Anda di halaman 1dari 14

STRUKTUR ANATOMI DAN HISTOLOGI ORGAN

REPRODUKSI MANUSIA

LAPORAN PRAKTIKUM

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Struktur Perkembangan Hewan I
Yang dibina oleh Ibu Sofia Ery Rahayu, S.Pd, M.Si

Oleh:

Kelompok 2 Offering H 2017

1. Amalia Shita Devi (170342615574)


2. Fransisca Puspitasari (170342615530)
3. Ida Mawadah (170342615526)
4. Reny Kusumawardani (170342600069)
5. Sa’diyatul Rizqie Amaliyah Firdaus (170342615537)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI BIOLOGI

APRIL 2018

TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini yakni sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui struktur histologi organ reproduksi laki-laki.


2. Untuk mengetahui struktur histologi organ reproduksi perempuan.
3. Untuk mengetahui struktur anatomi organ reproduksi laki-laki.
4. Untuk mengetahui struktur anatomi organ reproduksi perempuan.

DASAR TEORI

Alat reproduksi (genetalia) utama disebut gonad, alat reproduksi tambahan


terdiri dari saluran serta kelenjar yang berhubungan dengan reproduksi. Gonad
(jantan = testis; betina = ovarium) bersama saluran (jantan = duktus epididimis, vas
eferen, vas deferen, uretra; betina = oviduks/tuba, uterus, vagina) dan kelenjar
asesori (jantan = prostat, vesikula seminalis, bulbouretralis/Cowperi; betina =
kelenjar Bartholin, kelenjar susu/mamae) (Tenzer, Lestari, Gofur, Rahayu,
Masjhudi, Handayani, Wulandari, Maslikah, 2014).

1. Testis
Testis merupakan kelenjar tubuler kompleks yang mempunyai dua
fungsi yaitu reproduksi dan hormonal. Pada mamalia testis halus bentuk
oval, dilapisi tunika albugenia, yang merupakan kapsula jaringan pengikat
padat. Testis dibagi menjadi sekitar 250 ruangan/lobulus testis oleh septa
fibrosa. Setiap lobulus ditempati oleh 1-4 tubulus seminiferus yang
berkelok-kelok, panjangnya 30-60 mm. Tubulus seminiferus terdiri dari
unsur-unsur: a. Lapisan jaringan penyambung fibrosa, yang terdiri atas
beberapa lapisan fibrosa; b. Lapisan basalis yang terdiri dari sel-sel mieloid
yang menunjukan sifat otot polos; c. Epitel germinativum (seminiferus
kompleks). Fungsi utama testis adalah untuk menghasilkan gamet jantan
atau spermatozoid, disamping itu juga menghasilkan hormon yang
diperlukan untuk perkembangan dan pemeliharaan saluran reproduksi,
perkembangan sifat-sifat dan kelangsungan spermatogenesis (Tenzer,
Lestari, Gofur, Rahayu, Masjhudi, Handayani, Wulandari, Maslikah, 2014).
Testis vertebrata umumnya berjumlah sepasang, biasanya lebih padat,
permukaannya lebih halus, dan berukuran lebih kecil dibandingkan ovarium
dari spesies yang sama. Tetapi pada mamalia, testis lebih besar dari pada
ovariumnya. Pada kebanyakan vertebrata yang bertubuh ramping
(kebanyakan pisces, caecilia, dan urodela) testis berbentuk memanjang,
sedangkan pada ikan bertulang rawan, anura dan amniota testis berbentuk
bulat telur (Tenzer, Lestari, Gofur, Rahayu, Masjhudi, Handayani,
Wulandari, Maslikah, 2014).
Pada kebanyakan vertebrata, testis berlokasi di rongga abdomen,
tepatnya pada dinding dorsal rongga abdomen. Sementara, pada mamalia
letak testisnya berbeda-beda seperti mamalia yang temperatur tubuhnya
relatif rendah misalnya gajah dan paus, testis selamanya berada didalam
rongga abdomen atau rongga pelvis (Tenzer, Lestari, Gofur, Rahayu,
Masjhudi, Handayani, Wulandari, Maslikah, 2014).
2. Saluran reproduksi laki-laki
a. Tubuli rekti (tubulus lurus)
Setiap puncuk dari tubulus seminiferus membentuk saluran lurus
pendek disebut dengan diameter 25 mikron, terdiri dari sel epitel
kubus yang disokong jaringan pengikat padat.
b. Rere testis,
Terdiri dari sel epitel kubus diselang dengan epitel silindris yang
sering bersilia
c. Duktus eferen
Berjalan spiral keluar dari rere testis, dilapisi kelompok epitel
silindris yang tingginya silih berganti dengan kelompok yang rendah,
selnya bersilia.
d. Epididimis
Berjalan berkelok-kelok, dilapisi epitel silindris bertingkat dengan
permukaan yang rata, bersilia.
e. Duktus eferen
Dindingnya relatif tebal dan lumennya sempit, epitelnya bertingkat
silindris dan mempunyai stereosilia.
3. Ovariuum

