REPRODUKSI MANUSIA
LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh:
APRIL 2018
TUJUAN
DASAR TEORI
1. Testis
Testis merupakan kelenjar tubuler kompleks yang mempunyai dua
fungsi yaitu reproduksi dan hormonal. Pada mamalia testis halus bentuk
oval, dilapisi tunika albugenia, yang merupakan kapsula jaringan pengikat
padat. Testis dibagi menjadi sekitar 250 ruangan/lobulus testis oleh septa
fibrosa. Setiap lobulus ditempati oleh 1-4 tubulus seminiferus yang
berkelok-kelok, panjangnya 30-60 mm. Tubulus seminiferus terdiri dari
unsur-unsur: a. Lapisan jaringan penyambung fibrosa, yang terdiri atas
beberapa lapisan fibrosa; b. Lapisan basalis yang terdiri dari sel-sel mieloid
yang menunjukan sifat otot polos; c. Epitel germinativum (seminiferus
kompleks). Fungsi utama testis adalah untuk menghasilkan gamet jantan
atau spermatozoid, disamping itu juga menghasilkan hormon yang
diperlukan untuk perkembangan dan pemeliharaan saluran reproduksi,
perkembangan sifat-sifat dan kelangsungan spermatogenesis (Tenzer,
Lestari, Gofur, Rahayu, Masjhudi, Handayani, Wulandari, Maslikah, 2014).
Testis vertebrata umumnya berjumlah sepasang, biasanya lebih padat,
permukaannya lebih halus, dan berukuran lebih kecil dibandingkan ovarium
dari spesies yang sama. Tetapi pada mamalia, testis lebih besar dari pada
ovariumnya. Pada kebanyakan vertebrata yang bertubuh ramping
(kebanyakan pisces, caecilia, dan urodela) testis berbentuk memanjang,
sedangkan pada ikan bertulang rawan, anura dan amniota testis berbentuk
bulat telur (Tenzer, Lestari, Gofur, Rahayu, Masjhudi, Handayani,
Wulandari, Maslikah, 2014).
Pada kebanyakan vertebrata, testis berlokasi di rongga abdomen,
tepatnya pada dinding dorsal rongga abdomen. Sementara, pada mamalia
letak testisnya berbeda-beda seperti mamalia yang temperatur tubuhnya
relatif rendah misalnya gajah dan paus, testis selamanya berada didalam
rongga abdomen atau rongga pelvis (Tenzer, Lestari, Gofur, Rahayu,
Masjhudi, Handayani, Wulandari, Maslikah, 2014).
2. Saluran reproduksi laki-laki
a. Tubuli rekti (tubulus lurus)
Setiap puncuk dari tubulus seminiferus membentuk saluran lurus
pendek disebut dengan diameter 25 mikron, terdiri dari sel epitel
kubus yang disokong jaringan pengikat padat.
b. Rere testis,
Terdiri dari sel epitel kubus diselang dengan epitel silindris yang
sering bersilia
c. Duktus eferen
Berjalan spiral keluar dari rere testis, dilapisi kelompok epitel
silindris yang tingginya silih berganti dengan kelompok yang rendah,
selnya bersilia.
d. Epididimis
Berjalan berkelok-kelok, dilapisi epitel silindris bertingkat dengan
permukaan yang rata, bersilia.
e. Duktus eferen
Dindingnya relatif tebal dan lumennya sempit, epitelnya bertingkat
silindris dan mempunyai stereosilia.
3. Ovariuum
a. Folikel muda, terdiri dari oosit besar dilapisi selapis sel gepeng,
oosit berinti agak ke tepi, benyak gelembung-gelembung kecil.
b. Folikel tumbuh, sel folikel semula yang berbentuk gepeng
menjadi kuboid dan kemudian silindris dan berkembang menjadi
berlapis. Proliferasi sangat cepat, terbentuk ruang disebut antrium
yang berisi cairan folikel. Sementara folikel bertambah besar
stroma sekitarnya beratur diri membentuk simpai di sebut teka
interna yang kaya pembuluh darah, teka eksterna banyak
mengandung serat kolagen.
c. Folikel matang, menonjol ke permukaan ovarium. Mempunyai
diameter 10 mm (memenuhi seluruh tebal ovarium).
4. Saluran reproduksi perempuan
Secara ultra struktur tuba uterina (fallopi) terdiri atas lapisan
mukosa, lapisan otot dan lapisan peritonium. Lapisan mukosa
mempunyai epitel kolumnar tinggi bersilia dan sel-sel kelenjar. Lapisan
otot terdiri dari lapisan otot instriksik yang tebal mukosa, berkas otot,
menyerupai pembuluh darah, lapisan sub peritonial, berupa serabut
seperti kisi-kisi, dan pita. Lapisan peritonial memungkinkan tuba uterina
bergerak terhadap sekitarnya (Tenzer, Lestari, Gofur, Rahayu, Masjhudi,
Handayani, Wulandari, Maslikah, 2014).
Uterus, dindingnya terdiri dari 3 lapis, yaitu endometrium (mukosa),
miometrium (dinding otot), parametrium/peritonium. Endometrim di
bagian dalam dilapisi epitel selapis silindris bersilia. Kelenjar uteru
memenuhi tebal mukosa mulai dari permukaan. Kelenjar merupakan
kelenjar simplek yang bercabang pada ujungnya, dan satu sama lain
dipisahkan oleh stroma jaringan ikat. Miometrium mempunyai 3 lapisan
otot walaupun batas-batasnya kurang jelas yaitu, lapisan sub vaskular,
serat-serat otot tersusun memanjang. Lapisan vaskular, lapisan otot
tengah tebal seratnya tersusun melingkar, dan serong dengan banyak
pembuluh darah. Lapisan suprs vaskular, lapisan otot luar memanjang
yang tipis tepat di bawah peritonium. Peritonium sendiri merupakan
serosa khas terdiri dari selapis sel metosel yang ditunjangi oleh jaringan
ikat tipis (Tenzer, Lestari, Gofur, Rahayu, Masjhudi, Handayani,
Wulandari, Maslikah, 2014).
Vagina, berbentuk pipa panjang 8-10 cm, dindingnya terdiri dari tiga
lapis yaitu:
a. Lapisan mukosa, mempunyai lipatan mendatar(ruga), dan diliputi
epitel berlapis pipih tanpa lapisan tanduk, sel-selnya di penuhi
glikogen. Di bawah epitel terdapat lamina propria yang
merupakan jaringan ikat padat dengan banyak serat elastin,
leukosit, limfosit, kadang-kadang nodulus limfatikus.
b. Lapisan otot, terdiri atas berkas-berkas otot polos yang tersusun
berjalinan
c. Lapisan adventisia/serosa, berupa lapisan tipis jaringan ikat padat
yang berbaur dengan adventisia organ sekitarnya.
5. Kelenjar tambahan di organ reproduksi laki-laki dan perempuan
Kelenjar tambahan di organ reproduksi laki-laki terdiri atas: kelenjar
prostat, vesikula seminalis, dan bulbouretralis. Kelenjar reproduksi
tambahan pada perempuan terdiri atas: kelenjar bartholin, kelenkar
vestibular minor, dan kelenjar susu. Prostat terdiri dari 30-50 kelenjar
tubuloalvolar bercabang yang saluran keluarnya bermuara di uretra pars
prostatika. Sekresi prostat disimpannya dan dikeluarkan waktu ejakulasi.
Sekret prostat merupakan cairan seperti susu, bersifat agak alkali, kaya
akan enzim proteolitik, terutama fibrinolisin yang membantu mencairkan
semen. Sekret juga mengandung fosfotase/asam. Prostat dibagi menjadi
3 struktur: mukosa, submukosa, kelenjar utama, yang tersusun dalam 3
daerah konsentris, mengelilingi uretra (Tenzer, Lestari, Gofur, Rahayu,
Masjhudi, Handayani, Wulandari, Maslikah, 2014).
Vesikula seminalis, panjang 5-10 cm, berupa kantung berbentuk –S
berkelok-kelok. Sekretnya alkalis mengandung fruktosa keluar bersama-
sama sekret prostat membentuk semen. Dindingnya tipis mengandung
beberapa serabut otot. Mempunyai lipatan-lipatan mukosa yang dilapisi
epitel berlapis semu toraks yang secara individual berbeda tergantung
usia. Bulbouretralis terletak di belakang uretra pars membranosa bentuk
seperti kacang polong. Sekretnya jernih, kental seperti lendir, bermuara
di uretra. Kelenjar barthlolin, analog dengan kelenjar bulboutrealis pada
laki-laki, terletak di dalam dindinh lateral vestibulum. Merupakan
kelenjar tubuloalveolar yang sekretnya berupa lendir, bermuara di dekat
pangkal himen. Kelenjar vestibula minor terutama bermuara di sekitar
uretra dan klitoris. Kelenjar susu atau mamae merupakan kelenjar kulit
khusus yang terletak di dalam jaringan di bawah kulit (sub kutan),
modifikasi dari kelenjar keringat dan bergetah tipe apokrin. Kelenjar ini
terdiri dari 15-20 lobulus yang mandiri, salurannya bermuara di puncak
nipel/puting susu (Tenzer, Lestari, Gofur, Rahayu, Masjhudi, Handayani,
Wulandari, Maslikah, 2014).
ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu mikroskop. Sedangkan, bahan yang
digunakan dalam praktikum ini yaitu terdiri atas:
a) Preparat ovarium
b) Preparat testis
c) Torso ovarium
d) Torso testis
D. PROSEDUR KERJA
Ditentukan penyusunnya
Ditentukan penyusunnya
Ditentukan bagian-bagiannya
Ditentukan bagian-bagiannya
Keterangan:
a = folikel primordial
b = folikel primer monolaminar
c= folikel primer multilaminar
d = folikel sekunder
e = folikel degraf
Keterangan:
a = folikel primordial
b = folikel primer monolaminar
c= folikel primer multilaminar
d = folikel sekunder
e = folikel degraf
Keterangan:
a = tubulus seminiferus
b = sel leydig
c = sel mioid
Keterangan:
a = tubulus seminiferus
b = sel leydig
c = sel mioid
Keterangan:
a = ovarium
b = rahim
c = serviks Keterangan:
d = vagina a = ovarium
e = endometrium b = rahim
f = oviduk c = serviks
g = fimbriae d = vagina
e = endometrium
f = oviduk
g = fimbrie
Keterangan:
a = penis
b = vas diferens
Keterangan: c= testis
a = penis d = epididimis
b = vas diferens e = kandung kemih
c= testis f = prostat
d = epididimis g = vesika seminalis
e = kandung kemih
f = prostat
Sumber: Harjana, T. 2011. Buku Ajar
g = vesika seminalis
Histologi. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada torso genitalia pria, susunan struktur penyusun organ dari luar ke
dalam adalah penis, vas deferens, epididimis, testis, serta bagian genitalia tambahan
seperti kandung kemih dan prostat. Hal ini sesuai dengan literatur, bahwa organ
genitalia utama pria tersusun oleh struktur-struktur yang telah disebutkan di atas.
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan diatas yakni sebagai berikut.
JAWABAN EVALUASI