PERKEMBANGAN
MAKALAH
Dosen Pengampu :
Dr. Awalya, M.Pd. Kons.
Dr. Amin Yusuf, M.Si.
Oleh :
Kelompok 2
1. Indriana Eko Armaidi 0103517077
2. Koirida Hardini Kurniani 0103517101
Rombel10
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan(skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari pematangan. Di sini menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang
berkembang sedemikian rupa per- kembangan emosi, intelektual dan tingkah
laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Aspek–aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi,
bahasa, moral dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan sebelum
lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya pikir
merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situas baru atau
lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap individu selalu berinteraksi dengan
lingkungan dan selalu memerlukan manusia lainnya. Emosi merupakan perasaan
tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Bahasa
merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas
merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau
prinsip-prinsip moral. Agama merupakan kepercayaan yang dianut oleh individu.
Untuk efisiensi waktu , maka penulis membatasi penulisan ini pada
perkembangan anak khususnya siswa fase remaja. Karena masa remaja
merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan
individu, dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada
perkembangan masa dewasa yang sehat.
B. RUMUS MASALAH
1. Apakah definisi teori perkembangan ?
2. Apakah definisi prinsip perkembangan?
3. Apa saja aspek-aspek yang terdapat dalam teori perkembangan?
C. TUJUAN
1. Untuk menjelaskan definisi perkembangan
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perkembangan.
3. Untuk mengetahui aspek-aspek yang terdapat dalam teori perkembangan
D. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
praktis maupun secara teoritis antara lain adalah
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap
pengembangan teori dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
perkembangan peserta didik.
2. Manfaat Praktis
Untuk pelajar dapat menambah wawasan tentang perkembangan peserta didik
dan untuk masyarakat dapat mengetahui lebih dalam tentang apa itu
perkembangan peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI PERKEMBANGAN
Teori adalah keyakinan umum yang membantu kita menjelaskan apa yang
kita amati dan membuat prediksi. Teori yang baik memiliki hipotesis, yang
merupakan asumsi yang harus diuji. Perkembangan merupakan perubahan
secaraa progressif dalam diri manusia sebagai organisme dalam pola-pola yang
memungkinkan teradi fungsi-fungsi baru.
Jadi, teori perkembangan adalah Sejumlah ide yg koheren, mengandung
hipotesis-hipotesis dan asumsi-asumsi yang dapat diuji kebenarannya, dan
berfungsi untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi perubahan -
perubahan perilaku dan proses mental manusia sepanjang rentang kehidupannya.
Macam-macam teori perkembangan:
1. Teori-teori Psikoanalitis
Freud mengatakan kepribadian terdiri dari tiga struktur id, ego dan
superego dan bahwa kebanyakan pemikiran anak-anak bersifat tidak disadari.
Tuntutan struktur kepribadian yang saling bertentangan menyebabkan
kecemasan. Mekanisme pertahanan, khususnya represi, melindungi ego dan
mengurangi kecemasan. Freud yakin bahwa masalah berkembang karena
pengalaman masa anak-anak sebelumnya. Ia mengatakan bahwa individu
melampaui lima tahap psikoseksual - oral, anal, phallic, latency dan genital.
Selama tahap phallic, Oedipus Complex merupakan sumber utama konflik.
Erikson mengembangkan suatu teori yang menekankan delapan tahap
perkembangan psikososial: kepercayaan versus ketidakpercayaan; otonomi
versus rasa malu dan ragu-ragu; prakarsa versus rasa bersalah; tekun versus
versus rasa rendah diri; identitas versus kebingungan identitas; keintiman
versus keterkucilan; bangkit versus mandeg; kepuasaan versus kekecewaan
(keputusasaan).
2. Teori-teori Kognitif
Piaget mengatakan bahwa anak-anak melampaui empat tahap
perkembangan kognitif, yaitu : sensorimotor, praoperasional, operasional
konkrit, dan operasonal formal. Teori pemrosesan informasi mengenai
bagaimana individu memproses informasi tentang dunianya, yang meliputi:
bagaimana informasi masuk ke dalam pikiran, bagaimana informasi disimpan
dan disebarkan, dan bagaimana informasi diambil kembali untuk
memungkinkan kita berpikir dan memecahkan masalah.
3. Teori-teori Ekologi
Teori etologis menempatkan tekanan yang kuat pada landasan
perkembangan biologis. Berbeda dengan teori etologi, Urie Bronfenbrenner
(1917) mengajukan suatu pandangan lingkungan yang kuat tentang
perkembangan yang sedang menerima perhatian yang meningkat. Teori
ekologi adalah pandangan sosiokultular Bronfenbrenner tentang
perkembangan, yang terdiri dari 5 sistem lingkungan mulai dari masukan
interaksi langsung dengan gen-gen sosial (social agent) yang berkembang baik
hingga masukan kebudayaan yang berbasis luas. Ke 5 sistem dalam teori
ekologis Bronfenbrenner ialah mikrosystem, mesosyem, ekosistem,
makrosistem dan kronosistem.
a. Mikrosistem : Situasi dimana remaja hidup, meliputi keluarga, kawan-
kawan sebaya, sekolah dan lingkungan sekitar.
b. Mesosistem : Relasi antara dua mikrosistem atau lebih.
c. Eksosistem : Situasi sosial di mana remaja tidak memilki peran aktif
namun mempengaruhi pengalaman remaja.
d. Makrosistem : Budaya di mana remaja hidup.
e. Kronosistem : Pola dari peristiwa-peristiwa lingkungan dan transisi dari
rangkaian kehidupan dan keadaan sosio-historis.
B. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN
1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (Never Ending
Process).
Proses dapat diartikan sebagai runtutan perubahan yang terjadi dalam
perkembangan. Menurut Huelock (1980), proses merupakan perubahan-
perubahan yang berhubungan dengan perkembangan (developmental
changes). Sedangkan menurut Elizabeth B. Hurlock proses perkembangan
berlangsung secara berkelanjutan dan berhenti ketika jiwa terpisah dengan
raga. Karena perubahan-perubahan senantiasa terjadi dalam dirinya dalam
berbagai aspek, baik yang bersifat biologis maupun psikologis dan
perkembangan dipengaruhi oleh lingkungan.
2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi.
Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, intelegensi
maupun sosial, satu sama lainnya saling mempengaruhi. Terdapat hubungan
atau korelasi yang positif di antara aspek tersebut. Apabila seorang anak
dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan, misalnya sering sakit-
sakitan, maka dia akan mengalami kemandegan dalam perkembangan aspek
lainnya, seperti kecerdasannya kurang berkembang dan mengalami kelabilan
emosional.
3. Perkembangan mengikuti pola tertentu.
Contohnya, pola-pola teratur dari perkembangan fisik, motorik, bicara,
dan perkembangan intelektual. Pola perkembangan fisik dan motorik
menggunakan hukum Cephalocaudal yang menetapkan bahwa perkembangan
menyebar ke seluruh tubuh dari kepala ke kaki, dan hukum Proximodistal
yang menetapkan bahwa perkembangan menyebar keluar dari titik poros
sentral tubuh ke anggota-anggota tubuh.
Jika kondisi lingkungan tidak menghambat, perkembangan akan mengikuti
pola yang berlaku umum, misalnya bayi akan merangkak sebelum berjalan
dan minat terhadap seks akan muncul ketika masa pubertas.
4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan.
Setiap anak mempunyai tempo kecepatan perkembangan fisik dan mental
pada waktu yang berbeda, ada yang cepat dan ada yang lambat. Misalnya,
otak mencapai bentuk ukuran sempurna pada umur 6-8 tahun. Teori
perkembangan yang terlalu cepat atau terlalu lambat, menunjukkan kelainan
yang relatif sangat jarang terjadi.
5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas.
Setiap tahapan perkembangan mempunyai pola perilaku yang khas yang
ditandai dengan periode equilibrium. Apabila individu dengan mudah
menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan, baik penyesuaian pribadi
maupun sosial, maka pola-pola tersebut ditandai dengan periode
disequilibrium, apabila mereka mengalani kesulitan dalam penyesuaian yang
mengakibatkan penyesuaian pribadi dan sosial menjadi buruk.
6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase
perkembangan.
Dalam menjalani hidup yang normal dan berusia panjang individu akan
mengalami fase-fase perkembangan yaitu mulai dari bayi, kanak-kanak, anak,
remaja, dewasa hingga masa tua.
SIMPULAN
Teori adalah keyakinan umum yang membantu kita menjelaskan apa yang kita
amati dan membuat prediksi. Perkembangan merupakan perubahan secaraa progressif
dalam diri manusia sebagai organisme dalam pola-pola yang memungkinkan teradi
fungsi-fungsi baru. Jadi, teori perkembangan adalah Sejumlah ide yg koheren,
mengandung hipotesis-hipotesis dan asumsi-asumsi yang dapat diuji kebenarannya,
dan berfungsi untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi perubahan -
perubahan perilaku dan proses mental manusia sepanjang rentang kehidupannya.
Macam-macam teori perkembangan:
Teori ini menitik beratkan pada apa yang yang disebut bakat, jadi faktor
keturunan dan konstitusi yang dibawa sejak lahir, perkembangan anak dilihat
sebagai pertumbuhan dan pemasakan organisme.
2. Teori yang berorientasi pada Lingkungan
Dalam kelompok teori lingkungan (teori milieu) termasuk teori belajar dan
teori sosialisasi yang bersifat sosiologis.
3. Teori yang berorientasi pada Psikodinamika
Teori ini mempunyai kesamaan dengan teori belajar dalam hal pandangan
akan pentingnya pengaruh lingkungan, termasuk lingkungan primer, terhadap
perkembangan.
Interaksi antara faktor bawaan dan faktor lingkungan, dapat kita amati bawa
setiap manusia mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda.
Hal ini dapat dipengaruhi dari berbagai faktor, yaitu faktor bawaan/warisan dan
faktor lingkungan. Dengan faktor bawaan tertentu dan disertai dengan faktor
lngkungan yang tertentu pula maka akan menghasilkan pola pertumbuhan dan
perkembangan tertentu pula.
SARAN
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari masih ada kekurangannya. Jadi
kami menyarankan agar pembaca makalah ini membaca referensi dari buku-buku
lain untuk melengkapi atau menambah pengetahuannya dalam bidang ini.
Pemahaman tentang orientasi perkembangan dan teori perkembangan bagi seorang
guru, dapat dijadikan bimbingan terhadap anak didiknya yang sedang mengalami
permasalahan. Dan permasalahan tersebut dapat menjadi terhalangnya
perkembangan.
DAFTAR PUSTAKA
jadibrilian.blogspot.com/2011/11/teori-teori-perkembangan.html
Surya, Mohamad. 2014. Psikologi Guru: Konsep dan Aplikasi. Bandung:
Alfabeta.
Yusuf, Syamsu. 2005. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja.Bandung: Rosda.