Anda di halaman 1dari 7

PETUNJUK TEKNIS

PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN


DISTRIBUSI KELAMBU MASAL
PROYEK HIBAH GLOBAL FUND ATM KOMPONEN MALARIA
TAHUN 2017

BAB I
PENDAHULUAN

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit merupakan salah


satu eselon 1 penerima hibah dari berbagai donor luar negeri (Principal
Recepient/PR) untuk berbagai program pencegahan dan pengendalian penyakit.
Sampai dengan tahun 2016 Ditjen P2P sudah menerima beberapa dana pinjaman
dan hibah luar negeri. Dana ini semuanya digunakan untuk kegiatan dan
diintegrasikan dengan program pencegahan dan pengendalian penyakit.

Ditjen P2P melalui eselon 2 dalam hal ini Direktorat Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) selaku Kuasa
Pengguna AAnggaran (KPA) juga bertindak sebagai Authorized Principal
Recepient/APR wajib untuk mempertanggungjawabkan pendapatan hibahnya
sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No.
191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah maupun yang diatur
dalam PMK No. 271/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Hibah. Secara umum dasar pembiayaan kegiatan PKMF ini adalah
Standard Biaya Masukan untuk tahun Anggaran 2017 (Permenkeu
33/PMK.02/2016) yang digunakan sebagai standar pembayaran
maksimal/pembayaran tertinggi.

Pelaksanaan kegiatan program dan pemanfaatan dana Hibah GF Malaria


berpedoman pada prinsip:

1. Transparan
Pengelolaan keuangan dana Hibah GF Malaria menyangkut sumber dan
jumlah dana, rincian penggunaan dan pertanggungjawaban dilaksanakan
secara terbuka sehingga memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan
untuk mengetahuinya.
2. Akuntabel
Pengelolaan dan pemanfaatan dana Hibah GF Malaria harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan pada Juknis pendistrisbusian
kelambu ini dan peraturan terkait lainnya.
3. Efesien
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada secara tepat, cermat dan seminimal mungkin untuk mencapai
tujuan seoptimal mungkin dan tidak duplikasi dengan sumber
pembiayaan lain.
4. Efektif
Kegiatan yang dilaksanakan berdaya ungkit tinggi terhadap pencapaian
program kesehatan prioritas nasional, khusunya pada tujuan Program
Eliminasi Malaria
BAB II
PENJELASAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN PKMF

II.1 PERJALANAN DINAS PEGAWAI


Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban dana baik di tingkat pusat, provinsi maupun
kabupaten/kota adalah sebagai berikut :

