1461121066
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Penyusunan Proposal
ini tepat pada waktunya.
Selesainya tugas ini tak lepas atas bantuan dan bimbingan banyak pihak,
untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada yang
terhormat :
1. Ibu Dr. Ir. I Gusti Agung Putu Eryani, MT dan Bapak Ir.I Putu Gede Suranata,
MT selaku Dosen Pembimbing dan Pengampu Mata Kuliah Metode Riset dan
Teknik Presentasi yang telah membimbing hingga selesainya tugas ini.
2. Ibu dan Bapak penulis yang senantiasa mendampingi.
3. Para sahabat penulis, Ary Pardika, Hera Agustina, Nita Wahyuni dan Angga
Budiana beserta kawan-kawan teknik sipil yang tidak bisa disebutkan satu
persatu yang telah banyak membantu.
Tugas Penyusunan Proposal ini dibuat sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan mata kuliah Metode Riset dan Teknik Presentasi. Adapun judul Tugas
Penyusunan Proposal ini adalah “Analisis Studi Kelayakan Finansial Untuk
Perencanaan Gedung Parkir Bertingkat Di Kawasan Gajah Mada Denpasar”.
Mengingat keterbatasan ilmu, waktu serta literatur yang penulis miliki,
penulis mengharapkan saran, kritik, bantuan dan bimbingan yang bersifat
membangun demi tercapainya hasil yang terbaik seperti yang diharapkan bersama
dan semoga Tugas Penyusunan Proposal ini dapat berguna untuk pembaca. Atas
segala perhatiannya penulis sampaikan terima kasih.
i
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Satuan Ruang Parkir (SRP) Untuk Mobil Penumpang ......................... II-8
Tabel 2. 2 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan ........................................................... II-10
Tabel 2. 3 Lebar Jalur Gang ................................................................................. II-17
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Satuan Ruang Parkir (SRP) Untuk Mobil Penumpang (dalam cm) ... II-8
Gambar 2. 2 Parkir Kendaraan Satu Sisi Sudut Yang Lebih Kecil Dari 90o ....... II-13
Gambar 2. 4 Parkir Kendaraan Dua Sisi Sudut Yang Lebih Kecil Dari 90o ........ II-14
Gambar 2. 7 Parkir Pulau Sudut 45o Bentuk Tulang Ikan Tipe A ....................... II-15
Gambar 2. 8 Parkir Pulau Sudut 45o Bentuk Tulang Ikan Tipe B ....................... II-16
Gambar 2. 9 Parkir Pulau Sudut 45o Bentuk Tulang Ikan Tipe C ....................... II-16
Gambar 2. 10 Lantai Datar Dengan External Ramp ............................................. II-18
Gambar 2. 11 Kombinasi Antara Sirkulasi Masuk Dan Keluar ........................... II-18
Gambar 2. 12 Sirkulasi Masuk Dan Keluar Terpisah ........................................... II-19
Gambar 2. 13 Jalan Keluar Sebagai Lokasi Parkir ............................................... II-19
Gambar 2. 14 Ramp Dengan Plat Lantai Horizontal ............................................ II-20
Gambar 2. 15 Grafik Payback Period ................................................................... II-26
Gambar 3. 1 Peta Lokasi dan Situasi Rencana Gedung Parkir Di Kawasan Gajah
Mada Denpasar...............................................................................III-28
Gambar 3. 2 Lokasi Survai Patroli Parkir Di 8 Ruas Jalan Kawasan Gajah Mada
Denpasar .........................................................................................III-29
Gambar 3. 3 Diagram Alir Perencanaan .............................................................III-34
v
DAFTAR NOTASI
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
analisis kelayakan finansialnya terlebih dahulu untuk mengetahui layak tidaknya
pembangunan gedung parkir bertingkat di kawasan Gajah Mada. Hasil analisis
finansial yang didapat akan dapat memberikan masukan kepada pemerintah dan
investor dalam berinvestasi.