Ovarium tergolong kelenjar ganda (menghasilkan getah


eksokrin/sitogenik dan getah endokrin). Bentuknya lonjong menggepeng,
panjang 4 cm, lebar 2 cm, tebal 1 cm. Terletak interpetoneal di dalam fossa
ovarika. Permukaan ovarium dilapisi oleh epitel kuboid, di bawah jaringan
epitel terdapat jaringan ikat padat disebut tunika albugenia. Pada potongan
ovarium dapat dibedakan daerah korteks dan medula. Korteks terdiri atas
stroma padat sellular yang mengandung folikel ovarium. Medula terdiri dari
jaringan fibroelastis longgar yang mengandung pembuluh darah, limfe, dan
saraf. Folikel ovarium ada 3 macam: (Tenzer, Lestari, Gofur, Rahayu,
Masjhudi, Handayani, Wulandari, Maslikah, 2014).

a. Folikel muda, terdiri dari oosit besar dilapisi selapis sel gepeng,
oosit berinti agak ke tepi, benyak gelembung-gelembung kecil.
b. Folikel tumbuh, sel folikel semula yang berbentuk gepeng
menjadi kuboid dan kemudian silindris dan berkembang menjadi
berlapis. Proliferasi sangat cepat, terbentuk ruang disebut antrium
yang berisi cairan folikel. Sementara folikel bertambah besar
stroma sekitarnya beratur diri membentuk simpai di sebut teka
interna yang kaya pembuluh darah, teka eksterna banyak
mengandung serat kolagen.
c. Folikel matang, menonjol ke permukaan ovarium. Mempunyai
diameter 10 mm (memenuhi seluruh tebal ovarium).
4. Saluran reproduksi perempuan
Secara ultra struktur tuba uterina (fallopi) terdiri atas lapisan
mukosa, lapisan otot dan lapisan peritonium. Lapisan mukosa
mempunyai epitel kolumnar tinggi bersilia dan sel-sel kelenjar. Lapisan
otot terdiri dari lapisan otot instriksik yang tebal mukosa, berkas otot,
menyerupai pembuluh darah, lapisan sub peritonial, berupa serabut
seperti kisi-kisi, dan pita. Lapisan peritonial memungkinkan tuba uterina
bergerak terhadap sekitarnya (Tenzer, Lestari, Gofur, Rahayu, Masjhudi,
Handayani, Wulandari, Maslikah, 2014).
Uterus, dindingnya terdiri dari 3 lapis, yaitu endometrium (mukosa),
miometrium (dinding otot), parametrium/peritonium. Endometrim di
bagian dalam dilapisi epitel selapis silindris bersilia. Kelenjar uteru
memenuhi tebal mukosa mulai dari permukaan. Kelenjar merupakan
kelenjar simplek yang bercabang pada ujungnya, dan satu sama lain
dipisahkan oleh stroma jaringan ikat. Miometrium mempunyai 3 lapisan
otot walaupun batas-batasnya kurang jelas yaitu, lapisan sub vaskular,
serat-serat otot tersusun memanjang. Lapisan vaskular, lapisan otot
tengah tebal seratnya tersusun melingkar, dan serong dengan banyak
pembuluh darah. Lapisan suprs vaskular, lapisan otot luar memanjang
yang tipis tepat di bawah peritonium. Peritonium sendiri merupakan
serosa khas terdiri dari selapis sel metosel yang ditunjangi oleh jaringan
ikat tipis (Tenzer, Lestari, Gofur, Rahayu, Masjhudi, Handayani,
Wulandari, Maslikah, 2014).
Vagina, berbentuk pipa panjang 8-10 cm, dindingnya terdiri dari tiga
lapis yaitu:
a. Lapisan mukosa, mempunyai lipatan mendatar(ruga), dan diliputi
epitel berlapis pipih tanpa lapisan tanduk, sel-selnya di penuhi
glikogen. Di bawah epitel terdapat lamina propria yang
merupakan jaringan ikat padat dengan banyak serat elastin,
leukosit, limfosit, kadang-kadang nodulus limfatikus.
b. Lapisan otot, terdiri atas berkas-berkas otot polos yang tersusun
berjalinan
c. Lapisan adventisia/serosa, berupa lapisan tipis jaringan ikat padat
yang berbaur dengan adventisia organ sekitarnya.
5. Kelenjar tambahan di organ reproduksi laki-laki dan perempuan
Kelenjar tambahan di organ reproduksi laki-laki terdiri atas: kelenjar
prostat, vesikula seminalis, dan bulbouretralis. Kelenjar reproduksi
tambahan pada perempuan terdiri atas: kelenjar bartholin, kelenkar
vestibular minor, dan kelenjar susu. Prostat terdiri dari 30-50 kelenjar
tubuloalvolar bercabang yang saluran keluarnya bermuara di uretra pars
prostatika. Sekresi prostat disimpannya dan dikeluarkan waktu ejakulasi.
Sekret prostat merupakan cairan seperti susu, bersifat agak alkali, kaya
akan enzim proteolitik, terutama fibrinolisin yang membantu mencairkan
semen. Sekret juga mengandung fosfotase/asam. Prostat dibagi menjadi
3 struktur: mukosa, submukosa, kelenjar utama, yang tersusun dalam 3
daerah konsentris, mengelilingi uretra (Tenzer, Lestari, Gofur, Rahayu,
Masjhudi, Handayani, Wulandari, Maslikah, 2014).
Vesikula seminalis, panjang 5-10 cm, berupa kantung berbentuk –S
berkelok-kelok. Sekretnya alkalis mengandung fruktosa keluar bersama-
sama sekret prostat membentuk semen. Dindingnya tipis mengandung
beberapa serabut otot. Mempunyai lipatan-lipatan mukosa yang dilapisi
epitel berlapis semu toraks yang secara individual berbeda tergantung
usia. Bulbouretralis terletak di belakang uretra pars membranosa bentuk
seperti kacang polong. Sekretnya jernih, kental seperti lendir, bermuara
di uretra. Kelenjar barthlolin, analog dengan kelenjar bulboutrealis pada
laki-laki, terletak di dalam dindinh lateral vestibulum. Merupakan
kelenjar tubuloalveolar yang sekretnya berupa lendir, bermuara di dekat
pangkal himen. Kelenjar vestibula minor terutama bermuara di sekitar
uretra dan klitoris. Kelenjar susu atau mamae merupakan kelenjar kulit
khusus yang terletak di dalam jaringan di bawah kulit (sub kutan),
modifikasi dari kelenjar keringat dan bergetah tipe apokrin. Kelenjar ini
terdiri dari 15-20 lobulus yang mandiri, salurannya bermuara di puncak
nipel/puting susu (Tenzer, Lestari, Gofur, Rahayu, Masjhudi, Handayani,
Wulandari, Maslikah, 2014).
ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu mikroskop. Sedangkan, bahan yang
digunakan dalam praktikum ini yaitu terdiri atas:

a) Preparat ovarium
b) Preparat testis
c) Torso ovarium
d) Torso testis

D. PROSEDUR KERJA

a. Prosedur Kerja Pengamatan Preparat Ovarim

Disiapkan preparat ovarium

Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x10 dan


40x10

Ditentukan penyusunnya

Dilaporkan dalam bentuk gambar


b. Prosedur Kerja Pengamatan Preparat Testis

Disiapkan preparat testis

Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x10 dan


40x10

Ditentukan penyusunnya

Dilaporkan dalam bentuk gambar


c. Prosedur Pengamatan Torso Organ Reproduksi Laki-laki

Disiapkan torso organ reproduksi laki-laki

Ditentukan bagian-bagiannya

Dilaporkan dalam bentuk gambar

d. Prosedur Pengamatan Torso Organ Reproduksi Perempuan


Disiapkan torso organ reproduksi perempuan

Ditentukan bagian-bagiannya

Dilaporkan dalam bentuk gambar


HASIL PENGAMATAN

Gambar Pengamatan Gambar Literatur

Preparat Ovarium Preparat Ovarium

Keterangan:
a = folikel primordial
b = folikel primer monolaminar
c= folikel primer multilaminar
d = folikel sekunder
e = folikel degraf

Keterangan:
a = folikel primordial
b = folikel primer monolaminar
c= folikel primer multilaminar
d = folikel sekunder
e = folikel degraf

Sumber: Geneser, F. 2007. Atlas


Berwarna Histologi. Batam: Binarupa
Aksara.
Preparat Testis Preparat Testis

Keterangan:
a = tubulus seminiferus
b = sel leydig
c = sel mioid

Keterangan:
a = tubulus seminiferus
b = sel leydig
c = sel mioid

Sumber: Geneser, F. 2007. Atlas


Berwarna Histologi. Batam: Binarupa
Aksara.
Organ Reproduksi Wanita Organ Reproduksi Wanita

Keterangan:
a = ovarium
b = rahim
c = serviks Keterangan:
d = vagina a = ovarium
e = endometrium b = rahim
f = oviduk c = serviks
g = fimbriae d = vagina
e = endometrium
f = oviduk
g = fimbrie

Sumber: Harjana, T. 2011. Buku Ajar


Histologi. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta
Organ Reproduksi Pria Organ Reproduksi Pria

Keterangan:
a = penis
b = vas diferens
Keterangan: c= testis
a = penis d = epididimis
b = vas diferens e = kandung kemih
c= testis f = prostat
d = epididimis g = vesika seminalis
e = kandung kemih
f = prostat
Sumber: Harjana, T. 2011. Buku Ajar
g = vesika seminalis
Histologi. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pengamatan kali ini bertujuan untuk mengetahui struktur-struktur yang


menyusun genetalia utama pada pria dan wanita baik secara anatomis maupun
secara histologis. Secara anatomis,pengamatan dilakukan menggunakan torso.

Pada torso genitalia wanita,susunan struktur penyusun organ dari luar ke


dalam adalah vagina, serviks, endometrium, oviduk, fimbriae, dan ovarium. Hal
ini sesuai dengan literatur,bahwa organ genitalia wanita tersusun oleh struktur-
struktur yang telah disebutkan di atas.

Pada torso genitalia pria, susunan struktur penyusun organ dari luar ke
dalam adalah penis, vas deferens, epididimis, testis, serta bagian genitalia tambahan
seperti kandung kemih dan prostat. Hal ini sesuai dengan literatur, bahwa organ
genitalia utama pria tersusun oleh struktur-struktur yang telah disebutkan di atas.

Secara histologis, pengamatan dilakukan dengan menggunakan preparat


penampang melintang testis dan ovarium. Pada pengamatan preparat melintang
ovarium,ditemukan berbagai jenis folikel sebelum terbentuknya ovum.Folikel-
folikel tersebut antara lain : folikel primordial yang tersusun atas epitel pipih
selapis,folikel primordial kemudian berkembang menjadi folikel primer
monolaminar yang tersusun atas epitel kubus selapis, folikel primer monolaminar
berkembang menjadi folikel primer multilaminar yang juga tersusun atasepitel
kubus selapis. Folikel primer multilaminar kemudin berkembang menjadi folikel
sekunder,yang ditandai dengan adanya antrum (rongga berisi cairan) pada ovarium.
Bila sudah matang,maka folikel sekunder akan berubah menjadi folikel De Graaf,
dengan ciri oosit terletak di tepi dan siap dilepaskan untuk dibuahi. Bila tidak
dibuahi,oosit luruh dan menyebabkan terjadinya menstruasi pada wanita. Hal ini
sesuai dengan literatur, dimana ovum akan mengalami tahap folikel-folikel terlebih
dahulu sebelum siap untuk dibuahi.

Pada pengamatan preparat melintang testis,didapatkan adanya sel Leydig


yang berfungsi untuk menghasilkan hormon testosteron,juga didapatkan adanya sel
mioid yang berfungsi untuk membantu kontraksi sperma. Selain itu didapatkan juga
adanya saluran tubulus seminiferus,yang merupakan tempat pembentukan dan
pematangan sperma. Hal ini sesuai dengan literatur, dimana struktur penyusun testis
pria adalah sel-sel dan saluran tersebut di atas.
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan diatas yakni sebagai berikut.

1. Struktur histologi organ reproduksi wanita memperlihatkan perkembangan


folikel seperti folikel primordial, folikel primer monolaminar, folikel primer
multilaminar, folikel sekunder, dan folikel degraf.
2. Struktur histologi testis memperlihatkan bagian-bagian seperti tubulus
seminiferus, sel leydig, dan sel mioid.
3. Struktur anatomi organ reproduksi wanita terdiri atas ovarium, rahim,
serviks, vagina, endometrium, oviduk, dan fimbrie
4. Struktur anatomi organ reproduksi pria terdiri atas penis, vas diferens, testis,
epididimis, kandung kemih, prostat, dan vesika seminalis.

JAWABAN EVALUASI

1. Apa yang terdapat di bagian korteks dan medula dari ovarium?


Jawab:
Sebagian besar ovarium terdiri atas korteks, suatu regio yang terisi dengan
stroma jaringan ikat yang banyak mengandung sel dan banyak folikel
ovarium dengan dengan berbagai tahap perkembangan (folikel primer,
sekunder, tertier, folikel de graff, dll) dan ukuran yang sangat bervariasi
pada ovarium dewasa. Korteks merupakan tempat ditemukannya sel folikel
dan oosit. Pada korteks ditemukan banyak folikel dengan berbagai tahap
perkembangan (folikel primer, sekunder, tertier, folikel de graff, dll).
Bagian terdalam ovarium adalah medula, yang mengandung jaringan ikat
longgar, disusun oleh jaringan neurovaskular dan mengandung pembuluh
darah yang memasuki organ melalui hilum dari mesenterium yang menahan
ovarium.
2. Tepatnya dimana diproduksi estrogen dari folikel matang?
Jawab:
Folikel de Graaf setelah itu Corpus Luteum
3. Apa fungsi sel leidyg dan sel sertoli?
Jawab:
Sel Leydig mengeluarkan hormon kelas androgen seperti testosteron,
androstenedion, dan dehifroepiandrosteron.
Sel sertoli berfungsi untuk untuk memberikan nutrisi terhadap
perkembangan sperma atau sebagai pelindung sperma.
4. Apa fungsi rugae dalam vagina?
Jawab:
Vagina (liang kemalauan) merupakan penghubung introitus dan uterus.
Bentuk vagina sebelah dalam berlipat-lipat disebut rugae, ini
memungkinkan vagina pada persalinan melebar,sesuai dengan fungsinya
sebagai bagian lunak jalan lahir. Dan lipatan-lipatan rugae pada vagina
memungkinkan terjadinya dilatasi (pengembangan rongga) vagina secara
ekstrim dalam coitus maupun persalinan.
DAFTAR PUSTAKA

Geneser, F. 2007. Atlas Berwarna Histologi. Batam: Binarupa Aksara.


Harjana, T. 2011. Buku Ajar Histologi. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Tim Dosen Struktur Perkembangan Hewan 1. 2014. Bahan Ajar Struktur
Perkembangan Hewan 1. Malang: Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai