Anda di halaman 1dari 29

Presentasi

Transkultural
dalam keperawatan
Bila ditinjau dari makna transkultural berasal
dari kata trans dan culture
Trans berarti alur perpindahan, jalan lintas
atau penghubung
Sedangkan culture berarti budaya
Jadi culture berarti sesuatu yang berkaitan
dengan kebudayaan sehingga transkultural
adalah lintasan budaya yang mempunyai efek
bahwa budaya yang satu mempengaruhi
budaya yang lain hal ini dapat terjadi melalui
proses interaksi sosial
1) Membantu keluarga dengan budaya yang
berbeda-beda untuk mampu memahami
kebutuhannya terhadap asuhan keperawatan
dan kesehatan.
2) Membantu perawat dalam mengambil keputusan
selama pemberian asuhan keperawatan pada
keluarga melalui pengkajian gaya hidup,
keyakinan tentang kesehatan dan praktik
kesehatan klien.
3) Asuhan keperawatan yang relevan dengan
budaya dan sensitif terhadap kebutuhan klien
akan menurunkan kemungkinan stres dan
konflik karena kesalahpahaman budaya
Sedangkan Tujuan dari keperawatan
transkultural adalah untuk mengidentifikasi,
menguji, mengerti dan mengunakan
pemahaman keperawatan transkultural untuk
meningkatkan kebudayaan yang spesifik dalam
pemberian asuhan keperawatan.
Menurut Kazier barbara (1983) dalam bukunya
yang berjudul fundamental of nursing
mengatakan bahwa tindakan keperawatan
merupakan konfigurasi dari ilmu kesehatan
dan seni merawat yang meliputi
1. Pengetahuan ilmu humanistik
2. Philosofi keperawatan
3. praktik klinis keperawatan
4. Komunikasi dan
5. ilmu sosial
Konsep ini dengan maksud memberikan
penegasan bahwa sifat seorang mc dalam
tindakan kep adalah bersifat bio- psiko-
sosial dan spritual oleh karena itu tindakan
kep harus didasarkan tindakan yang
komprehensif dan holistik
1.Budaya adalah norma atau aturan yang
memberi petunjuk dalam berfikir dan
bertindak dan mengambil keputusan, yang
dipercaya dan diyakini bahwa budaya yang
mereka anut itu terdapat nilai-nilai dan pola
perilaku
2.Nilai budaya adalah keinginan individu
terhadap suatu tindakan yang dipertahankan
pada suatu waktu tertentu dan melandasi
tindakan dan keputusan
3.Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki
oleh individu yang menganggap bahwa
budayanya adalah yang terbaik diantara
budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain
4.Etnis berkaitan dengan ras tertentu atau
kelompok budaya tertentu
5.Ras merupakan sistem
pengklasifikasian/pengelompokan manusia
berdasarkan karakteristik fisik, pegmentasi,
bentuk tubuh, bentuk wajah dan bentuk
kepala.
6. Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya.
7. Care adalah sesuatu yang berhubungan dengan
bimbingan, bantuan, dukungan terhadap individu
untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun
potensial dalam meningkatkan kualitas hidup
manusia.
8. Caring adalah tindakan langsung yang diberikan
dalam mengarahkan dan membimbing individu,
keluarga, dan kelompok terhadap keadaan nyata
untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
9. Cultural imposition berkenaan dengan
kecenderungan tenaga kesehatan untuk
memaksakan kepercayaan.
Leininger (1985),Merupakan suatu cara
pandang, keyakinan, Nilai-nilai, konsep-
konsep dalam melaksanakan asuhan
keperawatan yang sesuai dengan latar
belakang budaya setempat. yang meliputi
beberapa konsep sentral keperawatan:
Manusia
Kesehatan
lingkungan dan
keperawatan
Manusia
Manusia adalah individu atau kelompok yang
memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang
diyakini berguna untuk menetapkan pilihan dan
melakukan tindakan. Menurut Leininger (1984),
manusia memiliki kecenderungan untuk
mempertahankan budayanya setiap saat dan
dimanapun dia berada. Klien yang
dirawat dirumah sakit harus belajar budaya baru,
yaitu budaya rumah sakit, selain membawah
budayanya sendiri.
Kesehatan
Kesehatan adalah keseluruhan aktivitas yang
dimiliki klien dalam mengisi kehidupanya, yang
terletak pada rentang sehat-sakit. Klien dan
perawat mempunyai tujuan yang sama, yaitu ingin
mempertahankan keadaan sehat dalam rentang
sehat-sakit yang adaptif. Asuhan
keperawatan yang diberikan bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan klien untuk memilih