2
1.5 Batasan Perencanaan
Dalam penyusunan proposal ini, perencanaan akan dibatasi sampai dengan
batasan-batasan sebagai berikut:
1. Umur ekonomis yang ditetapkan adalah selama 25 tahun
2. Asumsi suku bunga yang diambil 17 persen per tahun.
3. Data parkir diperoleh dari data sekunder penelitian sebelumnya
(Rendra, 2011)
4. Penelitian ini hanya meninjau kendaraan ringan (mobil)
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Parkir
Parkir adalah keadaan tidak bergeraknya suatu kendaraan yang tidak bersifat
sementara, termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang
berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu atau tidak
(Abubakar, 1998).
Berbicara mengenai sistem transportasi tidak dapat terlepas dari masalah
perencanaan, moda yang ditawarkan, dan kebijakan yang ditempuh yang akan
mempengaruhi masyarakat untuk memakai moda yang tersedia. Salah satunya
adalah dengan penyediaan fasilitas parkir bagi kendaraan pribadi terutama di
tempat-tempat akumulasi massa seperti pasar tradisional. Hal ini tentu saja bisa
mengurangi jumlah kendaraan yang menggunakan badan jalan untuk parkir.
Akibat – akibat yang ditimbulkan dari penggunaan sebagian lebar jalan
untuk parkir kendaraan menurut Oglesby & Hicks (1993) adalah sebagai berikut :
1. Kecelakaan yang disebabkan parkir terjadi sewaktu pengemudi hendak
memasukkan atau mengeluarkan kendaraan (manuver parkir). Juga saat
penumpang kurang hati-hati membuka pintu mobil pada saat hendak
masuk atau keluar dari mobil (terutama pada parkir sejajar dengan tepi
jalan).
2. Kemacetan yang disebabkan parkir, akan berakibat pengurangan
kapasitas jalan, sehingga pada jam-jam sibuk kecepatan kendaraan
akan menurun dan waktu perjalanan akan bertambah. Akibatnya
akan menimbulkan kerugian ekonomi bagi pengemudi.
3. Kendaraan-kendaraan yang parkir tentunya akan mengurangi nilai
keindahan bangunan disekitarnya. Juga pada saat menghentikan dan
menghidupkan akan menimbulkan kebisingan dan asap.
Hambatan terhadap operasi mengatasi kebakaran karena kendaraan-
kendaraan yang diparkir menghalangi operasi unit pemadam kebakaran, saat terjadi
kebakaran disuatu daerah, kendaraan yang diparkir dipinggir jalan juga menghalangi
sambungan air ditepi jalan (hidrant) untuk keperluan kebakaran.
4
2.2 Jenis – Jenis Parkir
6
2.2.6 Berdasarkan Jenis Peruntukan Parkir
Berdasarkan jenis peruntukan parkir, dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kegiatan Parkir Tetap
a. Pusat perdagangan
b. Pusat perkantoran swasta atau pemerintah.
c. Pusat perdagangan eceran atau pasar swalayan
d. Pasar
e. Sekolah
f. Tempat rekreasi
g. Hotel dan tempat penginapan
h. Rumah sakit
2. Kegiatan Parkir yang Bersifat Sementara
a. Bioskop
b. Tempat pertunjukkan
c. Tempat olahraga
d. Rumah ibadah
7
bukaan pintu umumnya maksimum karena suasana rileks dan adanya barang
bawaan, sehingga ukuran lebar bukaan untuk pintu depan / belakang adalah
sebesar kurang lebih 75 cm. Sehingga untuk menentukan SRP didasarkan atas
pertimbangan :
1. Dimensi kendaraan standar,
2. Ruang bebas kendaraan parkir,
3. Lebar bukaan pintu kendaraan.
Penentuan satuan ruang parkir (SRP) dibagi atas tiga jenis kendaraan
seperti yang ada pada tabel berikut ini :
Gambar 2. 1 Satuan Ruang Parkir (SRP) Untuk Mobil Penumpang (dalam cm)
Sumber : Dirjen Perhubungan Darat, 1996
8
Keterangan :
Dimana :
O = 55 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2
R=5 a2 = 20
O = 75 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2
R=5 a2 = 20
O = 80 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2
R = 50 a2 = 20
9
Tabel 2. 2 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan
Jenis Bukaan Pintu Pengguna dan/atau Peruntukan Fasilitas Gol.
Karyawan/pekerja kantor
Pintu depan/belakang Parkir
Tamu/pengunjung pusat kegiatan perkantoran,
terbuka tahap awal 55 cm I
perdagangan, pemerintahan, universitas
Pengunjung tempat olahraga, pusat
Pintu depan/belakang
terbuka penuh 75 cm hiburan/rekreasi, hotel, pusat perdagangan
II
eceran/swalayan, rumah sakit dan bioskop
Pintu depan terbuka penuh
dan ditambah untuk Orang cacat
III
pergerakan kursi
Rumus yang digunakan untuk menghitung rata – rata lamanya parkir adalah
(Oppenlander, 1976) :
(Nx) x (X) x (I )
D = (2.1)
Nt
Keterangan :
11
yaitu datang, parkir, dan pergi meninggalkan fasilitas parkir. Tinjaun dari kejadian
tersebut diatas akan memberikan besaran kapasitas dari fasilitas parkir.
S
KP = (2.2)
D
Keterangan :
ruangan parkir lebih besar jika dibandingkan dengan parkir sudut 90o.
12
Gambar 2. 2 Parkir Kendaraan Satu Sisi Sudut Yang Lebih Kecil Dari 90o
Sumber : Dirjen Perhubungan Darat, 1996
13
1. Parkir sudut 30o, 45o, 60o
Gambar 2. 4 Parkir Kendaraan Dua Sisi Sudut Yang Lebih Kecil Dari 90o
Sumber : Dirjen Perhubungan Darat, 1996
14
1. Membentuk sudut 90o
15
b. Bentuk tulang ikan tipe B
Setelah didapatkan pola parkir yang tepat, kemudian dipikirkan hal yang
tidak kalah penting adalah jalur sirkulasi dan lebar gang. Perbedaan antara jalur
sirkulasi dan jalur gang terutama terletak pada penggunaannya.
Patokan umum yang dipakai adalah panjang sebuah jalur gang tidak lebih
dari 100 meter dan jalur gang yang dimaksudkan untuk melayani lebih dari lima
16
puluh (50) kendaraan dianggap sebagai jalur sirkulasi. Lebar minimum jalur sirkulasi
untuk jalan satu arah adalah 3,5 meter dan untuk jalan dua arah adalah 6,5 meter
17
2.6.2 Tata Letak Gedung Parkir
Berdasarkan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir dari
Departemen Perhubungan Dirjen Perhubungan Darat tata letak gedung parkir
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Lantai Datar Dengan Jalur Landai Luar (External Ramp)
Daerah parkir terbagi dalam beberapa lantai rata (datar) yang
dihubungkan dengan ramp seperti pada Gambar 2.10.
2. Lantai Terpisah
Gedung parkir dengan bentuk lantai terpisah dan berlantai banyak
dengan ramp yang ke atas digunakan untuk kendaraan yang masuk dan
ramp yang turun digunakan untuk kendaraan yang keluar. Kendaraan
yang masuk melewati semua ruang parkir sampai menemukan tempat
yang dapat dimanfaatkan seperti pada Gambar 2.11 dan 2.12.
18
Gambar 2. 12 Sirkulasi Masuk Dan Keluar Terpisah
Sumber : Dirjen Perhubungan Darat, 1996
19
Gambar 2. 14 Ramp Dengan Plat Lantai Horizontal
Sumber : Dirjen Perhubungan Darat, 1996
2.7 Ramp
Ramp adalah suatu bidang miring yang menghubungkan dua ketinggian
yang berbeda dengan sudut kemiringan tertentu. Kemiringan ramp biasanya lebih
landai dari kemiringan tangga. Kemiringan ramp yang digunakan untuk aktifitas
manusia menggunakan perbandingan 1:7, artinya untuk mencapai ketinggian satu
meter, maka jarak mendatar yang dibutuhkan adalah tujuh meter. Sebagai
perbandingan, kemiringan ramp yang digunakan untuk lalu lintas kendaraan
misalnya mobil adalah 1:8. Contohnya bisa kita saksikan di gedung parkir ataupun
di basement gedung yang digunakan sebagai tempat parkir.
20
2. Sistem berubah sesuai waktu (Progresif)
Sistem pembayaran besaran tarif yang memperhatikan lama waktu
parkir suatu kendaraan
3. Sistem kombinasi
Sistem pembayaran besaran tarif yang mengkombinasikan kedua
sistem diatas.
Keterangan :
21
2. Biaya Perencanaan dan Supervisi
Biaya perencanaan meliputi, biaya studi kelayakan, Amdal, dan
perencanaan akhir. Untuk biaya supervisi meliputi biaya
pengawasan konstruksi dan pengawasan keuangan. Biaya
perencanaan dan supervisi diasumsikan 3,5% dari biaya
konstruksi.
3. Biaya Overhead Proyek
Merupakan biaya–biaya yang harus dikeluarkan seperti: biaya
notaris, manajemen kantor pusat dan proyek, biaya asuransi
dan biaya tak terduga lainnya. Biaya overhead diasumsikan
sebesar 10% dari sub total biaya.
2. Prakiraan Biaya Pengelolaan
a. Biaya Operasional
Meliputi biaya pegawai, biaya administrasi dan kepeluan kantor.
b. Biaya Pemeliharaan
Meliputi pemeliharaan gedung periode 1 tahun
22
Analisis kelayakan finansial pada dasarnya dikembangkan dalam usaha
mencari suatu ukuran yang menyeluruh yang dapat menggambarkan tingkat
kelayakan proyek. Secara umum metode yang sering digunakan antara lain:
Keterangan :
23
Indeks ini dikenal sebagai indeks Benefit Cost Ratio, yang secara
matematis dirumuskan sebagai berikut:
NPB
BCR = (2.5)
NPC
Keterangan :
Untuk mengetahui apakah suatu rencana investasi layak atau tidak setelah
melalui metode ini adalah :
BCR >1 Artinya investasi layak
BCR < 1 Artinya investasi tidak layak
NPV '
IRR = i'+ (i'−i') (2.6)
NPV ' - NPV ''
24
(revenue) terhadap pengeluaran (expenses) per tahun. Periode
pengembalian biasanya dinyatakan dalam jangka waktu per tahun
(Soeharto,1997). Metode ini pada dasarnya digunakan dengan mengacu
pada asumsi bahwa komponen manfaat dan komponen biaya yang
dihasilkan dari suatu analisis kuantitatif pada dasarnya
merepresentasikan kondisi ‘cash flow’. Indeks ‘Payback Period’, yaitu
suatu indeks yang menggambarkan lamanya waktu yang dibutuhkan agar
total inflow sama dengan total outflow. Untuk mendapatkan indeks
‘Payback Period’ dapat digunakan dua cara, yaitu cara grafis dan cara
analisis. Cara grafis lebih menggambarkan secara sederhana dari kondisi
cash flow yang ada dibandingkan dengan cara analisis. Pada cara grafis
kondisi cash flow digambarkan dalam bentuk kurva kumulatif inflow
dan outflow. Dari kedua kurva yang dimaksud akan diperoleh Payback
Periodnya, yaitu titik dimana kedua kurva saling berpotongan
25
Gambar 2. 15 Grafik Payback Period
Sumber : LPKM-ITB,1997
26
NPV = -I + Ab ( P/A, i,n) + S (P/F,i,n) – Ac(P/A,i,n) (2.7)
Keterangan :
I = Investasi
Ab = Annual Benefit
Ac = Annual Cost
S = Nilai Sisa
n = Umur investasi
I = Suku Bunga
27
BAB III
METODE PERENCANAAN
Wilayah
Denpasar
Pulau Lokasi
Bali
Lokasi
28
Keterangan :
Jalan Hasanuddin
Jalan Thamrin
Jalan Sulawesi
Jalan Kartini
Jalan Gajah Mada
Jalan Gunung Kawi
Jalan Kalimantan
Jalan Gunung Raung
Gambar 3. 2 Lokasi Survai Patroli Parkir Di 8 Ruas Jalan Kawasan Gajah Mada
Denpasar
29
3.3 Metode Analisis Data
30
3. Kapasitas parkir
Kapasitas ruang parkir merupakan kemampuan maksimum ruang
tersebut dalam menampung kendaraan. Kapasitas parkir gedung parkir
bertingkat di kawasan Gajah Mada dibagi dalam beberapa periode waktu
sesuai dengan durasi survai dapat dicari berdasarkan rumus (2.2).
31
diterima atau ditolak, maka dalam hal ini ada 3 (tiga) hal perlu dipertimbangkan
yaitu:
1. Nilai bersih pada saat sekarang (NPV: Net Present Value), rumus (2.4)
2. Perbandingan antara manfaat dan biaya (BCR: Benefit Cost Ratio),
rumus (2.5)
3. Angka laju pengambilan internal (IRR: Internal Rate of Return), rumus
(2.6)
Dari hasil perhitungan NPV, BCR dan IRR didapat suatu kesimpulan
pembangunan gedung parkir, apabila pembangunan gedung parkir bertingkat di
Gajah Mada layak untuk dibangun maka dilanjutkan dengan analisis Payback
Period yang ditunjukan pada Tabel 2.15 dan analisis sensitivitas.
32
gedung parkir ini dihitunglah rencana anggaran biaya pembangunan dan jumlah
petak parkir. Data survai patroli parkir kemudian dianalisis untuk mendapatkan
jumlah volume kendaraan yang akan parkir, waktu rata-rata lama parkir,
kapasitas parkir di gedung parkir Gajah Mada .
Untuk memperkirakan besarnya volume parkir di masa yang akan datang
dilakukan perhitungan factor pertumbuhan. Berdasarkan data pertumbuhan
kendaraan ringan didapat faktor pertumbuhan untuk memprediksi volume parkir
dimasa yang akan datang. Tarif parkir untuk alternatif satu disesuaikan dengan
peraturan daerah Kota Denpasar dan tarif parkir alternatif dua dibuat dikarenakan
rata - rata lama parkir melebihi satu jam. Analisis kelayakan finansial pada dasarnya
dikembangkan dalam usaha mencari suatu ukuran yang menyeluruh yang dapat
menggambarkan tingkat kelayakan proyek. Pada analisis kelayakan finansial,
komponen-komponen manfaat dan biaya yang diperhitungkan untuk memperoleh
nilai NPV, BCR dan IRR Berdasarkan nilai-nilai tersebut nantinya akan diketahui
apakah proyek tersebut layak atau tidak. Apabila dari analisis finansial
menghasilkan nilai yang layak maka dilanjutkan menganalisis Payback Period dan
dilanjutkan dengan tahap selanjutnya analisis sensitivitas. Analisis sensitvitas akan
memberikan gambaran sejauh mana suatu keputusan akan cukup kuat berhadapan
dengan perubahan faktor-faktor atau parameter-parameter yang mempengaruhinya.
33
Mulai
Peninjauan Lokasi
Penetapan Masalah
dan Penetapan Tujuan
Batasan Perencanaan
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Cash Flow
Benefit Cost Ratio (BCR) Net Present Value (NPV) Internal Rate Of Raturn (IRR)
NPV > 0
IRR ≥ Suku Bunga
Tidak
BCR > 1
Ya
Metode Payback Period
Sensitivitas
Kesimpulan
Selesai
35