1) Perjalanan dinas sampai dengan 8 (delapan) jam


a) Surat tugas/surat perintah tugas perorangan atau kelompok yang
dikeluarkan oleh kepala dinas/pejabat yang ditunjuk atau surat
undangan;
b) Tanda terima/kuitansi transpor lokal yang ditandatangani oleh
pegawai/penerima transpor sesuai besaran yang diterima. Apabila
transpor lokal besaran sesuai dengan at cost maka dokumen/bukti
pengeluaran dapat berupa karcis/tiket yang dikeluarkan oleh
sarana transpor tersebut. Apabila tidak ada bukti berupa karcis
atau tiket dapat diganti dengan tanda terima/kuitansi yang
dikeluarkan dan ditandatangani oleh pemilik/pengemudi sarana
transportasi tersebut, termasuk didalamnya apabila carter atau sewa
sarana transpor karena tidak ada sarana transpor regular atau
kendaraan dinas;
c) Daftar hadir kegiatan, apabila kegiatan dalam bentuk rapat,
pertemuan, dan sebagainya;
d) Laporan kegiatan secara ringkas.
2) Perjalanan dinas lebih dari 8 (delapan) jam
a) Surat tugas/surat perintah tugas perorangan atau kelompok yang
dikeluarkan oleh kepala dinas/pejabat yang ditunjuk atau surat
undangan;
b) Tanda terima/kuitansi transpor lokal yang ditandatangani oleh
pegawai/penerima transpor sesuai besaran yang diterima. Apabila
transpor lokal besaran sesuai dengan at cost maka dokumen/bukti
pengeluaran dapat berupa karcis/tiket yang dikeluarkan oleh
sarana transpor tersebut. Apabila tidak ada bukti berupa karcis
atau tiket dapat diganti dengan tanda terima/kuitansi yang
dikeluarkan dan ditandatangani oleh pemilik/pengemudi sarana
transportasi tersebut, termasuk didalamnya apabila carter atau sewa
sarana transpor karena tidak ada sarana transpor reguler atau
kendaraan dinas;
c) Bukti tanda terima/kuitansi hotel/penginapan
d) Daftar hadir kegiatan, apabila kegiatan dalam bentuk rapat,
pertemuan, dan sebagainya;
e) Laporan Kegiatan secara ringkas
3) Perjalanan dinas biasa
a) Kuitansi/Bukti rekap penerimaan uang transpor, uang harian dan
uang penginapan bila menginap yang ditandatangani oleh pegawai
yang melaksanakan perjalanan dinas;
b) Bukti pengeluaran transpor berupa karcis/tiket, atau bila tidak ada
bukti, dapat diganti dengan tanda terima/kuitansi yang dikeluarkan
dan ditandatangani oleh pemilik/pengemudi sarana transportasi
tersebut, termasuk didalamnya apabila carter atau sewa sarana
transportasi karena tidak ada sarana transportasi reguler;
c) Bukti tanda terima/kuitansi hotel/penginapan
d) Surat Perjalanan Dinas (SPD) yang ditandatangani dan stempel
oleh pejabat setempat;tidak boleh ada coretan dan wajib diketik
(tidak diperbolehkan menggunakan tulisan tangan)
e) Bukti pengeluaran riil yang ditandatangani oleh yang bersangkutan
f) Laporan perjalanan dinas.
4) Perjalanan dinas dalam rangka pertemuan
a. Rapat di dalam kantor di luar jam kerja
(1) Surat tugas dan/atau surat undangan;
(2) Daftar hadir;
(3) Kuitansi/bukti penerimaan uang saku rapat;
(4) Kuitansi/bukti penerimaan transpor bagi peserta yang berasal
dari luar tempat penyelenggaraan rapat;
(5) Kuitansi/bukti pembelian konsumsi rapat;
(6) Notulensi dan atau laporan penyelenggaraan rapat
b. Paket meeting halfday/fullday/fullboard berupa:
(1) Surat tugas dan/atau surat undangan;
(2) Kuitansi atau bukti penerimaan;
(3) Daftar hadir;
(4) Daftar penerimaan transpor dan/atau uang saku;
(5) Kontrak atau Surat Perintah Kerja (SPK) untuk paket meeting;
(6) Kerangka acuan kegiatan;
(7) Laporan penyelenggaraan.
5) Penggunaan Materai
a) Bukti pembelian/kuitansi/faktur/bon dari penjual yang
ditandatangani di atas materai Rp.3.000,- untuk pembelian
dengan nilai Rp.250.000,- sampai dengan Rp.1.000.000,-
dan materai Rp.6.000 untuk pembelian ≥ Rp.1.000.000,-
yang distempel oleh pihak penjual barang (bukti pembelian
dapat berupa kuitansi atau tanda pembelian lainnya)
dengan rincian barang yang dibeli;
6) Pengiriman
Resi/bukti pengiriman bila melalui PT. Pos/Jasa Pengiriman;
7) Pembelian Materai
Bukti pembelian materai dapat berupa nota pembelian/kwitansi
umum

II.2. Biaya Sewa Kendaraan

Sewa Kendaraan Pelaksanaan PKMF adalah Kegiatan yang bersifat Insidentil


Satuan biaya sewa kendaraaan pelaksanaan kegiatan insidentil merupakan
satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya sewa
kendaraan roda 4 (empat), roda 6 (enam)/bus sedang, dan roda 6 (enam)/bus
besar untuk kegiatan yang sifatnya insidentil (tidak bersifat terus - menerus).

