Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN

Kampung Jawa Lama, Lhokseumawe

Oleh: Kelompok 4

Cut Rahmawati (150160020) 



Fitri Anita Hts (150160088)

Khairina (160160026)

Siti Mariam (160160046)

Sri Handayani Ritonga (160160061)

Dessy Tifna Lubis (160160062)

Sandra Oktavia Skb (160160003)


Dosen Pengajar : Effan Fahrizal, ST

FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

TAHUN AJARAN 2018

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Laporan ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Perumahan dan
Pemukiman”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Laporan ini
di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Tuhan akhirnya laporan ini dapat terselesaikan.

Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun laporan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik
dan saran dari pembaca yang membangun terimakasih.

Lhoksemawe, 25 Februari 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................1

DAFTAR ISI ...........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................3

1.1 Latar Belakang ......................................................................................3

1.2 Tujuan Penulisan ...................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................5

2.1 Pengantar ................................................................................................5

2.1.1 Pengertian Rumah ...................................................................5

2.1.2 Pengertian Perumahan dan Pemukiman ..................................6

2.1.3 Persyaratan Pemukiman ..........................................................7

2.2 Pembahasan ............................................................................................8

2.2.1 Profil Desa ..............................................................................9

2.2.2 Letak Geografis .....................................................................10

2.2.3 Fasilitas pendukung ...............................................................14

2.2.4 Kehidupan Sosial Masyarakat ..............................................14

2.2.5 Permasalahan dalam Pemukiman ..........................................14

2.2.6 Solusi dan Saran ....................................................................15

3
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................16

3.1 Metode Penulisan .................................................................................16

3.2 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................16

3.3 Teknik Analisis Data ...........................................................................16

BAB IV PENUTUP ..............................................................................................18

5.1 Kesimpulan ..........................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................19

4
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pengembangan permukiman baik di perkotaan maupun pedesaan pada hakekatnya


untuk mewujudkan kondisi perkotaan dan pedesaan yang layak huni (livible), aman,
nyaman, damai dan sejahtera serta berkelanjutan. Perumahan sebagai salah satu
kebutuhan dasar, sampai dengan saat ini sebagian besar disediakan secara mandiri oleh
masyarakat baik membangun sendiri maupun sewa kepada pihak lain. Kendala utama
yang dihadapi masyarakat pada umumnya keterjangkauan pembiayaan rumah. Di lain
pihak, kredit pemilikan rumah dari perbankan memerlukan berbagai persyaratan yang
tidak setiap pihak dapat memperolehnya dengan mudah serta suku bunga yang tidak
murah.

Persoalan perumahan dan permukiman di Indonesia sesungguhnya tidak terlepas dari


dinamika yang terjadi dalam kehidupan masyarakat maupun kebijakan pemerintah di
dalam mengelola perumahan dan permukiman. Penyusunan arahan untuk
penyelenggaraan perumahan dan permukiman, sesungguhnya secara lebih komprehensif
telah dilakukan sejak Pelita V dalam bentuk Kebijaksanaan dan Strategi Nasional
Perumahan, namun penekanannya masih terbatas kepada aspek perumahan saja. Dalam
perjalanannya, acuan tersebut dirasakan kurang sesuai lagi dengan berbagai
perkembangan permasalahan yang semakin kompleks, sehingga diperlukan pengaturan
dan penanganan perumahan dan permukiman yang lebih terintegrasi.

Menurut hasil sensus yang dilakukan pada tahun 1980, tercatat bahwa kira-kira 28
juta dari rumah yang ada, 5,8% merupakan rumah-rumah yang belum memenuhi syarat,
baik itu yang ditinjau dari luasan rumahnya maupun kepadatan huniannya. Kebutuhan
akan hunian yang selalu meningkat dan juga disertai oleh faktor keterbatasan masyarakat
dalam pemenuhannya, sehingga hal ini telah menyebabkan kecenderungan sarana hunian

5
masyarakat menjadi pemukiman kumuh yang tidak mudah untuk dikendalikan. Hal lain
yang juga masih berhubungan dengan permasalahan ini adalah faktor sebaran penduduk
Indonesia yang masih belum merata.

2. Tujuan Penulisan

1. Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata kuliah Perumahan Dan
Pemukiman

2. Sebagai Pembelajaran Tentang Perumahan dan Pemukiman di Kampung Jawa


Lama, Kota Lhokseumawe

3. Mengetahui Syarat – Syarat Mendirikan Sebuah Pemukiman

4. Memahami Kehidupan dan Lingkungan Sosial Masyarakat Kampong Jawa Lama

5. Mengetahui Pola Lingkungan Pemukiman Tradisional di Kampung Jawa Lama

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengantar

2.1.1 Pengertian Rumah

Menurut UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, rumah


adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga.