secara aktif budaya yang sesuai dengan status
kesehatannya
Lingkungan
Lingkungan adalah keseluruhan fenomena yang
memengaruhi perkembangan, keyakinan, dan
perilaku klien. Lingkungan dipandang sebagai
suatu totalitas kehidupan klien dengan budayanya.
Ada (3) Tiga bentuk lingkungan, yaitu lingkungan
fisik, sosial, dan simbolik (andrew & Boyle,1995).
Dari ketiga bentuk tersebut berinteraksi dengan
diri manusia membentuk budaya tertentu.
Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayan
profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan, dalam bentuk bio-psiko-
sosiokultural-spiritual yang komprehensif,
ditujukan kepada individu, keluarga, dan
masyarakat, baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan.
1.FAKTOR TEKNOLOGI
Meliputi teknologi apa saja yang dimanfaatkan
atau digunakan oleh keluarga untuk mengatasi
masalah kesehatannya.
Sehingga Persepsi tentang penggunaan
teknologi untuk mengatasi permasalahan
kesehatan, alasan mencari bantuan kesehatan,
persepsi sehat sakit, kebiasaan berobat dan
mengatasi masalah kesehatan.
2. FAKTOR AGAMA DAN FILOSOFI:
Agama yang dianut kebiasaan pemeluk agama
yang berdampak positif terhadap kesehatan,
upaya mencari bantuan kesehatan,
konsep diri yg utuh status pernikahan, persepsi
klien terhadap kesehatan, cara beradaptasi
terhadap situasi saat ini cara pandang klien
terhadap penyebab penyakit, cara pengobatan
dan cara penularan terhadap orang lain.
3. FAKTOR KEKELUARGAAN DAN SOSIAL:
Nama lengkap dan nama panggilan, marga,usia
atau tempat tanggal lahir, jenis kelamin,status,
tipe keluarga, tumbuh kembang keluarga,
pengambilan keputusan dalam anggota
keluarga,hubungan klien dengan KK, kebiasaan
rutin yang dilakukan oleh keluarga.
4. FAKTOR NILAI BUDAYA DAN GAYA HIDUP:
Kebiasaan hidup yang sering ditunjukkan
klien, Seperti kebiasaan membersihkan diri,
kebiasaan makan,pantang terhadap makanan
tertentu yang Terkait dengan kondisi tubuh,
sarana hiburan yang dimanfaatkan, persepsi
sakit berkaitan dengan aktivitas sehari2.
5. FAKTOR EKONOMI:
Mengarah pada Pekerjaan klien, sumber
Biaya pengobatan, kebiasaan menabung dan
Jumlah tabungan sebulan.
6. Faktor Pendidikan
Hal ini mengacu kepada tingkat pendidikan
Klien.
Seseorang yang asal budayanya dari italia
yang percaya bahwa dengan mengunakan
bawang putih dapat mencegah mata setan
Dan seseorang dari yunani percaya dengan
mengunakan teh chamomile dapat
mengobati gangguan lambung.
Contoh kasus
Si A berumur 8 tahun, suku Padang, Beragama islam
diantarkan orangtuanya ke Rumah Sakit Harapan Kita
Dengan keluhan nyeri pada tulang keringnya. Bp.
A mengatakan nyerinya timbul akibat si A memanjat pohon
yang dianggap didesanya, kemudian menurut kepercayaan
orang sekitar si A terjatuh akibat didorong oleh penunggu
pohon yang dianggap keramat tersebut. Menurut cerita yang
dikatakan Bp.A saat anaknya Jatuh langsung dibawa
kedukun, lalu si A dipijit menggunakan batang sereh yang
dibakar dengan bacaan doa-doa. Bp. A mengatakan
si A dilarang mengkonsumsi makanan seperti ikan, daging,
dan telur. Si A juga tampak lemah dan lesu, pada saat
diberikan Penkes Bp. A masih terlihat kebingungan.
1. Pengkajian
Proses pengkajian yang dilakukan pada Si. A
Dengan dilakukan dengan wawancara,
observasi, dan pemeriksaan fisik langsung ke
Si.A Dari data yang terkumpul, kemudian
dilakukan analisis dan pengorganisasian data yang
menjadi data fokus dan selanjutnya
dirumuskan diagnosa atau masalah keperawatan. Kondisi
klinis yang ditunjukkan oleh klien pada kasus Si. A saat
dikaji sesuai dengan teori yang ada yaitu permasalah
Utama klien yakni pada pola makanan atau gangguan
nutrisi yang bertentangan dengan budaya klien.
2. Diagnosa keperawatan
Adapun diagnosa yang muncul pada Si. A adalah sebagai
berikut :
1. Risiko nutrisi berhubungan dengan kepercayaan tentang
niali budaya terhadap makanan.
2. 2. Risiko infeksi berhubungan dengan penggunaan obat
tradisional.
3. 3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan
kepercayaan tentang efektifitas perilaku promosi
kesehatan.

