Anda di halaman 1dari 4

HERPES SIMPLEKS LABIALIS

A. Etiologi
 Nama spesies : Herpes simpleks virus type 1 yang merupakan virus DNA
 Epidemiologi : Dapat menyerang semua umur, tetapi lebih sering terjadi pada
anak – anak, frekuensi pria sama dengan wanita
 Cara penularan : Kontak langsung, skin – skin, skin – mucosa, mucosa – skin
B. Pathogenesis
1. Primary Infection
 Inoculation onto susceptibe mucosal surface or break in the skin
 Virus replication inside the cells  Lysis  Vesicle formation and inflammation
2. Latent Infection
 Retrograde flow (ascend) along sensory nerve into nerve ganglia
 Site of latency : Dorsal root ganglia, trigeminal ganglia, vagal ganglia
3. Recurrence
Descend along sensory nerve to the skin and mucosal sites

C. Gejala Klinis
1. Anamnesis
 Muncul secara mendadak dan bersifat self-limited
 Diawali dengan rasa gatal, sensasi terbakar, dan eritema pada kulit
 Gejala sistemik : Demam, malaise, nyeri otot, anoreksia
Faktor risiko rekurensi
 Trauma fisik : Demam, infeksi lain, kelelahan fisik, kurang tidur,
 Trauma psikologis : Gangguan emosional, stress, menstruasi
 Minuman beralkohol
 Cahaya matahari dan radiasi ultraviolet
2. Pemeriksaan Fisik
a. Infeksi Primer
 Vesikel berkelompok disertai nyeri
 Terjadi selama 2 – 6 minggu dan biasanya sembuh sendiri
 Sering disertai gejala sistemik
 Limfadenopati regional yang nyeri
b. Infeksi Sekunder
 Lesi biasanya lebih kecil, lebih sedikit, dan tidak terlalu nyeri
 Terjadi selama 5 – 7 hari (lebih pendek)
 Gejala sistemik minimal atau jarang
 Dapat muncul di tempat yang sama atau tempat lain di sekitarnya
Tubuh bagian atas, paling sering pada sambungan
mucocutaneous
 Gingivostomatitis herpeticum : Palatum, lidah, mucosa
cavum oris, bibir, perioral
 Faringotonsilitis herpeticum : Dinding posterior pharnx
 Segmen trigeminal : Perioral, ocular, Bell’s palsy
Lokasi  Segmen cervcalis dan thoracalis : Ujung jari tangan
atau ibu jari, papilla mamae
 Herpetic Whitlow : Infeksi pada ujung jari atau ibu jari,
terjadi pada orang yang sering menggigit jari atau
kurang menjaga kebersihan tangan
 Herpes gladiatorum : Infeksi yang ditularkan melalui
kontak kulit saat olahraga
 Vesikel berkelompok dengan dasar eritema
Efloresensi primer
 Pustula yang umbilicated
Efloresensi sekunder Erosi, krusta
Ukuran Milaris, lenticularis, uniform
Bentuk Bulat atau oval, seperti kubah
Susunan Herpetiformis
Distribusi Multiple confluens, lokal, unilateral
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Tzanck
Cairan dari vesikel diamati secara mikroskopis menggunakan pewarna Wright
atau Giemsa  Positif jika terdapat sel datya berinti banyak
2. Pemeriksaan Serologi
 Kadar antibodi meningkat pada minggu ke 2 – 6
 Tetapi, kadar antibodi biasanya tidak meningkat pada infeksi rekuren
3. Kultur Virus
4. Pemeriksaan Histopatologi
 Vesikel intradermal
 Degenerasi sel – sel epidermis (ballooning degeneration), akantolisis, sel
datya berinti banyak
 Benda inklusi asidofilik intranuclear yang dikelilingi halo
E. Terapi
1. Herpes Simpleks Labialis Primer
 Krim pensiklovir 1% 2 kali per hari
 Asiklovir 200 mg 5 kali per hari
 Asiklovir 400 mg 3 kali per hari
 Valasiklovir 1000 mg 2 kali per hari
 Famsiklovir 250 mg 3 kali per hari
Semuanya diberikan selama 7 – 10 hari
2. Herpes Simpleks Labialis Rekuren
 Krim pensiklovir 1% 2 kali per hari
 Asiklovir 200 mg 5 kali per hari
 Asiklovir 400 mg 3 kali per hari
 Valasiklovir 2000 mg 2 kali per hari
 Famsiklovir 500 mg 2 – 3 kali per hari
Semuanya diberikan selama 4 – 5 hari

Anda mungkin juga menyukai