Menurut John F.C Turner, 1972, dalam bukunya Freedom To Build


mengatakan, “Rumah adalah bagian yang utuh dari permukiman, dan bukan hasil fisik
sekali jadi semata, melainkan merupakan suatu proses yang terus berkembang dan
terkait dengan mobilitas sosial ekonomi penghuninya dalam suatu kurun waktu. Yang
terpenting dan rumah adalah dampak terhadap penghuni, bukan wujud atau standar
fisiknya. Selanjutnya dikatakan bahwa interaksi antara rumah dan penghuni adalah
apa yang diberikan rumah kepada penghuni serta apa yang dilakukan penghuni
terhadap rumah”.

2.1.2 Pengertian Pemukiman dan Pemukiman

Menurut UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman,


perumahan berada dan merupakan bagian dari permukiman, perumahan adalah
kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan (pasal 1 ayat 2).

Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 1992 Pasal 3, Permukiman adalah


bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan
perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan. Satuan lingkungan permukiman adalah kawasan perumahan dalam
berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan tanah dan ruang, prasarana dan sarana
lingkungan yang terstruktur (pasal 1 ayat 3).

Pasal 4 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 menyebutkan bahwa penataan


perumahan dan permukiman berlandaskan asas manfaat, adil dan merata,
kebersamaan dan kekeluargaan, kepercayaan pada diri sendiri, keterjangkauan, dan
kelestarian lingkungan hidup.

7
Jadi, pemukiman adalah suatu wilayah atau area yang ditempati oleh
seseorang atau kelompok manusia. Pemukiman memiliki kaitan yang cukup erat
dengan kondisi alam dan sosial kemasyarakatan sekitar. 


2.1.3 Persyaratan Pemukiman

Dalam penentuan lokasi suatu permukiman, perlu adanya suatu kriteria atau
persyaratan untuk menjadikan suatu lokasi sebagai lokasi permukiman. Kriteria tersebut
antara lain:

1. Tersedianya lahan yang cukup bagi pembangunan lingkungan dan dilengkapi dengan
prasarana lingkungan, utilitas umum dan fasilitas sosial.

2. Bebas dari pencemaran air, pencemaran udara dan kebisingan, baik yang berasal dari
sumber daya buatan atau dari sumber daya alam (gas beracun, sumber air beracun, dsb).

3. Terjamin tercapainya tingkat kualitas lingkungan hidup yang sehat bagi pembinaan
individu dan masyarakat penghuni.

4. Kondisi tanahnya bebas banjir dan memiliki kemiringan tanah 0-15 %, sehingga dapat
dibuat sistem saluran air hujan (drainase) yang baik serta memiliki daya dukung yang
memungkinkan untuk dibangun perumahan.

5. Adanya kepastian hukum bagi masyarakat penghuni terhadap tanah dan bangunan
diatasnya yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


6. Lokasinya harus strategis dan tidak terganggu oleh kegiatan lainnya.


7. Mempunyai akses terhadap pusat-pusat pelayanan, seperti pelayanan kesehatan,
perdagangan, dan pendidikan.


8. Mempunyai fasilitas drainase, yang dapat mengalirkan air hujan dengan cepat dan
tidak sampai menimbulkan genangan air.


9. Mempunyai fasilitas penyediaan air bersih, berupa jaringan distribusi yang siap untuk
disalurkan ke masing-masing rumah.


10. Dilengkapi dengan fasilitas pembuangan air kotor, yang dapat dibuat dengan sistem
individual yaitu tanki septik dan lapangan rembesan, ataupun tanki septik komunal.


11. Permukiman harus dilayani oleh fasilitas pembuangan sampah secara teratur agar
lingkungan permukiman tetap nyaman.


12. Dilengkapi dengan fasilitas umum, seperti taman bermain untuk anak, lapangan atau
taman, tempat beribadah, pendidikan dan kesehatan sesuai dengan skala besarnya

8
permukiman tersebut.

13. Dilayani oleh jaringan listrik dan telepon.


2.2 Pembahasan

2.2.1 Profil Desa

Nama Desa : Kampung Jawa Lama



Kecamatan : Banda Sakti, Kota Lhokseumawe

Provinsi : Aceh

Luas Delinasi Kumuh : 13.94 Ha

Dusun Luas Dusun ( Ha )


Dusun Muthadahuddin 10.39
Dusun Blok Haminte 19.27
Dusun Cemara Hijau 3.67
Dusun Tgk Chik Ditunong 4.42
Dusun Syuhada 10.39
Dusun Ali Sarjani 6.66
Dusun Neoriman 6.01

2.2.2 Letak Geografis

! !