Hal ini disebabkan oleh karna faktor masalah eksternal


Seperti faktor lingkungan dan orang-orang sekitar Si. A
(klien). Dan terlebih kepada Faktor masalah kebiasaan dalam
keluarga yang menyebabkan klien mengalami kekurangan
nutrisi.
3. Perencanaan (intervinsi)
Perencanaan dalam proses keperawatan dimulai
setelah data terkumpul, dikelompokkan, dianalisa
dan ditetapkan masalah keperawatan. Perencanaan
disusun berdasarkan prioritas yang utama dari
masalah yang disesuaikan dengan kondisi klien. Dari
Ketidakmauan klien untuk makan-makanan yang
mengandung protein membuat proses pemulihan
kondisi klien semakin lama. Hal ini terjadi akibat dari
kurangnya pengetahuan yang dimiliki klien
terhadap manfaat dari hidup sehat namun juga
kurangnya pengetahuan dalam pengunaan obat
tradisional, sehingga demikian klien dapat mengatasi
masalah yang terjadi melalui pengetahuan dan
Pemahaman diperoleh.
4. Implementasi/Pelaksanaan rencana asuhan
keperawatan merupakan kegiatan atau tindakan
yang diberikan Si. A dengan menerapkan
pengetahuan dan kemampuan klinik yang dimiliki
oleh klien berdasarkan ilmu-ilmu keperawatan
yang terkaitan. Seluruh perencanaan tindakan yang
telah dibuat dapat terlaksana dengan baik.
Pada kasus diatas semua intervensi kami
implementasikan, kemudian tujuan pada intervensi
sudah teratasi sehingga pada evaluasi intervensi
dihentikan atau dipertahankan.
5. Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses
keperawatan. Tahap evaluasi dalam proses
keperawatan menyangkut pengumpulan data
subjektif dan data objektif.
Tujuan tahap evaluasi adalah untuk memberikan
umpan balik rencana keperawatan, menilai,
meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui
perbandingan asuhan keperawatan yang diberikan
serta hasilnya dengan standar yang telah
ditetapkan lebih dulu.
Transkultural keperawatan adalah suatu
area/wilayah keilmuan budaya pada proses
belajar dan praktek keperawatan yang focus
memandang perbedaan dan kesamaan
diantara budaya dengan menghargai asuhan,
sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya
manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu
ini digunakan untuk memberikan asuhan
keperawatan khususnya budaya atau
keutuhan budaya kepada manusia
THANK YOU

TRIMAKASIH
DAN
KURRE SUMANGGA

Anda mungkin juga menyukai