Anda di halaman 1dari 46

OTEC Ocean Sustainable Energy

2
OCEAN RENEWABLE RESOURCES
(OTEC)

2.1 Penjelasan OTEC


OTEC merupakan sumber energi terbaharukan yang menggunakan bahan bakar (fuel) air laut
(warm water dan cold water).Air laut tersebut merupakan media thermal heat sinar matahari
yang digunakan untuk memutar turbin sehingga dapat menghasilkan listrik dan air tawar. Sistem
kerja OTEC ini pada umumnya terbagi atas 2 yaitu open siklus dan closed siklus. Pada open
o
siklus, air dengan temperatur berkisar 25-30 C, dipompa dengan menggunakan pipa, masuk ke
dalam vacuum ruang untuk di-evaporate menjadi uap.Akibat perbedaan tekanan antara tekanan
uap air dan tekanan dalam turbin maka uap air tadinya yang telah masuk kedalam turbin dapat
memutar rotor turbin sehingga menghasilkan listrik. Selanjutnya uap air dialirkan kembali lagi ke
kondensator, untuk dikondensasikan kembali oleh air dingin yang dipompa dari kedalaman 1000
m untuk dijadikan sebagai air tawar (desalinated water).

Suhu air laut pada permukaan tidaklah sama dengan suhu air laut pada bagian dalam. Semakin
dalam air, semakin dingin suhunya. Di permukaan laut yang terhangati oleh sinar matahari, suhu
o
sekitar 24 C,sedangkan setelah kedalaman 1000 meter yang gelap gulita suhu sekitar 5 C hingga
sangat dingin. Perubahan yang drastis terjadi pada kedalaman 100 m hingga 500 m, dimana
o o
suhu air berubah dari sekitar 20 C menjadi sekitar 4-5 C, penurunan yang drastis ini dikenal
sebagai thermocline. Untuk keperluan OTEC yang ideal diperlukan perbedaan suhu 22-24 o C
antara permukaan laut dan laut bagian dalam.

Sistem kerja OTEC mirip dengan sistem kerja siklus hidrologi di bumi yaitu ketika pada saat
siang,matahari mengangkat molekul-molekul air terevaporasi ke awan lalu angin meniupkan ke
arah daratan,dan saat terjadi kondensasi di awan,maka butiran-butiran air yang tadinya berupa
uap kembali menjadi cair lalu turun ke darat.Sistem kerja inilah yang ditiru oleh OTEC yaitu

Hal | 1

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

memompa air laut permukaan yang bertemperatur tinggi (hangat) dan mengevaporasikannya
kedalam turbin untuk menghasilkan listrik lalu mengkondensasikannya kembali dengan air laut
dingin yang diambil pada kedalaman laut kemudian siklus berulang.

Gambar 2.2

Peta global yang menunjukkan kawasan-kawasan yang memiliki perbedaan temperatur yang
tinggi antara permukaan laut dan kedalaman lebih dari 1000 meter.Kawasan perairan Indonesia
berada pada kawasan yang mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan pusat-pusat
pembangkit listrik tenaga konversi heat laut (OTEC).

Konsep ocean thermal energy conversion (OTEC) adalah menggunakan perbedaan alamiah yang
ada diantara permukaan air tropis yang hangat dengan di kedalaman.Karena temperatur laut
hanya berubah sedikit antar siang dan malam hari – di tropik terhadap perubahan musim- suatu
pembangkit listrik OTEC dapat membangkitkan listrik secara kontinu tidak seperti kebanyakan
sumber energi terbarukan lainnya.

Hal | 2

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

2.2 OTEC POWER SYSTEM


Sistem power OTEC dapat dibagi kedalam dua kategori, closed siklus dan open siklus.Pada
operasi closed siklus, working fluid di pompa ke dalam evaporator setelah mengalami
kondensasi.
Pada sistem open siklus,working fluid di keluarkan setelah digunakan.Pada kasus ini,working
fluid adalah uap air.Air laut hangat dipompa kedalam ruang dimana tekanan dikurangi oleh
pompa vakum menjadi suatu nilai yang cukup rendah untuk menyebabkan air mendidih.Uap
bertekanan rendah,setelah melewati turbin,dikondensasi oleh air dingin pada sebuah ruang dan
dibuang kembali ke laut.Sebaliknya dari kondisi kondensasi oleh kontak langsung dengan air
dingin,uap dapat diarahkan ke heat exchanger didinginkan oleh air laut dingin.Pada kasus ini,uap
yang terkondensasi menjadi sebuah sumber air tawar.

Hal | 3

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Gambar 2.3 OTEC Open Siklus Picture

Open siklus merupakan pelopor dari variasi siklus OTEC .Open siklus berhubungan pada
penggunaan air laut sebagai working fluid.Sebuah skema diatas,dimana terdiri atas sebuah flash
evaporator,turbin uap expansi dan generator,kondenser steam,alat-alat pemindah non
kondensable,dan deaerator.Siklus tersebut merupakan dasar dari siklus Rankine yang
mengkonversi thermal energi dari air hangat permukaan menjadi energy listrik.Dalam
siklusnya,air laut yang hangat di deaerasi dan dilewatkan kedalam ruang evaporasi,dimana
bagian dari air laut di konversi ke dalam uap bertekanan rendah.Uapnya kemudian dilewatkan
melalui turbin, dimana mengekstraksi energi darinya,lalu kemudian keluar kedalam
kondenser.Sebaliknya,air yang mengalami kondensasi dapat digunakan sebagai desalinisasi air
karena tidak dikembalikan kedalam evaporator.

Gambar 2.4 OTEC Closed Siklus Picture

Rankine siklus tertutup merupakan proses dimana heat digunakan untuk mengevaporasikan
fluida pada tekanan yang tetap di dalam sebuah tangki pemanas atau evaporator, dari yang

Hal | 4

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

mana uap masuk ke piston mesin atau turbin dan berekspansi melakukan kerja.Uap keluar
kemudian masuk ke dalam suatu wadah dimana heat ditransfer dari uap ke cairan pendingin,
menyebabkan uap terkondensasi menjadi cair lalu cairan tersebut dipompa kembali ke dalam
evaporator untuk melengkapi siklus.

GAMBAR 2.5 SIKLUS RANKINE YANG DITERAPKAN PADA OTEC

Siklus Rankine diatas menunjukkan perbedaan tekanan dan suhu dari waktu ke waktu pada saat
berlangsungnya sistem OTEC, dimana working fluid yang mengalir ke evaporator akan di
evaporasikan terlebih dahulu hingga suhu dan tekanan tertentu sehingga dapat menggerakkan
turbin lalu dialirkan kembali ke kondensator untuk dijadikan cair kembali dengan suhu dan
tekanan yang telah diatur.

2.3 HASIL PRODUK OTEC

Berikut penjelasan hasil by-product OTEC:

a. Desalinated water (air tawar)

Hal | 5

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Oleh sebab evaporasi yang terjadi pada proses closed siklus pada OTEC maka air laut yang
terevaporasi melalui turbin, terkondensasi kembali menjadi air tawar.Jumlah debit air tawar
yang dihasilkan dapat berlimpah karena air yang dipompa sebagian besar jumlah air dari
permukaan untuk dijadikan air tawar.
Hasil produksi sampingan dari air tawar adalah salah satu keuntungan utama dari proses
OTEC.Sampai pada 0.7 ton hingga 0.8 juta gallon per hari air tawar dapat dihasilkan per MW
kapasitas gross electric tyang terpasang.
Hasil by-product dari OTEC ini sangat berguna khususnya untuk daerah-daerah kepulauan yang
memiliki akses terbatas untuk sumber air bersih baik untuk kebutuhan minum, masak, mandi
dan kebutuhan sehari-hari.

b. Sistem pendingin oleh OTEC


Hasil yang paling jelas untuk penghematan energi teraplikasi pada sistem OTEC desain adalah
air-conditioning gedung atau penyejuk udara.Hampir semua Negara kepulauan memiliki
kesamaan kebutuhan akan penyejuk udara.Sistem Penyejuk udara konvensional adalah energy
intensif dan memakai 35% hingga 45% dari total pemakaian energy di tipikal gedung
perkantoran dan hotel di komunitas tropis.
Jumlah air dingin yang dibutuhkan untuk men-generate 1MW energy listrik dari plant OTEC
dapat menyediakan 10 MW ekivalen untuk penyejuk udara dan akan mengurangi 40% beban
kebutuhan untuk penyejuk udara.
Air dingin yang dipompa oleh sistem OTEC dapat dialirkan ke gedung-gedung sebagai bahan
pendingin udara sehingga menjadikannya cost-effective dan dapat menghemat pemakaian listrik
yang digunakan untuk menyalakan AC pada gedung-gedung. Seawater Air Conditioning ini juga
ramah lingkungan karena tidak memakai CFC sebagai bahan pendingin udara tetapi hanya
memakai air laut yang dingin.

c. OTEC Sea-farming
Air dari laut dalam memiliki karakter yang baik untuk pengembangan budidaya perikanan sebab
air laut pada kedalaman 1000m bebas dari pathogen yang menyebabkan penyakit pada ikan dan
kaya akan nutrisi seperti dissolved nitrogen, phosphorus, carbon dan phytoplankton sehingga
ideal untuk aquaculture dan mariculture.Air laut dalam memiliki suhu yang dingin sehingga

Hal | 6

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

bakteri tidak mampu untuk hidup pada keadaan air tersebut sedangkan ikan, udang dll masih
dapat bertahan hidup.

Ikan yang pada umumnya tertarik pada struktur offshore, diharapkan untuk meningkatkan
konsentrasi ambient yang berada dekat dengan plant OTEC.Hasil tahunan penangkapan ikan
mencapai angka 70 juta ton,dengan hasil tangkapan utama pada daerah continental
shelves.kenyataannya (90% dari total luas permukaan laut) hanya menghasilkan 0.7 % ikan oleh
sebab kebanyakan nutrient pada permukaan air diekstrak oleh tanaman dan dialirkan kebawah
ke dasar laut dari sisa tanaman dan hewan laut.Air pada coastal zone disupply secara terus-
menerus dengan nutrient pada runoff yang bersebelahan dengan daratan dan dari sini
mensupport sebuah level tinggi dari aktivitas tanaman dan memproduksi 54% dari ikan.Alasan
untuk perbedaan yang spektakular ini menunjukkan konsentrasi nitrat dan fosfor pada
kedalaman laut lebih banyak 5 kali.

OTEC aquaculture tidak hanya menguntungkan dari segi sumber makanan yang berkelanjutan
untuk komunitas daerah kepulauan tropis dan industri pariwisata, tetapi juga memiliki potensi
untuk menciptakan ketersediaan, yang secara komersial attraktif, pada skala industry yang
dapat diekspor dan membuka lapangan pekerjaan baru untuk buruh ahli maupun tak terlatih
dari warga setempat.

Hal | 7

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Gambar sistem water tank OTEC sea farming

d.Agriculture
Pada daerah kepulauan tropis, kondisi tanah pada umumnya kering akibat kurangnya pasokan
air bersih menyulitkan masyarakat untuk membangun agriculture di wilayah pesisir. Dengan
adanya OTEC yang memompa sejumlah air dingin dari dasar laut dan menyirami tanaman, maka
dapat tercipta suatu agriculture yang baik oleh kesuburan tanah yang meningkat.

e. Hidrogen

Hal | 8

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Salah satu hasil produk utama dari pada OTEC adalah hidrogen. Hidrogen adalah bahan bakar
sempurna yang terbakar dengan efisiensi tinggi dan menghasilkan air sebagai hasil pembakaran.
Hidrogen dihasilkan melalui proses elektrifikasi yaitu melalui penambahan KOH pada air laut
yang mengandung NaCl. Hidrogen merupakan energi masa depan sebagai pengganti minyak
bumi dan gas karena memiliki sifat fisik yang sama dengan bahan bakar minyak dan gas yaitu
mudah untuk dibawa dan disimpan.Hidrogen dalam bentuk fuell cell sangat cocok sebagai
energi pengganti dari minyak dan gas sehingga dapat digunakan pada kendaraan-kendaraan
bermotor. Kendaraan bermotor saat ini meningkat dengan pesat seiring dengan mobilitas
jumlah penduduk yang semakin bertambah pula sedangkan kapasitas energi minyak dan gas
terbatas, sehingga diperlukan pengganti yang berperan sama dengan minyak dan gas bumi yaitu
sebagai bahan bakar.
Reservoar hidrogen yang besar di kepulauan tropis tersedia melalui proses dari OTEC yang
membutuhkan bentuk yang dapat dipindahkan untuk memudahkan akses terhadap kebutuhan
energi.Energi yang transportable attraktif saat ini adalah hidrogen, khususnya hidrogen cair LH2,
yang mana sumber energi terbarukan lainnya tidak memilikinya.
Logam aktif seperti magnesium bereaksi dengan uap menghasilkan hidrogen.pengurangan dari
air oleh magnesium atau alumunium merupakan proses yang menguntungkan, akan tetapi,
formasi dari hidroksida melindungipermukaan logam dari reaksi selanjutnya untuk menghasilkan
H2 .

Mg  2 H 2 O  Mg (OH ) 2  H 2 G o =-352kj/mole

Al  3 H 2O  Al (OH ) 2  3 / 2 H 2 G o =-426 kj/mole

Penambahan ion Cl  pada air dapat meningkatkan reaksi dari Mg dengan air pada temperatur

ambient.Air laut mengandung sekitar 28 g/l dari NaCl.Ion Cl  pada air laut dapat berperan
sebagai ion efektif yang dapat mengaktivasi Mg atau logam lain untuk bereaksi dengan air.

Hal | 9

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Gambar 2.6 siklus pembuatan hidrogen hingga penggunaannya.

Mobil fuel cell adalah mobil listrik yang menghasilkan listriknya sendiri.Listrik untuk
menggerakkan motor listrik diperoleh dari freaksi kimia antara hidrogen yang disimpan dalam
tangki penampungan dan oksigen yang diambil dari udara,yang berlangsung dalam perangkat
fuel cell.Dalam perangkat fuell cell terdapat dua lempeng elektroda.Hidrogen dilewatkan pada
salah satu lempeng elektroda,dan oksigen dilewatkan pada satu lempeng elektroda lainnya dan
menghasilkan aliran listrik.Listrik ini kemudian dialirkan ke motor listrik yang berfungsi
menggerakkan listrik.

Sekitar 5 kilogram hidrogen disimpan dalam tangki penampungan yang bertekanan 5.000
psi,atau sekitar 340 atm,dapat digunakan untuk menempuh perjalanan sejauh 563 km,setara
dengan jarak tempuh mobil berbahan bakar bensin dalam keadaan tangki penuh.

2.4 DASAR-DASAR TEORI OTEC

2.4.1 MAJOR SUBSISTEM DARI SISTEM OTEC


Subsistem utama dari sistem OTEC
1. Mesin heat atau power plant, termasuk heat exchanger, turbin, electric generator, pompa air
dan working fluid.
-turbin dan generator menyatu dalam satu unit,
-heat exchanger untuk evaporator dan kondenser
2.Sebuah sistem saluran, termasuk sebuah cold water pipe melalui dimana air dipompa dari
sebuah kedalaman 900 hingga 1000m dan pintu air hangat dan exhaust flow pipe.
-Cold water pipe (CWP), sebuah pipa yang berdiameter besar.

Hal | 10

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

-Pompa dan drive pompa


Tiga pompa utama yang dibutuhkan dalam stasiun power OTEC untuk memindahkan massa
yang besar dari cairan
-Warm water pump bekerja menghisap air dari saluran pipa, masuk melewati tabung evaporator
dan keluar melalui mulut pipa keluaran.
-Cold water pump bekerja memompa air dari kedalaman laut, masuk melalui kondenser dan
keluar melalui mulut pipa keluaran.
-Working fluid pump, merupakan pompa yang bekerja mendistribusikan working fluid sepanjang
proses berlangsung.

2.4.2 Faktor desain Heat exchanger


Heat exchanger untuk pada siklus tertutup berperan untuk memindahkan panas antara working
fluid dengan air hangat dan dingin dari permukaan maupun kedalaman laut melalui permukaan
yang terpisah.
Laju dari heat transfer dari satu fluida melalui dinding yang tersekat ke fluida yang lain diatur
oleh persamaan umum berikut.

Q  UA(T1  T2 )

Dimana Q =laju transfer panas; U= koefisien transfer panas,A=luas permukaan,T1= temperatur


dari fluida ke satu,T2=temperatur dari fluida ke dua

Hal | 11

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Gambar 2.7 heat exchanger

2.4.2.1 Kondenser
Untuk aliran heat dari amonia ke cold water di dalam kondenser.

Qc  U c Ac (Tac  Tcw )

Dimana Qc=laju transfer heat untuk kondenser;Uc=koefisien transfer heat untuk


kondenser,Ac=luas area kondenser;Tcc=temperatur amonia di kondenser;T=temperatur air
dingin.

2.4.2.2 Evaporator
Untuk laju transfer heat dari warm water hingga amonia didalam evaporator,

Qe  U e Ae (Tww  Tae )

Hal | 12

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Dimana Q=laju transfer panas evaporator; Ue=koefisien transfer heat untuk evaporator, Ae=luas
area transfer panas dari evaporator; Tww=temperatur air hangat; T=temperatur ammonia di
dalam evaporator

Q  hw (Tw  Tsb )  hsb (Tsb  Tmo )  ( k / x )(Tmo  Tmi )

 hsa (Tmi  Tsa )  ha (Tsa  Ta )  U (Tw  Ta )

Tw = bulk temperature air

Tsb =Surface temperature

Tmo =temperature of outside HX metal surface

Tmi =temperature of inside HX

Tsa =surface temperature of scale of ammonia side

Ta =bulk temperature of ammonia

hw , hsb , hsa , ha =koefisien corresponding heat transfer


K=thermal conductivity of HX
X=thickness of HX wall

2.4.3 Subsistem saluran air


2.4.3.1 OTEC cold water pipe
Persyaratan umum
Sesuatu yang tidak dapat dipisahkan pada konsep OTEC adalah penggunaan air dingin yang
diambil dari kedalaman 1000m untuk mendinginkan dan menglikuifikasi uap yang muncul dari
turbin.Pipa dan tambahan pada platform wajib didesain untuk menahan beban statis dan
dinamis yang dibebankan oleh berat pipa,gerakan relatif dari pipa dan platform ketika
gelombang dan beban arus dihitung hingga badai 100 tahun-an dan beban yang dapat
merubuhkan disebabkan oleh pengisapan pompa air.CWP harus cukup besar untuk mengatasi
aliran air yang dibutuhkan dengan loss drag yang rendah;tapi juga harus terbuat dari material
yang memiliki ketahanan di dalam air laut dan tidak mudah untuk terkorosi.

Hal | 13

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Panjang dari CWP ditentukan oleh kebutuhan untuk menarik air dari kedalaman dimana

temperatur mendekati 4.4 o C.Laju aliran air ditentukan oleh output power dan efisiensi OTEC
power plant dalam mengkonversi energi heat menjadi mekanis lalu berubah menjadi energi
listrik.

Gambar pipa
(Lingkaran merah menunjukkan lokasi terjadinya span)

Perhitungan Diameter cold water pipa tergantung pada power yang dibutuhkan untuk
memompa cold water ke sistem kondenser OTEC diberikan oleh produk dari aliran massa air dan
total head hidrolik.

Dapat dilihat bahwa:

Flow rate  w   A   D 2 ( / 4)

Flow drag force per unit flow = hydraulic head

 hd  f ( 2 / 2 g )( L / D )

Dimana f adalah koefisien friksi


f = 0.0094 (smooth concrete pipe)

Hal | 14

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Power pompa untuk mengatasi drag flow =Pd


=flow rate x hydraulic head

 ( f  3 / 8 g ) L  D

Karena

hd  Pd / w

  4 w /( D 2 )
hd  f  4 w / D 2 ) 
2
hd  f  4w / D 2 )  (1/ 2 g )( L / D )

8 fw2 L
hd 
D 5 2  2 g

Keterangan
hd =Hidraulik head untuk melawan drag pipa

Pd =Power to melawan CWP drag


W =Flow Rate
 =Massa jenis air laut
 = Kecepatan aliran
f = Koefisien drag
L=Panjang pipa
A=Luas penampang pipa
D=Diameter pipa

OTEC WATER PUMP


Tipe pompa yang digunakan pada proses pemompaan air sistem OTEC :

1.Displacement pumps
-Reciprocating

Hal | 15

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

 .d 2 .l.n
Pumping capacity Q  c N
924
Dimana :
c=loss of efficiency due to slippage (0.95-0.97)
d=diameter silinder (inch)
l=panjang stroke (inch)
n=jumlah stroke/menit (x2 for double acting)
N=jumlah silinder pada single pump (N=2 for duplex)

W w.Q.h
Pumping power P  
33, 000 33.000.e

Dimana :
W = Energi untuk memindahkan air (ft-lbs/menit)
w = berat 1 galon cairan (lbs)
Q =kapasitas pompa (gpm)
h =total head (including loss) (ft)
e =Efisiensi pompa

WHP = Power yang dibutuhkan untuk memompa sejumlah volume air pada sebuah total
dynamic head (TDH)

TDH ( ft ) xQ( gpm) TDH (m) xQ(l / min)


WHP  atau WHP 
3960 4569

BHP=Jumlah power yang harus diberikan pada pompa

TDH ( ft ) xQ( gpm) WHP


BHP  dimana e 
3960 xe BHP

e= efisiensi (rasio)

Hal | 16

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

-Diaphragma

Pumping capacity:
Two-inch single : 2.000 gpm
Three-inch single : 3.000 gpm
Four-inch single : 6.000 gpm
Four-inch double :9.000 gpm

2.Centrifugal pumps
A pump that convert kinetic energy to potential energy (height)
-Submersible pumps

V2
V  2 gh sehingga h
2g

V=Kecepatan (fps)
g=percepatan akselerasi (fps) 32.2 fps pada sea level
h=ketinggian jatuh (ft)

2.4.3.2 Saluran air hangat


Air hangat disedot dari lapisan percampuan berada dekat dengan permukaan pada kedalaman
pilihan untuk meminimalisasi efek dari gelombang.Pengaturan perpipaan tergantung pada
konfigurasi platform.
Untuk perhitungan head hidrolik beserta water flow pada saluran air hangat adalah sama
dengan perhitungan pada CWP dan yang membedakan adalah ukuran penampang pipa. Volume
air yang dibutuhkan oleh kondenser tidak jauh berbeda dengan yang dibutuhkan di kondenser.

Material Density  Yield Strength Elastic Modulus Poisson Ratio

(kg/ m3 ) (MN/ m 2 ) (MN/ m 2 ) 

Steel 7850 138.0 207.0 0.30

Hal | 17

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Alumunium 2770 117.0 70.0 0.33

Prestressed concrete
Concrete 2400 18.6 20.7 0.18
Tendons 2770 1034.0 207.0 0.30

Post-tension lightweight concrete


Concrete 1362 16.9 11.7 0.23
Tendons 7850 1850.0 199.0 0.30

Glass Reinforced
Plastic 1700 138.0 17.2 0.30

2.4.3.3 Saluran pembuangan


Pipa pembuangan yang akan mengatur aliran air dari heat exchanger ke sebuah kedalaman
dibawah mixed layer dipertimbangkan membutuhkan penambatan pada perencanaan
awal.Akan tetapi eksperimen menunjukkan bahwa pipa pembuangan eksternal tidak akan
dibutuhkan karena kehadiran larangan lingkungan.

Hal | 18

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Gambar 2.8 Water exhausting

Pelepasan air dilakukan pada kedalaman tertentu dimana air yang semula dipompa dari suatu
kedalaman dikembalikan ke tempat semula sehingga tidak menggunakan suhu perairan laut
yang dapat berdampak pada ekosistem laut.

2.4.4 Sistem turbin


Persyaratan kemampuan untuk sebuah turbin disusun dan dibahas dengan perusahaan
manufaktur turbin.Tabel menunjukkan hasil keluaran power yang diinginkan dan karakteristik
dari working fluid pada kondisi operasi yang diharapkan dari turbin.Tabel ini menunjukkan
kondisi desain yang telah di update,sementara data yang diberikan perusahaan manufaktur
disesuaikan dengan spesifikasi yang berbeda.

Turbin performance Requirements (25 Mwe Module)

Horsepower 41.700

Working Fluid NH3

Inlet temperatur 68.6 F

Inlet Pressure 125.7 psia

Outlet temperatur 50.1 F

Hal | 19

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Outlet pressure 89.4 psia

Gambar 2.9 OTEC turbin generator

OTEC Ammonia Vapor Turbin Karakteristik

Shaft Power, 44236 hp

Hal | 20

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Shaft speed 1800 rpm

Ammonia Flow rate 1938 lb/sec

Spesifik speed 109

Efisiensi keseluruhan 90%

Inlet Total pressure 1221 psia

Inlet temperatur 67 F

2.4.5 POWER OUTPUT


Hasil optimum power akan terjadi ketika total perbedaan suhu antara air hangat dan dingin
memasuki closed-siklus OTEC plant terbagi kira-kira sebagian dari delta T digunakan untuk
mencapai sebuah perbedaan dalam tekanan uap antara evaporator dan kondenser.

Tcw
Pmax  1 
Tww

Sekitar 2350 kg/s dari aliran air hangat akan dibutuhkan per megawatt dari OTEC power yang
dibangkitkan. Hampir sejumlah aliran yang sama akan dibutuhkan di dalam kondenser.Perkiraan
volume total air laut adalah berkisar 4.7 m3/s per megawatt dari gross electric power yang
dibangkitkan.
Power pompa air,untuk hidrolik head dari 3.05 m dan efisiensi pompa dari 75%(termasuk drive
motor elektris),perkiraan power pompa Pwe,untuk evaporator adalah 9600 kg m/s=94 kWe,per
megawatt gross power listrik.

2.4.5.2 Ammonia pumping power


Total panas yang ditransfer ke amonia permegawatt dari power electric yang dibangkitkan
adalah 32.7 MW.
Heat yang ditransfer ke amonia di evaporator pertama-tama menaikkan temperatur hingga
vaporisasi dimulai dan diserap sebagai heat dari evaporisasi pada temperatur konstan,untuk
itu,per megawatt dari gross power

Hal | 21

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Pa   A  Te  Tc  C p  H v 

Where Pa=ammonia pumping power ;p=cair ammonia density =625 kg/m3 ;v=ammonia inlet
velocity; A= inlet area ;Te =evaporator temperatur;Tc=kondenser temperatur ;Cp=specific
heat=4.72 kJ/kg C ;Hv=latent heat of ammonia vaporization at 21.1 C=1460 kJ/kg;rvA=27 kg/s
and vA=0.043 m3/s
o

Gambar pompa

Hal | 22

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Persyaratan kondenser adalah sekitar 20% lebih tinggi,untuk itu total power pemompaan air
yang dibutuhkan sekitar 21% dari nilai gros power yang diantarkan.

2.4.5.1 OTEC net power output


Ringkasan menunjukkan bahwa sekitar 24% dari gross power dibangkitkan oleh OTEC plant
o
beroperasi dengan total delta T dari 22.2 C akan dibutuhkan untuk kebutuhan operating
plant.Maka dari itu,efisiensi operasi,didefinisikan sebagai net power/gross power akan menjadi
76%.Estimasi dari net efisiensi untuk contoh ini adalah 0.76 X 3.7 =2.81% (efisiensi ocean heat
transfer menjadi listrik diambil sebesar 3,7%)

2
Pnet  a  T   0.26

 a (22.2) 2  0.26  1.00 MWe

a  (0.26  1.00)493.8  0.02252

Pnet  0.000788 x352  0.26  0.70 MWe

Pnet  0.000788 x 462  0.26  1.40 MWe

2.4.6 OTEC Efficiency and cost implication


Ada teori limit, hingga efisiensi maksimum dari sebuah sistem OTEC dengan mengkonversi panas
yang disimpan di air permukaan hangat dari lautan tropis menjadi kerja mekanis.

Tw  Tc
 max 
Tw

Dimana efisiensi carnott,Tw=temperatur absolut dari air hangat,Tc=temperatur absolut dari air
dingin.
Untuk wilayah laut yang paling cocok untuk operasi OTEC,temperatur permukaan rata-rata tiap
tahunannya adalah berkisar 26.7 hingga 29.4 o C.Cold water pada 4.4 o C atau dibawah tersedia

Hal | 23

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

pada kedalaman dari 900 m.Oleh karena itu, maksimum efisiensi heat OTEC bahkan tanpa
reduksi yang tak dapat dihindari disebabkan oleh friksi dan kehilangan panas,dapat dicapai
hanya pada laju yang sangat kecil dari produksi power.

Efsiensi:perbandingan dari energi atau hasil kerja pada sistem ke dalam input energi ke dalam
sistem.

Analisis menunjukkan bahwa 25 hingga 30% dari gross power elektrik dibangkitkan oleh
pembangkit listrik dengan delta T dari 22 o C akan dibutuhkan untuk mengoperasikan air dan
pompa amonia dan untuk menyuplai power untuk memenuhi kebutuhan tambahan untuk
operasi plant dan stasiun kapal.Sehingga ,net efisiensi dari konversi dari thermal energi yang
tersimpan di air permukaan laut hingga net energi listrik tersedia pada on board bus baw akan
berada pada kisaran 2.5 hingga 3%.

Working Fluid Characteristic (Ammonia)


Rankine closed cycle dapat bekerja sebagai sebuah media working pada segala fluida dengan
sebuah tekanan uap yang baik pada suhu dari permukaan yang panas dan physical dan yang
cocok untuk desain total power.

Property Ammonia Propane Butane R-22


Formula NH 3 C3 H 8 C4 H10 CHF2Cl

Molecular weight (M) 17.03 44.09 58.12 123.46


Density (l) (kg/ m3 ) 616.73 508.60 583.73 1229.78
Density (v) (kg/ m3 ) 5.82 16.19 4.61 33.89
Vapor pressure(sat)(kPa) 741.88 741.40 179.40 801.93
Heat of vaporization(kJ/kg) 1214.63 350.63 374.64 193.51
Spesifik Heat(l)(kJ/kg K) 4.68 2.56 2.37 1.22
Spesifik Heat (v)(kJ/kg K) 2.92 2.01 1.76 0.78
Viscosity (l) (Pa s) 1.596x 10 4 1.199x10 4 1.782x10 4 2.21x10 4

Hal | 24

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Viscosity (v) (Pa s) 1.100x10 5 8.681x10 6 7.606x10 6 1.277x


10 5
Thermal Conductivity 0.50343 0.101551 0.1211 0.092382

Amonia (NH3) merupakan working fluid yang dipilih pada proses closed cycle OTEC, karena
memiliki titik didih sangat rendah sehingga mudah untuk dievaporasikan oleh air hangat
sehingga dapat menggerakkan turbin.

Heat Transfer Characteristics (50 to 70 F)


Thermal conductivity (BTU/hr-ft-F) Liquid: 0.29
Vapor: 0.014

Kompatibilitas material Ammonium Hidroksida


Tidak kompetibel dengan material
Mengandung copper
Thermodynamic Properties (50 to 70F):
Heat of Evaporation (BTU/lb) 500
Heat Capacity (BTU/lb-F) Liquid: 1.13
Vapor: 0.19
Keamanan:
Toxicity Sedang dan mudah untuk dilacak
Flammability Sedang
Kemampuan bercampur Tinggi

Ketersediaan supplai Telah tersedia

Hal | 25

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Working fluid flow in heat exchanger

Faktor utama dalam pemilihan working fluid adalah:


1.Tekanan uap berkisar 700 hingga 1400 kPa pada suhu 27o C
2.Aliran bervolume rendah per kilowatt dari power yang dihasilkan.
3.Chemical stability dan compatibility.
4.Keamanan
5.Harga

Non-Condensible removal system


Air laut yang mengandung gas terlarut yang dilepaskan pada tekanan rendah di OTEC open
cycle.Nilai tipikal adalah 10,9 dan 6,6 ppm untuk N 2 dan O2 .Gas-gas ini tidak dapat dilikuifaksi

dan akan mengakumulasi setidaknya secara berlanjut dipindahkan.Kehadiran dari non-

Hal | 26

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

condensable dari kedua predearation chamber dan vent condenser,menyediakan rasio kompresi
yang cukup.
Gas yang terdischarged diserap oleh effluent air hangat pada sebuah tekanan subatmospheric
dari 30kPa,yang menghemat sekitar 35 kW.Intercooling antara tahapan compressor
menyebabkan terjadinya reduksi pada pembebanan compressor.Kompresor displacement
positif yang dipilih sebab tekanan hisap yang rendah.jumlah Keseluruhan Konsumsi power
adalah 160 kW jika sebuah precooler termasuk untuk mengurangi bagian uap upstream hingga
ke tahap pertama.

2.5 DASAR-DASAR TEORI PIPELINE


Pipeline merupakan komponen utama dari sistem OTEC (Cold Water pipe dan Warm water pipe)
dimana berfungsi untuk mengalirkan air laut baik dari laut dalam (cold water) ataupun warm
water (surface water).
Seperti yang diterangkan sebelumnya bahwa sistem kerja OTEC memerlukan range temperatur
berkisar 20-24 o C sehingga untuk mendapatkan range sebesar tersebut maka diperlukan air laut
di kedalaman 1000 m.
Dalam mendesain pipeline untuk mencapai kedalaman 1000 meter, berbagai analisis dalam ilmu
Teknik Kelautan diperlukan untuk menghitung kekuatan, kapasitas dari pipeline itu
sendiri.Analisis-analisis berupa free-span analysis,buckling,on-bottom analysis,dan routing
sangat diperlukan untuk mendesain pipeline dari OTEC ini.Dengan mendesain pipeline yang
terperinci diharapkan sistem kerja OTEC mampu menjadi yang terbaik.

Hal | 27

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Analisis terhadap free span dalam tugas akhir ini akan dibahas pada fase operation dan
mencakup analisis VIV yang menyebabkan osilasi pada pipa yang memicu keruntuhan
pipa secara fatigue serta analisis tegangan yang terjadi pada pipa,dibatasi pada
perhitungan hoop stress,bending stress dan von mises stress.
Seluruh perhitungan, analisis dan pembahasan akan dilakukan berdasarkan kode standar yang
berlaku untuk struktur pipa bawah laut.Desain pipa bawah laut pada tugas akhir ini mengacu
pada kode standar DnV 1981 Rules for submarine pipelines, DnV RP F-105 free spanning
pipelines dan kode standar untuk struktur baja lepas pantai API RP2A.

2.5.1 PROPERTI PIPA BAWAH LAUT

Hal | 28

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Pada umumnya, material utama pipa bawah laut adalah pipa yang terbuat dari carbon
steel, atau logam lainnya. Dalam lingkungan laut yang tidak bersahabat, dimana terdapat arus,
gelombang dan sifat kimia air laut yang korosif, maka perlu diberikan perlindungan terhadap
pipa tersebut. Perlindungan anti korosi antara lain dengan lapisan High Density Polyethylene
(HDPE) dan lapisan beton. Lapisan beton ini juga berfungsi sebagai pemberat untuk menjaga
stabilitas pipa di bawah laut. Potongan melintang sebuah pipa bawah laut ditunjukkan gambar
2.14 di bawah ini.

Gambar 2.10 Ilustrasi penampang pipa bawah laut.


Dan penamaan properti pipa sebagai berikut:

ID : Diameter dalam pipa baja

OD (Ds) : Diameter luar pipa baja = ID + 2.ts

ts : Ketebalan dinding pipa baja

tcorr : Ketebalan lapisan anti korosi (corrosion coating)

tcc : Ketebalan lapisan beton (concrete coating)

Wst : Berat pipa baja di udara

Hal | 29

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Wcorr : Berat lapisan anti korosi di udara

Wcc : Berat lapisan beton di udara

Wcont : Berat content (isi pipa) di udara

Wbuoy : Berat/gaya apung (buoyancy)

Wsub : Berat pipa di dalam air (terendam)

ρs : Massa jenis baja

ρcorr : Massa jenis lapisan anti korosi

ρcc : Massa jenis lapisan beton

ρsw : Massa jenis air laut

ρcont : Massa jenis content (isi pipa)

Dalam perhitungan beban yang akan diterima pipa, berat dari pipa itu sendiri juga
diperhitungkan sebagai berat pipa terdistribusi merata per satuan panjang. Dalam analisis free
span ini, perhitungan berat sendiri pipa dilakukan untuk dua fase, yaitu fase instalasi (pipa
kosong) dan fase operasi (pipa dengan gas content).

Spesifikasi material

Grade Minimum Yield Strength Minimum Tensile strength YS/TS


2 2
lb/ in MPa lb/ in MPa Ratio

A25 25.000 172 45.000 310 0.556

A 30.000 207 48.000 331 0.625

B 35.000 241 60.000 413 0.583

X42 42.000 289 60.000 413 0.700

X46 46.000 317 63.000 434 0.730

X52 52.000 358 66.000 455 0.788

X56 56.000 386 71.000 489 0.789

Hal | 30

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

X60 60.000 413 75.000 517 0.800

X65 65.000 448 77.000 530 0.844

X70 70.000 482 82.000 565 0.854

X80 80.000 551 90.000 620 0.889

Tabel Standard strength Grade and yield to tensile ratio

2.5.2 ROUTING ANALYSIS

Seleksi dari rute pipa bawah laut untuk meminimalkan resiko yang berpotensi merusak pipa
selama fasa instalasi dan operasi yang memungkinkan untuk menggelar pipa.Rute pipa yang
optimum dipilih berdasarkan hasil survey detail diantara koridor pipa spesifik.

-Menghindari hambatan dasar


-Menghindari gerakan signifikan pada dasar laut untuk meminimalisasi span yang tak
tersupport
-Meminimalkan crossing pipeline

Hal | 31

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

2.5.3 WALL THICKNESS CALCULATION

Perhitungan ketebalan pipa sangatlah penting mengingat terjadinya perbedaan tekanan


antara bagian dalam pipa dan diluar pipa sehingga dapat menyebabkan buckling.Pipa
semestinya didesain memiliki ketebalan yang cukup untuk men ghindari buckling.
(DnV1981)

t
 Pi  Pe  D
dimana: t = nominal wall thickness
2..S.kt
Pi =Pressure internal (pressure design)

Hal | 32

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Pe =External pressure

D=Outside diameter

 = Usage factor

S=SMYS (Specified Minimum Yield Stress)

Buckling types

Local Buckling: - Collapse due to external pressure


- Buckling due to combined bending and external pressure
- Propagating Buckles
Propagasi buckle pada pipa sangat susah untuk diprediksi sebab dapat terjadi dengan tekanan
yang kecil dibanding dengan collapse pipa.untuk itu, jika sebuah buckle propagation terjadi,
maka akan berlanjut sepanjang pipa pada kedua arah yang sama hingga mencapai kedalaman air
yang cukup dangkal untuk mengurangi tekanan external dibawah tekanan propagasi.Jadi
dibutuhkan untuk mendesain buckle arrestor untuk membatasi buckle propagating yang hanya
terjadi pada bentang buckle arrestor.(API RP 11 )
Global Buckling: - Lateral Buckling
-Upheavel Buckling
-Downward Buckling
Upheaval dan lateral buckling disebabkan oleh gaya tekan longitudinal pada dinding pipa dan isis
cairan.Perhitungan dari longoitudinal stress dapat dengan mudah salah jika tidak dihitung secara
sistematis.

Propagating Buckles:

 Po  Pi   f p Pp

Dimana :
2.4
t 
Pp  24 S   Buckle Propagation pressure (psi)
D
f p = 0,8 (propagating design factor)

Pi = Pressure internal (pressure design)

Hal | 33

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Pe = External pressure

Local buckling adalah deformasi dari cross section pipeline

Pada studi kasus dimana tidak ada external pressure,maka stress circumferential ditentukan dan
diberikan oleh formula berikut:

pR
SH 
t
Dimana
P is the internal pressure, which is the Barlow formula Equation

The longitudinal strain  L is given by the stress-strain relation for a linear elastic isotropic

material:

1
L    sH  sL   
E

Dimana
 L = longitudinal strain

s L = longitudinal stress

s H =circumferential stress
E = modulus young
 =Poisson ratio
 =Koefisien ekspansi thermal linear
 =perubahan temperature

Analisis Upheavel movement

y  1/ 2  H 1  cos  2 x / L  

Dimana

Hal | 34

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

y= ketinggian
x=jarak horizontal

Ketahanan pipa yang terkubur pada tanah atau batu nonkohesif:

 H
q '   HD  1  f 
 D
Dimana
 =Berat unit tanah yang terkubur.
H= Ketinggian tanah yang menutupi
D= Diameter luar pipa
f= Uplift koefisien 0.7 (rock) and 0.5(sand)

Buckle arrestor design


Pada laut dalam, tidak layak secara ekonomi untuk mendesain ketebalan pipa untuk menjawab
tantangan kriteria propagasi.Ketebalan dinding dapat berkurang dari perhitungan minimum
berdasarkan kriteria buckles dan buckle arrestor di rekomendasikan untuk membatasi resiko
dari buckle propagasi.

Buckle arrestor merupakan alat yang terpasang atau di las sebagai bagian dari pipa, diletakkan
pada interval yang lapang sepanjang pipa, mampu membatasi sebuah kegagalan collapse pada
interval antara arrestor.

D =Diameter luar pipa, mm(in)


Da =Diameter luar dari arrestor pipa mm(in)
L =Panjang dari buckle arrestor
t =Ketebalan minimal pipa, mm(in.)
ta =Ketebalan pipa dari buckle arrestor, mm(in)

Tekanan minimum yang dibutuhkan untuk menghitung arrestor yang diberikan dari OTC 10711
dan menggunakan safety factor sebesar 1,35.

Hal | 35

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Pm =1,35 Pe

Dimana: Pm =Tekanan minimum yang dibutuhkan untuk cross over arrestor, in N/ mm 2 (psi)

Pe =Tekanan hidrostatis external, in N/ mm 2 (psi)


Ketebalan Buckle arrestor minimum yang dibutuhkan menggunakan persamaan untuk tebal
dinding pipa.

 1, 35. SW .g .WD 
ta  Da  
 24 y
 

Dimana ;
ta = Ketebalan arrestor yang dibutuhkan

Da = Diameter luar arrestor

 SW = Seawater density
g = Percepatan gravitasi
WD = Kedalaman air maximum
 y =Specified Minimum Yield Strength (SMYS) dari material arrestor

Tabel perhitungan Wall thickness yang dibutuhkan untuk mencegah buckling pada CWP
menurut kapasitas power plant:

Power CWP Length CWP Diameter p Wall Thickness

Mwe (m) (m) (kPa) Steel Alumunium Concrete FRP


40 800 8.32 16.4 2.76 3.94 7.31 6.30
1000 7.13 16.1 2.35 3.35 6.23 5.37
60 800 8.74 15.0 2.82 4.02 7.45 6.42
1000 8.74 14.1 2.76 3.93 7.30 6.29
80 800 10.09 13.6 3.15 4.49 8.33 7.18
1000 10.09 14.4 3.21 4.57 8.49 7.32

Hal | 36

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

2.5.4 SUBMERGED WEIGHT CALCULATION

Ouside diameter Dtot  Ds  2tcorr  2t cc

 
Elastic modulus EI  E.   Ds 4  ID 4  
 64 


Inertia I
64
 Ds 4  ID 4 

Weight of pipe


Steel weight Wst 
4
 Ds 2  ID 2   S

 2
Corrosion coating weight Wcorr   Ds  2tcorr   Ds 2   corr
4 

 2 2
Concrete coating weight Wcc  Dtot   Ds  2tcorr    cc
4  

 2
Content weight Wcontent  ID .content
4

Added mass

Total effective weight Weff  Wst  Wcorr  Wcc  Wcontent  Wadd

External pressure Pe   SW .g .d

Pressure difference P   Po  Pe

2.5.5 ON BOTTOM STABILITY

Sebuah pipa harus stabil diatas seabed.jika terlalu ringan, maka akan meluncur kesamping
akibat gaya dari arus dan gelombang.Di lain pihak, jika terlalu berat, akan menjadi susah dan
mahal untuk membangunnya.

Hal | 37

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Untuk mengatasi hal tersebut, desain dapat meningkatkan berat pada pipeline dengan
menambahkan concrete coating weight yang juga dapat memberikan proteksi mekanis terhadap
korosi.

W 
  FL    FD  FI
 Fw 

Berat submerged yang dibutuhkan

 1 
W   FL   FD  FI   Fw
  

Dimana

1  sw 2
Lift force FL  D(tcc )CL U s cos( )  U D 
2 g

Gaya lift force bekerja dalam arah tegak lurus arah rambatan gelombang/arus.Gaya angkat ini
terjadi akibat adanya konsentrasi streamline pada bagian atas pipa.Konsentrasi streamline
membuat kecepatan arus pada atas pipa menjadi besar, sehingga tekanan hidrodinamik
mengecil,dan pipa menjadi terangkat.Jika terdapat celah antara pipa dan seabed,maka
konsentrasi streamline akan terjadi,sehingga dengan proses yang sama pipa akan jatuh
kembali,atau dengan kata lain gaya angkat akan bernilai negative.

