PELAPORAN
Laporan Lisan
1) Kelemahan:
Kemungkinan yang Laporan Tertulis
dilaporkan hanyalah hal-hal 1) Kelemahan:
yang baik-baik saja dan memakan waktu dan
bersifat subyektif biaya yang lebih.
2) Keuntungan: Hasil 2) Keuntungan: bisa
dari kegiatan/intervensi
lebih bersifat Objektif
yang telah dilakukandan
data yang telah terkumpul dan lebih terperinci serta
dapat segera ditindak lanjuti pelaporan dapat bersifat
dalam waktu yang lebih positif maupun negative
cepat.
Pencatatan dan Pelaporan
menurut POTTER dan PERRY
adalah :
1. Komunikasi
2. Pendidikan
3. Pengalokasian Dana
4. Evaluasi
5. Dokumen yang Sah
6. Jaminan Mutu
7. Penelitian
8. Analisis
9. Feed Back
Pelaksanaan
a. Bulanan
1) Data kesakitan
2) Data kematian
b. Triwulan
3) Data operasional (gizi, 1) Data kegiatan puskesmas
imunisasi, KIA, KB, dsb)
4) Data managemen obat c. Tahunan
1) Umum dan fasilitas
2) Saran
3) Tenaga
Pengertian
Tujuan Pencatatan Dan
Pelaporan
Umum
Tujuan
Khusus
Tujuan Umum
1. Laporan Bulanan
Data Kesakitan (LB 1)
Data obat-obatan (LB 2)
Data kegiatan gizi, KIA/KB, dan imunisasi termasuk
pengamatan penyakit menular (LB 3)
2. Laporan Sentinel
1. Laporan Triwulan
Laporan triwulan dikirim paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya dari
triwulan yang dimaksud (contoh : laporan triwulan pertama tanggal 20
April 2009, maka laporan triwulan berikutnya adalah tanggal 20 Mei
2009). Laporan ini diberikan kepada dinas-dinas terkait di bawah ini
o Kepala Dinas Kesehatan Dati I
o Kepala Kantor Wilayah Depkes Provinsi
o Depkes RI Cq Ditjen Binkesmas
2. Laporan Tahunan
Laporan tahunan dikirim paling lambat akhir bulan Februari di tahun
berikutnya dan diberikan kepada dinas-dinas terkait berikut ini :
1. Kepala Dinas Kesehatan Dati I
2. Kepala Kantor Wilayah Depkes Provinsi
3. Depkes RI Cq Ditjen Binkesmas
Mekanisme Laporan
1. Tingkat puskesmas
Laporan dari puskesmas pembantu dan bidan di desa disampaikan ke
pelaksana kegiatan di puskesmas
Pelaksana merekapitulasi yang dicatat baik di dalam maupun di luar
gedung serta laporan yang diterima dari puskesmas pembantu dan bidan
di desa.
Hasil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan dimasukkan ke formulir laporan
sebanyak dua rangkap, untuk disampaikan kepada koordinator SP2TP
Hasil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan diolah dan dimanfaatkan untuk
tindak lanjut yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja kegiatan.
2. Tingkat Dati II
Pengolahan data SP2TP di Dati II menggunakan perangkat lunak yang
ditetapkan oleh depkes
Laporan SP2TP dari puskesmas yang diterima dinas kesehatan Dati II
disampaikan kepada pelaksana SP2TP untuk direkapitulasi / entri data.
Hasil rekapitulasi dikoreksi, diolah, serta dimanfaatkan sebagai bahan
untuk umpan balik, bimbingan teknis ke puskesmas dan tindak lanjut
untuk meningkat kinerja program.
Hasil rekapitulasi data setiap 3 bulan dibuat dalam rangkap 3 (dalam
bentuk soft file) untuk dikirimkan ke dinas kesehatan Dati I, kanwil
depkes Provinsi dan Departemen Kesehatan.
3. Tingkat Dati I
Pengolahan dan pemanfaatan data SP2TP di dati I
mempergunakan perangkat lunak sama dengan Dati II
Laporan dari dinkes Dati II, diterima oleh dinas kesehatan Dati
I dan Kanwil I dalam bentuk soft file dikompilasi /
direkapitulasi.
Hasil rekapitulasi disampaikan ke pengelola program dati I
untuk diolah dan dimanfaatkan serta dilakukan tindak lanjut,
bimbingan dan pengendalian.
4. Tingkat Pusat
Hasil olahan yang dilaksanakan Ditjen Binkesmas paling
lambat 2 bulan setelah berakhirnya triwulan tersebut
disampaikan kepada pengelola program terkait dan Pusat Data
Kesehatan untuk dianalisis dan dimanfaatkan sebagai umpan
balik, kemudian dikirimkan ke Kanwil Depkes Provinsi.
Metode Penelitian Dalam
Pencatatan dan Pelaporan