Anda di halaman 1dari 7

PENGANTAR PENULIS

Arsitektur bergerak di dalam sebuah ruang dimana ekosistem, aktifitas dan


segala macamnya tercampur pada ruang tersebut. Komponen komponen
penyusun tersebut termasuk lingkungan dan masyarakat. Yang membaur satu
padu pada semua ruang dimana setiap kegitakan kecil pun akan berpengaruh
kepada komponen komponen ruang yaitu lingkungan dan masyarakat

Dalam hal pembangunan sangatlah penting untuk memperhatikan aspek-aspek


lingkungan terlebih dahulu karena lingkungan adalah tempat dimana mahluk
hidup dapat hidup sesuai dengan fungsinya dalam ekosistem. Tanpa kita
sadari karya seorang arsitek yang berupa bangunan-bangunan merupakan
penyumbang terbesar kerusakan lingkungan, terlebih lagi di era modern ini
banyak negara berlomba-lomba membangun gedung pencakar langit dengan
mewahnya dan megahnya tanpa mempedulikan aspek-aspek lingkungan
sekitanya seperti air, sinar matahari, angin, dan rumah-rumah warga sekitar
yang kekurangan air dan sinar matahari yang terhalang oleh gedung-gedung
besar.

Tetapi masih ada arsitek-arsitek yang peduli terhadap fenomena ini.


Penggunaan perancangan serta desain-desain yang bijak telah di paparkan
pada dewasa ini. Xavier Vilata & Elora hardy membuktikan bahwa masih ada
jalan untuk menyelamatkan dunia di bidang arsitektur.

penulis

1.1. Paham paham arsitektur


Makna arsitektur dicari dalam proses perancangan dan diungkapkan dalam
dalam paham fenomenologi, di mana sebuah proses perancangan dibawa
kepada ekspresi murni yang menggambarkan arti konsep esensi dan formula
yang mengaturnya. Esensi membuat arsitektur dapat dikenali dalam intuisi
yang berhubungan dengan akar murni dalam realisme pembuktian diri yang
asli. Aktualisasinya dengan cara membuat kembali dan kembali kepada
basis. Paham fenomenologi ternyata bukanlah satu-satunya tolok ukur dalam
menilai kebenaran arsitektur. Beberapa paham lain juga perlu dipelajari agar
apresiasi dapat berjalan secara obyektif. Paham-paham tersebut dalam sejarah
telah mengisi berbagai pemikiran dunia tentang arsitektur yang terdefinisikan
melaui ebrbagai filsafat.

Filsafat merupakan sebuah ilmu pengetahuan kuno yang telah dikembangkan


sejak beberapa abad sebelum masehi. Banyak filsuf menghasilkan pemikiran-
pemikiran yang mempengaruhi pengambilan keputusan, termasuk di dalam
arsitektur. Sejak awal perkembangannya pemahaman tentang arsitektur
dipengaruhi filsafat tradisional barat, kemudian dalam era modern muncul
filsafat-filsafat baru yang cukup deras. Paham rasionalis mempengaruhi cara
pandang terhadap arsitektur agar dapat terwujud dengan logika.
Paham empiris merupakan pemikiran yang mengarahkan arsitektur agar dapat
terwujud dari keberhasilan kegiatan percobaan. Paham strukturalis berusaha
mencari kembali makna kehadiran arsitektur sebagai sebuah sistem.
Paham pragmatis menetapkan bahwa arsitektur selayaknya dibuat berdasarkan
model. Paham fenomenologi memandang pengalaman sebagai aspek penting
dalam berarsitektur. Paham intuitif melihat pentingnya rasa dari seorang
arsitek dalam mewujudkan karya. Setiap paham memiliki sudut pandang
tersendiri dalam menilai dan mewujudkan arsitektur. Paham-pahm tersebut
berguna sebagai pegangan dalam menilai karya arsitektur baik
dariperwujudannya maupun konsepnya. Perwujudan merupakan aspek teraga
(tangibe), sedagkan konsep merupakan aspek yang tidak teraga (intangible).

1.2. Paham arsitektur yang di gunakan pembicara

Xavier Vilalta (kelahiran 8 Mei 1980) adalah seorang arsitek Spanyol dan
profesor. Ia belajar Arsitektur antara Barcelona Pada tahun 2004 ia
mendirikan perusahaan desain Vilalta Arquitectura di Barcelona, Spanyol.

Xavier berbicara di TEDx mengungkapkan kepedulian nya pada sebuah


karya. Pengembang memberikan contoh bangunan yang harus di buat Xavier.
Setelah di analisa nyatanya bangunan tersebut tidak adaptif terhedap
masyarakat eithiopia karna adanya kelamahan.

Xavier memikirkan kehidupan masyarakat di eithiopia untuk membangun


sebuah karya arsitektur agardapat berfungsi secara tepat pada lingkungan itu
sendiri. Pemikiran ini merupan sebuah cara pandang pada arsitektur agar
dapat terwujud dengan logika. Ini merupakan paham yang rasionalis.
Selanjutnya adalah pembicara kedua, Elora Hardy seorang arsitek yang lahir
di bali. tertarik pada bamboo untuk perancangan arsitektur. Ia yakin bila di
gunakan dengan tepat bamboo bias sangat berguna

Bambu sendiri adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan


ruas ruas pada batangnya. Bambu memiliki banyak jenis, nama lain dari
bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu
tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Ini merupakan sebuah upaya agar
kurang nya kerusakan alam.ini merupakan sebuah pemahaman rasionalisme
pada arsitektur.

1.3. Ide konsep yang di gunakan


Penganalisaan Xavier tidak berhenti di situ saja. Rencana awal yang di
tawarkan merupakan bangunan yang tidak sustainable. Dinding yang di lapis
membuat ruang dalam menjadi panas dan akan menggunakan AC (air
conditioner) hal ini akan menambah pembiayaan perawatan dan merusak
kualitas udara sekitar.

Xavier merencanakan karya nya agar sesuai dengan konsisi masyarakat


eithopia saat itu, dimana krisis ekonomi menjadi suatu masalah besar pada
setiap individu. Green architecture merupakan konsep yang di ambil nya
dalam karya shopping mall Addis ababa ini.

Begitu juga dengan Elora hardy. Ia menggunakan bambu pada setiap karya
karya nya dimana bambu merupakan material yang ramah lingkungan. Kerya
karya nya menggunkan konsep green architecture.

1.4. Perbandingan karya Arsitektur Xavier dan Elora

Xavier Vilalta dan Elora Hardy merupakan seorang arsitek yang memiliki
pemahaman arsitektur yang sama dan memiliki ide konsep yang sama namun
ada beberapa hal yang membuat karya mereka. Berikut perbandingan nya;

Fungsi rancangan
Rancangan yang di gunakan oleh Xavier adalah untuk umum sedangkan
karya arsitektur Elora merupakan hunian. Karya Xavier lebih berguna
untuk orang banyak.

Dimensi rancangan
Karna di gunakan untuk umum dan merupakan sebuah ruang publik karya
Xavier memiliki dimensi yang lebih besar di bandingkan karya Elora yang
hanya sebatas hunian.

Dampak lingkungan
Tetapi karna dimensi nya yang besar karya Xavier memerlukan lahan luas
untuk di bangun hal ini berdampak buruk pada lingkungan sedangkan
dimensi karya elora yang lebih kecil dan hanya memerlukan lahan sedikit
membuat dampang kerusakan lingkungan yang kecil pula. Karya Elora
sangat unggul aspek efesiensi lahan dimana lantai paling atas lebih luas di
bandingkan dengan lantai paling bawah.

Material
Bangunan publik yang di konsumsi banyak orang membutuhkan material
dan konstruksi kuat yang di perhitungkan. Maka dari itu jumlah massa
sangat berpengaruh pada penggunaan material. Karya arsitektur Xavier
tidak mungkin menggunakan bahan bamboo karna akan di muat oleh
banyak orang dan banyak massa. Penggunaan material beton menjadi
solusi namun penggunaan beton yang berlebihan juga akan mengurangi
efesiensi energi dari bangunan tersebut sedangkan bangunan elora yang
hanya menggunakan bamboo sangat mempermudah proses pembangunan
dan ditribusi terhadap material, terlebih proses pembuatan secara manual
yang tidak banyak membutuhkan energi. hal ini membuat karya elora lebih
unggul untuk menjadi sebuah bangunan yang sustainable.

Proses pembangunan
Bangunan yang dimensi besar memerlukan pengerjaan yang lebih lama di
bandingkan karya arsitektur berdimensi kecil. Hal ini menyebabkan
penggunaan energi yang lebih pada karya yang berdimensi lebih besar.
Penggunaan energi yang berlebihan sangat merugikan lingkungan.

Prinsip desain
Desain merupakan hal penting pada setiap karya arsitekur karna desain
merupakan unsur venustas yang membuat karya arsitektur mempunyai
nilai keindahan. Kedua bangunan memiliki nilai keindahan masing masing
namun prinsip desain hanya meyatu kepada 3 ataupun 3 unsur.

1.4.1.1. Prinsip keseimbangan


Pada karya Xavier memiliki keseimbangan simetris di lihat dari
depan maupun atas. Sedangkang karya elora terlihat abstark

1.4.1.2. Irama
Karya Xavier memiliki irama yang di letakan pada lubang lubang
sirkulasi berpola seperti pakaian atau gaun wanita eithiopia.
Sedangkan pada karya elora irama terletak pada luasan lantai yang
semakin tinggi lanti nya semakin luas.

1.4.1.3. Pengulangan
Pada bangunan Xavier prinsip prinsip pengulangan terletak pada
bagian jendela terlihat sangat jelas bagian bagian yang
menggunakan sebuah pola dan di karya Elora unsur pengulangan
akan nampak jelas pada setiap anyaman anyaman bambu.

1.5. Apa yang di setujui dan tidak


Kedua arsitek memiliki keunggulan nya masing masing. Karya karya nya
berdiri atas statement-statement yang dapat mensuport sebuah karya.
Statement merupakan gagasan si perancang dalam membuat sebuah
rancangan. Sebagai pendengar tentu ada suatu hal yang di setujui maupun
tidak.

1.5.1.1. Gagasan Xavier yang saya setujui


Kolaborasi energy
Pada bangunan pertama memikirkan bagaimana cara agar
membuat bangunan yang dapat memenuhi kebutuhan
energi. Iya memiliki solusi yang sangat baik yaitu
penggunaan material beton
Yang di desain tidak hanya petak namun bundar. Panel
surya tersebut memiliki fungsi untuk mengubah energy
cahaya menjadi energy listrik namun juga di fungsikan
sebagai paying teduh untuk para pengunjung yang ada di
rooftop.

Hemat biaya
Rancangan awal yang di minta oleh pengembang memiliki
seluruh kayu pada fasad nya. Itu menyebabkan mahal nya
biaya namun Xavier mengganti nya dengan membuat
lubang sirkulasi udara yang berpola seperti gaun gadis
eithiopia.
Penggunaan v
Pada bangunan kedua terlihat setiap kuliat apartemen
memiliki vegetasi. Ini merupakan bangunan yang peduli
terhadap lingkungan. Dan juga dapat memperbaiki udara
yang ada di sekitar.

1.5.1.2. Gagasan Xavier yang kurang saya setujui


Penggunaan pedestrian
Pada bangunan kedua terlihat pedestrian yang berada di
atas rooftop. Penggunaan pedestrian pada bangunan yang
memiliki lantai tinggi kurang tepat karna tekanan angin
pada iklim tropis dapat berubah-ubah dan panas nya
matahari akan menyengat pada siang hari hal ini
mempengaruh kenyamanan pengguna pedestrian.

1.5.1.3. Gagasan Elora yang saya setujui

Fungsi atap
Iklim tropis di bali memiliki udara yang panas sehingga
atap di desain agar memiliki fungsi yang lebih. Dengan
melengkungkan bentuk atap agar dapat menangkap angina

Bambu material yang terbarui


Bamboo adalah sebuah bahan berkelanjutan yang tidak
akan habis

1.5.1.4. Gagasan elora yang tidak saya setujui

Merubah pendapat orang tentang penggunaan bambu


Setiap orang mempunya rasa dan gaya arsitektur nya
masing masing. Meribah persepsi orang untuk membuat
rumah menjadi bambu kurang tepat.

1.6. Inspirasi pembuatan desain dari kedua pembicara.

Saya terinspirasi untuk membuat bangunan yang menyatukan antara


bangunan dana lam. bangunan sustainable memang seharus nya di mulai dari
dewasa ini. Karna prihatin nya lingkungan sekitar yang tidak sama sekali
hijau. Alam adalah teman kita. Penyatuan bangunan dan alam dapat
menenangkan kita.

bangunan yang berfungsi sebagai tempat kita berteduh namun juga dapat
mengembangkan atau membangkitkan sifat psikologis kita.

Anda mungkin juga menyukai