Kampung Jawa Lama merupakan sebuah desa yang terletak dikecamatan Banda Sakti, kota
Lhokseumawe. Desa ini terbagi menjadi 7 dusun. Diantaranya ada yang berada diwilayah
pesisir fan juga ada yang berada didaerah perkotaan.

9
2.2.3 Fasilitas Utama

a. Jalan

! !

Berikut merupakan gambar badan jalan yang terdapat di salah satu dusun Blok
Haminte kapung Jawa Lama. Rata – rata lebar badan jalan pada dusun ini sekitar 2.5 m.
sebagian besar pinggiran badan jalan tidak ada fasilitas drainase sehingga saat curah hujan
tinggi maka badan jalan akan tergenang oleh air hujan.

b. Drainase

! !

10
! !

Gambar di atas adalah beberapa drainase yang terdapat di berbagai badan jalan di
kampong jawa lama, sebagian dari drainase tersebut tidak berfungsi dengan baik bahkan
terjadi penumpukan sampah di drainase tersebut. Kurangnya pemeliharaan masyarakat
sekitar tentang fasilitas tersebut yang sering menyebabkan badan jalan banjir/ tergenang oleh
air hujan saat curah hujan tinggi.


2.2.3 Fasilitas Pendukung

a. Fasilitas Kesehatan

! !

! !

11
Di kampong jawa lama terdapat dua rumah sakit besar swasta, yaitu rumah sakit PMI
dan rumah sakit RS TK IV IM.07.01 Lhokseumawe atau yang lebih sering dikenal dengan
rumah sakit Kesrem. Dan ada beberapa fasilas kesehatan lainnya seperdi puskesmas atau
Pustu.

Fasilitas di kampong cukup memadai, untuk dusun yang di daerah perkotaannya


terdapat 2 rumah sakit tersebut sedangkan didaerah pesisir terdapat pustu atau puskesmas.

b. Fasilitas Ibadah

! !

Terdapat beberapa Meunasah di kampong Jawa lama diantara nya adalah seperti
Gambar diatas merupakan beberapa meunasah yang terdapat didusun blok Haminte dan
Dusun Cemara Hijau, meunasah ini biasanya digunakan sebagai tempat ibadah bagi kaum
muslim didusun tersebut.

c. Fasilitas Pendidikan

12
d. Fasilitas Umum Lainnya

Selain fasilitas ibadah dan kesehatan di kampong jawa lama juga terdapat beberapa
perkantoran umum seperi kantor Camat Banda sakti, kantor KORAMIL, perumahan atau
asrama TNI dan lain-lain.

! !

Bank dan ATM

! ! 


! !

13
Kantor Pengadilan Banda sakti Kota Lhokseumawe dan Kantor Badan Pemberdayaan
Masyarakat.

Kantor Dinas Kesehatan, kantor Baitul Mal dan Kantor Camat Banda Sakti juga
terletak di kampong Jawa Lama. Serta terdapat salah satu sekolah tinggi kesehatan atau
Stikes MAlikussaleh di kampong jawa lama.

! !

! !

Kantor Pos kota Lhokseumawe

14
Di kampong jawa lama juga terdapat Lapangan Sudirman, yang biasanya digunakan
sebagai tempat upacara hari Nasional, dll. Di lapangan tersebut juga terdapat fasilitas
olahraga seperti lapangan Bola Voly dan bola basket. Pada sore hari biasanya area tersebut
dipadati oleh orang-orang yg ingin berolahraga atau hanya sekdar untuk bersantai.

! ! !

2.2.4 Kehidupan Sosial Masyarakat

Kehidupan social masyarakat kampong jawa di daerah perkotaan lebih erat


dibandingkan dengan di daerah pesisir, hal ini terjadi karena didaerah pesisir rata-rata
penduduknya berasal dari kalangan sederhana, sehingga semua masyarakatnya terlalu sibuk
dengan pekerjaan masing-masing sehinggga interaksi antar sesame tetangga kurang baik,
demikian juga halnya didaerah perkotaan, rata-rata rumah yang berada didaerah perkotaannya
memiliki pagar yang tinggi-tinggi sehingga interaksi antar tetangganya juga kurang erat.

Namun jika ada kegiatan masyarakat atau acara kemasyarakatan penduduk selalu
melakukannya secara gotong royong.

Dibeberapa jalan besar juga terdapat kios-kios kecil untuk jajanan masyarakat karena
didaerah ini banyak terdapat perkantoran dan sekolah, sehingga banyak pedagang-pedagang
kecil yang memadati area pinggiran jalan mulai dari pagi hari hingga sore, dan bahkan ada
beberapa tempat sampai pada malam hari.

2.2.5 Permasalahan dalam Permukiman

Ada beberapa permasalahan yang terdapat di kampong Jawa Lama diantara nya yaitu
padatnya jumlah rumah tinggal didesa tersebut disetiap dusunnya, di area pesisir rumah
warga hampir tidak memiliki area kosong untuk lahan hijau, di daerah perkotaan juga
demikian, jarak antar rumah tidak sampai 2m. terbatasnya lahan hijau tersebut memicu
permasalahan lainnya seperti pada daerah pesisirnya Karena kepadatan rumah tersebut
membuat dusun tersebut terlihat kumuh. Kurangnya kesadaran masyarakatnya dalam

15
menjaga kebersihan, sehingga sampah-sampah rumah tanggga dibuang begitu saja
kepinggiran pantai / laut. Permasalahan lainnya seperti drainase yang tidak difungsikan
sebagai mana mestinya, tumbukan sampah banyak terdapat didalam aliran drainase tersebut
membuat air hujan tergenang di badan jalan jika hujan lebat tidak berhenti selama beberapa
jam.

! !

! !

2.2.6 Saran dan Solusi

Solusi dari permasalahan yang ada di kampong Jawa Lama adalah seperti
meningkatkan kesadaran masyarakatnya pada kebersihan sehingga dusun kumuh didaerah
pesisir kampong jawa lama tersebut bisa diatasi, dan pemeliharaan terhadap fasilitas-fasilitas
umum lainnya seperti drainase, dll.

16
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Dalam penulisan makalah ini penulis menggambarkan hasil penelitian dengan


menggunakan kata-kata tertulis ditunjang dengan data-data yang dilampirkan untuk
memperkuat laporan hasil pembahasan.

3..2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang diperlukan oleh penulis sangat beragam untuk mendapatkan
data yang akurat, jelas dan terpercaya. Agar hasil yang dicapai dapat memuaskan serta
sebagai bukti keberhasilan dalam mendapatkan data yang diperlukan di dalam penulisan yang
dilakukan penulis.

Dalam pengumpulan data-data yang diperlukan penulis menggunakan instrument data


sebagai berikut:

1. Studi Dokumen

Studi dokumen yaitu data dicari dalam dokumen atau sumber pustaka.
Studi dokumen ini penulis lakukan dengan cara membaca dan mempelajari
beberapa dokumen yang berada pada situs internet, buku, gambar dan data-
data lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

2. Survei Lapangan

Dalam penulisan makalah ini penulis juga melakukan survey langsung


kelapangan untuk melihat langsung kondisi yang ada dilapangan.

17
3.3 Teknik Analisis Data

3.3.1 Editing Data

Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan terhadap sejumlah


data yang diperolah dari berbagai sumber diantaranya data dari
dokumen dari buku, situs internet dan lain – lainya.

3.3.2 Entry Data

Pada tahap ini penyusun memasukkan data yang telah diedit ke


mesin pengolah dengan menggunakan software sederhana. Entry data
dilakukan oleh penulis sendiri.

18
BAB IV

PENUTUP

4.1 kesimpulan

Dalam menciptakan sebuah perumahan dan pemukiman dibutuhkan komponen yang


kompleks, bukan hanya sekedar sekumpulan dari beberapa rumah tetapi juga membutuhkan
interaksi social yang baik oleh para penduduknya agar tercipta sebuah permukiman yang
baik dan aman.

Kampong jawa lama merupakan sebuah permukiman yang terdapat dikota


lhokseumawe, memiliki tingkat penduduk yang tinggi. Permasalahan yang ada di
permukiman ini sangat menonjol pada sempitnya lahan dan kurang nya kesadaran
masyarakatnya terhadap kebersihan, terlebih di area pesisir.

Namun permukiman ini juga terdapat di area perkotaan yang memiliki banyak
fasilitas umum seperti perkantoran, sekolah (mulai dari TK sampai SMA / sederajat ),
sekolah tinggi kejuruan, dan fasilitas umum lainnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

S.K. Menteri Kimpraswil Nomor 217/2002 tentang Kebijaksanaan dan Strategi Nasional Perumahan dan
Permukiman (KSNPP)

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

20

Anda mungkin juga menyukai