Anda di halaman 1dari 8

MATERI GENETIK: PROPERTI DAN REPLIKASI

RESUME
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Genetika
Yang dibina oleh Bapak Prof. Dr.agr. Mohamad Amin, S.Pd, M.Si. dan
Bapak Andik Wijayanto, S.Si, M.Si.

Disusun oleh:

1. Sa’diyatul Rizqie Amaliyah Firdaus (170342615537)


2. Shania Alifah Rahman (170342615591)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FEBRUARI 2019
BAB V
Materi Genetik: Properti dan Replikasi
Pada awalnya, gen dideteksi dan dianalisis oleh Mendel dan kemudian banyak
ilmuwan yang mengikuti pola transimisi tersebut dari generasi ke generasi. Korelasi
antara pola-pola transmisi dari gene dari generasi ke generasi dan perilaku
kromosom dari kromosom ketika reproduksi seksual. Gen biasanya berada di
kromosom. Materi genetik perlu untuk memenuhi dua persyaratan kunci yaitu
sebagai berikut.
1. Fungsi atau replikasi genotip. Suatu materi genetik harus mampu
menyediakan informasi genetik dan mentrasmisikan informasi secara tepat
dari induk pada keturunannya.
2. Fungsi fenotip atau ekspresi gen. Suatu materi genetik harus mengendalikan
perkembangan dari fenotip suatu organisme, baik itu virus, bakteri,
tumbuhan, hewan, maupun manusia. Oleh karena itu, materi genetik
menentukan pertumbuhan dan diferensiasi dari organisme mulai dari satu
sel zigot menuju organisme dewasa. Untuk mengendalikan proses kompleks
ini, materi genetik tidak hanya mengekspresikan dirinya secara akurat
namun setiap gen harus bertindak pada waktu yang tepat.
Kromosom-kromosom tersebut terdiri atas dua tipe dari molekul organik besar
(makromolekul) yang disebut protein dan asam nukleat. Asam nukleat terdiri atas
dua tipe yakni deoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic acid (RNA).
Informasi genetik lebih banyak berada di asam nukleat dibanding protein. Secara
spesifik, informasi genetik berada di DNA. Sementara pada beberapa virus
sederhana, RNA membawa informasi genetik, dimana virus-virus ini tidak
mengandung DNA).
DNA Sebagai Materi Genetik
Sebagian besar DNA berlokasi di kromosom, dimana RNA dan protein
jumlahnya berlimpah di bagian sitoplasma. Terdapat suatu korelasi diantara jumlah
DNA tiap sel dan jumlah tiap set dari kromosom tiap sel. Oleh karena itu, sebagian
besar sel somatik merupakan organisme diploid, seperti contohnya, mereka
memiliki dua kali dari jumlah DNA seperti pada sel haploid atau gamet dari spesies
yang sama. DNA pada sel yang berbeda dari suatu organisme adalah sama, dengan
beberapa pengecualian yang jarang. DNA merupakan materi genetik dan informasi
genetik dikodekan dalam DNA.
Tranformasi Pada Pneumococcus
Suatu bukti yang secara langsung menyatakan bahwa DNA merupakan
materi genetik dibandingkan protein maupun RNA dipublikasikan oleh O.T. Avery,
C.M. Macleod dan McCarty pada tahun 1944. DNA adalah komponen dari sel yang
bertanggungjawab pada fenomena transformasi pada bakteri Diplococcus
pneumoniae (pneumococcus). Tranformasi ini merupakan suatu cara dari
rekombinasi, yakni pertukaran atau perpindahan informasi genetik dari suatu
organisme pada organisme lainnya. Hal ini tidak melibatkan kontak secara langsung
diantara sel bakteri atau mediasi dilakukan oleh banyak vektor seperti virus.
Pneumococcus seperti halnya organisme lainnya menunjukkan variasi genetik yang
bisa diketahui dari keberadaan fenotip yang berbeda. Terdapat dua karakteristik dari
fenotip tersebut yakni keberadaan dari kompleks gula polimer yang mengelilingi
kapsul dan tipe dari kapsul, yang secara spesifik, komposisi molekul dari
polisakarida tersebut terdapat pada kapsul.
Pneumococcus tumbuh dengan kapsul yang besar jika ditumbuhkan pada
media yang tepat seperti blood agar dan juga dengan bentukan koloni yang halus.
Bentukan inilah yang disebut dengan Tipe S. Dimana Tipe S ini merupakan
bentukan Pneumococcus yang bersifat patogenik pada mamalia, yakni
menyebabkan penyakit pneumonia pada manusia. Apabila ia tumbuh dengan
ukuran yang kecil, dengan tipikal koloni yang kasar, maka tipe ini disebut dengan
Tipe R. Kapsul polisakarida diperlukan untuk virulensi untuk melindungi sel
bakteri sejak sel tersebut melawan terjadinya fagositosis yang dilakukan oleh
leukosit. Jika Tipe sel II diinjeksikan pada aliran peredaran darah dari kelinci, maka
sistem imunnya akan memproduksi suatu antibodi atau suatu set protein spesifik
besar yang melindungi organisme dari substansi asing. Antibodi akan bereaksi
secara spesifik contohnya pada antibodi tipe sel II akan melakukan aglutinasi pada
Pneumococcus tipe II namun tidak untuk tipe III dan yang lainnya.
Telah banyak diketahui bahwa sel tipe R dapat melakukan mutasi balik
untuk mematikan kumpulan sel tipe S. Ketika mutasi semacam ini terjadi pada tipe
sel IIR maka hasilnya adalah sel tipe IIS, bukan IIIS. Oleh karena itu, Transformasi
dari sel tipe IIR jinak menjadi sel tipe IIIS tidak dapat dijelaskan melalui mutasi.
Bukti Bahwa Prinsip Transformasi adalah DNA
Prinsip transformasi ditunjukkan oleh DNA pertama kali diketahui pada
tahun 1944 ketika Avery, MacLeod dan McCarry mempublikasikan bahwa apabila
DNA yang dimurnikan dari pneumococcus tipe IIIS juga terdapat pada
pneumococcus tipe IIR. Beberapa pneumococcus bertransformasi menjadi
pneumococcus tipe IIIS. DNA merupakan prinsip transformasi dibuktikan dari
terlibatnya enzim atau protein yang berfungsi sebagai katalisator reaksi metabolik
secara spesifik yang menurunkan DNA, RNA maupun protein. Pada percobaan
lainnya yang melibatkan deoxyribonuclease, ribonuclease, dan protease yang
masing-masing menurunkan DNA, RNA dan protein. Hanya DNAase yang
memiliki efek berupa aktivitas transformasi pada proses preparasi DNA.
Eksperimen Hershey-Chase
Bukti secara langsung yang mengindikasikan bahwa DNA merupakan
materi genetik dipublikasikan oleh A.D. Hershey pada tahun 1952 dan M. Chase.
Beberapa eksperimennya, menunjukkan bahwa informasi genetik dari virus bakteri
tertentu atau bakteriofage T2 berada di DNA.
Virus merupakan organisme hidup yang berukuran paling kecil. Mekanisme
reproduksi dari virus dikendalikan oleh informasi genetik yang tersedia di asam
nukleat dengan proses-proses yang sama di sel organisme. Virus merupakan
aseluler obligat yang bersifat parasit yang hanya dapat bereproduksi pada host-cell
yang tepat. Reproduksi virus sangat bergantung pada kelengkapan metabolik
seperti ribosom. Bakteriofage T2 yang menginfeksi bentuk bacil dari Eschericia
coli yang terdiri atas 50% DNA dan 50% protein. DNA dari virus tersebut
memasuki sel, dimana protein dari virus tetap diadsorbsi keluar sel. Dari
eksperimen Hershey dan Chase dapat diketahui bahwa fase pertumbuhan DNA di
medium mengandung isotop radioaktif dari fosfor dan fase pertumbuhan protein di
medium mengandung sulfur radioaktif. DNA dari virus memasuki host-cell
sedangkan, lapisan protein berada di luar sel. Dan virus turunan diproduksi didalam
sel. Hasil eksperimen Hershey dan Chase mengindikasikan bahwa informasi
genetik mengatur sintesis keduanya, baik DNA maupun protein.
RNA sebagai Materi Genetik pada Virus Kecil
Sebagian besar dari virus mengandung RNA dan protein, tanpa DNA. Pada
beberapa virus ini, RNA menyimpan informasi genetik didalam asam nukleat
dibanding didalam protein seperti organisme lainnya. Penelitian yang menyatakan
bahwa RNA bertindak sebagai materi genetik dilakukan oleh H. Freankel-Conrat
dan B. Singer pada tahun 1957. Eksperimen ini dilakukan dengan menggunakan
tobacco mosaic virus (TMV) yakni virus kecil yang terdiri atas molekul tunggal
dari RNA yang dikapsulasi oleh lapisan protein. Beberapa strain dari TMV
diidentifikasi sebagai dasar dari perbedaan dalam komposisi kimia pada lapisan
protein mereka.
Pada proses pencampuran protein dari satu strain dengan RNA pada strain
kedua yang kemudian menginfeksi daun tembakau, dari turunan virus yang
diproduksi ditemukan RNA yang secara genotip dan fenotip identik pada strain
induk. Sehingga pada TMV, informasi genetik disimpan pada RNA, bukan pada
protein.
Struktur DNA
Informasi genetik pada semua organisme hidup, kecuali pada virus yang
mengandung RNA, disimpan di dalam DNA. Asam nukleat, disebut pula nuclein
karena diisolasi dari sel nuklei oleh F. Miescher dari makromolekul yang terdiri
dari subunit berulang yang disebut nukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas gugus
fosfat, lima karbon gula pentosa dan nitrogen siklik yang terdiri atas basa. Terdapat
empat basa berbeda yang ditemukan dalam DNA yaitu adenin, guanin, timin dan
sitosin. RNA juga biasanya terdiri atas adenin, guanin dan sitosin akan tetapi
memliki basa yang berbeda yakni urasil dengan timin. Sementara adenin dan guanin
merupakan basa cincin ganda yang disebut purin. Dan sitosin, timin dan urasil
merupakan basa cincin tunggal yang disebut pirimidin. Keduanya, baik DNA
maupun RNA mengandung empat subunit berbeda atau nukleotida, dua nukleotida
purin dan dua nukleotida pirimidin. RNA biasanya berada pada rantai polimer
tunggal yang terdiri atas sequence panjang dari nukleotida. DNA memiliki peran
penting dan biasanya berbentuk molekul rantai ganda.
DNA Rantai Ganda oleh Watson dan Crick
DNA yang tepat pertama kali dikemukakan oleh J.D Watson dan F.H.C Crick
pada tahun 1953. Model DNA yang berbentuk double-helix milik mereka
didasarkan pada dua bukti utama yakni sebagai berikut.
1. Ketika composisi dari DNA dari banyak organisme yang berbeda dianalisis
oleh E. Chargaff diketahui bahwa konsentrasi dari timin selalu sama dengan
konsentrasi adenin dan konsentrasi sitosin selalu sama dengan konsentrasi
guanin. Hal ini mengindikasikan bahwa timin dan adenin sama halnya
seperti sitosin dan guanin yang ada di DNA. Bagaimanapun juga rasio dari
timin dan adenin serta sitosin dan guanin ada berbagai macam di spesies
yang berbeda.
2. Ketika sinar X diberikan saat proses isolasi makromolekul atau kristal dari
molekul yang telah dimurnikan. Sinar X tersebut dibelokkan oleh atom dari
molekul yang memiliki pola spesifik yang disebut juga dengan pola difraksi,
yang menyediakan informasi tentang komponen dari suatu molekul. Pola
difraksi dari sinar X tersebut direkam dalam bentukan X-ray sensitive film
sebagai suatu pola fotografi. Data ini menunjukkan bahwa DNA banyak
diminta. Struktur rantai banyak atau multiple stranded dengan struktur
subunit yang mengalami pengulangan yang dipisahkan tiap 3,4 angstrom.
DNA berada dalam bentukan double helix dengan dua rantai polinukleotida
yang membentuk bentukan spiral. Setiap rantai polinukleotida terdiri atas
urutan dari nukleotida yang berhubungan satu sama lain oleh ikatan
fosfodiester. Rantai polinukleotida tersebut terikat oleh struktur helix dari
ikatan hidrogen. Pasangan basa bersifat spesifik yakni adenin selalu
dipasangkan dengan timin dan guanin selalu berpasangan dengan sitosin.
Spesifikasi ini muncul sebagai hasil dari kapasitas ikatan hidrogen dari basa
pada konfigurasi normalnya. Pada sebagian besar bentuk konfigurasinya,
adenin dan timin membentuk dua ikatan hidrogen sedangkan, guanin dan sitosin
membentuk tiga ikatan hidrogen. Apabila sekali saja urutan dari basa pada untai
tunggal DNA double-helix diketahui maka urutan basa pada rantai lainnya juga
dapat diketahui karena pasangan basa spesifik. Dua untai dari DNA double-
helix dikatakan sebagai pelengkap, tidak identik. Hal ini membuat DNA secara
unik dapat sesuai untuk menyimpan dan mentransmisikan informasi genetik.
Seperti pada satu gerakan tidak terarah di sepanjang untai DNA double-
helix, ikatan fosfodiester pada satu untainya akan pergi dari 3’C dari suatu
nukleotida menuju 5’C dari nukleotida yang berdekatan, dimana untai
pelengkap pergi dari 5’C menuju 3’C. Hal ini penting dalam mekanisme
replikasi DNA. Ikatan hidrogen lebih lemah dibandingkan ikatan kovalen.
Fleksibilitas Konformasi dari Molekul DNA
Terdapat B-form dari DNA yang merupakan konformasi dari DNA yang
mengambil dibawah kondisi fisiologi (pada suatu larutan dengan konsentrasi
garam yang rendah. Molekul DNA menunjukkan jumlah yang cukup besar dari
fleksibilitas konformasi. Struktur dari molekul DNA berubah sebagai fungsi
dari lingkungannya. Konformasi tepat pada molekul DNA atau segmen dari
molekul DNA akan bergantung terhadap alam atau molekul yang berinteraksi
dengannya. Pada DNA juga terdapat A-form yang memiliki 11 nukleotida. Hal
ini disebabkan oleh konformasi dari DNA-RNA heteroduplex (double helix
yang mengandung untai DNA dengan basa berpasangan serta pelengkap, untai
RNA. Urutan dari DNA ditunjukkan berupa bentukan double helix kidal yang
unik yang disebut Z-DNA. Z disini dimaksudkan pada arah zigzag dari struktur
gugus gula fosfat. Variasi struktural dari DNA akan memberi peran biologis
yang penting.
Replikasi Semikonservatif pada DNA
Informasi genetik berada di DNA dan replikasi DNA merupakan pusat dari
biologi. Struktur DNA double-helix dengan basa pelengkap yang berpasangan,
kemudian diketahui bahwa pasangan basa secara spesifik dapat menyediakan
dasar dari mekanisme sederhana dari replikasi DNA. Jika untai pelengkap dari
rantai ganda dipisahkan dengan memisahkan ikatan hidrogennya, setiap untai
induk dapat melakukan sintesis secara langsung dari untai pelengkap baru,
karena ketentuan pasangan basa secara spesifik. Setiap untai induk dapat
menyediakan template atau cetakan bagi untai pelengkap baru. Adenin
contohnya, untai induk akan menyediakan cetakan melalui ikatan hidrogennya
untuk penggabungan timin dalam untai pelengkap.
Nama: Sa’diyatul Rizqie Amaliyah Firdaus
NIM: 170342615537
Offering: H
QUESTION
1. Jelaskan bukti bahwa RNA merupakan pembawa materi genetik?
2. Mengapa pada model DNA hasil eksperimen Watson dan Crick dikatakan
model untai ganda?
ANSWER
1. Pada beberapa virus ini, RNA menyimpan informasi genetik didalam asam
nukleat dibanding didalam protein seperti organisme lainnya. Hal ini
didasarkan pada penelitian H. Freankel-Conrat dan B. Singer yang
melakukan eksperimen pada tobacco mosaic virus (TMV) dan didapatkan
hasil bahwa materi genetik disimpan pada RNA, bukan pada protein.
2. Hal ini dikarenakan pada model DNA milik Watson dan Crick yang
menyatakan bahwa DNA adalah double-helix didasarkan pada dua bukti
utama yakni pada percobaan yang dilakukan oleh E. Chargaff diketahui
bahwa komposisi dari timin dan adenin sama dengan komposisi sitosin dan
guanin pada DNA serta apabila sinar X dicobakan pada DNA maka sinar
tersebut akan dibelokkan oleh atom dari molekul yang memiliki pola
spesifik atau pola difraksi. DNA dinyatakan sebagai struktur rantai banyak
atau multiple stranded dengan struktur sub-unit yang mengalami
pengulangan.
Nama: Shania Alifah Rahman
NIM: 170342615591
Offering: H
QUESTION
1. Mengapa infomasi genetik lebih banyak terdapat di makromolekul
kromosom yaitu asam nukleat dibandingkan pada protein?
2. Mengapa saat pembentukan untai pelengkap yang baru, adenin dapat
menyediakan template untuk timin dalam ikatan hidrogen?
ANSWER
1. Karena asam nuclear terdiri dari dua tipe yaitu DNA dan RNA. Dna
bertanggung jawab dalam transformasi atau perpindahan informasi genetik
dari suatu organisme ke organisme lain. Terbukti ketika DNA dengan
kemurnian tinggi yang membawa DNA lain dengan tingkat kemurnian lebih
rendah, maka organisme pemilik dana akan berkarakter sesuai DNA yang
memiliki tingkat kemurnian tinggi
2. Karena adenin dan timin merupakan pasangan basa yang spesifik. Juga
karena konsentrasi antara adenin dan timin yang selalu sama dalam DNA,
sehingga spesifikasi ini terbentuk karena adanya ikatan hidrogen yang
menggabungkan keduanya dalam bentuk normal.

Anda mungkin juga menyukai