Anda di halaman 1dari 13

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI DI

INDONESIA

Makalah

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan


Yang dibina oleh Bapak Dr. H. Sueb, M. Kes
Disajikan Pada Hari Senin Tanggal 18 Maret 2018

Disusun oleh :

Kelompok 8 Offering H 2017

Sa’diyatul Rizqie Amaliyah Firdaus (170342615537)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

PRODI S1 BIOLOGI

Maret 2018
Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan Energi di Indonesia

Sa’diyatul Rizqie Amaliyah Firdaus dan Dr. H. Sueb, M.Kes


Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang
Email : ririsfirdaus184@gmail.com dan sueb.fmipa@um.ac.id
ABSTRAK
Sumber daya mineral dan energi di Indonesia memiliki dua macam
klasifikasi ditinjau dari aspek geologi dan aspek ekonomi. Dewasa ini, sumber daya
mineral dan energi membutuhkan perhatian khusus terutama dalam hal
pengelolaannya, hal ini dikarenakan terdapat permasalahan yang menyangkut
sektor lingkungan dan sektor ekonomi. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
Mengetahui macam bentuk pembagian sumber daya mineral dan energi di
Indonesia, mengetahui bentuk klasifikasi sumber daya mineral dan energi di
Indonesia, mengetahui macam permasalahan dalam lingkup sumber daya mineral
dan energi di Indonesia, mengetahui indikator kerusakan dan pencemaran sumber
daya mineral dan energi di Indonesia, mengetahui macam kegunaan sumber daya
mineral dan energi di Indonesia, dan mengetahui manajemen yang tepat bagi
pengelolaan sumber daya mineral dan energi di Indonesia. Metode yang digunakan
dalam penyusunan makalah ini yaitu studi pustaka untuk menggali informasi lebih
banyak dari berbagai literatur. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan
kebijakan yang lebih tepat dengan meninjau indikator kerusakan dan pencemaran
sumber daya mineral dan energi di Indonesia. Hal ini tentu melibatkan peran
seluruh komponen bangsa yaitu pemerintah serta masyarakat.
Kata kunci : Pengelolaan, Mineral, Energi
ABSTRACT
Mineral and energy resources in Indonesia have two kinds of
classification in terms of geological aspects and economic aspects. Currently,
mineral and energy resources require special attention, especially in terms of
management, this is because there are problems concerning the environmental
sector and economic sector. This paper aims to examine the different forms of
mineral and energy resource in Indonesia, to know the form of mineral and energy
resources classification in Indonesia, to know the kinds of problems within the
scope of mineral and energy resources in Indonesia, to know the indicators of
damage and pollution of mineral resources and energy in Indonesia, knowing the
benefits of mineral and energy resources in Indonesia, and know the right
management for mineral and energy resources management in Indonesia. The
method used in the preparation of this paper is literature study to extract more
information from various literatures. Therefore, more appropriate policy
development is needed by reviewing the indicators of damage and pollution of
mineral and energy resources in Indonesia. This certainly involves the role of all
components of the nation, namely government and society.

Keywords : Management, Mineral, Energy


KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan
Energi di Indonesia tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi besar yakni Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari dalam
penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena penulis masih dalam
tahap pembelajaran. Namun, penulis tetap berharap agar makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.
Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk
perbaikan dan penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya. Untuk itu penulis
ucapkan terima kasih.

Malang, 19 Maret 2018

Penulis,
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia termasuk salah satu negara penghasil sumber daya mineral dan
energi terbesar di dunia. Terdapat berbagai jenis sumber daya mineral dan energi.
Sektor pertambangan mineral dan energi di Indonesia memberikan banyak
kontribusi pada peningkatan ekonomi negara. Namun, seiring dengan hal tersebut
sektor pertambangan mineral dan energi juga menyumbangkan berbagai macam
permasalahan terutama bagi lingkungan. Sebagai negara berkembang dengan
jumlah penduduk yang besar, Indonesia dapat menyebabkan konsumsi energi yang
cenderung untuk meningkat. Kondisi perekonomian Indonesia pada masa
sekarang yang sedang dalam proses pemulihan, masih menyandarkan bantuan
dari peran ekspor minyak bumi dalam menyumbang devisa bagi negara. Hal
ini tentunya tidak bisa berjalan terlalu lama mengingat cadangan minyak bumi
yang terbatas. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk
selalu menjadikan hemat energi sebagai budaya di masyarakat. Dengan hemat
energi maka pengeluaran pemerintah dan masyarakat akan energi bisa dikurangi,
dan ini membuat energi dapat digunakan dalam waktu yang panjang dan efisien
(Hermawan, 2004: 48).
Sebagian besar energi yang ada di bumi berasal dari matahari. Energi yang
diperoleh dari matahari dapat digunakan untuk memproduksi beberapa bentuk lain
dari sumber daya energi yang dapat diperbarui, seperti angin, air, dan biomassa.
Saat ini, hampir seluruh energi komersial yang digunakan berasal dari penggalian
dan pembakaran sumber daya energi yang tidak dapat diperbarui (Gladstone,
Tersigni, Kennedy, dan Haldeman, 2014: 287). Sekitar 92% dari energi komersial
tersebut berasal dari 86% bahan bakar fosil yang mengandung karbon, diantaranya
yaitu minyak bumi, gas alam, serta batu bara, dan 6% dari tenaga nuklir. Sisa 8%
energi yang digunakan berasal dari sumber energi terbarukan, seperti biomassa, air,
geotermal, angin dan energi matahari (Miller dan Spoolman, 2010: 298).
Cadangan energi dunia yang sebagian besar berasal dari fosil termasuk
Indonesia semakin hari semakin menurun. Jumlah konsumsi energi yang berasal
dari minyak tercatat mengalami peningkatan sekitar 15,5% terhitung sejak 2014
hingga 2016 dan gas alam mengalami peningkatan sekitar 15.6%. Peningkatan ini
terjadi di berbagai sektor seperti industri, rumah tangga, transportasi, komersil, dan
lainnya (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2017). Selain minyak dan
gas bumi, di Indonesia sebenarnya masih cukup banyak tersedia alternatif sumber
energi lainnya seperti batubara, panas bumi, angin dan energi matahari. Dari
beberapa alternatif tersebut, bahan bakar batubara yang paling besar dieksploitasi
sebagai sumber energi alternatif. Sayangnya sama seperti minyak bumi dan gas
alam, dengan penggunaan secara berlebihan seperti sekarang ini, beberapa puluh
tahun mendatang cadangan sumber batubara juga akan menyusut. Hal ini terjadi
karena batubara termasuk bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbarui.
Dengan semakin menipisnya cadangan atau sumber bahan bakar fosil,
manusia terdorong mencari dan mengembangkan sumber energi alternatif
pengganti bahan bakar dari fosil terutama sumber energi terbarukan (renewable
energy). Sumber energi ini juga diharapkan lebih ramah lingkungan dan tidak
membahayakan kehidupan manusia, karena dalam implementasinya sebagian besar
olahan sumber daya mineral dan energi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Selain sumber daya energi, eksplorasi sumber daya mineral di masa kini
banyak menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan berupa pencemaran dan
degradasi lahan. Sehingga, diperlukan regulasi yang tepat serta manajemen
pengelolaan yang benar, agar permasalahan yang ditimbulkan dari pengelolaan
sumber daya mineral dan energi dapat diminimalisir.

Rumusan Masalah
1. Apa sajakah bentuk pembagian sumber daya mineral dan energi di Indonesia?
2. Apa sajakah bentuk klasifikasi sumber daya mineral dan energi di Indonesia?
3. Apa sajakah masalah-masalah yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya
mineral dan energi di Indonesia?
4. Apa sajakah macam indikator sumber daya mineral dan energi di Indonesia?
5. Apa sajakah macam kegunaan sumber daya mineral dan energi di Indonesia?
6. Bagaiman manajemen yang tepat bagi pengelolaan sumber daya mineral dan
energi di Indonesia?

Tujuan
Tujuan penyusunan makalah teori ini yakni sebagai berikut.
1. Mengetahui macam bentuk pembagian sumber daya mineral dan energi di
Indonesia.
2. Mengetahui bentuk klasifikasi sumber daya mineral dan energi di Indonesia.
3. Mengetahui macam permasalahan dalam lingkup sumber daya mineral dan
energi di Indonesia.
4. Mengetahui indikator kerusakan dan pencemaran sumber daya mineral dan
energi di Indonesia.
5. Mengetahui macam kegunaan sumber daya mineral dan energi di Indonesia.
6. Mengetahui manajemen yang tepat bagi pengelolaan sumber daya mineral
dan energi di Indonesia.
KAJIAN PUSTAKA

Definisi Sumber Daya Mineral dan Energi

Sumber daya mineral adalah kandungan bahan alami dari bagian kerak
bumi yang diekstraksi dan diolah menjadi produk dan bahan baku yang bermanfaat
bagi kehidupan dengan biaya terjangkau (Miller dan Spoolman, 2010: 282). Energi
adalah kekuatan untuk melakukan pekerjaan yang dapat menyebabkan perpindahan
panas antara dua benda pada suhu yang berbeda (Miller dan Spoolman, 2010:G5).
Hampir sebagian besar energi yang ada di bumi berasal dari matahari. Sumber daya
energi merupakan sumber daya alam non-mineral. Sumber daya energi merupakan
kebutuhan pokok dan merupakan komponen mutlak ketika kita ingin membangun
sebuah peradaban masyarakat suatu bangsa ataupun dunia saat ini. Ketiadaan
sumber daya energi atau ketidak mampuan suatu masyarakat atau negara dalam
menyediakan sumber daya energi mengakibatkan lemahnya kemampuan suatu
masyarakat atau negara tersebut dalam membangun peradabannya (Zulhadi dan
Fazli, 2010: 197). Energi yang berasal dari matahari menghasilkan beberapa bentuk
sumber energi yang lain, seperti angin (massa udara yang bergerak akibat
dipanaskan oleh sinar matahari), air (air yang tetap dalam keadaan cair karena
dipanaskan oleh sinar matahari), dan biomassa (energi matahari yang diubah
kedalam bentuk energi kimia dan disimpan dalam tanaman). Sumber daya energi
adalah segala sesuatu yang berguna dalam membangun nilai didalam kondisi
dimana kita menemukannya. Untuk itu sumber daya energi adalah aset untuk
pemenuhan kepuasan dan utilitas manusia (Miller dan Spoolman, 2010:297).

Pembagian Mineral dan Energi

Menurut Departemen Pertambangan dan Energi lndonesia, sumber-


sumber mineral dikategorikan menjadi tiga macam.
1. Sumber energi sub-soil seperti minyak, gas, batubara dan radioaktif.
2. Sumber logam sub-soil seperti timah, emas, perak, tembaga dan
lainnya.
3. Sumber non-metal sub-soil. Minyak dan gas termasuk sumber energi
yang paling penting dalam perannya di perekonomian. (Hermawan,
2004: 50)
Sedangkan untuk sektor energi dapat dikategorikan menjadi tiga macam.
(Hermawan, 2004: 54)
1. Produksi dan Distribusi listrik
2. Transportasi
3. Penerangan Jalan
Klasifikasi Sumber Daya Mineral dan Energi di Indonesia

Klasifikasi sumber daya mineral dan energi adalah suatu proses


pengumpulan, penyaringan serta pengolahan data dan informasi dari suatu endapan
mineral serta energi untuk memperoleh gambaran yang ringkas mengenai endapan
itu berdasarkan kriteria : keyakinan geologi dan kelayakan tambang. Berdasarkan
tahapan eksplorasi, yang menggambarkan pula tingkat keyakinan akan potensinya,
dilakukan usaha pengelompokan atau klasifikasi sumber daya mineral. Dasar atau
kriteria klasifikasi di sejumlah negara terutama adalah tingkat keyakinan geologi
dan kelayakan ekonomi. Kriteria keyakinan geologi didasarkan pada tahap
eksplorasi yang meliputi survei tinjau, prospeksi, eksplorasi umum dan eksplorasi
rinci. Klasifikasi sumberdaya mineral dan energi didasarkan pada tingkat keyakinan
geologi dan kajian kelayakan. Pengelompokkan tersebut mengandung dua aspek,
yaitu aspek geologi dan aspek ekonomi Untuk kategori sumber daya mineral terbagi
menjadi empat kategori (SNI, 1999:6).
a) Sumber Daya Mineral Hipotetik
Sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan perkiraan pada tahap survai tinjau.
b) Sumber Daya Mineral Tereka
Sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan hasil tahap prospeksi.
c) Sumber Daya Mineral Tertunjuk
Sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan hasil tahap eksplorasi umum.
d) Sumber Daya Mineral Terukur
Sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya djperoleh
berdasarkan hasil tahap eksplorasi rinci.
Sementara untuk sumber daya energi, sebagian sektor yang menggunakan
sumber daya jenis ini diantaranya yaitu industri, rumah tangga serta transportasi
sehingga sumber daya energi dapat dikategorikan menjadi dua macam. (Zulhadi
dan Fazli, 2010: 196)
a. Sumber energi terbarukan
Sumber energi terbarukan merupakan sumber energi alam yang dapat
langsung dimanfaatkan dengan bebas. Adapun contoh dari sumber energi
terbarukan diantaranya yaitu:
1. Angin
Angin menjadi salah satu sumber energi yang tak pernah ada
habisnya. Selama bumi ini masih ada, maka nagin akan tetap ada
selamanya karena ketersediaannya tidak terbatas.
2. Matahari
Sumber energi dari panas mahari banyak digunakan dalam berbagai
aktivitas makhluk hidup, diantaranya fotosintesis, listrik tenaga surya,
dan lain sebagainya.
3. Biomassa
Biomassa merupakan energi terbarukan yang mengacu pada bahan
biologis yang berasal dari organisme yang masih hidup ataupun yang
belum lama mati.
b. Sumber energi tak terbarukan
Sumber energi yang ketersediaanya sangat terbatas sehingga apabila sudah
habis, energi ini tak akan dapat diperbarui kembali.
1. Sumber energi dari fosil
Sumber energi yang berasal dari fosil berasal dari timbunan makhluk
hidup yang telah mati, lalu terkubur di bawah tanah sampai jutaan
tahun.
2. Sumber energi dari mineral alam
Merupakan sumber daya yang melewati beragam tahapan proses
yang sangat lama pula. Adapun contohnya yaitu uranium, tembaga,
nikel dan lain sebagainya.
3. Minyak mentah
Sumber daya yang berbentuk cair dan terletak di antara lapisan kerak
bumi.
4. Bahan Nuklir
Sumber energi jenis ini diperoleh melalui penambangan dan
pemurnian biji uranium. Uranium merupakan unsur alami yang ada
didalam inti bumi.

Kegunaan Sumber Daya Mineral dan Energi di Indonesia

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomer 5


Tahun 2017 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan
Pengolahan Dan Pemurnian Mineral Di Dalam Negeri dan Peraturan Menteri
Nomor 11 Tahun 2012 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 534)
menyatakan bahwa kegunaan dari sumber daya mineral dan energi terbagi menjadi
tiga macam.
1. Memberi manfaat sebesar-besarnya bagi negara.
2. Memberikan kepastian hukum dan kepastian berusaha.
3. Mendorong terlaksananya peningkatan nilai tambah mineral melalui
terwujudnya pembangunan fasilitas pemurnia mineral di dalam negeri oleh
pemegang kontrak karya yang melakukan perubahan bentuk perusahaan
pertambangan dari kontrak karya menjadi izin usaha pertambangan.
Masalah Sumber Daya Mineral dan Energi di Indonesia

