8-22 Vol 3 No 1
ABSTRACT
Fiscal decentralization aims to improve regional finance independency and
reduce the fiscal dependency of central government. However, in practice, there are
many areas that still rely on the assistance central finance for their regional
development. This research aims to discuss the development of regional finance
independency and analyze the influence of regional finance independency on economic
growth in Banten Province. This research uses descriptive method and panel data on 6
(six) regencies and cities in Banten Province at 2001-2011. The results showed the
significantly positive effect of regional finance independency on economic growth and
significantly negative effect of balance fund’s ratio on economic growth.
Key words: local revenue, economic growth, panel data
ABSTRAK
Desentralisasi fiskal bertujuan untuk meningkatkan kemandirian keuangan daerah
dan mengurangi ketergantungan fiskal terhadap pemerintah pusat, namun pada
pelaksanaannya masih banyak daerah yang bergantung pada bantuan dana pusat untuk
pembangunan daerah. Penelitian ini akan menganalisis perkembangan kemandirian
keuangan daerah di Provinsi Banten dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi
di Provinsi Banten. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan panel data pada 6
(enam) kabupaten dan kota di Provinsi Banten tahun 2001-2011. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemandirian keuangan daerah berpengaruh positif secara
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan rasio Dana Perimbangan
berpengaruh negatif secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kata Kunci: pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekonomi, panel data
Banten selama kurun waktu tahun 2001- pendapatan yang berasal dari Dana
2011 terdiri dari 67,71% PAD, 30,99% Perimbangan menunjukkan kemampuan
Dana Perimbangan, 0,72% Lain-lain Provinsi Banten semakin tinggi untuk
Pendapatan Daerah yang Sah dan 0,58% membiayai kemampuan keuangannya
Bagian Sisa Lebih Anggaran Tahun sendiri dan menunjukkan kinerja
Lalu. Penerimaan pendapatan daerah keuangan daerah yang positif.
yang berasal dari PAD lebih besar dari
30.000
Rasio (%)
20.000
10.000
0.000
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Tahun
Kab Tangerang Kab Serang Kab Lebak
Kab Pandeglang Kota Tangerang Kota Cilegon
Gambar 2. Rasio pendapatan asli daerah terhadap total pendapatan daerah kabupaten
dan kota di Provinsi Banten tahun 2001-2011
Pada tahun 2001, Kota Cilegon 18,13% jika dilihat dari interval dapat
memiliki rasio sebesar 28%, kemudian disimpulkan bahwa kemampuan
mengalami kenaikan sampai tahun 2004 keuangan daerah Kabupaten Tangerang,
dan sempat menurun pada tahun 2005 Kabupaten Serang dan Kota Tangerang
kemudian berfluktuasi dan akhirnya pada masih kurang. Rasio PAD terhadap total
tahun 2011 meningkat menjadi 30%. pendapatan daerah Kabupaten
Kabupaten Serang memiliki rasio sebesar Pandeglang dan Kabupaten Lebak dengan
13,63% pada tahun 2001 dan meningkat rata-rata setiap tahunnya hanya sebesar
menjadi sebesar 13,9% pada tahun 2011. 3,9% dan 5,6% menunjukkan
Kabupaten Pandeglang memiliki rasio kemampuan keuangan daerah Kabupaten
sebesar 3,3% pada tahun 2001, sempat Pandeglang dan Kabupaten Lebak masih
memiliki angka tertinggi pada tahun 2007 sangat kurang karena berada di interval
sebesar 6,25%, kemudian berfluktuasi antara 0,0%-10%. Kota Cilegon dengan
sampai mencapai angka 3,3% pada tahun rasio PAD terhadap total pendapatan
2011. Kabupaten Lebak memiliki rasio daerah terhadap pendapatan daerah rata-
sebesar 3,13% yang meningkat menjadi rata pertahunnya sebesar 25,83%
5,19% pada tahun 2011. Kabupaten dan menunjukkan kemampuan keuangan
kota yang memiliki rasio PAD terhadap daerah yang cukup.
total pendapatan daerah yang tinggi Kemampuan keuangan daerah yang
menunjukkan kabupaten dan kota berada pada interval sedang dapat dicapai
tersebut berhasil meningkatkan jika rasio PAD terhadap pendapatan
pendapatan yang bersumber dari daerah daerah mencapai angka minimal 30,01%-
masing-masing dan mengurangi 40,00%, kemampuan keuangan daerah
ketergantungan terhadap dana pemerintah baik jika rasio mencapai pada interval
pusat. 40,01%-50,00% dan sangat baik jika
Rasio PAD terhadap total rasio mencapai pada interval lebih besar
pendapatan daerah Kabupaten Tangerang, dari 50%. Tingkat kemandirian keuangan
Kabupaten Serang dan Kota Tangerang daerah yang relatif rendah dan
dengan rata-rata per tahunnya masing- menunjukkan kemampuan keuangan
masing sebesar 17,70%, 13,42% dan daerah kabupaten kota Provinsi Banten
yang masih berada pada tingkat sangat dengan Dana Alokasi Umum sebesar
kurang, kurang dan cukup menunjukkan 45,94%, sedangkan Dana Alokasi Khusus
bahwa ketergantungan fiskal pada hanya menyumbang pendapatan sebesar
pemerintah pusat masih tinggi. 1,21% selama kurun waktu 2001-2011.
Kekurangan kemampuan keuangan Perkembangan rasio Dana
daerah dibantu dengan penerimaan yang Perimbangan terhadap total pendapatan
berasal dari Dana Perimbangan. Hal ini daerah kabupaten dan kota Provinsi
didukung dengan rasio Dana Banten disajikkan pada Gambar 3,
Perimbangan terhadap total pendapatan Berdasarkan perkembangan setiap
daerah masing-masing kabupaten dan daerah, wilayah Banten memiliki rasio
kota Provinsi Bante. Dana Perimbangan Dana Perimbangan terhadap total
dana yang bersumber dari pendapatan pendapatan daerah paling tinggi.
APBN yang dialokasikan kepada daerah Kabupaten Pandeglang memiliki rasio
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam Dana Perimbangan tertinggi yaitu sebesar
rangka pelaksanaan desentralisasi. 93% pada tahun 2001 dan mengalami
Dana Perimbangan bertujuan fluktuasi serta menurun menjadi 82%
mengurangi kesenjangan fiskal antara pada tahun 2011, diikuti oleh Kabupaten
pemerintah pusat dan pemerintah daerah Lebak pada posisi kedua tertinggi yaitu
dan antar-pemerintah daerah. Undang- mencapai 93% pada tahun 2001 dan
undang Nomor 33 Tahun 2004 pasal 10 menurun menjadi 76% pada tahun 2011.
menyebutkan Dana Perimbangan berasal Pada wilayah Banten Utara, Kota Cilegon
dari tiga sumber yaitu Dana Bagi Hasil, memiliki rasio paling rendah yaitu
Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi sebesar 63% pada tahun 2001 dan
Khusus. Berdasarkan proporsi realisasi menurun menjadi 52% pada tahun 2011,
Dana Perimbangan, Dana Bagi Hasil sedangkan Kabupaten Serang memiliki
Pajak dan Bukan Pajak memberikan rasio paling tinggi yaitu sebesar 84%
proporsi terbesar terhadap Dana pada tahun 2001 dan menurun menjadi
Perimbangan sebesar 52,84% diikuti sebesar 60% pada tahun 2011.
Gambar 3. Rasio Dana Perimbangan terhadap total pendapatan daerah kabupaten dan
kota di Provinsi Banten tahun 2001-2011
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects