Anda di halaman 1dari 3

C.

Filamen Intermediet
1. Struktur dan Komponen

Gambar 1. Struktur filamen intermediet

Filamen intermediet memiliki diameter sebesar 8-12 nm yang lebih


kecil dari mikrotubulus dan lebih besardari mikroflamen. Struktur dari
filamen intermediet sangat stabil. Hal ini dikarenakan fungsi dari filamen
intermediet adalah untuk memberikan dan mempertahankan bentuk pada
sel, tambatan nukleus dan organel lain, dan pembentukan lamina nukleus.
Filamen intermediet tersusun dari subunit-subunit. Subunit
merupakan untaian α heliks yang berkumpul menjadi fiamen ropelike.
Subunit filamen intermediet tidak mengikat nukleotida dan dalam proses
pembentukannya menjadi filamen intermediet tidak melibatkan hidrolisis
ATP atau GTP, tidak seperti polimerasi pada G-actin dan tubulin.
Namun, banyak proses yang dilalui pada saat pembentikan filamen
intermediet.
Pada gambar 1 terlihat bahwa (a) protein filamen intermediet
membentuk dimer yang sangat konservatif yang terdiri dari kepala yang
bulat, badan/batang dan ekor yang memiliki variasi panjang dan urutan;
(b) tetramer terbentuk dari dimer yang identik; (c) tetramer agregat end-
to-end dan lateral membentuk protofibril; (d) protofibril nantinya akan
memberntuk filamen intermediet.
2. Proses Penyusunan

Gambar 2. Proses pembentukan filamen intermediet

Tahap-tahap pembentukan filamen intermediet sebagai berikut.


1. Terdapat monomer-monomer yang mengandung α heliks.
2. Monomer tersebut membentuk pasangan dan melilit membentuk
kumparan yang sebelumnya sudah diselaraskan secara paralel.
3. Dua dimer membentuk garis sejajar untuk membentuk tetramer
antiparalel dari 4 rantai polipeptida.
4. Dalam setiap tetramer, kedua dimer tersebut saling mengimbangi satu
sama lain, sehingga memungkinkan untuk berasosiasi dengan
tetramer lain.
5. Tetramer dikemas dalam susunan heliks, yang memiliki 16 dimer (32
gulungan gulungan) dan kemudian terbentuk filamen intermediet.
3. Distribusi dalam Sel

Anda mungkin juga menyukai