapi stereotip juga
memiliki suatu fungsi, yaitu menilai suatu kondisi kelompok, memberikan dan membentuk
citra pada suatu kelompok, membantu seseorang dari suatu kelompok untuk mulai bersikap
terhadap kelompok lainnya, dan melalui stereotip ini kita dapat menilai keadaan suatu
kelompok. Hal-hal berikut merupakan contoh dari stereotip yang bisa diwajarkan.
Stereotip bisa timbul dari mana saja, salah satunya keluarga, teman sebaya, sekolah,
masyarakat, ataupun media masa.

 Keluarga, dapat diambil contoh keluarga berperan penting bagi anak mereka
dalm hal ini mereka melakukan bentuk stereotip dalam bentuk Gender dimana
mereka mebuat suatu pertimbangan stereotip bahwasannya anak laki-laki lebih
kuat dan memiliki tanggung jawab lebih terhadap keluarga, sedangkan anak
perempuan harus berperilaku manis, anggun dan bersikap lembut. Hal tersebut
dapat mempengaruhi mereka sejak dini dalam pemberian stereotip seperti ini.
 Teman Sebaya, perilaku yang muncul dari teman sebaya dapat mempengaruhi
tingakat psikis mereka dimana bila teman sebayanya melakukan kegiatan
bermain yang menggolongkan gender mereka, seperti permainan sepak bola
dimana anak laki-laki yang lazim dalam melakukan kegiatan tersebut dan
bermain boneka dimana anak perempuan yang wajar dalam bermain kegiatan
tersebut.

Tindakan diatas dapat sangat mempengaruhi stereotip yang dianggap wajar di masyarakat
yang dilakukan sejak dini. Padahal tidak semua yang di kategorikan seperti diatas tidak
berkecukupan untuk melakukan hal yang sama.

Cara meminimalisir Stereotip yang ada di Masyarakat yaitu dengan menghargai satu
sama lain dan lebih objektif terhadap penilaiannya, tidak hanya melihat latar belakang suatu
individu saja tapi juga melihat dari sisi lain individu tersebut. Tidak semua individu terlahir
sama dengan yang lainnya, semua individu terlahir dengan keunikan masing-masing, jadi
tidak perlu memukul rata setiap individu berdasarkan satu aspek baik dari sukunya,
kelompok, agama, dan gender-nya. Menanamkan sikap toleransi juga dapat membantu
terbentuknya sebuah keberagaman yang dialami sejak dini, toleransi dapat meminimalisir
stereotip yang sudah terbnetuk sejak dini melalui berbagai macam bentuk lapisan masyarakat
yang terus menerus diturunkan ke golongan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai