Anda di halaman 1dari 20

STRUKTUR DAN FUNGSI RETIKULUM ENDOPLASMA

Makalah
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Biologi Sel
Yang dibina oleh Ibu Umie Lestari

Disusun oleh :
Kelompok 6 Offering H 2017
1. Aufa Zatin Nirwana NIM: 170342615538
2. Dimas Nur Ramadhani NIM: 170342615596
3. Maria Dwi Cahyani NIM: 170342615515
4. Nenes Prastita NIM: 170342615510
5. Sa’diyatul Rizqie Amaliyah F. NIM: 170342615537

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
PRODI S1 BIOLOGI
Maret 2018
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan
Energi di Indonesia tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi besar yakni Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari dalam
penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena penulis masih dalam
tahap pembelajaran. Namun, penulis tetap berharap agar makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.
Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk
perbaikan dan penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya. Untuk itu
penulis ucapkan terima kasih.

Malang, 5 Maret 2018

Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula) adalah


organel yang dapat ditemukan pada semua sel eukariotik. Fungsi retikulum
endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Pada bagian-bagian
Retikulum Endoplasma tertentu, terdapat ribuan ribosom atau ribosome.
Ribosom merupakan tempat dimana proses pembentukan protein terjadi di
dalam sel. Bagian ini disebut dengan Retikulum Endoplasma Kasar atau
Rough Endoplasmic Reticulum. Kegunaan daripada Retikulum Endoplasma
Kasar adalah untuk mengisolir dan membawa protein te`rsebut ke bagian-
bagian sel lainnya. Kebanyakan protein tersebut tidak diperlukan sel dalam
jumlah banyak dan biasanya akan dikeluarkan dari sel. Contoh protein
tersebut adalah enzim dan hormon. Sedangkan bagian-bagian Retikulum
Endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom disebut Retikulum
Endoplasma Halus atau Smooth Endoplasmic Reticulum. Kegunaannya
adalah untuk membentuk lemak dan steroid. Sel-sel yang sebagian besar
terdiri dari Retikulum Endoplasma Halus terdapat di beberapa organ seperti
hati.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan Retikulum Endoplasma (RE)?
2. Bagaimana struktur dan komposisi kimia Retikulum Endoplasma?
3. Apa fungsi dari Retikulum Endoplasma?
4. Bagaimana mekanisme kerja Retikulum Endoplasma?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Memahami maksud dari Retikulum Endoplasma (RE)
2. Mengetahui struktur dan komposisi kimia Retikulum Endoplasma
(RE).
3. Mengetahui fungsi dari Retikulum Endoplasma (RE).
4. Mengetahui mekanisme kerja Retikulum Endoplasma (RE).
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Retikulum Endoplasma


Retikulum berasal dari bahasa latin yang berarti “jaringan”, sedangkan
kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma. RE sendiri adalah salah satu
organel yang terdapat di dalam sel, baik itu sel tumbuhan maupun sel hewan.
Menurut sejarah, RE ditemukan pada tahun 1887. Saat itu seorang ahli sel
yang bernama Garnier menyelidiki terjadinya perbedaan warna sitoplasma sel
antara sel kelenjar dengan sejumlah bagian lain dalam sitoplasma. Bagian
yang berbeda warna itu seringkali diamati dan didapat gambaran berupa
struktur yang mirip seperti guratan. Bentuk inilah yang membuat Garnier
menduga, kalau organel ini ada hubungannya dengan fungsi sekresi pada sel.
Karena itulah Garnier kemudian menyebut organel ini dengan
Ergatoplasma. Ergatoplasma di sel saraf disebut dengan Badan Nissl, yang
selanjutnya juga disebut dengan Retikulum Endoplasma. Selanjutnya seorang
ahli sel yang bernama Porter, pada tahun 1945 menemukan jala-jala yang
halus pada sitoplasma fibroblas ayam. Ketika dipotong melintang dan
Selanjutnya seorang ahli sel yang bernama Porter, pada tahun 1945
menemukan jala-jala yang halus pada sitoplasma fibroblas ayam. Ketika
dipotong melintang dan diamati di bawah mirksokop, jala-jala ini tampak
seperti saluran buntu, dengan bentuk yang mirip gelembung memanjang.
Penelitian ini diteruskan oleh Fry Wyssling dan Muhlethaler di tahun 1965.
Mereka mengamati di bawah mikroskop elektron dan mengambil kesimpulan
bahwa terusan-terusan tersebut saling berhubungan dan saling berkaitan di
seluruh sitoplasma. RE yang berukuran besar seperti badan Nissl dapat
diamati pada mikroskop cahaya biasa, namun RE dengan ukuran yang lebih
kecil harus diamati di bawah mikroskop elektron.

Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula) adalah organel


yang dapat ditemukan pada semua sel eukariotik. Fungsi retikulum
endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum endoplasma
(RE) merupakan organel sel yang tidak statis dan dapat dianggap sebagai
salah satu komponen dari suatu sistem dinamik yang lebih besar yaitu sistem
membran di dalam sel yang terdiri atas berbagai organel. Jaringan sistem
membran ini disebut jaringan cytocavitary yang di dalamnya termasuk
mitokondria, lisosom, badan golgi, badan mikro, dan membran inti.
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang
demikian banyak sehingga retikulum endoplasma meliputi separuh lebih dari
total membran dalam sel-sel eukariotik. Kata endoplasmik berarti didalam
sitoplasma dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti jaringan.
Pengertian lain menyebutkan bahwa RE sebagai perluasan membran yang
saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung
di dalam sitoplasma. Lubang atau saluran tersebut berfungsi membantu
gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya.
2.2 Struktur dan Bagian Retikulum Endoplasma

Sistem membran menyusun struktur RE secara keseluruhan. Di


sekeliling RE terdapat semacam sitoplasma yang disebut sitosol. Struktur
Retikulum Endoplasma sendiri tersusun atas kompartemen atau ruangan-
ruangan kosong dengan lapisan membran berukuran tebal 4 nanometer.
Membran ini kemudian berkaitan dengan membran nukleus atau inti sel.
Retikulum Endoplasma juga mempunyai ribuan ribosom yang merupakan
tempat sintesis protein dalam sel. Bagian RE yang mengandung ribosom
disebut Retikulum Endoplasma Kasar atau Rough Endoplasmic Reticulum.
RE kasar berfungsi untuk mengambil protein yang telah disintesis oleh
ribosom, dan kemudian membawa protein tersebut ke bagian-bagian sel
lainnya. Karena sebagian besar protein tidak diperlukan di dalam sel, namun
lebih dibutuhkan oleh organ lain. Dua contoh protein yang dihasilkan RE
kasar adalah enzim dan hormon. Adapula bagian Retikulum Endoplasma
yang tidak dikelilingi oleh ribosom.
Bagian ini disebut dengan Retikulum Endoplasma Halus atau Smooth
Endoplasmic Reticulum. Fungsi dari RE halus adalah membentuk lemak
dan steroid. Sel-sel dengan RE halus akan banyak dijumpai di organ seperti
hati atau hepar. RE memiliki struktur yang mirip kantung yang tersusun
berlapis-lapis. Kantung-kantung ini disebut dengan cisternae. Retikulum
Endoplasma (RE) sebenarnya
merupakan labirin membran
dalam sel. Begitu banyaknya
membran yang ada di RE
sehingga jumlahnya lebih dari
lima puluh persen total membran
dalam sel-sel eukariotik.
Sejumlah ahli menyebut
bahwa RE sebenarnya
merupakan perluasan membran
sel yang kemudian membentuk labirin atau kantung yang saling
berhubungan. Kantung-kantung ini berfungsi membantu gerakan substansi
sel dari satu bagian sel ke bagian sel lain. RE mempunyai struktur mirip
kumpulan kantung dengan membran yang memanjang seperti pipa, atau
gelembung yang meluas dalam sitoplasma khususnya sel eukariot. RE
terbagi menjadi dua jenis yaitu retikulum endoplasma kasar dan retikulum
endoplasma halus. Meski berbeda, namun kedua jenis retikulum
endoplasma ini menyusun sistem membran yang melingkupi hampir seluruh
ruangan dalam sel. Bagian dalam membran pada RE disebut dengan ruang
sisterna (cysternal space). Sedangkan bagian luar luar membran di sekitar
RE disebut ruang sitosolik (cytololic space).
Perbedaan penampakan atau morfologi antara retikulum endoplasma
kasar dan retikulum endoplasma halus terletak pada ada dan tidaknya
ribosom di sekitar membran yang berhadapan dengan ruang sitosolik.
Perbedaan lainnya adalah RE kasar merupakan organel dengan membran
yang terusun dari suatu kantong pipih yang disebut dengan sisterna.
Sedangkan RE halus merupakan organel dengan membran berbentuk
tubular. Walau berbeda, RE kasar dan halus akan menyatu di tempat
tertentu, karena keduanya bekerja sama dalam melakukan berbagai aktivitas
sel. RE kasar memiliki struktur khas yaitu setiap lembarannya tersusun atas
2 membran sel yang kemudian menjadi satu pada bagian tepi sel masing-
masing. Membran ini dibatasi oleh kantong yang berbentuk sakulus. Bentuk
dan letak sakulus bervariasi, sesuai dengan jenis, struktur dan fungsi
sel.Misalnya RE kasar yang berada di pankreas, sakulus menjadi tampak
sistematis, terarah, serta paralel antara satu kantung dengan kantung lainnya.
Contoh RE kasar yang lain tampak pada sel-sel glandula dari acini pankreas
dan paratoide terdapat pada maxilla.
Hampir seluruh sakulus yang diamati di bawah mikroskop
menempati bagian basal sitoplasma. Semakin aktif sebuah sel, maka jumlah
ribosom dan sakulur akan kian banyak.
RE halus terbetuk dari satu labirin dengan kanalikuli yang halus, saling
berhubungan, serta berinfiltrasi dalam semua sitoplasma. RE halus tidak
memiliki ribosom pada permukaan luar membrannya. Jalur yang dibuka
dengan RE halus adalah jalur nutrisi dan mineral yang berhubungan dengan
mitokondria, tempat glikogen dan juga peroksisom.Sedangkan RE kasar
mempunyai sistem organisasi membran sakular dan penuh dilingkupi dengan
ribosom. RE halus merupakan jalinan tubuli-tubuli yang saling berkaitan dan
tanpa adanya ribosom.

a. Retikulum Endoplasma Kasar (Rough Endoplasmic Reticulum)


Rough Endoplasmic Reticulum terdapat dalam bentuk lamella berupa
kantung-kantung yang pipih, di permukaannya terdapat bintik-bintik yang
merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein yang
akan dikirim ke membran. Selain itu juga terjadi modifikasi protein seperti
sulfatisasi, pelipatan, dan glikosilasi dalam RE kasar. Sehingga protein-
protein tersebut menjadi bahan untuk pembentukan sel integral dan lemak
pada membran.
Gambar diatas merupakan sebuah mikrograf elektron dari ER kasar dalam
sel eksokrin pankreas yang membuat dan mengeluarkan sejumlah besar
enzim pencernaan setiap hari. Sitosol diisi dengan lembaran dikemas erat
membran ER dipenuhi dengan ribosom. Di kiri atas adalah sebagian dari
inti dan selubung inti, perhatikan bahwa membran inti luar, yang kontinu
dengan ER, juga dipenuhi dengan ribosom. (B) Sebuah mikrograf elektron
bagian tipis polyribosom melekat pada membran ER. Bidang bagian di
beberapa tempat pemotongan melalui RE kira-kira sejajar dengan
membran, memberikan gambaran dari pola rosettelike dari polyribosom.

Kegunaan pada retikulum endoplasma kasar adalah untuk


mengisolir dan membawa protein tersebut ke bagian-bagian sel lainnya.
Kebanyakan protein tersebut tidak diperlukan sel dalam jumlah banyak
dan biasanya akan dikeluarkan dari sel. Contoh protein tersebut adalah
enzim dan hormon. RE kasar memiliki struktur khasnyaitu setiap
lembarannya tersusun atas 2 membran sel yang kemudian menjadi satu
pada bagian tepi sel masing-masing. Membran ini dibatasi oleh kantong
yang berbentuk sakulus. Bentuk dan letak sakulus bervariasi, sesuai
dengan jenis, struktur dan fungsi sel. Misalnya RE kasar yang yang berada
di pankreas, sakulus menjadi tampak sistematis, terarah, serta paralel
antara satu kantung dengan kantung lainnya. Contoh RE kasar yang lain
tampak pada sel-sel glandula dari acini pankreas dan paratoide. Retikulum
endoplasma kasar merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein yang
ditutujukan untuk (a) digetahkan atau disekresikan, (b) sintesis untuk
membran, (c) organel-organel intra membran lainnya.

Proses atau aktifitas yang terjadi pada retikulum endoplasma kasar

Gambar diatas adalah aktifitas pada retikulum endoplasma kasar.


Pada retikulum endoplasma kasar, partikel-partikel ribosom
melangsungkan sisntesis protein. Sebagian dari protein tersebut akan
menjadi protein transmembran, dan sebagian yang lain dimasukkan
kedalam sistem retikulum endoplasma. Protein transmembran
diperuntukkan untuk membran sel atau membran organel-organel lain,
sedangkan protein yang dilepaskan ke dalam sisterna diperuntukkan bagi
organel-organel sel atau untuk disekresikan.
Sequences Sinyal adalah Pertama Yang Ditemukan Di Protein Yang Diimpor
Ke RE Kasar
RE menangkap protein diseleksi dari sitosol ketika mereka sedang
disintesis. Protein ini terdiri dari dua jenis: protein transmembran, yang hanya
sebagian translokasi/pindah melintasi membran RE dan menjadi tertanam di
dalamnya, dan protein larut dalam air, yang sepenuhnya ditranslokasikan
melintasi membran RE dan dilepaskan ke dalam lumen RE. Beberapa protein
transmembran berfungsi di RE, tetapi banyak yang diperuntukkan untuk berada di
membran plasma atau membran organel lain. Protein -larut air diperuntukkan baik
untuk sekresi atau untuk tinggal di lumen organel. Semua protein ini, tanpa
memperhatikan nasib mereka selanjutnya, diarahkan ke membran RE oleh sekuen/
urutan sinyal RE, yang memulai translokasi mereka dengan mekanisme umum.
Sekuen sinyal (sekuen sinyal dan strategi pemilahan 14 protein) pertama kali
ditemukan pada awal tahun 1970 dalam sekresi protein yang ditranslokasikan
melintasi membran RE sebagai langkah pertama menuju pelepsan akhir mereka
dari sel. Dalam percobaan kunci, penyandian mRNA sekresi protein ini
diterjemahkan oleh ribosom secara in vitro. Ketika mikrosom dihilangkan dari
sistem sel-bebas, protein yang disintesis adalah sedikit lebih besar dari protein
disekresikan normal, panjang ekstra menjadi peptida yang memimpin N-terminal.
Dengan keberadaan mikrosom berasal dari RE kasar, bagaimanapun, protein dari
ukuran yang benar dihasikan. Menurut hipotesis sinyal, pemimpin adalah sekuen
sinyal yang mengarahkan protein disekresikan ke membran RE dan kemudian
memutus melalui sinyal peptidase di membran RE sebelum rantai polipeptida
telah selesai.
Sintesis protein pada retikulum endoplasma melibatkandua reseptor, yaitu (i)
reseptor yang mengenali ribosom sub unit besar dengan rantai polipeptidanya yang
baru terbentuk dan (ii) reseptor yang mengikat ujung 3’mRNA yang pada
eukariota ditandai dengan poli A. Sintesis protein dilakukan oleh polisom atau
ribosom pada membran retikulum endoplasma. Pada mRNA terdapatkodon untuk
protein isyarat (signal peptide). Tahap-tahap berlangsungnya sintesis protein membran
retikulum endoplasma adalah sebagai berikut.

1. mRNA keluar dari inti dan berlekatan dengan ribosom untuk memulai sintesis
protein. Ribosom pada mRNA bergerak menuju kodon star, dan selanjutnya
mentranslasi kodon untuk protein isyarat menghasilkan protein isyarat
atau signal peptida. Translasi berlangsung di dalamsitosol, dan di dalam sitosol
terdapat partikel pengenal isyarat (signal recognition particel = SRP).
2. Protein isyarat (signal peptide ) berikatan partikel pengenal isyarat. Protein
pengenal isyarat selanjutnya terikat pada reseptor yang terdapat pada
permukaan membran retikulum endoplasma.
3. Ikatan antara protein pegenal isyarat dengan reseptornya menyebabkan saluran
translokasi protein pada membrane RE terbuka dan memungkinkan polipeptida
(protein isyarat) masuk ke dalam lumen retikulum endoplasma.
Untuk sementara sintesis protein terhenti hingga protein isyarat menembus
celah yang terdapat pada membran retikulum endoplasma.
4. Setelah protein isyarat menembus membran retikulum endoplasma, sintesis
polipeptida baru dimulai. Protein isyarat yang terdapat di dalam lumen
retikulum endoplasma selanjutnya dilepaskan oleh signal peptidase.
5. Seiring dengan terlepasnya protein isyarat, perpanjangan polipeptida
berlangsung di dalam lumen hingga ribosom mencapai kodon stop. Selanjutnya
polipeptida baru dilepaskan kedalam lumen. Ribosom yang telah
selesai melaksanakan translasi mengalamidisosiasi dan terlepas di dalam
sitoplasma.

Selain sintesis protein pada membran retikulum endoplasma, sintesis protein juga
dapat berlangsung di dalam sitoplasma yang dilakukan oleh ribosom atau polisom.

b. Retikulum Endoplasma Halus (Smooth Endoplasmic Reticulum)

RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus


berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid,
metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-
obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE
halus berfungsi dalam berbagai macam proses metabolisme, termasuk
sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, dan menawarkan obat dan racun.
c. Retikulum Sarkoplasmik

RE sarkoplasmik. RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE


sarkoplasmik ini ditemukan pada sel-sel otot lurik. Yang membedakan RE
sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus
mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan
memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan
kontraksi otot.

2.3 Komposisi Kimia Retikulum Endoplasma


1. Selaput Retikulum Endoplasma
Dari analisis kimia diperoleh bahwa, selaput retikulum endoplasma
terdiri atas lipida 30% dan protein 70%. Lipida sebagian besar berupa
fosfatidilkolin. Selaput retikulum endoplasma mengandung lebih sedikit
glikolipida dan kolesterol daripada selaput sel. Sedangkan protein selaput
retikulum endoplasma umumnya adalah berupa glikoprotein dengan berat
molekul (BM) sekitar 10.000-20.000 dalton. Dengan teknik patah-beku dan
sitokimia dapat diketahui bahwa babarapa diantara protein tersebut
merupakan enzim dan rantaian pemindahan elektron.
Enzim yang terdapat di selaput retikulum endoplasma sangat
bervariasi, antara lain glukosa-6-fosfatase atau nukleosida fosfatase dan
kosiltransferase. Glukosa-6-fosfatase atau nukleosida fosfatase yaitu enzim
yang berperan dalam metabolisme asam lemak, sintesis fosfolipida dan
steroida. Sedangkan kosiltransferase yaitu enzim yang berperan dalam
sintesis glikolipida dan glikoprotein.
2. Cairan Luminal Retikulum Endoplasma
Isi lumen retikulum endoplasma (RE) merupakan cairan yang
mengandung sejumlah holoprotein, glikoprotein dan lipoprotein.
Kandungan lumen RE ini sangat bervariasi seiring dengan jenis sel dan
keadaan fisilogis sel tersebut. Misalnya RE plasmosit (sel plasma) berisi
imunoglobulin, RE fibroblas berisi rantaian protokolagen dan enzim-enzim
hidrolase.
2.4 Fungsi dari Retikulum Endoplasma
RE memiliki peran sentral dalam lipid dan biosintesis protein.
Membrannya adalah tempat produksi semua protein transmembran dan lipid
untuk sebagian besar organel sel, termasuk RE sendiri, aparatus Golgi,
lisosom, endosomes, vesikel sekretorik, dan membran plasma. Membran RE
membuat kontribusi besar untuk membran mitokondria dan peroxisomal
dengan memproduksi sebagian besar lipid mereka. Selain itu, hampir semua
protein yang akan disekresikan ke sel eksterior-plus mereka yang ditakdirkan
untuk lumen RE, aparatus Golgi, atau lisosom -pada awalnya dikirim ke
lumen ER. Retikulum endoplasma kasar memiliki beberapa peran penting
yaitu sebagai berikut.
1. Glikosilasi protein
Fungsi utamanya adalah produksi dan pengolahan protein tertentu di
lokasi ribosom yang kemudian diekspor. Ribosom melakukan
pekerjaan mereka dan menghasilkan protein, yang kemudian dikirim ke
retikulum endoplasma kasar, untuk diproses lanjut. Penambahan
kovalen gula ke protein merupakan salah satu fungsi biosintesis utama
dari RE. Protein di glikosilasi pada residu asparagin spesifik
(glikosilasi N-linked) dalam RE sementara translasi mereka masih dalam
proses. Fungsi retikulum melibatkan pembentukan dua jenis protein.
Salah satunya adalah jenis yang membentengi dan akan tertanam ke
dalam membran retikulum. Jenis lain yang larut air yang setelah
penciptaan pada situs ribosom, melewati membran dan ke dalam lumen.
2. Folding Protein
Protein yang masuk diproses lebih lanjut dalam. Sama seperti kotak
kardus dua dimensi dilipat untuk membuat kotak, protein dilipat ke
dalam bentuk tiga dimensi yang tepat dan karbohidrat dapat
ditambahkan. Banyak senyawa yang terhubung ke rantai protein dirakit
di lumen, sesuai dengan kebutuhan. Setelah lipat selesai, mereka siap
untuk pengiriman. Melipat dimungkinkan oleh kehadiran protein
chaperon (pendamping) dalam lumen. Molekul seperti hemoglobin
diproduksi dalam retikulum endoplasma kasar.
3. Transportasi protein
Fungsi lain RER adalah untuk mengangkut protein siap ke situs di mana
mereka diperlukan. Mereka juga dapat dikirimkan ke badan Golgi
untuk diproses lebih lanjut, melalui vesikel.
4. Pemeriksaan Kualitas Protein
Setelah perakitan, setiap protein dibuat dalam lumen RE dikenakan
penilaian kualitas menyeluruh. Protein diperiksa untuk penataan dan
struktur yang benar dan jika tidak sesuai dengan persyaratan yang
tepat, maka ditolak, disimpan dalam lumen dan dikirim kembali untuk
didaur ulang. Banyak kondisi medis seperti Emfisema dan jenis Cystic
Fibrosis disebabkan karena penolakan terhadap protein krusial dengan
sistem memeriksa kualitas RE. Sehingga retikulum endoplasma kasar
adalah bagian yang sangat penting dari metabolisme sel, memainkan
peran utama dalam fungsi setiap jaringan sel yang berbeda.
Retikulum endoplasma halus akan banyak ditemui dalam sel berbagai
organ seperti sel otot pada rangka, tubulus pada ginjal dan juga kelenjar
steroid. Protein retikulum endoplasma halus mempunyai bermacam
fungsi, seperti:
a. Proses sintesis hormon steroid, khususnya di kelenjar gonad
maupun korteks ginjal
b. Proses pemurnian kembali atau detoksifikasi pada hati yang
banyak mengandung komponen organik seperti barbiturat serta
etanol.
c. Proses pelepasan glukosa dari glukosa 6 fosfat pada hepar,
maupun pelepasan gugus gula yang lain.Tempat penyimpanan
glikogen dalam bentuk granula di membran luar RE halus, yang
berkaitan fungsi hepar.
Fungsi lain yang krusial dari RE pada banyak sel eukariotik adalah
mengasingkan Ca2+ dari sitosol. Perakitan Ca2+ pada sitosol dari ER dan
selanjutnya reuptake terjadi banyak respon cepat pada sinyal ekstraseluler
pompa transpor Ca2+ dari sitosol ke dalam lumen RE. konsentrasi tinggi
pada ikatan Ca2+ protein pada ER menfasilitasi penyimpanan Ca2+.
beberapa jenis sel , dan mungkin banyak pada lainnya, daerah spesifik
dari ER dikhususkan pada penyimpanan Ca2+. di sel otot jumlahnya
melimpah, memodifikasi RE halus disebut sarkoplasmik retikulum.
pembuatan dan reuptake (penyerapan kembali) dari Ca2+ melalui
sarkoplasmik retikulum menggerakkan kontraksi miofibril dan relaksasi,
berturut-turut selama rentetan dari kontraksi otot.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal


diantaranya sebagai berikut.
1. Retikulum Endoplasma merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem
membran.
2. Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung
berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae.
3. Selaput retikulum endoplasma terdiri atas lipida 30% dan protein 70%
sedangkan isi lumen retikulum endoplasma (RE) merupakan cairan yang
mengandung sejumlah holoprotein, glikoprotein dan lipoprotein.
4. Fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein sedangkan
RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid,
metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-
obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel.
3.2 Saran

Saya berharap makalah ini dapat menjadi salah satu referensi dalam mempelajari
tentang Retikulum Endoplasma (RE).
DAFTAR RUJUKAN

Alberts, B., Bray, D., Hopkin, K., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Roberts, A., &
Walter, P. 2010. Essensial Cell Biologi (3rd Edition). New York:
Garland Science.
Alberts, B., Bray, D., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Roberts, A., Morgan, D., &
Walter, P. 2015. Molecular Biology of The Cell (6th Edition). New York:
Garland Science
Karp, Gerald. 2013. Cell and Molecular Biology Concept and Experiment (7th
Edition). Washington DC: Quad Graphics inc.

Anda mungkin juga menyukai