TRANSKULTURAL NURSING
KELOMPOK 3
1. Yohanes Rante Paku
2. Hendri Suman salurapa’
3. Rina Ittu Reyes
4. Rispa Ringan
5. Arianti Rassing
6. Melliana Anna
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya lah makalah “Dasar-dasar Keperawatan “ ini dapat diselesaikan.
Meskipun masih banyak kekurangan baik dari segi isi, sistematika, maupun cara
penyajiannya. Makalah Dasar-dasar Keperawatan ini merupakan hasil dari
rangkuman berbagai sumber yang menjelaskan tentang masalah Dasar-dasar
Keperawatan yang menjelaskan tentang Transcultural Nursing.
Penulis
Daftar Isi
I.I.Latar Belakang
Transkultural Nursing mengetahui bagaimana seorang perawat itu dalam
melaksanakan tugasnya yang berhubungan dengan nilai budaya dalam
masyarakat.Dimana kebudayaan itu mempengaruhi seorang perawat dalam
melaksanakan tugasnya atau dalam perawatan pasiennya.dalam hal ini konsep
transkultural sangat diperlukan,konsep keperawatan tersebut merupakan
konfigurasi dari ilmu kesehatan dan seni perawat meliputi pengetahuan ilmu
humanistic,philosopi perawatan,praktik klinis keperwatan,komunikasi dan ilmu
sosial.oleh karena itu tindakan keperawatan harus didasarkan pada tindakan yang
komperhensip skaligus holistik.
Dalam hal ini transkultural nursing mempunyai pengaruh yang sangat luas
terhadap kehidupan individu,hal ini sangat penting bagi perawat untuk mengetahui
latar belakang budaya seorang pasien dalam melaksanakan asuhan keperawatan,
misalnya kita mengetahui kebiasaan hidupnya sehari-hari, seperti tidur,makan
,kebersihan dirinya.
Kepercayaan kuno dan praktik pengobatan dalam hal ini masih sangat kental
dalam masyarakat,sistem pengobatan tradisional merupakan sub unsur kebudayaan
masyarakat sederhana, dimana dalam hal ini masih banyak masyarakat yang
percaya dalam pengobatan tradisional.dan beberapa penyakitpun masih banyak
dihubungkan dengan kepercayaan dalam masyarakat,sehingga penyembuhannya
banyak melakukan secara tradisional.dalam hal ini mengetahui budaya jawa dan
budaya sunda dalam pengobatan tradisional.
I.II.Tujuan
Mengetahui hubungan budaya dimasyarakat dan dunia keperawatan dalam
melakukan asuhan keperawatan.serta bagaimana budaya itu mempengaruhi dalam
pelaksanaan tugas perawat.
I.II.Manfaat
Untuk mngetahui nilai budaya yang berbeda melalui proses interaksi
sosial,dan merupakan suatu area kajian ilmiah yang brkaitan dengan perbedaan
maupun kesamaan nilai-nilai budaya(nilai budaya yang berbeda,ras,yang
mempengaruhi pada seorang perawat saat melakukan asuhan keperawatan kepada
klien/pasien).
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN TRANSKULTURAL
Bila ditinjau dari makna kata, transkultural berasal dari kata trans dan
culture, trans berarti alur perpindahan, jalan lintas atau penghubung, sedangkan
culture berarti budaya. Menurut kamus besar bahasa indonesia; trans berarti
melintang,menembus,melintas dan melalui. Cultur berarti kebudayaan, cara
pemeliharaan, kepercayaan, nilai-nilai dan pola prilaku yang umum berlaku bagi
suatu kelompok dan diteruskan pada generasi berikutnya, sedangkan cultural
berarti sesuatu yang berkaitan dengan kebudayaan.Jadi, transkultural dapat
diartikan sebagai pertemuan kedua nilai-nilai budaya yang berbeda melalui proses
interaksi sosial. Transkultural nursing merupakan suatu area kajian ilmiah yang
berkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai-nilai budaya. Menurut
Leininger (1991).
B.KONSEP TRANSKULTURAL
Kazier Barabara(1983)dalam bukunya yang berjudul Fundamentals Of
Nursing Concept and Procedures mengatakan bahwa konsep keperawatan adalah
tindakan perawatan yang merupakan konfigurasi dan ilmu kesehatan dan seni
merawat yang meliputi pengetahuan ilmu humanistic,philosopi perawatan,praktik
klinis keperawatan,komunikasi dan ilmu sosial.konsep ini ingin memberikan
penegasan bahwa sifat seorang manusia yang menjadi target pelayanan dalam
perawatan adalah bersifat bio,psiko,sosial,spiritual.Oleh karenanya,tindakan
perawatan harus didasarkan pada tindakan yang komferhensif sekaligus holistik.
Budaya merupakan salah satu dari perwujudan atau bentuk interaksi yang
nyata sebagai manusia yang bersifat sosial.Budaya yang berupa norma,adat istiadat
menjadi acuan prilaku manusia dalam kehidupan dengan yang lain.Pola kehidupan
yang berlangsung lama dalam suatu tempat,selalu diulangi,membuat manusia
terikat dalam proses yang dijalaninya.Keberlangsungan terus-menerus dan lama
merupakan proses internalisasi dari suatu nilai-nilai yang mempengaruhi
pembentukan karakter,pola pikir,pola interaksi prilaku yang kesemuanya itu akan
mempunyai pengaruh pada pendekatan intervensi keperawatan(cultural nursing
approach).
B. Budaya Sunda
Konsep sehat sakit tidak hanya mencakup aspek fisik saja,tetapi juga bersifat
sosial budaya.istilah lokal yang biasa dipakai oleh masyarakat jawa barat(orang
sunda)adalah muriang untuk demam,nyerisirah sakit kepala.
Sakit Demam
Keluhan demam(bahasa sunda-meriang atau panas tiris)ditandai dengan badan
terasa pegal-pegal,menggigil,kadang-kadang bibir biru.Penyebab demam adalah
udara kotor ,menghisap debu kotor,pergantian cuaca,kondisi badan
lemah,kehujanan,kepanasan cukup lama,dan keletihan.Pencegahan demam adalah
dengan menjaga kebersihan udara yang dihisap,makan teratur,olahraga cukup,tidur
cukup,minum cukup,kalau badan masih panas/berkeringat jangan langsung
mandi,jangan kehujanan dan banyak makan sayuran atau buah.Pengobatan sendiri
demam dapat dilakukan dengan obat tradisional,yaitu kompres badan dengan
tumbukan daun melinjo,daun cabe atau daun sin gkong,atau dapat juga dengan
obat warung yaitu paramek atau puyer bintang tujuh nomor 16.
Budaya
Budaya adalah belajar,berbagi dan dipancarkan nilai-nilai, keyakinan, norma
dan cara praktek hidup dari kelompok tertentu yang memandu pemikiran,
keputusan, dan tindakan dengan cara yang bermotif.
Agama
Agama adalah seperangkat kepercayaan dalam ilahi atau kekuatan manusia
super (atau kekuasaan) untuk ditaati dan disembah sebagai pencipta dan penguasa
alam semesta? nilai-nilai etis dan sistem agama kepercayaan dan praktek,
perbedaan dalam budaya dan seluruh budaya yang ditemukan
Etnis
mengacu kepada sekelompok orang yang berbagi budaya umum dan khas dan
yang merupakan anggota dari sebuah kelompok tertentu.
Akulturasi
individu yang telah diambil pada, biasanya diamati, fitur dari budaya lain.
Orang-orang dari kelompok minoritas cenderung menganggap sikap, nilai,
kepercayaan, menemukan praktek-praktek masyarakat yang dominan sehingga
menghasilkan pola budaya campuran.
G.KONSEP BUDAYA
Budaya dipelajari oleh setiap generasi baik melalui pengalaman hidup
formal dan informal. Bahasa utama melalui sarana transmisi budaya. Praktek-
praktek budaya tertentu sering timbul karena lingkungan kelompok sosial dan fisik.
Praktek budaya dan kepercayaan yang diadaptasi dari waktu ke waktu tetapi
mereka terutama tetap konstan selama mereka memenuhi kebutuhan.