Ketergantungan pada sektor migas dan mineral untuk Indonesia yang tinggi
dalam sumbangannya terhadap pembangunan ekonomi, menjadi sorotan dalam
kaitan otonomi daerah yang sudah berjalan sejak 1 Januari 2001. Pembagian
keuangan di sektor ini 80% daerah dan 20% pusat. Pembagian keuangannya,
minyak 85% pusat dan 15% daerah, sedang untuk gas, 80% pusat dan 20% daerah
(Hermawan, 2004:55).
Kondisi perekonomian Indonesia pada masa sekarang yang sedang dalam
proses pemulihan, masih menyandarkan bantuan dari peran ekspor minyak bumi
dalam menyumbang devisa bagi negara. Hal ini tentunya tidak bisa berjalan terlalu
lama mengingat cadangan minyak bumi yang terbatas. Dan kemungkinan Indonesia
menjadi pengimpor minyak bumi pada masa mendatang. Keadaan ini tentunya akan
menghambat pada pengembangan dari sumber daya lain seperti komoditi mineral,
batubara, panas bumi, dan lain-lain. (Hermawan, 2004: 48-49)
Indonesia sebagai negara yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak
keempat di dunia nyata ternyata juga merupakan kelima terbesar dalam
mengkonsumsi energi dan mineral di dunia. Hal tersebut sejalan dengan makin
meningkatnya aktivitas perekonomian di Indonesia selama tiga dasawarsa terakhir
yang tercermin dalam rata-rata pertumbuhan ekonomi antara tahun 1971 sampai
dengan 1997 yang berkisar pada 6% per tahunnya. Pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi tersebut ternyata lebih rendah dari pertumbuhan konsumsi energi yang
berkisar pada 10% dari tahun 1971 sampai 1997. Hal ini mencerminkan bahwa
pertumbuhan konsumsi energi di Indonesia masih termasuk tinggi relatif terhadap
pertumbuhan ekonominya. Hal ini memberikan gambaran dengan pola konsumsi
seperti itu akan mempercepat habisnya cadangan energi yang ada di Indonesia bila
pertumbuhan ekonomi ditekan semakin cepat. (Hermawan, 2004: 49)
Beberapa contoh hambatan lain yang ditemui dalam penerapan efisiensi
energi dan mineral yang bersifat institusional terbagi menjadi tiga macam
(Hermawan, 2004: 55).
1. Harga energi yang rendah, hal ini dikarenakan subsidi atau masalah
dalam penagihan pembayaran yang berakibat pada pemakai untuk
menggunakan energi secara efisien.
2. Nilai aset seringkali tidak mencerminkan kenaikan nilai yang
seharusnya terjadi, karena gedung atau pabrik menggunakan fasilitas
yang energi efisien.
3. Sumber pembiayaan atas penggunaan fasilitas yang energi efisien tidak
mudah diperoleh rumah tangga atau usaha kecil.
4. Kurangnya kepedulian masyarakat Indonesia untuk menghemat
pemakaian energi dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator Kerusakan dan Pencemaran Sumber Daya Mineral dan Energi di
Indonesia

Secara umum, indikator kerusakan dan pencemaran sumber daya mineral


dan energi di Indonesia yaitu sebagai berikut.
1. Adanya degradasi lahan terutama pada pertambangan terbuka.
2. Kerusakan ekosistem.
3. Sedimentasi pada sungai dan danau.
4. Perubahan iklim.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2015), indikator
kerusakan dan pencemaran sumber daya mineral dan energi di Indonesia menjadi
dua macam.
a. Indikator lahan terbuka melampaui 20%
Kegiatan penambangansistem terbuka akan menimbulkan lahan terbuka
yang menyebabkan peningkatan aliran permukaan (surface run-off) yang
mengakibatkan erosi dan sedimentasi. Berdasarkan ketentuan bahwa lahan
terbuka pada tambang sistem terbuka tidak melebihi 20% dari luas IPR.
Dengan demikian, kegiatan tambang akan menimbulkan kerusakan
apabila lahan terbuka telah melampaui 20% dari luasan IPR (Izin
Pemanfaatan Ruang).
b. Indikator tidak dilakukan perlindungan tanah pucuk
Disamping terjadinya lahan terbuka, pada tahap awal penambangan
dilakukan land-clearing dari pengupasan tanah pucuk (top-soil). Top soil
tersebut perlu dijamin tidak hilang dan harus dikembalikan pada saat
penutupan lubang bekas tambang. Untuk mengurangi dampak tambang
terhadap erosi dan sedimentasi tersebut dan terjaminnya lapisan top soil
tidak hilang (hanyut), maka perlu melakukan upaya yang akan mengurangi
erosi dan sedimentasi serta melindungi tanah pucuk tidak hilang. Dengan
demikian, kegiatan penambangan akan menimbulkan kerusakan apabila
tidak dilakukan perlindungan tanah pucuk.

Manajemen Sumber Daya Mineral dan Energi di Indonesia

Berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan


Mineral dan Batubara, dijelaskan bahwa seluruh kekayaan tambang yang berada di
wilayah hukum pertambangan Indonesia merupakan sumber daya alam yang tak
terbarukan sehingga dalam pemanfaatan dan pengelolaannya diperlukan regulasi
seperti izin usaha pertambangan yang berkaitan dengan IPR, studi kelayakan dan
proses produksi perusahaan pertambangan, wilayah pertambangan, hingga
kontribusi pemerintah dan daerah yang berkaitan dengan pembagian wewenang
dalam pengelolaan sumber daya mineral dan energi di Indonesia. Konservasi energi
merupakan pilar manajemen energi nasional yang belum mendapat perhatian serius
di Indonesia. Manajemen energi di Indonesia lebih memprioritaskan pada
bagaimana menyediakan energi atau memperluas akses terhadap energi kepada
masyarakat. Untuk itu diperlukan perubahan paradigma konservasi energi dari
supply side management ke arah demand side management yang memfokuskan
pada konservasi energi pada sektor pengguna. (Tokimatsu, dkk, 2016: 3346) Saat
ini dengan semakin menipisnya cadangan energi fosil pada satu sisi, sementara di
sisi lain konsumsi energi terus mengalami peningkatan menjadi ancaman terhadap
perkembangan perekonomian Indonesia. (Youngso, 2014:2)
Untuk memperbaiki ketahanan mineral dan energi Indonesia, diusulkan untuk
melakukan manajemen sebagai berikut. (Nugroho, 2014:8-9)
a. Meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di dalam negeri melalui
eksplorasi cadangan baru dan pemanfaatan teknologi EOR (enhanced oil
recovery). Untuk itu, iklim investasi harus diperbaiki, termasuk melakukan
deregulasi dan debirokratisasi yang mendukung pembangunan industri minyak
dan gas bumi sektor hulu (upstream).
b. Mengurangi ketergantungan impor untuk minyak mentah, produk minyak,
maupun LPG. Pengurangan ketergantungan impor minyak mentah dan LPG
dapat dikurangi dengan meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri.
Ketergantungan pada impor produk minyak dapat dikurangi dengan menambah
kapasitas pengolahan (kilang) minyak di dalam negeri.
c. Mengembangkan infrastruktur energi dan mineral, terutama untuk gas bumi.
Infrastruktur gas bumi yang harus dikembangkan selain untuk memenuhi listrik
dan industri juga untuk sektor transportasi dan rumah tangga.
d. Memperluas akses (jangkauan pelayanan) energi kepada masyarakat di pulau-
pulau kecil, pulau terluar dan wilayah perbatasan dengan negara lain.
e. Mendirikan Pusat Konservasi Energi, membantu masyarakat (termasuk
industri, transportasi, dan gedung pemerintah atau swasta) melakukan gerakan
hemat energi.
PENUTUP
Simpulan
Simpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan di atas antara lain sebagai berikut.
1) Bentuk pembagian sumber daya mineral yaitu sumber logam sub-soil dan
sumber non-metal sub-soil, sedangkan pembagian sumber daya energi yaitu
produksi dan distribusi listrik, transportasi, dan penerangan jalan
2) Bentuk klasifikasi sumber daya mineral terbagi menjadi empat macam yaitu
Sumber Daya Mineral Hipotetik, Sumber Daya Mineral Tereka, Sumber
Daya Mineral Tertunjuk, dan Sumber Daya Mineral Terukur, sedangkan
klasifikasi sumber daya energi terbagi menjadi dua macam yaitu sumber
daya energi yang terbarukan dan sumber daya energi yang tak terbarukan.
3) Macam permasalahan dalam lingkup sumber daya mineral dan energi di
