BAB I
PENDAHULUAN
sebagai implementasi dari UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Selanjutnya dalam aspek pengelolaan
keuangan daerah tersebut, terutama dalam pelaksanaan dan pelaporan APBD 2007 secara
teknis administrasi merupakan masa transisi, yaitu dari keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah serta tata cara penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah,
pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan perhitungan APBD ke
Permendagri No. 13 Tahun 2006 dimana SKPD sudah menyusun dan melaporkan
Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
Pasal 295 yang berbunyi:
1) “Laporan keuangan SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 294 ayat (1)
disampaikan kepada kepala daerah melalui PPKD paling lambat 2 (dua) bulan
setelah tahun anggaran berakhir.
2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh pejabat
pengguna anggaran sebagai hasil pelaksanaan anggaran yang berada di
SKPD yang menjadi tanggungjawabnya.
3) Laporan keuangan SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari:
a. Laporan realisasi anggaran
b. Neraca dan
c. Catatan atas laporan keuangan
4) Laporan keuangan SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri
dengan surat pernyataan kepala SKPD bahwa pengelola APBD yang menjadi
tanggung jawabnya telah diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai dan standar akuntansi pemerintahan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
5) Format surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tercantum
dalam lampiran EXXIF peraturan menteri ini”.
2
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
3
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
BAB II
4000
3000
2000
1000 2007
0 2010 2008
2007 2009
2010
5
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Perkembangan PDRB Tahun 2005-2010 baik atas dasar harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan memiliki kecenderungan meningkat, namun pada tahun 2009-2010
mengalami perlambatan. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kinerja beberapa sektor, yaitu
sektor transportasi khususnya angkutan laut yang mengalami penurunan jumlah barang yang
dimuat dari pelabuhan Cirebon, serta sektor industri pengolahan yang diakibatkan PT. British
American Tobacco Indonesia Tbk. yang berlokasi di Cirebon tidak berproduksi lagi mulai 1
Januari 2010. Walaupun pada kedua sektor tersebut mengalami penurunan kinerja, akan
tetapi secara keseluruhan kesejateraan penduduk Kota Cirebon dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan meningkat dari
Rp548.440,00 pada tahun 2008 menjadi Rp692.772,00 pada tahun 2010. Hal ini
mengindikasikan bahwa Pemerintah Kota Cirebon telah mampu untuk mengawal
peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
6
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
7
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
8
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
9
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
10
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Realisasi Pendapatan Daerah yang diperoleh selama Tahun Anggaran 2012 (sejak
1 Januari sampai dengan 31 Desember 2012) dalam rangka membiayai penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan mencapai sebesar Rp872.125.300.174,00
atau 100,12% dari Anggaran setelah perubahan yang telah ditetapkan sebesar
Rp871.070.274.388,80.
Urusan pemerintahan dan organisasi pada Pemerintah Kota Cirebon dilaksanakan
oleh 54 Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dijabarkan melalui program dan kegiatan
dengan jumlah keseluruhan anggaran belanja sebesar Rp907.004.674.733,80.
11
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
6. Dinas Kesehatan
a) Kesehatan
7. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
a) Kependudukan dan Catatan Sipil
8. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
a) Sosial
b) Ketenagakerjaan
9. Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumberdaya Mineral
a) Pekerjaan Umum
b) Perumahan
c) Penataan Ruangan
10. Dinas Kebersihan dan Pertamanan
a) Perumahan
b) Lingkungan Hidup
c) Pertanahan
11. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaa dan Pariwisata
a) Kebudayaan
b) Kepemudaan dan Olahraga
c) Pariwisata
12. Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi
a) Perhubungan
b) Komuniasi dan Informatika
13. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
a) Otonomi Daerah, Pemerintahah Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
14. Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan dan Pertanian
a) Pertanian
b) Kehutanan
c) Kelautan Dan Perikanan
15. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah
a) Koperasi dan UKM
b) Perdagangan
c) Industri
16. RSUD Gunung Jati
a) Kesehatan
17. Inspektorat
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
18. Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan
12
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
13
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
14
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
15
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
16
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
BAB III
Sebagaimana dikemukakan pada bab terdahulu, bahwa struktur APBD Kota Cirebon sudah
mengacu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah dan PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
bahwa dalam Catatan Atas Laporan Keuangan harus menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja APBD
yang berisi gambaran realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan selama
pelaksanaan APBD Tahun 2012.
1.2. HAMBATAN DAN KENDALA YANG ADA DALAM PENCAPAIAN TARGET YANG TELAH
DITETAPKAN
a. Permasalahan Utama Pendapatan Daerah
Secara umum realisasi pendapatan daerah pada Tahun 2012 ini mencapai target kecuali
Retribusi Daerah (76,12%), Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan (47,43%), Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah (95,77%), Dana Bagi
Hasil Pajak (97,51%), Pendapatan Bagi Hasil Pajak (90,93%), dan Bantuan Keuangan dari
Provinsi (95,74%). Permasalahan dan kendala yang dihadapi atas tidak tercapainya target
pendapatan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Untuk Pendapatan Retribusi Daerah diakibatkan adanya Surat Edaran Walikota
Cirebon yang menghentikan sementara atas retribusi dari bulan Januari s/d April 2012;
2) Untuk Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan diakibatkan
Perusahaan Daerah belum memberikan bagian laba kepada Pemerintah Kota Cirebon
secara utuh, terutama bagian laba dari PDAM yang tahun 2011 dan 2012 belum sama
sekali meberikan bagian laba tersebut.
3) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah diakibatkan pemanfaatan fasilitas sosial
dan umum milik Pemerintah Kota Cirebon oleh masyarakat tidak memenuhi target.
4) Dana Bagi Hasil Pajak dan Pendapatan Bagi Hasil Pajak akibat transfer dari
Pemerintah Pusat dan Provinsi tidak memenuhi target.
5) Bantuan Keuangan dari Provinsi diakibatkan pencairan yang menggunakan pihak
ketiga dibayarkan sesuai dengan nilai kontrak ditambah dengan biaya umum. Sehingga
dengan kata lain, tidak tercapainya target anggaran akibat efesiensi belanja.
17
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
18
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
19
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
b) Unsur-unsur belanja
c) Unsur-unsur transfer
d) Unsur-unsur surplus/defisit
e) Unsur-unsur pembiayaan
f) Unsur-unsur sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran.
b. Neraca
1) Penyusunan Neraca Pemerintah Kota Cirebon menganut Prinsip Substansi
Mengungguli Bentuk Formal (Substance Over Form).
Periode Akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kota
Cirebon Tahun 2012 adalah per 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012.
2) Basis Akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan adalah:
a) Basis Kas digunakan untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan.
b) Basis Akrual digunakan untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana.
3) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah
daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi
dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah
daerah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber
daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Tidak
termasuk dalam pengertian sumber daya ekonomi adalah sumber daya alam seperti
hutan, sungai, danau/rawa, kekayaan didasar laut, dan kandungan pertambangan yang
belum dieksplorasi.
a) Kas
(1) Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah.
(2) Pencatatan kas menggunakan basis kas.
(3) Kas di Kas Daerah dan di Bendahara dinyatakan dalam rupiah. Jika terdapat
kas dalam valuta asing maka harus dibukukan dalam mata uang rupiah
dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah
Bank Indonesia (BI) pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, kas dalam
valuta asing dibukukan dalam mata uang rupiah dengan menjabarkan jumlah
mata uang asing tersebut menurut kurs tengah BI pada tanggal neraca.
(4) Nilai kas pada tanggal neraca adalah hasil opname kas di masing-masing
pemegang kas (Bendahara Umum Daerah dan Bendahara Pengeluaran).
b) Piutang
(1) Piutang adalah hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat
dijadikan kas dalam satu periode akuntansi
20
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
(2) Piutang adalah transaksi yang terjadi antara pemerintah daerah dengan pihak
ketiga, dapat berupa penjualan barang, kewajiban pihak ketiga kepada
pemerintah daerah yang belum dilunasi, seperti pajak/restribusi atau pinjaman
uang yang belum dilunasi pada saat pencatatan
(3) Piutang dinilai serta disajikan di neraca sebesar nilai nominal
(4) Piutang diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut
(5) Piutang Pajak/Retribusi diakui sebagai piutang apabila telah diterbitkan dasar
ketetapan pajak/retribusi yaitu Surat Ketetapan Pajak Daerah/Surat Ketetapan
Retribusi Daerah (SKPD/SKRD)
c) Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi
(1) Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Bagian Lancar Tuntutan Ganti
Rugi merupakan reklasifikasi tagihan angsuran jangka panjang Tuntutan
Perbendaharaan (TP) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) ke dalam piutang jangka
pendek yang disebabkan adanya tagihan angsuran jangka panjang yang jatuh
tempo tahun berikutnya.
(2) Perkiraan Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Bagian Lancar TGR
dinilai sebesar nilai nomimal
(3) Perkiraan Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Bagian Lancar TGR
diakui pada saat timbulnya hak atas bagian lancar dari Tuntutan
Perbendaharaan dan TGR.
d) Persediaan
(1) Persediaan adalah barang atau perlengkapan yang diperoleh dengan maksud
untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah dan atau
dimaksudkan untuk dijual/ diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat.
(2) Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil
inventarisasi fisik. Persediaan dinilai dalam neraca dengan cara:
(a) Biaya perolehan terakhir apabila diperoleh dengan pembelian;
(b) Biaya standar atau biaya produksi apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri;
(c) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi.
(3) Jenis-jenis persediaan:
(a) Persediaan Habis Pakai, adalah barang-barang yang bekas
penggunaannya tidak dapat digunakan kembali, misalnya ATK;
(b) Persediaan Tak Habis Pakai, adalah persediaan yang dapat digunakan
berulang kali, misalnya box file;
(c) Persediaan Bekas Pakai adalah persediaan bekas pakai yang masih dapat
digunakan , misalnya spare part bekas kendaraan bermotor yang masih
bisa digunakan;
21
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
(d) Persediaan untuk dijual, misalnya aspal dalam drum, obat-obatan, alat-alat
kesehatan, bibit, benih ikan dan sebagainya.
e) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada Badan Usaha Milik Negara/Daerah
atau Lembaga keuangan lainnya dicatat sebesar jumlah yang dibayar oleh
pemerintah daerah. Dengan demikian pemerintah daerah memiliki kepentingan
yang berdasarkan perjanjiannya dinyatakan sebagai penyertaan modal. Penyertaan
Modal Pemerintah Daerah dicatat dalam neraca sebesar nilai nominal.
f) Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu
periode akuntansi atau 1 (satu) tahun untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah
daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap dapat diperoleh dari
dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian,
pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan atau dari
sitaan atau rampasan.
Kebijakan penilaian aset tetap menggunakan standar akuntansi keuangan
pemerintah yang berlaku untuk instansi pemerintah.
Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan, apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
Penggunaan aset tetap sampai dengan saat ini belum dihitung penyusutannya.
Terhadap aset tetap yang kondisinya rusak berat diklasifikasikan sebagai aset
lainnya.
Pengungkapan nilai Aset di neraca sepenuhnya mengacu kepada PP 24 Tahun
2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)- Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintah (PSAP) No. 07 Paragrap 36 yaitu: “Biaya administrasi dan biaya
umum lainnya bukan merupakan suatu komponen biaya aset tetap sepanjang
biaya tersebut tidak dapat didistribusikan secara langsung pada biaya
perolehan aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya”.
g) Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi Dalam Pengerjaan baru dicatat berdasarkan Surat Perintah Membayar
(SPM) yang diterbitkan atas pekerjaan tersebut. Apabila penilaian konstruksi dalam
pengerjaan berdasarkan SPM yang diterbitkan tidak memungkinkan, maka nilai
konstruksi dalam pengerjaan didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
Apabila biaya perolehan suatu konstruksi dalam pengerjaan dinyatakan dalam
valuta asing, maka harus dibukukan dalam mata uang rupiah dengan menjabarkan
jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah BI pada saat perolehan.
22
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
23
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Denda adalah kewajiban yang timbul karena Pemerintah Daerah tidak dapat
melunasi angsuran pokok maupun bunganya tepat waktu dengan prosentase
tertentu sesuai perjanjian pinjaman yang telah disepakati bersama.
Commitment Fee adalah kewajiban yang harus dibayar oleh Pemerintah Daerah
sebesar prosentase tertentu terhadap jumlah pinjaman yang belum/tidak
ditariknya sampai dengan batas waktu yang telah disepakati dalam perjanjian
pinjaman.
k) Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang harus dibayar kembali atau
jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi.
Kewajiban jangka panjang dicatat pada saat dana tersebut diterima sebesar
nominal. Nilai kewajiban dalam valuta asing harus dibukukan dalam mata uang
rupiah dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah
BI pada tanggal transaksi.
Kewajiban jangka panjang terdiri dari dari:
(1) Kewajiban Kepada Pemerintah
Kewajiban jangka panjang kepada pemerintah adalah bagian kewajiban kepada
pemerintah pusat yang akan jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi
(2) Kewajiban Bunga dan Jasa Bank Jangka Panjang
Kewajiban bunga dan jasa bank jangka panjang merupakan kewajiban bunga
dan jasa bank jangka panjang yang akan jatuh tempo lebih dari satu periode
akuntansi
l) Ekuitas Dana
Ekuitas dana adalah hak residual atas aset Pemerintah Kota Cirebon setelah
dikurangi semua kewajiban.
Ekuitas dana terdiri dari:
(1) Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih jumlah nilai Aset Lancar dikurangi
dengan jumlah Kewajiban Jangka Pendek.
(2) Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Investasi merupakan selisih antara jumlah nilai yang
diinvestasikan dalam Investasi Permanen, Aset Tetap, Aset Lainnya,
dibandingkan dengan jumlah nilai Kewajiban Jangka Panjang.
(3) Ekuitas Dana Cadangan, merupakan kekayaan Pemerintah Kota Cirebon yang
dicadangkan untuk tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai peraturan
perundang-undangan.
24
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
25
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
4) Aset tetap yang dicatat dalam Neraca Tahun 2012 adalah aset awal tahun 2012
kemudian ditambah dengan mutasi Tahun Anggaran 2012.
5) Eksistensi dan batasan hak milik atas Aset tetap :
a) Untuk Tanah : Sertifikat
b) Gedung dan Bangunan : Sertifikat
c) Mesin dan Peralatan (Kendaraan) : BPKB
6) Aset tetap ini dikelompokan menjadi :
a) Tanah;
b) Peralatan dan Mesin;
c) Gedung dan Bangunan;
d) Jalan, Irigasi dan Jaringan;
e) Aset Tetap Lainnya;
f) Konstruksi Dalam Pengerjaan;
7) Hutang Jangka Pendek dibukukan sesuai nilai nominalnya.
8) Hutang Jangka Panjang dibukukan sesuai nilai nominal berdasarkan perhitungan
yang telah dilakukan perhitungannya secara bersama antara Pemerintah Kota
Cirebon dengan Direktorat Jendral Penerusan Anggaran Departemen Keuangan.
9) Ekuitas Dana merupakan selisih antara jumlah nilai aset dengan jumlah nilai
hutang.
26
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
BAB V
Realisasi Pendapatan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp872.125.300.174,00 atau 100,12% dari target Pendapatan periode tersebut
sebesar Rp871.070.274.388,80. Realisasi Pendapatan tahun 2012 mengalami kenaikan
sebesar Rp33.507.516.760,00 atau 3,99% dibandingkan dengan realisasi Pendapatan tahun
2011 sebesar Rp838.617.783.414,00.
Realisasi Pendapatan Asli Daerah untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember
2012 adalah sebesar Rp149.489.858.160,00 atau 101,09% dari target sebesar
Rp147.880.392.393,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp29.359.327.101,00 atau 24,44% dibandingkan dengan realisasi Pendapatan Asli Daerah
tahun 2011 sebesar Rp120.130.531.059,00.
Penjelasan lebih lanjut Pendapatan Asli Daerah adalah sebagai berikut:
Realisasi Pajak Daerah untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp58.294.336.963,00 atau 120,66% dari target sebesar Rp48.313.130.237,00.
Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp12.164.455.087,00 atau 26,37%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp46.129.881.876,00.
27
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
%
Uraian Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai
Perubahan
Pada tahun 2012, Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah
telah ditetap, sehingga:
a. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 05 Tahun 1998 tentang Pajak Penerangan
Jalan (Lembaran Daerah Kota Daerah Tingkat II Cirebon Tahun 1998 Nomor 14 Seri A2)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 7 Tahun 2003
tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Kotamadya Tingkat II Cirebon
Nomor 05 Tahun 1998 tentang Pajak Penerangan Jalan;
b. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 9 Tahun 2001 tentang Pajak Penyelenggaraan
Parkir di Luar Badan Jalan;
c. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 5 Tahun 2004 tentang Pajak Hotel;
d. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 6 Tahun 2004 tentang Pajak Restoran;
e. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 7 Tahun 2004 tentang Pajak Reklame;
f. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 9 Tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak
Atas Tanah dan Bangunan;
g. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Air tanah;
h. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pajak Hiburan;
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Matriks perubahan atas Perda tersebut adalah sebagai
berikut:
28
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Dengan adanya Perda No. 3 Tahun 2012, terdapat penambahan Pendapatan Asli Daerah
yang secara langsung dapat ditelusuri dari rincian Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan
dan Belanja Pemerintah Kota Cirebon Tahun 2012, yaitu pendapatan dari pajak atas
penyediaan Rumah Kos sebesar Rp7.417.635,00 dan pendapatan pajak atas penyediaan jasa
Catering sebesar Rp822.592.497,00. Terlepas dari adanya perda tersebut, kenaikan
Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2012 yang cukup besar dibandingkan tahun sebelumnya
berasal dari Pajak Lingkungan (BPHTB) yang naik sebesar Rp5.670.063.844,00, Pajak
Restoran yang naik sebesar Rp3.637.668.691,00, dan Pajak Hotel yang naik sebesar
Rp1.403.216.195,00. Kenaikan Pajak Lingkungan (BPHTB) salah satunya akibat keberhasilan
upaya Pemerintah Kota Cirebon dari tahun 2011 sampai dengan sekarang untuk
meningkatkan kepatuhan wajib pajak terhadap BPHTP. Upaya tersebut antara lain:
a. melakukan pertemuan dan rapat koordinasi dengan instansi terkait, terutama dengan KKP
Pratama Cirebon dalam hal pembinaan dan pendampingan;
b. memberikan pelatihan yang berhubungan dengan BPHTB terhadap PNSD yang
bertanggung jawab terhadap hal tersebut;
c. memberikan sosialisasi secara intens kepada masyarakat agar masyarakat dapat
menghitung sendiri besarnya BPHTB yang harus dibayarnya.
Sedangkan untuk kenaikan pendapatan yang berasal dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan
Pajak Hiburan lebih didasarkan pada naiknya rata-rata pengunjung dari tahun sebelumnya,
29
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
sehingga pada tahun 2012 terjadi kenaikan omzet dari usaha hotel, restoran, dan hiburan yang
cukup signifikan. Salah satu indikator yang mendorong kenaikan tersebut dapat terlihat dari
Grafik 5.1.1.1.
450000
400000
350000
300000
250000 Hotel Berbintang
200000
Akomodasi Lainnya
150000
100000
50000
0
2009 2010 2011 2012
Pendapatan yang berasal dari Pajak Reklame pada tahun 2012 juga mengalami kenaikan
sebesar Rp301.796.343,00 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal
Hal ini diakibatkan adanya
penambahan jumlah reklame yang terpasang dan penambahan wajib pajak baru, disertai
dengan optimalisasi Pemerintah Kota Cirebon dalam hal pendataan di lapangan dan
pemberian Surat Pemberitahuan atau Teguran bagi wajib pajak yang memasuki
mem jatuh tempo.
Walaupun dalam Perda No. 3 Tahun 2012 mengalami penurunan tarif pajak, pendapatan yang
berasal dari Pajak Penerangan Jalan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar
Rp351.490.306,00 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diakibatkan masih
m berkembangnya
industri properti di Kota Cirebon dan adanya kemudahan yang diberikan oleh PT. PLN
(Persero) dalam pemasangan sambungan listrik baru.
Pendapatan yang berasal dari Pajak Parkir pada tahun 2012 juga mengalami kenaikan
sebesar Rp290.211.250,00
Rp290.211.250,00 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diakibatkan oleh
keberhasilan Pemerintah Kota Cirebon untuk menertibkan pengelolaan parkir dan melakukan
teguran terhadap wajib pajak secara efektif sehingga pembayaran pajaknya tepat dalam
perhitungan maupun waktu
wakt pembayarannya.
Selain adanya kenaikan, terdapat juga penurunan penerimaan pendapatan yang berasal dari
dua sumber pajak daerah, yaitu Pajak Air Bawah Tanah yang pada tahun 2012 mengalami
penurunan sebesar Rp7.629.250,00 dibandingkan tahun sebelumnya dan Pajak Sarang
Burung Walet yang pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp7.080.000,00
30
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk Pajak Air Bawah Tanah, penurunan tersebut akibat
adanya beberapa usaha jasa pencucian kendaraan bermotor yang berpindah menggunakan
air PDAM. Sedangkan untuk Pajak Sarang Burung Walet, penurunannya akibat adanya
penurunan tarif pajak (dari 15%-20% menjadi 10%) dan omzet para wajib pajak.
Realisasi Retribusi Daerah untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp9.805.820.896,00 atau 76,12% dari target sebesar Rp12.882.067.350,00.
Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar Rp1.495.615.449,00 atau 13,23%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp11.301.436.345,00. Penurunan
pendapatan retribusi yang signifikan ini diakibatkan adanya Surat Edaran Walikota Cirebon
yang menghentikan sementara pemungutan atas retribusi per Januari 2012 s/d April 2012,
sehingga pendapatan retribusi yang diperoleh Pemerintah Kota Cirebon hanya berjalan efektif
selama 8 bulan yaitu dari bulan Mei 2012 s/d Desember 2012.
%
Uraian Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai
Perubahan
Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan untuk periode 1 Januari 2012
sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.601.714.882,00 atau 47,43% dari
target sebesar Rp3.376.795.598,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp584.901.897,00 atau 57,52% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar
Rp1.016.812.985,00.
31
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Pada tahun 2011, Bagian Laba dari Perusahaan Daerah sebesar Rp476.105.600,00 (PD.
Bank Pasar sebesar Rp325.000.000,00, PD. Pasar sebesar Rp131.105.600,00, dan PD.
Farmasi Ciremai Rp20.000.000,00) diklasifikasikan sebagai Penerimaan Kembali Investasi
(Penerimaan Pembiayaan), akan tetapi pada tahun 2012 Bagian Laba Perusahaan Daerah
diklasifikasikan sebagai Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan.
Jika melihat laporan keuangan perusahaan daerah, pada tahun 2011 terdapat 2 perusahaan
daerah yang mengalami kerugian sehingga Pemerintah Kota Cirebon tidak mendapatkan
bagian laba, yaitu PDAM dengan kerugian sebesar Rp654.326.050,47 dan PD. Pembangunan
dengan kerugian sebesar Rp4.150.240,00. Sedangkan pada tahun 2012, hanya terdapat 1
perusahaan daerah yang mengalami kerugian yaitu PD. Pembangunan dengan kerugian
sebesar Rp5.673.838,00 (unaudited). Untuk PDAM, laporan keuangan PDAM menyatakan
bahwa PDAM pada tahun 2012 memperoleh laba sebesar Rp1.142.232.332,08 (unaudited),
akan tetapi bagi hasil laba untuk Pemerintah Kota Cirebon belum dapat direalisasikan sampai
dengan 31 Desember 2012 karena menunggu hasil audit dari akuntan publik.
Realisasi Lain-lain PAD yang sah untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember
2012 adalah sebesar Rp79.787.985.419,00 atau 95,77% dari target sebesar
Rp83.308.399.208,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp18.105.585.566,00
atau 29,35% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp61.682.399.853,00. Ada 4
penyebab yang dominan atas kenaikan tersebut:
a. Adanya kenaikan Penerimaan Jasa Giro sebesar Rp1.045.018.193,00 akibat lebih
tingginya pendapatan tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 tetapi dari segi belanja tahun
2012 lebih rendah dibandingkan tahun 2011 sehingga kas di Bank BJB selama tahun
berjalan 2012 lebih tinggi dibandingkan kas di Bank BJB selama tahun berjalan 2011.
32
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
33
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Pendapatan Transfer merupakan pendapatan yang diperoleh dari Pemerintah Pusat dan dari
Pemerintah Provinsi. Realisasi Pendapatan Transfer untuk periode 1 Januari 2012 sampai
dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp697.285.094.054,00 atau 100,08% dari target
sebesar Rp696.710.878.635,80. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp81.409.924.199,00 atau 13,22% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar
Rp615.875.169.855,00.
Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember
2012 adalah sebesar Rp53.629.417.857,00 atau 97,51% dari target sebesar
Rp55.000.000.000,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp10.166.340.737,00
atau 23,39% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp43.463.077.120,00.
%
Uraian Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai
Pe rubahan
5.1.6 : Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Tahun 2012 Tahun 2011
Realisasi Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam untuk periode 1 Januari 2012
sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp27.900.924.635,00 atau 135,44% dari
target sebesar Rp20.600.000.000,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp4.794.979.954,00 atau 20,75% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar
Rp23.105.944.681,00.
%
Uraian Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai
Perubahan
Bagi Hasil dari Provinsi
• Sumber Daya Hutan (PSDH) Rp 128.715.694,00 Rp 222.768.996,00 Rp (94.053.302,00) -42,22%
Catatan:
1) Pada Tahun 2011, Bagi Hasil dari Alokasi Cukai Tembakau di dalam Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan
Pemerintah Kota Cirebon diklasifikasikan secara terpisah dari kelompok Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber
Daya Alam) dimana pada tahun 2011 dikalsifikasikan ke dalam Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau.
Pada Tahun 2012, Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau di dalam Laporan Realisasi
Anggaran Pendapatan Pemerintah Kota Cirebon diklasifikasikan kedalam kelompok Dana
Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) sehingga pos ini tidak mengalami realisasi.
35
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp551.307.701.000,00 atau 100,24% dari target sebesar
Rp550.014.349.945,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp94.721.195.640,00 atau 20,75% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar
Rp456.586.505.360,00.
Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 adalah sebesar atau 100% dari target sebesar Rp20.172.180.000,00.
Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp15.501.480.000,00 atau 331,89%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp4.670.700.000,00.
Penjelasan lebih lanjut Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2012, Pendapatan Transfer yang berasal dari Dana Penyesuaian tidak terjadi
realisasi.
36
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Realisasi Pendapatan Bagi Hasil Pajak untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp44.274.870.562,00 atau 90,93% dari target sebesar
Rp48.691.447.931,80. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar Rp2.819.543.815,00
atau 5,99% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp47.094.414.377,00.
%
Uraian Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai
Perubahan
Penjelasan lebih lanjut Lain-lain Pendapatan yang Sah adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendapatan dari Bantuan Keuangan Provinsi untuk periode 1 Januari 2012 sampai
dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp25.350.347.960,00 atau 95,74% dari target
sebesar Rp26.479.003.360,00. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp77.261.734.540,00 atau 75,29% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar
Rp102.612.082.500,00.
37
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Realisasi Belanja untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah
sebesar Rp813.671.539.785,00 atau 89,71% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp907.004.674.733,80. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp4.627.588.230,00 atau 0,57% dibandingkan dengan realisasi Belanja tahun 2011 sebesar
Rp818.299.128.015,00.
Realisasi Belanja Operasi untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp719.698.354.700,00 atau 90,98% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp791.040.713.660,40. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp41.410.377.330,00 atau 6,11% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar
Rp678.287.977.370,00. Penjelasan lebih lanjut Belanja Operasi adalah sebagai berikut:
Realisasi Belanja Pegawai untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp488.122.941.867,00 atau 92,77% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp526.190.297.470,40. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp47.520.916.628,00 atau 10,79% dari realisasi Tahun Anggaran 2011 sebesar
Rp440.602.025.239,00.
38
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Tambahan Pengahasilan
• PNS Rp 110.410.373.230,00 Rp 96.516.417.095,00 Rp 13.893.956.135,00 14,40%
Honorarium Pengelolaan
• Rp 3.241.267.000,00 Rp 5.205.573.300,00 Rp (1.964.306.300,00) -37,73%
Dana Bos
Realisasi Belanja Barang untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp182.443.867.453,00 atau 87,67% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp208.099.444.790,00. Realisasi Belanja Barang tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp15.348.202.409,00 atau 9,19% dari realisasi Tahun Anggaran 2011 sebesar
Rp167.095.665.044,00.
39
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Realisasi Belanja Hibah untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp28.112.233.380,00 atau 82,26% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp34.175.589.000,00. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar Rp7.495.353.341,00
atau 21,05 % dari realisasi Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp35.607.586.721,00.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember
2012 adalah sebesar Rp13.800.300.000,00 atau 90,27% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp15.287.882.400,00. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp14.467.082.566,00 atau 51,18% dari realisasi Tahun Anggaran 2011 sebesar
Rp28.267.382.566,00.
40
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Realisasi Belanja Bantuan Keuangan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp7.219.012.000,00 atau 99,06% dari anggaran yang
tersedia sebesar Rp7.287.500.000,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp503.694.200,00 atau 7,50% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp6.715.317.800,00.
%
Uraian Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai
Perubahan
Realisasi Belanja Modal untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp93.925.244.322,00 atau 81,80% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp114.823.961.073,00. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp46.085.906.323,00 atau 32,92% dari realisasi Tahun Anggaran 2011 sebesar
Rp140.011.150.645,00. Penjelasan lebih lanjut Belanja Modal adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2012, Pemerintah Kota Cirebon tidak melakukan realisasi terhadap Belanja
Tanah.
41
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp36.773.195.672,00 atau 83,57% dari anggaran yang
tersedia sebesar Rp44.004.904.725,90. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp17.926.168.123,00 atau 32,77% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp54.699.363.795,00.
%
Uraian Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai
Perubahan
42
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan
31 Desember 2012 adalah sebesar Rp33.957.342.125,00 atau 86,92% dari anggaran yang
tersedia sebesar Rp39.066.000.192,50. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp13.009.352.200,00 atau 62,10% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp20.947.989.925,00.
Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp21.865.985.775,00 atau 83,03% dari anggaran yang
tersedia sebesar Rp26.334.692.750,00. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp40.924.475.250,00 atau 65,18% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp62.790.461.025,00.
%
Uraian Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai
Perubahan
43
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp1.328.720.750,00 atau 94,93% dari anggaran yang
tersedia sebesar Rp1.399.687.090,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp30.108.650,00 atau 2,32% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp1.298.612.100,00.
%
Uraian Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai
Perubahan
Realisasi Belanja Tak Terduga untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember
2012 adalah sebesar Rp47.940.763,00 atau 4,21% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp1.140.000.000,00.
44
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik penerimaan maupun
pengeluaran yang akan dibayar atau diterima kembali yang dalam penganggarannya
dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan
pembiayaan dapat berasal dari pinjaman dan hasil investasi, sedangkan pengeluaran
pembiayaan digunakan antara lain untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian
pinjaman kepada entitas lain, penyertaan modal oleh Pemerintah Daerah dan pembentukan
dana cadangan. Realisasi pembiayaan selama periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 menghasilkan pembiayaan neto sebesar Rp29.013.913.320,00 dengan
rincian sebagai berikut:
%
Uraian Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai
Perubahan
Penerimaan Kembali
• Rp - Rp 476.105.600,00 Rp (476.105.600,00) -100,00%
Investasi
Pada tahun 2012, Penerimaan Kembali Investasi tidak mengalami realisasi karena bagian laba
Pemerintah Kota Cirebon atas investasi di perusahaan daerah diklasifikasikan pada
45
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan (Pendapatan Asli Daerah)
yang realisasinya sebesar Rp561.068.445,00.
%
Uraian Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai
Perubahan
46
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Realisasi Pendapatan :
a. PAD Rp. 149.489.858.160,00
b. Pendapatan Transfer Rp. 697.285.094.054,00
c. Lain-lain PAD yang Sah Rp. 25.350.347.960,00
Jumlah (I) Rp. 872.125.300.174,00
Realisasi Belanja :
a. Belanja Operasi (Rp. 719.698.354.700,00)
b. Belanja Modal (Rp. 93.925.244.322,00)
Penjelasan Perbedaan:
(1) Saldo Akhir Kas BLUD RSUD Sunan Gunung Jati
Tahun 2012 (Rp 675.800.239,00)
(2) Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran (Rp 352.295.943,00)
(3) Saldo Deposito Tahun 2012 per 31 Desember
2012 (Rp 30.000.000.000,00)
Jumlah (Rp 31.028.096.182,00)
47
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Berikut ini disajikan uraian masing-masing rekening yang terdapat dalam Neraca Pemerintah
Kota Cirebon Per 31 Desember 2012.
Saldo Kas di Kas Daerah sebesar Rp86.439.577.527,00 merupakan saldo Kas Pemerintah
Kota Cirebon yang dikelola oleh Bendahara Umum Daerah per 31 Desember 2012. Saldo
tersebut diperoleh melalui perhitungan Kas Daerah dan hasil rekonsiliasi dengan Rekening
Koran Bank per 31 Desember 2012 dengan rincian sebagai berikut :
- Bank BJB Cabang Cirebon Rekening Kas Umum Daerah Nomor Rp 56.439.577.527,00
0000290853001
- Deposito Jangka Pendek:
- Pembukaan Deposito tahun 2010
pada Bank Mandiri Cabang Cirebon:
Rek. 134.02.04415153.3 Rp 1.000.000.000,00
Rek. 134.02.04415152.5 Rp 1.000.000.000,00
Rek. 134.02.04415154.1 Rp 1.000.000.000,00
Rek. 134.02.04415155.8 Rp 1.000.000.000,00
Rek. 134.02.04415156.6 Rp 1.000.000.000,00
Rp 5.000.000.000,00
Pembukaan Deposito tahun 2011
Dari hasil rekonsiliasi dengan Rekening Koran Bank BJB Cabang Cirebon, terdapat selisih
Rp10.000.000,00 disebabkan adanya double pencairan SP2D Nomor 931/0674/LS/BNT/2012
tanggal 11 Desember 2012 dengan pencairan tanggal 20 Desember 2012 dan pencairan
tanggal 28 Desember 2012. Kelebihan pencairan tersebut telah disetor kembali pada tanggal
21 Januari 2013. Apabila dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2011 sebesar
Rp32.220.714.711,00, terdapat kenaikan Saldo Kas di Kas Daerah sebesar
Rp54.218.862.816,00 atau 168,27%.
48
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2012 sebesar Rp87.818.497,50 terdapat
pada Dinas Kesehatan sebesar Rp.18.021.000,00 merupakan pendapatan retribusi daerah yang
belum disetor ke kas daerah dan terdapat pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
UKM sebesar Rp.69.797.497,50 merupakan sisa kas dana bergulir yang belum digulirkan
kembali, apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp.0,00 terdapat kenaikan sebesar
Rp87.818.497,50 atau 100%.
Saldo Kas BLUD RSUD Gunung Jati per 31 Desember 2012 sebesar Rp675.800.239,00 pada
Tahun 2012 diakui sebagai Kas di Bendahara Penerima BLUD. Kas tersebut merupakan sisa
kas pada Kas di BLUD RSUD Gunung Jati yang pengelolaan keuangannya terpisah dari Kas
Daerah dan termasuk dalam jumlah SiLPA, apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar
Rp350.690.644,00 terdapat kenaikan sebesar Rp325.109.595,00 atau 92,70%.
49
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Piutang Pajak Daerah sebesar Rp239.706.605,00 adalah kewajiban Wajib Pajak (WP) atas
penetapan pajak daerah dan denda pajak yang sampai dengan 31 Desember 2012 yang belum
dibayar. apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp233.450.331,00 terdapat
kenaikan sebesar Rp6.256.274,00 atau 2,68%. Piutang pajak tersebut terdapat di Dinas
Pengelolaan Pendapatan dan Keuangan Daerah dengan mutasi sebagai berikut:
Piutang retribusi per 31 Desember 2012 di Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebesar
Rp9.305.681.797,00 terdiri dari tunggakan bagi hasil RPPPK Kabupaten Cirebon sebesar
Rp990.239.452,00 dan tunggakan RPPPKL PDAM Kota Cirebon sebesar Rp8.315.442.345,00.
Apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp70.970.250,00 terdapat kenaikan sebesar
50
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Rp9.234.711.547,00 atau 13012,1%. Kenaikan ini disebabkan adanya koreksi atas akumulasi
tunggakan retribusi sampai dengan 31 Desember 2011 yang belum diakui sebagai piutang.
Dari jumlah saldo Piutang Retribusi sebesar Rp9.305.681.797,00 tersebut, sudah dapat
diklasifikasikan berdasarkan umur piutang sebesar Rp8.175.031.041,00, sedangkan sisanya
masih dalam proses verifikasi rincian tunggakan dan penghitungan umur piutang oleh Dinas
Kebersihan dan Pertamanan. Klasifikasi umur Piutang Retribusi sebesar Rp8.175.031.041,00
dapat diuraikan sebagai berikut:
Saldo piutang PAD lainnya per 31 Desember 2012 sebesar Rp167.865.693,00 merupakan saldo
Piutang yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan berupa Piutang Tunggakan Mou
Pengangkutan Sampah di DKP, apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar
Rp1.309.842.786,70 terdapat penurunan sebesar Rp1.141.977.094,00 atau 87,18%
Rincian selengkapnya pada Lampiran 3
51
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
8) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
Angsuran 46.899.000,00 14.040.020,00
Selisih tersebut terjadi dikarenakan kelebihan pembayaran Hasil Penjualan Kendaraan Dinas
Roda Dua sebesar Rp.100,00 an. Drs. FERRY RIYANTO Nopol E 2855 A dan sebesar
Rp.300.000,00 an. Shomad Nopol E 2393 A.
Rincian selengkapnya disajikan pada lampiran 4
9) Bagian Lancar Tuntutan Ganti Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
Rugi 50.495.820,00 58.209.784,00
Saldo Piutang Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah per 31 Desember 2012 sebesar
Rp50.495.820,00 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp58.209.784,00 terdapat
penurunan sebesar Rp7.713.964,00 atau 13,25,18%. Piutang tersebut merupakan saldo Piutang
Ganti Rugi Atas Kekayaan Daerah yang akan jatuh tempo dalam tahun 2013 atas kasus
kerugian keuangan daerah karena kelalaian pegawai dan kehilangan aset dengan rincian
sebagai berikut:
52
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Adapun Piutang Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah perorangannya dapat dirinci sebagai berikut:
10) Piutang Lainnya (Pihak Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
Ketiga) 7.770.772.643,00 Rp9.555.853.267,00
53
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Jumlah Rp 11.043.402.736,00
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap fisik persediaan obat-obatan pada Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Farmasi Tahun 2010 pada BPMPPKB masih terdapat obat kadaluarsa,
rusak dan tidak dapat dipakai (proses penghapusan) yang tidak dicantumkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan dengan rincian sebagai berikut:
Catatan : Harga barang tidak dapat diketahui karena merupakan barang hibah dari provinsi dan
pusat
54
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Saldo Beban Dibayar dimuka per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp245.833.333,33
merupakan asuransi anggota DPRD yang telah dibayarkan pada Tahun 2012 sedangkan jatuh
tempo asuransi sampai dengan tanggal 13 Juni 2013 (periode asuransi 14 Juni 2012 s.d. 13
Juni 2013) dengan nomor polis 0901.19.2012.06.0001.
13) Investasi Non Permanen – Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
Dana Bergulir 1.528.022.789,50 1.594.199.489,50
Saldo Investasi Non Permanen per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.528.022.789,50.
apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp1.594.199.489,50 terdapat penurunan
sebesar Rp66.176.700,00 atau 4,15%. Investasi jangka panjang non permanen tahun 2012
adalah merupakan dana bergulir yang disalurkan pada pihak ketiga /masyarakat untuk
dipergulirkan dengan maksud sebagai stimulan atas ketahanan dan peningkatan kemampuan
perekonomian masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Rincian selengkapnya disajikan pada lampiran nomor 7
14) Penyertaan Modal Pemerintah Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
Daerah 55.157.259.013,70 61.914.778.264,71
Saldo Aset Tetap Pemerintah Kota Cirebon per 31 Desember 2012 sebesar
Rp2.406.211.810.338,43 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar
Rp2.315.218.773.989,23 terdapat kenaikan sebesar Rp90.993.036.349,21 atau 3,93%.
55
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
a. Nilai Tanah sebesar Rp1.107.652.366.075,00 adalah tanah yang dimiliki oleh Pemerintah
Kota Cirebon yang terdiri dari tanah kosong, tanah atas bangunan, tanah di bawah
konstruksi jalan, tanah irigasi dan tanah darat sekitar daerah irigasi.
Mutasi Tanah selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Saldo Awal per 01 Januari 2012 Rp 1.107.652.366.075,00
Penambahan 2012
- Belanja modal Rp 0,00
Saldo per 31 Desember 2012 Rp 1.107.652.366.075,00
b. Nilai Peralatan dan Mesin sebesar Rp 288.313.611.167,00 adalah peralatan dan mesin
yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Cirebon.
Mutasi Peralatan dan Mesin selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Penghapusan Rp (3.627.040.935,00)
Reklas Rp (1.421.944.090,00)
Non Aset (Belanja Pakai Habis) Rp (9.170.000,00)
Rp (5.058.155.025,00)
Saldo per 31 Desember 2012 Rp 288.313.611.167,00
56
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
5 INSPEKTORAT 1.407.396.150,00
DINAS KELAUTAN,
17 PERIKANAN,PETERNAKAN&PERTANIAN 9.993.800.520,00
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN
18 KOPERASI UMKM 4.041.524.490,00
57
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Mutasi Gedung dan Bangunan selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
58
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
c. Hibah/Bantuan
6.000.000,00
Jumlah 525.386.637.677,23
d. Penghapusan (5.576.424.706,80)
e. Reklas (6.334.011.730,00)
Jumlah Pengurangan (11.910.436.436,80)
Saldo per 31 Desember 2012 513.476.201.240,43
59
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
d. Nilai Jalan, Irigasi, Jaringan dan Instalasi sebesar Rp483.708.172.281,00 adalah nilai dari
konstruksi jalan, jembatan, gorong-gorong, trotoar, bangunan air dan saluran. Yang
dimaksud dengan jalan adalah jalan yang berstatus jalan kota.
Mutasi Jalan, Irigasi dan Jaringan selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Saldo Awal per 01 Januari 2012 454.135.654.276,00
60
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
e. Nilai Aset Tetap Lainnya sebesar Rp13.061.459.575,00 adalah aset lainnya milik
Pemerintah Kota Cirebon berupa buku-buku perpustakaan Rp,9.410.092.025,00 Barang
bercorak kesenian, kebudayaan Rp1.799.769.550,00 dan hewan, ternak dan tanaman
Rp1.851.598.000,00.
Mutasi Asset Tetap Lainnya selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Saldo Awal per 01 Januari 2012 12.328.890.775,00
61
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
3. Penghapusan (17.069.950,00)
4. Reklas (581.957.000,00)
Jumlah Pengurangan (599.026.950,00)
Saldo per 31 Desember 2012 13.061.459.575,00
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 10 tahun 2010 tentang Dana Cadangan
Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Cirebon Tahun 2013. Dengan Bilyet Deposito A
305286 0002-DEP-A305286 Deposito berjangka umum 006Z3P, tanggal 21 Desember 2011.
62
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Saldo Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah per 31 Desember 2012 sebesar
Rp1.600.000,00 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp 17.580.256,00 terdapat
penurunan sebesar Rp15.580.256,00 atau 90,90%. Saldo tersebut merupakan Bagian Jangka
Panjang Piutang Tuntutan Ganti Rugi yang akan jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi
[lihat lampiran 5a].
Aset Tidak berwujud tersebut terdapat pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan
Perempuan dan KB sebesar Rp168.400.000,00 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011
sebesar Rp168.400.000,00 tidak terdapat kenaikan maupun penurunan. Saldo tersebut
merupakan aplikasi basis data adat dan budaya nusantara hibah dari Kementerian Dalam
Negeri.
Jumlah Utang Jangka Panjang (utang bank) per 31 Desember 2012 sebesar Rp230.810.100,00
saldo tersebut merupakan bagian lancar utang jangka panjang yang telah dan akan jatuh tempo
sampai dengan Tahun 2013.
Adapun rinciannya sebagai berikut:
1. SLA-394/DDI/1988- Pokok pinjaman Rp 162.101.100,00
2. INPRES PASAR No.B 150/IP-VII/INV/86 Rp 68.709.000,00
Jumlah Rp 230.810.100,00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Inpres Pasar sebesar Rp68.709.000,00 adalah
merupakan sisa utang Pemerintah Kota Cirebon kepada BRI sebagai akibat dari pembayaran
hutang PD Pasar kepada BRI melalui Kas Daerah, namun oleh Pemerintah Kota
pembayarannya belum diteruskan kepada BRI. Pelunasan oleh PD Pasar pada tanggal 21
Desember 2010 dengan STS nomor 13/keb/2010 sebesar Rp68.709.000,00, tetapi sampai saat
ini setoran tersebut belum disetorkan Pemerintah Kota ke BRI.
63
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Jumlah Rp 4.695.726.890,00
21) Utang Dalam Negeri Sektor Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
Perbankan 2.786.117.273,93 3.112.705.399,49
Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan sebesar Rp2.786.117.273,93. Pada tahun 2012
terdapat pembayaran angsuran pokok sebesar Rp162.101.100,00 atas saldo awal kewajiban
jangka panjang dan pada TA 2012 tidak terdapat penerimaan utang. Jumlah tersebut
didapatkan dari rekonsiliasi atas nilai utang antara Pemerintah Kota Cirebon dengan Bank
Mandiri sebagai bank pengelola pembayaran cicilan utang dan Departemen Keuangan selaku
penerus pinjaman.
Berdasarkan Surat dari Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor S-750/MK.05/2011
tanggal 23 Nopember 2011 tentang Persetujuan Restrukturisasi Pinjaman Pemerintah Daerah,
dan Surat Walikokota Cirebon Nomor 581/1148-DPPKD tanggal 28 Juni 2010 tentang
Pelunasan Pinjaman Luar Negeri bahwa Utang No RDA 04/DDI/1988 sebesar
Rp787.989.861,94, No PRJ 054/MD.4/1987 sebesar Rp309.534.331,70 dan No SLA
781/DP.3/1995 sebesar Rp1.204.675.705,85 belum dapat dihapuskan dikarenakan belum
diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan tentang Penghapusan Utang Pemerintah
Daerah.
64
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Secara garis besar, perhitungan utang dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
NO KETERANGAN JUMLAH
1 SLA 394/DDI/1988
Utang Pokok dan Jasa bank 810.505.500,00
2. Pokok = 162.101.100,00
3. Non Pokok = 2.385.925,56
Pembayaran angsuran per 31 Desember 2012 (164.487.025,56)
Saldo Utang 646.018.474,44
2 RDA 04/DDI/1988
Utang pokok dan jasa bank 787.989.861,94
Pokok
Saldo Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp111.500.327,187,83
apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp35.215.970.818,73 terdapat kenaikan
sebesar Rp76.284.356.369,10 atau 216,62%. Jumlah tersebut merupakan selisih antara
Aset Lancar dengan Kewajiban Jangka Pendek. Saldo per 31 Desember 2012 dirinci sebagai
berikut:
65
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
2012 2011
SILPA Rp 86.791.873.470,00 32.227.709.701,00
SiLPA di BLUD RSUD Gunung Jati Rp 675.800.239,00 350.690.644,00
Pendapatan yang Ditangguhkan Rp 88.352.841,50 304.909,00
Cadangan piutang Rp 17.581.421.558,00 11.242.366.438,70
Asuransi Dibayar dimuka Rp 245.833.333,33 0,00
Cadangan Persediaan Rp 11.043.402.736,00 9.081.247.553,34
Dana yg Harus Disediakan untuk
Pembayaran Utang Jangka Pendek Rp (4.926.536.990,00) (17.686.348.427,31)
Jumlah Ekuitas Dana Lancar Rp 111.500.327.187,83 35.215.970.818,73
Saldo Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.460.280.974.867,71 .
Jumlah tersebut merupakan selisih antara jumlah nilai Investasi Permanen, Aset Tetap, Aset
Lainnya dengan jumlah Kewajiban Jangka Panjang dengan rincian sebagai berikut:
66
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi positif sebesar Rp.152.028.509.291,00 yang
terdiri dari:
2012 2011
- Arus Masuk Kas 871.774.804.754,00 838.184.622.924,00
- Arus Keluar Kas 719.746.295.463,00 678.287.977.370,00
Arus Kas Bersih 152.028.509.291,00 159.896.645.554,00
Arus kas bersih dari aktivitas operasi tahun 2012 sebesar Rp.152.028.509.291,00
apabila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.159.896.645.554,00 terdapat
penurunan sebesar Rp.7.868.136.263,00 atau 4,92%
67
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan adalah negatif
sebesar Rp.93.574.748.902,00 terdiri dari:
Arus kas bersih dari aktivitas investasi asset non keuangan tahun 2012
sebesar Rp.-93.574.748.902,00 apabila dibandingkan dengan tahun 2011
sebesar Rp.-139.577.990.154,00 terdapat kenaikan sebesar Rp 46.003.241.253,00
atau 32,95%
68
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan sebesar
Rp.350.495.420,00. Arus Masuk Kas tersebut berasal dari penjualan
peralatan/perlengkapan kantor tidak terpakai dan lelang kendaraan dinas.
Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan adalah
sebesar Rp.93.925.244.322,00 yang merupakan Belanja Modal dengan
rincian sebagai berikut:
2012 2011
- Arus Masuk Kas 0,00 476.105.600,00
- Arus Keluar Kas 3.564.487.025,00 8.164.891.153,00
Arus Kas Bersih (3.564.487.025,00) (7.688.785.553,00)
69
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran sebesar Rp.11.774.384.314,00 terdiri
dari:
2012 2011
- Arus Masuk Kas 58.236.751.088,00 69.434.616.716,00
- Arus Keluar Kas 70.011.135.402,00 57.660.232.402,00
Arus Kas Bersih (11.774.384.314,00) 11.774.384.314,00
Arus kas bersih dari aktivitas non anggaran tahun 2012 sebesar
Rp.-11.774.384.314,00 apabila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar
Rp.11.774.384.314,00 terdapat penurunan sebesar Rp.0,00 atau 0,00%.
70
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Jumlah Arus Masuk Kas dan Arus Keluar Kas dari Aktivitas Non Anggaran
merupakan pungutan dan setoran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) yang
dilakukan DPPKD selaku Kuasa BUD berupa PPh Pasal 21, Iuran Wajib
Pegawai,Taperum serta Taspen yang berasal dari pembayaran gaji dan
tunjangan pegawai, Tambahan Penghasilan Beban Kerja yang sudah
dibayarkan kepada pegawai, serta Pajak Kegiatan berupa PPN, PPh, dan
PHR atas Pengadaan Barang dan Jasa yg disetor oleh fihak ketiga.
71
Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
BAB VI
PENUTUP
WALIKOTA CIREBON
ANO SUTRISNO
72
Pemerintah Kota Cirebon