Satuan biaya sewa kendaraan ini tidak dapat dibayarkan atas penggunaan
kendaraan milik dinas/pemerintah daerah atau pusat.
Satuan biaya sewa kendaraan sudah termasuk bahan bakar, pengemudi dan
ongkos bongkar muat.
Dalam Hal terjadi penggunaan kendaraan dinas, maka operasional kendaraan
yang dapat dibiayai hanya terbatas pada pembelian bahan bakar; bensin/solar

Dalam pelaksanaannya, sebelum melakukan perjanjian sewa, pihak penyewa


wajib melakukan pemeriksaan bahwa penyedia barang menjamin bahwa
kondisi kendaraan yang disewa selalu siap pakai , oleh karenanya atas
kendaraan dimaksud tidak dapat dialokasikan biaya pemeliharaan/pergantian
sparepart.

Pagu maksimal persewaan kendaraan mengikuti lampiran petunjuk teknis


PKMF

Tanda terima pembayaran adalah kuitansi yang dikeluarkan dan


ditandatangani oleh pemilik/pengemudi sarana transportasi tersebut,
termasuk didalamnya adalah copy SIM dan STNK sebagai bahan pertanggung
jawaban
III.3. Kegiatan Rapat/pelatihan Kader

Kegiatan rapat /pelatihan kader dapat dilaksanakan atas dasar persetujuan


dari pusat. Usulan kegiatan di ajukan pada saat pertemuan rencana
pelaksanaan PKMF.

Satuan biaya dan pertanggungjawaban keuangan mengikuti petunjuk pada


lampiran juknis ini.

III.4. Sewa Gudang

Dalam hal fasilitas gudang yang dimiliki Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten


tidak dapat menampung kelambu yang akan didistribusikan kepada
masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten dapat menyampaikan usulan
persewaan gudang guna menampung sementara kelambu anti malaria tersebut.

Adapun dokumen pertanggung jawaban kontrak sewa gudang antara lain


menyebutkan ;
a. Ditanda tangani oleh penanggung jawab kegitan, serta dibubuhi materai
b. Nilai nominal sewa gudang
c. Luas gudang yang di sewa
d. Jangka waktu/lama penggunaan Gudang
e. Jumlah kelambu yang disimpan pada gudang tersebut
f. Lokasi dan alamat gudang
g. Copy Sertifikat gudang oleh penyedia jasa persewaan gudang/ sertifikat
tanah/bangunan jika dimiliki oleh perorangan.
h. Daftar Pengeluaran riil, jika copy sertifikat kepemilikan tidak dapat
diperoleh.

Sewa gudang dengan menggunakan fasilitas gedung/ruangan yang


dimiliki oleh pemerintah Pusat/Daerah tidak dapat di bayarkan atas
penggunaan dana hibah Global Fund komponen Malaria.
KOP SURAT

DAFTAR PENGELUARAN RIIL Contoh

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : .....................................
NIP/NIS/NIDN : ...................................
Jabatan : ....................................

Berdasarkan Surat Perjalanan Dinas (SPPD)/Surat Tugas tanggal ........................................................


Nomor : ................................. dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
1. Biaya Transport pegawai dan/atau biaya penginapan di bawah yang tidak dapat diperoleh bukti-bukti
pengeluaran yaitu :

No. Uraian Jumlah

1.1 Biaya ……………………………………………….. Rp. 600.000,-

Jumlah Rp. 600.000,-

2. Jumlah uang tersebut pada angka di atas benar-benar digunakan untuk pelaksanaan perjalanan dinas
dimaksud dan apabila dikemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran saya bersedia untuk
mengembalikan kelebihan tersebut kepada Kas Negara.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 11 Maret 2017


Mengetahui/Menyetujui
Pelaksana SPD, Pejabat Pembuat Komitmen/
PPK

Dr xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx dr Minerva Theodora


NIP. 19600926 1985 03 1 003 NIP.

Mengetahui :
Pejabat Setempat,

_______________________

Catatan :
-Pada tingkatan desa Pejabat setempat bisa oleh Sekdes/RW setempat
Kwitansi Pembayaran Umum

Anda mungkin juga menyukai