Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

GAGAL JANTUNG KONGESTIF (CHF)

A. Definisi
Gagal jantung disebut juga CHF (Congestive Heart Failure) atau Decomp Cordis. Gagal
jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi
kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan (Udjianti, 2010).
Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologik berupa kelainan fungsi jantung
sehingga tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan
dan kemampuannya ada kalau disertai peninggian volume diastolik secara abnormal
(Mansjoer, 2010).
Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologik adanya kelainan fungsi jantung
berakibat jantung gagal memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan
dan atau kemampuannya hanya ada kalaudisertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri.

B. Etiologi
1. Kelainan otot jantung
Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan ototjantung, disebabkan karena
menurunnya kontraktilitas jantung.Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi
otot jantungmencakup ateroslerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakitdegeneratif
atau inflamasi.
2. Aterosklerosis koroner
Mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot
jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat). Infark
miokardium (kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.
3. Hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan afterload)
meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannyamengakibatkan hipertrofi
serabut otot jantung. Efek tersebutdapat dianggap sebagai mekanisme kompensasi karena
akanmeningkatkan kontraktilitas jantung. Tetapi untuk alasan yangtidak jelas, hipertrofil
otot jantung tadi tidak dapat berfungsisecara normal, dan akibatnya akan terjadi gagal
jantung.
4. Peradangan dan penyakit myocardium degeneratif, berhubungandengan gagal jantung
karena kondisi ini secara langsungmerusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas
menurun.
5. Faktor sistemik, terdapat sejumlah besar faktor yang berperandalam perkembangan dan
beratnya gagal jantung. Meningkatnyalaju metabolisme, hipoksia dan anemia
memerlukan peningkatancurah jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen
sistemik.Hipoksia atau anemia juga dapat menurunkan suplai oksigen kejantung.Asidosis
dan abnormalitas elektrolit dapat menurunkankontraktilitas jantung.

C. Faktor resiko
1. Faktor resiko yang tidak dapat dirubah:
- Usia
Laki-laki yang berusia lebih dari 45 tahun dan wanita yangberusia lebih dari 55
tahun, mempunyai risiko lebih besarterkena penyakit jantung.
- Genetik atau keturunan
Adanya riwayat dalam keluarga yang menderita penyakitjantung, meningkatkan
risiko terkena penyakit jantung.Riwayat dalam keluarga juga tidak dapat
dirubah.Namuninformasi tersebut sangat penting bagi dokter.Jadi iformasikan kepada
dokter apabila orang tua anda, kakekatau nenek, paman / bibi, atau saudara ada yang
menderitapenyakit jantung.
- Penyakit Lain
Penyakit lain seperti diabetes, meningkatkan resiko penyakitjantung. Diskusikan
dengan dokter mengenai penanganandiabetes dan penyakit lainnya.Gula darah yang
terkontrolbaik dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
2. Faktor resiko yang dapat dirubah
- Kolesterol
Kolesterol terdiri dari kolesterol baik dan kolesterol jahat.HDL adalah kolesterol
baik sedangkan LDL adalah kolesteroljahat. Kolesterol total yang tinggi, LDL tinggi,
atau HDLrendah meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Hipertensi
Hipertensi meningkatkan resiko penyakit jantung. Jikatekanan darah anda tinggi,
berolahragalah secara teratur,berhenti merokok, berhenti minum alkohol, dan jaga
polamakan sehat. Apabila tekanan darah tidak terkontrol denganperubahan pola hidup
tersebut, dokter akan meresepkan obatanti hipertensi (obat penurun tekanan darah).
- Merokok dan Minum Alkohol
Merokok dan minum alkohol terbukti mempunyai efek yangsangat
buruk.Berhentilah minum alkohol merokok.Danjangan merokok di dekat atau
samping orang yang tidakmerokok.
- Gemuk (overweight atau obesitas)
Kegemukan membuat jantung dan pembuluh darah kitabekerja ekstra berat. Diet
tinggi serat (sayuran, buah-buahan),diet rendah lemak, dan olah raga teratur dapat
menurunkanberat badan secara bertahap dan aman. Diskusikan dengandokter untuk
menurunkan berat badan secara aman.
- Kurang Aktifitas Fisik
Kurang aktivitas fisik juga berdampak tidak baik bagikesehatan.Olahragalah
secara teratur untuk mencegahpenyakit jantung.

Grade gagal jantung menurut New York Heart Associationterbagi dalam 4 kelainan
fungsional :
Derajat I : timbul sesak pada aktifitas fisik berat, aktivitas fisiksehari-hari tidak

menimbulkan keluhan.

Derajat II : timbul sesak pada aktifitas fisik sedang ditandaidengan adanya ronchi

basah halus dibasal paru, S3 galop danpeningkatan tekanan vena pulmonalis.

Derajat III : timbul sesak pada aktifitas fisik ringan ditandaidengan edema pulmo.

Derajat IV : timbul sesak pada aktifitas fisik sangat ringan atauistirahat ditandai

dengan oliguria, sianosis, dan diaphoresis.


D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis gagal jantung secara keseluruhan sangat bergantungpada
etiologinya. Namun dapat digambarkan sebagai berikut:
- Ortopnea, yaitu sesak saat berbaring
- Dyspnea On Effort (DOE), yaitu sesak bila melakukan aktivitas
- Paroxymal Nocturnal Dyspnea (PND), yaitu sesak nafas tiba-tiba padamalam hari disertai
batuk.
- Berdebar-debar
- Mudah lelah
- Batuk-batuk
Gambaran klinis gagal jantung kiri:
- Sesak napas dyspnea on effort, paroxymal nocturnal dyspnea
- Batuk-batuk
- Sianosis
- Suara sesak
- Ronchi basah, halus, tidak nyaring di daerah basal paru hydrothorax
- Kelainan jantung seperti pembesaran jantung, irama gallop,tachycardia
- BMR mungkin naik
- Kelainan pada foto rongent
Gambaran klinis gagal jantung kanan:
- Edema pretibia, edema presakral, asites dan hydrothorax
- Tekanan vena jugularis meningkat (hepato jugular refluks)
- Gangguan gastrointestinal, anorexia, mual, muntah, rasa kembung diepigastrium
- Nyeri tekan karena adanya gangguan fungsi hati
- Albumin dan globulin tetap, splenomegali, hepatomegali Gangguanginjal, albuminuria,
silinder hialin, glanular, kadar ureum meninggi (60-100%), oligouria, nocturia
- Hiponatremia, hipokalemia, hipoklorimia.
E. Patofisiologi
Kelainan fungi otot jantung disebabkan karena aterosklerosiskoroner, hipertensi arterial
dan penyakit otot degeneratif atau inflamasi.Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi
miokardium karenaterganggunya aliran darah ke otot jantung.Terjadi hipoksia dan
asidosis(akibat penumpukan asam laktat).Infark miokard biasanya mendahuluiterjadinya
gagal jantung.Hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatanafterload) meningkatkan beban
kerja jantung dan pada gilirannyamengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung. Efek
tersebut (hipertrofimiokard) dapat dianggap sebagai mekanisme kompensasi karena
akanmeningkatkan kontraktilitas jantung. Tetapi untuk alasan tidak jelas,hipertrofi otot
jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normal, danakhirnya akan terj adi gagal jantung.
Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif berhubungan dengan gagal jantung
karena kondisi ini secara langsung merusak serabutjantung, menyebabkan kontraktilitas
menurun.
Ventrikel kanan dan kiri dapat mengalami kegagalan secara terpisah.Gagal ventrikel
kiri paling sering mendahului gagal ventrikel kanan.Gagalventrikel kiri murni sinonim
dengan edema paru akut.Karena curahventrikel berpasangan, maka kegagalan salah satu
ventrikel dapatmengakibatkan penurunan perfusi jaringan.

- Gagal jantung kiri


Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri, karena ventrikelkiri tidak
mampu memompa darah yang datang dari paru.Peningkatantekanan dalam sirkulasi paru
menyebabkan cairan terdorong ke jaringanparu.Dispneu dapat terjadi akibat penimbunan
cairan dalam alveoli yangmengganggu pertukaran gas.Mudah lelah dapat terjadi akibat
curah jantungyang kurang menghambat jaringan dari sirkulasi normal dan oksigen serta
menurunnya pembuangan sisa hasil katabolisme, juga terjadi akibat meningkatnya energi
yang digunakan untuk bernapas dan insomnia yang terjadi akibat distress pernapasan dan
batuk.
- Gagal jantung kanan
Bila ventrikel kanan gagal, yang menonjol adalah kongesti visceradan jaringan
perifer.Hal ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak mampu mengosongkan volume
darah dengan adekuat sehingga tidak dapat mengakomodasikan semua darah yang secara
normal kembali dari sirkulasi vena. Manifestasi klinis yang tampak dapat meliputi edema
ekstremitas bawah, peningkatan berat badan, hepatomegali, distensi vena leher,
asites,anoreksia, mual dan nokturia (Mansjoer, 2010).

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto torax
mengungkapkan adanya pembesaran jantung, oedema atau efusipleura yang menegaskan
diagnosa Congestive Hearth Failure.
2. EKG
mengungkapkan adanya takiardi, hipertrofi bilik jantung daniskemi (jika disebabkan
Akut Miokard Infark).
3. Pemeriksaan Lab
Meliputi :Elektrolit serum yang mengungkapkan kadar natrium yang rendah sehingga
hasil hemodelusi darah dari adanya kelebihan retensi air, Kalium, Natruin, Calsium,
Ureum, guladarah.
- Analisa Gas Darah
Gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkalosis respiratorik ringanatau hipoksemia
dengan peningkatan tekanan karbondioksida.
- Elektrolit
Mungkin berubah karena perpindahan cairan atau penurunanfungsi ginjal, dan terapi
diuterik.
- Scan jantung
Tindakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan gerakandinding.
- Blood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin
Peningkatan BUN menunjukkan penurunan fungsi ginjal.Kenaikan baik BUN dan
kreatinin merupakan indikasi gagalginjal.
- Pemeriksaan tiroid
Peningkatan tiroid menunjukkan hiperaktifitas tiroid sebagaipencetus gagal jantung
kongestif (Udjianti, 2010).
G. Tindakan Umum Yang Dilakukan
1. Istirahat
2. Diet makanan lunak, rendah garam
3. Pemberian digitalis, membantu kontraksi jantung dan memperlambatfrekuensi jantung.
Hasil yang diharapkan peningkatan curah jantung,penurunan tekanan vena dan volume
darah dan peningkatan diuresis akanmengurangi edema. Pada saat pemberian ini pasien
harus dipantauterhadap hilangnya dispnea, ortopnea, berkurangnya krekel, dan
edemaperifer.Apabila terjadi keracunan ditandai dengan anoreksia, mual danmuntah
namun itu gejala awal selanjutnya akan terjadi perubahan irama,bradikardi kontrak
ventrikel premature, bigemini (denyut normal danpremature saling berganti ), dan
takikardia atria proksimal.
4. Pemberian Diuretic, yaitu unutuk memacu eksresi natrium dan airmelalui ginjal. Bila
sudah diresepkan harus diberikan pada siang hariagar tidak mengganggu istirahat pasien
pada malam hari, intake danoutput pasien harus dicatat mungkin pasien dapat mengalami
kehilangancairan setelah pemberian diuretik, pasien juga harus menimbangbadannya
setiap hari turgor kulit untuk menghindari terjadinya tanda-tanda dehidrasi.
5. Morfin, diberikan untuk mengurangi sesak napas pada asma cardial, hati-hati depresi
pernapasan
6. Pemberian oksigen
7. Terapi vasodilator dan natrium nitropurisida, obat-obatan vasoaktifmerupakan
pengobatan utama pada penatalaksanaan gagal jantung untukmengurangi impedansi
(tekanan) terhadap penyemburan darah olehventrikel.

H. Pengkajian Keperawatan
1. Fokus Pengkajian
Fokus pengkajian pada pasien dengan gagal jantung adalah diarahkan kepada
pengamatan terhadap tanda-tanda dan gejala kelebihan cairan sistemik dan pulmonal.
Semua tanda-tanda yang menunjukkan harus dicatat dan dilaporkan oleh dokter.
a) Pernafasan
Auskultasi pada interval yang sering untuk menentukan ada atau tidaknya krekels
danmengi, catat frekuensi dan kedalaman bernafas.
b) Jantung
Auskultasi untuk mengetahui adanya bunyi bising jantung S3 dan S4, kemungkinan
cara pemeriksaan mulai gagal.
c) Tingkat kesadaran
Kaji tingkat kesadaran pasien.
d) Perifer
Kaji bagian tubuh pasien yang mengalami edema dependen dan hepar untuk
mengetahui refluk hepatojugular (RHJ) dan distensi vena jugularis (DVJ).
e) Haluaran urin ukur dengan teratur.

2. Data dasar pengkajian pasien.


a) Bernafas dengan normal
Dispneu saat aktivitas, tidur, duduk, batuk dengan atau tanpa sputum,
riwayatpenyakit paru kronis, penggunaan bantuan pernafasan, takipneu, nafas
dangkal.
Tanda – tandanya meliputi batuk kering / nyaring / non produktif atau
batukterus-menerus dengan atau tanpa pembentukkan sputum, mungkin bersemu
darahwarna merah muda atau berbuih (edema pulmonal), bunyi nafas tidak
terdengar,krakles, mengi, Fungsi mental menurun, letargi, kegelisahan, warna kulit
pucat atausianosis.
b) Nutrisi
Kehilangan nafsu makan, mual muntah, peningkatan BB
signifikan,pembengkakan pada ekstremitas bawah.
Tanda : penambahan BB dengan cepat, distensi abdomen (asites), edema.
c) Eliminasi
Penurunan berkemih, urin berwarna gelap, berkemih malam hari, diareatau konstipasi
d) Berpakaian
e) Personal Hygiene
Keletihan atau kelemahan, kelemahan saat aktivitas perawatan diri,penampilan
menandakan kelalaian perawatan personal.
f) Gerak dan keseimbangan
Keletihan, kelemahan terus-menerus sepanjang hari, nyeri dada sesuaidengan
aktivitas.
g) Istirahat dan Tidur
Insomnia, dispnea pada saat istirahat atau pada saat pengerahan tenaga.
h) Temperatur Suhu dan Sirkulasi
Riwayat hipertensi, episode GJK sebelumnya, penyakitkatup jantung, bedah jantung,
endokarditis, anemia, syok septic, TD mungkinrendah, normal atau tinggi, frekuensi
jantung, irama jantung, sianosis, bunyinafas, edema.
i) Rasa aman dan nyaman
Nyeri dada, nyeri kepala, angina akut, atau kronis, nyeri abdomen kananatas, sakit
pada otot, tidak tenang, gelisah.
j) Berkomunikasi dengan orang lain.
Marah, ketakutan, mudah tersinggung
k) Bekerja
Dispneu pada saat beraktivitas.
l) Spiritual
Terganggunya aktivitas spiritual seperti biasanya
m)Belajar
Menggunakan atau lupa menggunakan obat-obat penyakit jantung

I. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
O2.
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan berkurangnya curah jantung, retensi cairan
dan natrium oleh ginjal, hipoperfusi ke jaringan perifer dan hipertensi pulmonal
4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan volume paru
J. Tujuan Dan Intervensi Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolar.
Tujuan dan kriteria hasil : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan masalah gangguan pertukaran gas dapat teratasi dengan kriteria hasil :
- Respiratory status : gas exchange
Klien mampu memelihara kebersihan paru-paru, dan bebas dari tanda-tanda
distresspernafasan, AGD dalam batas normal, status neurologis dalam batas normal.
- Respiratory status : ventilation
Klien mampu mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigen yang
adekuat,mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dandispneu ( mampu mengeluarkan sputum mampu bernafas dengan mudah,
tidak adapursed lips).
Intervensi menurut NIC adalah :
- Monitor respirasi dan status oksigen,
- catat pergerakan dada
- amati kesimetrisan,penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan
intercostals
- monitorpola nafas
- auskultasi sura nafas, moitor ttv, AGD dan elektrolit
- observasi sianosiskhususnya membran mukosa.

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan


kebutuhanO2
Tujuan dan kriteria hasil : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
pasien bertoleransi terhadap aktivitas dengan kriteriahasil
- berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan TD, nadi dan
RR,mampu melakukan aktivitas sehari-hari ( ADLs) secara mandiri, keseimbangan
aktivitasdan istirahat
Intervensi menurut NIC adalah :
- Kajiadanya faktor yang menyebabkan kelelahan
- bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
- observasi adanya pembatasan klien dalammelakukan aktivitas
- bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengankemampuan fisik
psikologi dan social.
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama, edema,
penurunanperfusi jaringan.
Tujuan dan kriteria hasil : setelah dilakukan tindakan keperawatan3 x 24 jam diharapkan
kerusakan integritas klien teratasi dengan kriteria hasil :
- Tissue integrity: skin and mucous membrane
Integritas kulit dapat dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperature,
hidrasi,pigmentasi), perfusi jaringan baik.
- Wound healing: primer dan sekunder
Tidak ada luka atau lesi pada kulit, menunjukan pemahaman dalam proses
perbaikankulit dan mencegah terjadinya cedera berulang, menunjukan terjadinya
prosespenyembuhan luka, mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban
kulitdan parawatan alami.
Intervensi menurut NIC adalah :
 Pressure management
- Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
- mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
- monitor kulit akan adanya kemerahan, oleskan lotion atau minyak / baby oil pada
daerah yang tertekan
- monitor aktivitas danmobilisasi pasien
- monitor status nutrisi pasien, memandikan pasien dengan sabun danair hangat
- kaji lingkungan dan peralatan yang menyebabkan tekanan
DAFTAR PUSTAKA

Judith M. Wilkinson dan Nnanchy R. Ahern. Buku saku diagnosis keperawatan edisi 9

penerbit buku kedokteran .Jakarta:EGC

Masjoer, A dkk 2007, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi 32 Jakarta : Media

Aesculapius

Nanda internasional, Diagnosa keperawatan defenisi dan klasifikasi 2012-2014 penerbit

buku kedokteran. Jakarta :ECG

Udjianti Wajan J, 2010. Keperawatan Kardiovaskuler Jakarta : Selemba Medika

Anda mungkin juga menyukai