Disini tugas atau kekuasaan eksekutif diserahkan kepada suatu peranannya dalam terancam adanya tampak
badan yang disebut cabinet atau dewan menteri. penyelenggaraan penghentian dipegang oleh kabinet
Menteri-menteri, baik secara perorangan maupun secara pemerintah Negara. ditengah jalan kekuasaan
dalam pembuatan UU, Presiden
bersama-sama sebagai kabinet (dewan menteri), karena adanya mosi legislatif
hanya mengesahkan saja
mempertanggung jawabkan segala kebijaksanaan tidak percaya dari dipegang oleh kabinet atau
pemerintahannya kepada parlemen (badam perwakilan rakyat). badan perwakilan Dewan Menteri
rakyat. kekuasaan
dalam mejalankan tugas
Sehingga terjadi eksekutif
presiden bertanggung jawab
krisis kabinet. kepada DPR
Akibatnya,
pemerintah tidak
dapat menyelesaikan
program-program
yang telah
disusunnya.
Dalam sistem ini, hubungan antara Kekuasaan legislatif: Ada kestabilan Dapat mendorong
badan eksekutif dengan badan kekuasaan untuk pemerintahan, timbulnya pemusatan
legislatif dapat dikatakan tidak ada. membuat undang- karena mereka tidak kekuasaan ditangan
pemisahan kekuasaan
kekuasaan eksekutif (pemerintah) dan Kekuasaan eksekutif : atau dibubarkan oleh lemahnya
legislative (badan perwakilan rakyat) kekuasaan untuk badan perwakilan pengawasan dari
ini mengingatkan kita pada ajaran dari menjalankan undang- rakyat rakyat.
Montesquieu, yaitu dikenal dengan undang. (parlemen),sehingga
ajaran Trias Politika. Kekuasaan yudikatif, pemerintah dapat
kekuasaan Negara dibagi menjadi 3 kekuasaan untuk melaksanakan
kekuasaan yang satu sama lain mengadili program-programnya
terpisah dengan tegas dengan baik.
Alam sistem referendum, referendum yang Rakyat dilibatkan Tidak semua rakyat pada sistem ini untuk
tugas badan legislatif menentukan penuh dalam memiliki dapat mmebuat UU
(badar perwakilan rakyat ) berlakunya suatu pembuatan undang- pengetahuan yang memerlukan
Referendum yang wajib)
Referendum obligatoire
Demokrasi dengan sistem
persetujuan rakyat
selalu berada dalam undang-undang undang . cukup terhadap UU
referendum dengan
setelahsuara
badan terbanyak
legislatif
pengawasan rakyat. Dalam atau suatu yang baik membuat rancangan UU
obligatoire
hal ini, pengawasannya pelaturan. Pembuatan UU
referendum
maka rancangan
dilaksanakan dalam bentuk Artinya ,suatu menjadi lambat tersebut harus
referendum
ditawarkan kepada
reperendum (pemungutan undang-undang pada sisitem
rakyat lewatiini
suara langsung oleh rakyat baru dapat berlaku bidang legislatif
pemungutan suara
tanpa melalui badan apabila mendapat membuat UU terlebih
(referendumm)
legeslatif). persetujuan dahulu. Kalau tidak
referendum asa yang tidak setuju =
di bagi dalam dua kelompok rakyat melalui
fakultaitf tetap UU
a. referendum referendum bila ada yanmg tidak
obligatoire (pemungutan suara setuju = memintakn
persutujuan kepada
b. referendum fakultatif. langsung oleh
rakayat tanpa
melalui badan
perwakilan rakyat
Referendum yang
negara swiss.