Anda di halaman 1dari 11

NAMA : DEWA AYU KETUT SRI MURTINI

NIM : 17101495/F

PRODI : TI-DGM

BASIS DATA

“RANGKUMAN KEBUTUHAN FUNGSIONAL DAN

NORMALISASI 1NF DAN 2NF”

I. KEBUTUHAN FUNGSIONAL

Kebutuhan fungsional adalah pernyataan layanan sistem yang harus disediakan,


bagaimana sistem bereaksi pada input tertentu dan bagaimana perilaku sistem pada situasi
tertentu. Sedangkan kebutuhan fungsional user merupakan pernyataan level tinggi dari apa
yang seharusnya dilakukan sistem tetapi kebutuhan fungsional sistem menggambarkan
layanan sistem secara detail.

 Fungsi Kebutuhan Fungsional


1. Menggambarkan fungsionalitas atau layanan sistem
2. Tergantung pada tipe software, harapan user dan tipe sistem dimana software
digunakan
3. Kebutuhan fungsional user merupakan pernyataan level tinggi dari apa yang
seharusnya dilakukan sistem tetapi kebutuhan fungsional sistem menggambarkan
layanan sistem secara detail

 Contoh kebutuhan fungsional :


1. User dapat mencari semua kumpulan database inisial atau memilih subset dari
database tersebut.
2. Sistem menyediakan tampilan yang tepat untuk user yang membaca dokumen dalam
penyimpan dokumen.
3. Setiap pesanan dapat dialokasikan sebagai identifier yang unik (ORDER_ID) dimana
user dapat meng-copy daerah penyimpan account permanen.
II. NORMALISASI
1. Pengertian Normalisasi
a) Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data yang
mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang
baik (tanpa redudansi).
b) Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar
ambiguity bisa dihilangkan.
2. Tujuan Normalisasi
a) Untuk menghilang kerangkapan data
b) Untuk mengurangi kompleksitas
c) Untuk mempermudah pemodifikasian data

Jika data dalam database tersebut belum di normalisasi maka akan terjadi 3 kemungkinan
yang akan merugikan sistem secara keseluruhan.

1. INSERT Anomali : Situasi dimana tidak memungkinkan memasukkan beberapa


jenis data secara langsung di database.
2. DELETE Anomali: Penghapusan data yang tidak sesuai dengan yang diharapkan,
artinya data yang harusnya tidak terhapus mungkin ikut terhapus.
3. UPDATE Anomali: Situasi dimana nilai yang diubah menyebabkan inkonsistensi
database, dalam artian data yang diubah tidak sesuai dengan yang diperintahkan
atau yang diinginkan.

3. Pentingnya Normalisasi
Suatu rancangan database disebut buruk jika :
a) Data yang sama tersimpan di beberapa tempat (file atau record).
b) Ketidakmampuan untuk menghasilkan informasi tertentu.
c) Terjadi kehilangan informasi
d) Terjadi adanya redudansi (pengulangan) atau duplikasi data sehingga memboroskan
ruang penyimpanan dan menyulitkan saat proses updating data.
e) Timbul adanya NULL VALUE.
f) Kehilangan informasi bisa terjadi bila pada waktu merancang database (melakukan
proses dekomposisi yang keliru).
g) Bentuk normalisasi yang sering digunakan adalah 1st NF, 2nd NF, 3rd NF,dan
BCNF.
4. Proses Normalisasi
a) Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan
tertentu ke beberapa tingkat.
b) Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut
perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk
yang optimal.

5. Normalisasi Database
Normalisasi database terdiri dari banyak bentuk, dalam ilmu basis data ada setidaknya 9
bentuk normalisasi yang ada yaitu 1NF, 2NF, 3NF, EKNF, BCNF, 4NF, 5NF, DKNF,
dan 6NF. Namun dalam prakteknya dalam dunia industri bentuk normalisasi ini yang paling
sering digunakan ada sekitar 3 bentuk.

Tahap Normalisasi
Tahapan Normalisasi

Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan tiga tahap
normalisasi antara lain :

Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)


Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikukti
format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa
adanya sesuai dengan saat menginput. Untuk mentransformasikan tabel yang belum
ternomalisasi di atas menjadi tabel yang memenuhi kriteria 1NF adalah kita harus merubah
seluruh atribut yang multivalue menjadi atribut single value, dengan cara menghilangkan
repeating group pada tabel di atas. Misalkan terdapat dokumen dasar sebagai berikut,

Berdasarkan bentuk nota tersebut dapat dibuat bentuk tidak normalnya sebagai berikut:

6. Bentuk Normal Ke Satu (First Normal Form/1-NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi
satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut
harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil
yang masih memiliki sifat induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat
induknya.

Syarat normal ke satu (1-NF) antara lain:

1. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu
record nilai dari field berupa “atomic value”.
2. Tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda.
3. Telah ditentukannya primary key untuk tabel / relasi tersebut.
4. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

Bentuk Normal Pertama

Masalah yang muncul : Duplication, Inconsistency, Data Isolation, dan Un-Efficiency

Contoh Lain:
Contoh lainnya:

7. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/2-NF)

Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan
fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut. Jika A adalah atribut-
atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan
fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari
subset (himpunan bagian) dari A.

Syarat normal kedua (2-NF) sebagai berikut.

1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.


2. Atribute bukan kunci (non-key) haruslah memiliki ketergantungan
fungsional sepenuhnya (fully functional dependency) pada kunci utama / primary
key.
5) Normalisasi Database
Normalisasi database terdiri dari banyak bentuk, dalam ilmu basis data ada setidaknya 9
bentuk normalisasi yang ada. yaitu 1NF, 2NF, 3NF, EKNF, BCNF, 4NF, 5NF, DKNF,
dan 6NF. Namun dalam prakteknya dalam dunia industri bentuk normalisasi ini yang paling
sering digunakan ada sekitar 5 bentuk.

Normal Form

Data yang direkam dan dimasukkan secara mentah dalam suatu tabel pada bentuk ini sangat
mungkin terjadi inkonsistensi dan anomali data.

Contoh Normal Form

Pada bentuk ini ada beberapa ciri ciri yang penting, yang pertama adalah akan terjadi
anomali dalam insert, update, dan delete. Hal ini menyebabkan beberapa fungsi DML dalam
SQL tidak dapat berjalan dengan baik. Sebagai contoh jika ingin menghapus penerbit maka
data judul buku akan ikut terhapus begitu juga jika ingin menghapus peminjam, maka data
penerbit dan buku yang harusnya tidak terhapus akan ikut hilang.

6) First Normal Form (1NF)

Bentuk normal yang pertama atau 1NF mensyaratkan beberapa kondisi dalam sebuah
database, berikut adalah fungsi dari bentuk normal pertama ini.

 Menghilangkan duplikasi kolom dari tabel yang sama.


 Buat tabel terpisah untuk masing-masing kelompok data terkait dan mengidentifikasi
setiap baris dengan kolom yang unik (primary key).

Contoh Normalisasi Database 1NF


Pada intinya bentuk normalisasi 1NF ini mengelompokkan beberapa tipe data atau kelompok
data yang sejenis agar dapat dipisahkan sehingga anomali data dapat di atasi. Contoh adalah
ketika kita ingin menghapus, mengupdate, atau menambahkan data peminjam, maka kita
tidak bersinggungan dengan data buku atau data penerbit. Sehingga inkonsistensi data dapat
mulai di jaga.

7) Second Normal Form (2NF)


Syarat untuk menerapkan normalisasi bentuk kedua ini adalah data telah dibentuk dalam
1NF, berikut adalah beberapa fungsi normalisasi 2NF.

 Menghapus beberapa subset data yang ada pada tabel dan menempatkan mereka pada
tabel terpisah.
 Menciptakan hubungan antara tabel baru dan tabel lama dengan menciptakan foreign
key.
 Tidak ada atribut dalam tabel yang secara fungsional bergantung pada candidate key
tabel tersebut.

Contoh normalisasi database bentuk 2NF


Contoh di atas kita menggunakan tabel bantuan yaitu tabel transaksi, pada intinya bentu
kedua ini adalah tidak boleh ada field yang berhubungan dengan field lainnya secara
fungsional. Contoh Judul Buku tergantung dengan id_Buku sehingga dalam bentuk 2NF
judul buku dapat di hilangkan karena telah memiliki tabel master tersendiri.
2. Kebutuhan Non – Fungsional
Kebutuhan non – fungsional adalah batasan layanan atau fungsi yang ditawarkan sistem
seperti batasan waktu, batasan pengembangan proses, standarisasi dll. Kebutuhan non-
fungsional lebih kritis daripada kebutuhan fungsional. Jika tidak dapat bertemu, sistem
menjadi tidak berguna.

Contoh Kebutuhan Non-fungsional :


1. Kebutuhan Produk
2. Kebutuhan Organisasi
3. Kebutuhan Eksternal

3. Kebutuhan Domain
Kebutuhan domain adalah kebutuhan yang datang dari domain aplikasi dari sistem dan
yang menyatakan karakteristik dari domain tersebut. Berupa kebutuhan fungsional baru,
batasan pada kebutuhan yang sudah ada atau mendefinisikan komputasi tertentu. Jika
kebutuhan domain tidak terpenuhi, sistem mungkin tidak dapat bekerja.
Permasalahan kebutuhan domain :
1. Kemampuan untuk dimengerti
2. Ketidaklengkapan

User dari Dokumen Kebutuhan


Adapun pengguna dari dokumen kebutuhan antara lain :
1. Konsumen sistem
2. Manager
3. Engineer sistem
4. Engineer testing
5. Engineer maintenance sistem

Anda mungkin juga menyukai