J.PERAWATAN KEPUTUSAN
Leininger (1991) mengidentifikasi tiga keperawatan mode keputusan dan
tindakan untuk mencapai perawatan budaya kongruen. Semua tiga mode keputusan
profesional dan tindakan yang bertujuan untuk membantu, mendukung,
memfasilitasi, atau memungkinkan orang dari budaya tertentu. Tiga mode untuk
perawatan kongruen, keputusan, dan tindakan yang diusulkan dalam teori
diperkirakan untuk memimpin untuk kesehatan dan kesejahteraan, atau untuk
menghadapi penyakit dan kematian.
1. pelestarian budaya atau pemeliharaan: Mempertahankan dan atau melestarikan
nilai-nilai peduli terkait sehingga klien dapat mempertahankan kesejahteraan
mereka, sembuh dari penyakit, atau cacat wajah dan / atau kematian.
2.Cultural atau negosiasi-Beradaptasi atau bernegosiasi dengan yang lain untuk
memuaskan hasil kesehatan atau bermanfaat
3. perawatan repatterning Budaya atau restrukturisasi: Records, mengubah, atau
sangat mengubah kehidupan cara itu klien untuk yang berbeda dan menguntungkan
kesehatan, pola baru
K. PENYEBAB SAKIT DAN PENCEGAHAN BERHUBUNGAN DENGAN
MAKANAN
Beberapa faktor yang menyebabkan penyakit. Sebuah ketidakseimbangan
panas-dingin, misalnya, terutama disebabkan oleh diet yang tidak tepat. Makanan
zat diklasifikasikan sebagai panas atau dingin dengan dan tanpa memandang suhu
mereka yang sebenarnya. Klasifikasi ini dapat bervariasi dari orang ke orang, tapi
pada dasarnya, makanan tertentu yang dikenal sebagai panas, dan lain-lain yang
dikenal sebagai dingin. Contoh makanan dingin, madu, alpukat, pisang, dan kacang
lima. Contoh makanan panas-adalah coklat, kopi, makan com, bawang putih, ginjal
kacang, bawang, dan kacang polong. Penyakit dapat terjadi jika makanan ini
dimakan di kombinasi yang tidak tepat atau jumlah.
M. PERAN PERAWAT
Perawat harus dimulai penilaian dengan mencoba untuk menentukan
warisan budaya klien dan kemampuan bahasa. Klien harus diminta jika ada
keyakinan kesehatannya berhubungan dengan penyebab penyakit atau masalah.
Perawat itu kemudian harus menentukan apa, jika ada, pengobatan rumah orang itu
mengambil untuk mengobati gejala.Perawat harus mengevaluasi sikap mereka
terhadap asuhan keperawatan etnis. Beberapa perawat mungkin percaya bahwa
mereka harus memperlakukan semua klien yang sama dan hanya bertindak secara
alami, namun sikap ini gagal untuk mengakui bahwa perbedaan budaya memang
ada dan bahwa tidak ada satu "alam" perilaku manusia Perawat tidak dapat
bertindak sama dengan semua klien dan masih berharap untuk memberikan efektif,
individual, perawatan holistik.
BAB III
PENUTUP
III.I.KESIMPULAN
Budaya mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan individu.Oleh sebab
itu,penting bagi perawat mengenal latar belakang budaya orang yang dirawat.
misalnya kebiasaan hidup sehari-hari,seperti tidur,makan,pekerjaan,pergaulan
sosial dan lain-lain.Kultur juga terbagi dalam sub kultur.
Nilai-nilai budaya timur masih sangat kental,seperti misalnya wanita yang
sedang hamil ingin diperiksa oleh bidan atau perawat wanita daripada dengan
dokter pria..Hal ini menunjukkan bahwa budaya timur masih kental dengan hal-hal
yang dianggap tabu. Dalam Masyarakat tradisional sistem pengobatan tradasional
ini adalah pranata sosial yang harus dipelajari dengan cara yang sama seperti
mempelajari pranata sosial umumnya dan bahwa praktek pengobatan
asli(tradisional)adalah rasional dilihat dari sudut kepercayaan yang berlaku
mengenai sebab akibat.
III.II.SARAN
Pihak penulis menyarankan agar para pembaca sekalian dapat mengikuti
sebagian besar petunjuk yang telah dirangkum dalam penulisan makalah ini,hal ini
dikarenakan untuk mengetahui transkultural nursing dan perawat harus
mengetahui budaya individu yang dirawat karena sangat berpengaruh dengan
kehidupan individu maupun kelompok.
DAFTAR PUSTAKA