Indonesia yaitu harga energi yang rendah (karena subsidi atau masalah
dalam penagihan pembayaran) berakibat pada disinsentif bagi pemakai
untuk menggunakan energi secara efisien, nilai aset seringkali tidak
mencerminkan kenaikan nilai yang seharusnya terjadi, karena gedung
atau pabrik menggunakan fasilitas yang energi efisien, dan sumber
pembiayaan atas penggunaan fasilitas yang energi efisien tidak mudah
diperoleh rumah tangga atau usaha kecil.
4) Macam indikator kerusakan dan pencemaran sumber daya mineral dan
energi yaitu Indikator lahan terbuka melampaui 20% dan Indikator tidak
dilakukan perlindungan tanah pucuk
5) Macam kegunaan dari sumber daya mineral dan energi terbagi menjadi tiga
macam, yaitu memberi manfaat sebesar-besarnya bagi negara, memberikan
kepastian hukum dan kepastian berusaha, dan mendorong terlaksananya
peningkatan nilai tambah mineral melalui terwujudnya pembangunan
fasilitas pemurnia mineral di dalam negeri oleh pemegang kontrak karya
yang melakukan perubahan bentuk perusahaan pertambangan dari kontrak
karya menjadi izin usaha pertambangan.
6) Bentuk manajemen yang tepat bagi sumber daya mineral dan energi di
Indonesia yaitu dengan adanya perubahan paradigma konservasi energi
dari supply side management ke arah demand side management yang
memfokuskan pada konservasi energi pada sektor pengguna.
Saran
1) Saran bagi pemerintah
Hendaknya memperhatikan strategi manajemen pengelolaan sumber daya
mineral dan energi agar permasalahan yang berkaitan dengan hal tersebut
dapat terselesaikan.
2) Saran bagi pembaca
Hendaknya mensosialisasikan strategi manajemen pengelolaan dan
penggunaan sumber daya mineral dan energi yang tepat untuk mencegah
habisnya sumber daya tersebut.
DAFTAR RUJUKAN
Miller, G. Tyler Jr. & Spoolman, S.E. 2010. Environmental Science, Thirteenth
Edition. Australia: Brooks/Cole, Cengage Learning.
Hermawan, W. 2004. Sumber Daya Energi Dan Mineral Terhadap Pembangunan
Ekonomi Indonesia, 8(2), 1-76.
Badan Standarisasi Nasional. 1999. Klasifikasi Sumber Daya Mineral dan
Cadangan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Nugroho, H. 2014. Ketahanan Energi Indonesia : Gambaran Permasalahan dan
Strategi Memperbaikinya. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional.
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral. 2012. Daftar Identifikasi Peraturan
Perundang-undangan Yang Diterbitkan/Diprakarsai Oleh Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral Berdasarkan Tata Urutan Peraturan
Perundang-undangan dan Tahun Pengundangan. Jakarta: Kementerian
Energi Sumber Daya Mineral.
Tokimatsua, K., Murakami, S., McLellan, B., Höök, M., Yasuoka, R., dan Nishio,
M. 2016. Global energy-mineral nexus by systems analysis approaches.
Energy Procedia. 3346. DOI:10.1016/j.egypro.2017.03.766.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 5 Tahun 2017 tentang
Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan
Pemurnian Mineral Di Dalam Negeri. 2017. Jakarta: Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2015. Kriteria Kerusakan Lahan
Akses Terbuka Akibat Kegiatan Tambang Rakyat. Jakarta: Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Young So, Park. 2014. Implementasi Kebijakan Konservasi Energi Di Indonesia.
1(1). Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.
Zulhadi, Trian & Fazli, Said. 2010. Identifikasi Sumber Energi Terbarukan (SET).
Bengkalis: Balitbang Bengkalis.

Anda mungkin juga menyukai