Anda di halaman 1dari 15

Partograf

• Merupakan alat bantu yang digunakan selama persalinan


• Tujuan
 Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan
 Mendeteksi apakah persalinan berjalan normal
 Memastikan bahwa ibu dan janin mendapatkan asuhan
persalinan secara aman dan tepat waktu
 Mencegah penyulit yang mengancam jiwa
Penggunaan
• Modifikasi partograf oleh WHO tahun 2000 :
 Fase latent dihilangkan
 Pencatatan dimulai dari fase aktif saat pembukaan 4 cm
• Digunakan untuk :
 Ibu dalam fase aktif kala I sampai bayi lahir
 Semua tempat persalinan
 Semua penolong persalinan
Hal – hal yang Dicatat
• Kondisi Fetus • Kondisi Ibu
 Frekuensi DJJ  Tanda vital
 Warna, jumlah, dan  Urine : Volume, protein,
lamanya ketuban pecah aseton
 Molase kepala  Obat dan cairan intravena
• Kemajuan Persalinan  Pemberian oksitosin
 Pembukaan cervix
 Presentasi kepala turun
Denyut Jantung Janin
• Memeriksa dan mencatat DJJ setiap 30 menit
 Setiap kotak menunjukkan waktu 30 menit
• Mencatat DJJ dengan memberikan tanda titik pada garis
angka yang sesuai kemudian dihubungkan
• Waspada jika DJJ < 120 atau > 160
• Catat tindakan yang dilakukan pada ruang yang tersedia
Warna Air Ketuban
• U : Ketuban belum pecah
• J : Ketuban pecah dan berwarna jernih
• M : Ketuban pecah bercampur meconium
 Jika terdapat meconium, maka periksa DJJ untuk
mengenali tanda gawat janin
 Jika terdapat meconium yang kental, maka segera rujuk
• D : Ketuban pecah bercampur darah
• K : Ketuban pecah dan kering
Molase
• Merupakan penyusupan tulang kepala janin
 Menunjukkan kemampuan kepala untuk menyesuaikan
bagian keras pelvis
 Jika saling overlap, maka kemungkinan kepala tidak dapat
berakomodasi atau terjadi disproporsi panggul
• Interpretasi
 0 : Tidak terdapat molase, sutura mudah dipalpasi
 1 : Tulang hanya saling bersentuhan
 2 : Tulang saling overlap tetapi dapat dipisahkan
 3 : Tulang saling overlap dan tidak dapat dipisahkan
Pembukaan Cervix
• Pembukaan Cervix
 Catat pembukaan cervix setiap 4 jam
 Memberikan tanda X pada garis angka yang sesuai
 Menghubungkan setiap tanda X dengan garis utuh
• Penurunan Bagian Terbawah Janin
 Dalam kondisi normal, pembukaan cervix selalu diikuti
dengan turunnya bagian terbawah
 Dilakukan dengan cara palpasi bimanual kemudian diukur
jarak dari symphisis
 Memberikan tanda O pada garis angka yang sesuai
 Menghubungkan setiap tanda O dengan garis terputus
Garis Waspada dan Garis
Bertindak
• Garis waspada dimulai dari pembukaan 4 cm dan berakhir
pada pembukaan lengkap
• Pencatatan selama fase aktif harus dimulai di garis waspada
• Jika pembukaan cervix mengarah ke kanan garis waspada
(pembukaan < 1 cm per jam), maka pertimbangkan :
 Amniotomi
 Infus oksitosin
 Persiapan rujukan
• Garis bertindak terletak sejajar 4 kotak dari garis waspada
 Jika pembukaan cervix mengarah ke kanan, maka harus
dilakukan tindakan untuk menyelesaikan persalinan
• Di bawah kolom pembukaan cervix dan penurunan terdapat
kotak kecil yang diberi angka 1 – 16
• Setiap kotak menunjukkan waktu 1 jam setelah fase aktif
Kontraksi Uterus
• Setiap kotak menunjukkan satu kontraksi
• Setiap 30 menit, periksa dan catat jumlah kontraksi dalam
10 menit dan durasi kontraksi dalam detik
Obat dan Cairan Intravena
• Oksitosin
 Jika sudah diberikan, maka catat jumlah oksitosin yang
setiap 30 menit
• Obat Lain dan Cairan Intavena
 Catat semua obat tambahan dan cairan intravena pada
kotak yang sesuai dengan kolom waktu
Vital Sign dan Urine
• Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif
 Beri tanda titik pada garis angka yang sesuai
• Nilai dan catat tekanan darah setiap 4 jam selama fase aktif
 Beri tanda panah pada garis angka yang sesuai
• Nilai dan catat suhu tubuh setiap 2 jam
• Ukur dan catat jumlah urine ibu setiap 2 jam
Pengisian
Partograf
Parturien ibu Shanti
27 tahun
G2P1-1
Partus normal, bayi laki
BB : 2800 gram
Panjang : 46 cm
Pendarahan : 150 ml

Anda mungkin juga menyukai