Anda di halaman 1dari 18

1.

PENGERTIAN CHF
CHF adalah ketidakmampuan jantung untuk
memompa darah ke seluruh tubuh
Gagal Jantung Kongestif adalah suatu kondisi
medis yang ditandai dengan kegagalan jantung
untuk memompa darah secukupnya keseluruh
tubuh
Gagal jantung kongestif (CHF) adalah sindroma
yang terjadi bila jantung tidak mampu memompa
darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolic dan oksigenasi jantung.
2. EPIDEMOLOGI
Akhir-akhir ini insiden gagal jantung mengalami peningkatan.
Kajian epidemologi menunjukan bahwa ada berbagai
kondisi yg mendahului dan menyertai gagal jantung. Kondisi
tersbut dinamakan faktor resiko
. Faktor resiko yg ada dpt dimodifikasi artinya dpt dikontrol
dgn mengubah gaya hidup/kebiasaan pribadi,dan faktor
resiko yg non modifiable yg merupakan konsekuensi
genetik yg tak dpt dikontrol
Ciri – ciri yang penting dr gagal jantung adalah pertama
definisi gagal adalah relatif terhadap kebutuhan metabolik
tubuh, kedua penekanan arti gagal ditunjukan pd fungsi
pompa jantung secara keseluruhan.
3. ANATOMI
Jantung terletak dalam rongga dada
agak sebelah kiri, di antara paru-
paru kanan dan paru-paru kiri.
Massanya kurang lebih 300 gram,
besarnya sebesar kepalan tangan.
Jantung memiliki fungsi untuk
memompa darah. Dengan adanya
jantung, darah dapat dialirkan ke
seluruh tubuh melalui pembuluh
darah.
CARA KERJA JANTUNG
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung
mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
Selanjutnya jantung berkontraksi dan
memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol).
Kedua serambi mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan, dan kedua bilik juga
mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan
4. ETIOLOGI
1. Kelainan Otot Jantung
disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yg
mendasari penyebab kelainan fungsi otot jantung
mencakup ateroslerosis koroner, hipertensi arterial dan
penyakit degeneratif/inflamasi.

2. Aterosklerosis Koroner
• Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi
miokardium krn terganggunya aliran darah ke otot
jantung.Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan
asam laktat).Infark miokardium (kematian sel jantung)
biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.
4. Hipertensi Sistemik
Hipertensi Sistemik/pulmunal (peningkatan after
load) meningkatkan beban kerja jantung
meningkatkan kontraktiltas jantung.
5. Peradangan dan penyakit myocardium
degeneratif
Berhubungan dengan gagal jantung krn kondisi
ini secara langsung merusak serabut jantung,
menyebabkan kontraktilitas menurun.
5. PATOFISIOLOGI
aterosklerosis koroner
hipertensi arterial
penyakit otot degeneratif atau inflamasi
6. DIAGNOSA
1. Penurunan curah jantung b/d Perubahan kontraktilitas miokardial.
Ditandai dengan :
• Peningkatan frekuensi jantung (takikardia)
• Perubahan tekanan darah
• Penurunan keluaran urine
• Nadi perifer tdk teraba
• Kulit dingin kusam
• Ortopnea,krakles, pembesaran hepar, edema dan nyeri dada.
Tujuan :
Klien akn menunjukkan tanda vital dlm batas normal, bebas gejala gagal jantung,
aktivitas yg mengurangi beban kerja jantung.
Intervensi :
• Auskultasi nadi apical; kaji frekuensi, irama jantung
• Catat bunyi jantung.
• Palpasi nadi perifer
• Pantau TD
• Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis
• Berikan oksigen tambahan
2. Aktivitas intoleran b/d ketidakseimbangan antar
suplai oksigen
Ditandai dengan
• Kelemahan, kelelahan, perubahan tanda vital, adanya
disritmia, dispnea, pucat, berkeringat
Tujuan
Klien akn berpartisipasi pd aktivitas yg diinginkan,
memenuhi perawatan diri sendiri, mencapai
peningkatan toleransi aktivitas yg dpt diukur,
dibuktikan o/ menurunnya kelemahan dan kelelahan.
Intervensi :
• Periksa tanda vital sebelum dan segera setelah aktivitas
• Catat respons kardiopulmonal terhadap aktivitas
3. Kelebihan volume cairan b/d menurunnya laju filtrasi
glomerulus/meningkatnya produksi ADH dan retensi natrium/air.
Ditandai dengan :
Ortopnea, bunyi jantung S3, oliguria, edema, peningkatan berat
badan, hipertensi, Ddstres pernapasan, bunyi jantung abnormal.
Tujuan
• Klien akn mendemonstrasikan volume cairan stabil dgn
keseimbangan masukan danpengeluaran, bunyi nafas bersih/jelas,
tanda vital dlm rentang yg dpt diterima, berat badan stabil dan tdk
ada edema
Intervensi :
• Pantau pengeluaran urine
• Pantau/hitung keseimbangan pemasukan dan pengeluaran selama
24 jam
• Pertahakan duduk atau tirah baring dengan posisi semifowler
selama fase akut
• Pemberian obat sesuai indikasi (kolaborasi)

• Konsul dengan ahli diet


4. Resiko tinggi gangguan pertukaran gas b/d
perubahan membran kapiler-alveolus.
Tujuan
• Klien akan mendemonstrasikan ventilasi dan
oksigenisasi adekuat
Intervensi:
• Pantau bunyi nafas, catat krekles.
• Ajarkan/anjurkan klien batuk efektif, nafas dalam.
• Dorong perubahan posisi.
6. TERAPI
1. non farmakologi
diet rendah garam,batasi cairan, manajemen
stress, aktivitas fisik, menghindari alkohol
• Terapi Farmakologis :
• Glikosida jantung. Digitalis, meningkatkan kekuatan
kontraksi otot jantung dan memperlambat frekuensi
jantung. Efek yang dihasilkan : peningkatan curah
jantung, penurunan tekanan vena dan volume darah
dan peningkatan diuresisidan mengurangi edema
• Terapi diuretik. Diberikan untuk memacu eksresi
natrium dan air melalui ginjal. Penggunaan harus hati–
hati karena efek samping hiponatremia dan
hipokalemia
• Terapi vasodilator. Obat-obat fasoaktif digunakan untuk
mengurangi impadansi tekanan terhadap
penyemburan darah oleh ventrikel. Obat ini
memperbaiki pengosongan ventrikel dan peningkatan
kapasitas vena sehingga tekanan pengisian ventrikel
kiri dapat dituruinkan

Anda mungkin juga menyukai