1  sw 2
Drag Force FD  D (tcc )CD U s cos( )  U D 
2 g

Adanya tanda absolut menyatakan bahwa arah gaya harus dan pasti searah dengan arah
arusnya.Kecepatan arus total adalah jumlah atau superposisi dari kecepatan arus akibat
gelombang (wave-induced current) dan kecepatan arus pasut (tidal current).Luas proyeksi pipa
merupakan proyeksi pipa dari tampak depan tegak lurus arah arus.

 D (tcc ) 2  sw
Inertia Force FI  CM As sin( )
4 g

Hal | 38

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Gaya inersia terjadi pada struktur akibat gaya oleh perubahan perpindahan massa air yang
disebabkan oleh keberadaan pipa. Faktor yang mempengaruhi gaya inersia adalah percepatan
partikel air.Perubahan perpindahan massa diakibatkan oleh adanya fluktuasi percepatan arus.
Untuk menentukan koefisien hidrocinamik (Cd,Ci ,Cl) maka ditentukan terlebih dahulu bilangan
V .L
reynould number Re  dimana:

Re  Re ynould number

V  Kecepa tan partikel


  kinematic velocity

2.5.6 IN PLACE STRENGTH DESIGN

In place strength desain merupakan inti analisis dari free span. Menurut definisinya, free span
adalah bentang bebas. Pada pipa bawah laut/subsea pipeline yang tergeletak pada seabed, free
span terjadi akibat ketidak-rataan (uneven) permukaan dasar laut dengan kurvatur yang tidak
memenuhi kurvatur natural dari pipa tersebut, sehingga bentang pipa akan menggantung. Selain
itu, free span juga dapat terjadi jika pada rute pipa tersebut memiliki persimpangan (crossing)
dengan pipa atau kabel lain di bawah laut.Dimulai dari perhitungan terhadap stress atau
tegangan-tegangan yang terjadi pada pipa baik itu horizontal ataupun vertical,baik itu oleh
panas ataupun kesemuanya mempengaruhi free span.

Hoop stress

Hoop stress atau tegangan tangensial ini merupakan tegangan yang terjadi akibat tekanan yang
diberikan pada suatu silinder dan bekerja pada dinding silinder tersebut.Untuk pipa bawah laut,
maka tekanan tersebut diberikan dari dalam pipa dan dari luar pipa.Penurunan persamaan hoop
stress menggunakan asumsi silinder berdinding tipis.

Hoop Stress y 
 Pi  Pe  D
o
2t

dimana

 y =hoop stress

Hal | 39

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Pi =Internal pressure
Pe =external pressure
D o =outside diameter

t = nominal pipe wall thickness

Longitudinal stress

Longitudinal stress merupakan kombinasi dari bending stress, thermal stress, end cap
effect, dan poisson effect. Longitudinal stress ini merupakan tegangan aksial yang bekerja pada
penampang pipa. Persamaan longitudinal stress adalah sebagai berikut;

 L   B   ep   T   p

Bending stress
Tegangan tekuk (bending stress) terjadi akibat adanya momen tekuk pada pipa,
sehingga perlu diketahui beban total penghasil gaya tekuk pada pipa. Beban ini merupakan
kombinasi dari berat pipa dalam air dan gaya hidrodinamik horizontal dengan persamaan
berikut;

2
q  Wsub 2   FD  FI max

Maka, tegangan tekuk maksimum yang terjadi adalah;

M B . y M B .Dtcc
B  
I 2. I

Persamaan momen tekuk statik maksimum (MB) diberikan oleh DNV 1981 sebagai
berikut;

q.Leff 2
MB 
C

Thermal stress

Thermal stress adalah tegangan yang terjadi akibat adanya ekspansi yang terjadi pada
pipa.Persamaan tegangan pemuaian adalah sebagai berikut:

 T  E.T .T

Hal | 40

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Dimana;

E = modulus elastisitas baja

αT = perbedaan temperatur antara kondisi instalasi dan operasional

ΔT = koefisien ekspansi thermal

Poisson stress

Poisson stress merupakan tegangan yang terjadi akibat adanya tegangan residual pada
saat fabrikasi pipa, sehingga pipa harus kembali ke keadaan semula. Maka, kembalinya pipa ke
keadaan semula menyebabkan terjadinya gaya aksial, sehingga menyebabkan kontraksi pada
dinding pipa.

 p . H

Von Mises  e   x 2   y 2   y x  3 t

Dimana

 e =maximum equivalent stress


 y =hoop stress
 x =longitudinal stress
  =maximum tangential shear stress

Allowable freespan static

2.C. e
La 
W .Dtot

La =allowable ststic freespan


C= 8.0 for pinned to pinned condition
I=moment of inertia
 e =equivalent stress
W=distributed load

Hal | 41

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Allowable freespan dynamic

Pada perhitungan freespan dynamic, yang perlu diperhatikan adalah Vortex Induced Vibration
(VIV).Fenomena VIV adalah fenomena terjadinya vibrasi atau getaran yang terjadi akibat
resonansi yang disebabkan oleh terbentuknya wake atau vortex di belakang struktur
membelakangi arah aliran sehingga meyebabkan fatigue pada pipa akibat span dynamic yang
berlebihan. Ketika aliran fluida mengalir melewati pipa, maka akan terbentuk vortex di belakang
pipa. Vortex ini disebabkan adanya turbulensi dan ketidak stabilan aliran di belakang pipa.
Pembentukan vortex (vortex sheeding) ini menyebabkan perubahan tekanan hidrodinamika
secara periodik pada pipa, sehingga mengakibatkan bentang pipa (pipe span) bervibrasi dan
akan menjadi fatigue.

Frekuensi vortex shedding yang terjadi tergantung pada diameter pipa dan kecepatan aliran.
Mengacu pada DNV 1981, frekuensi vortex ini disebut juga frekuensi Strouhal. Jika frekuensi
Strouhal ini memiliki besar yang mendekati atau bahkan menyamai frekuensi natural pipe span,
maka akan terjadi resonansi pada pipe span tersebut. Resonansi yang terjadi dapat
mengakibatkan kegagalan/collapse pada pipe span, dengan pola keruntuhan kelelehan (yielding)
dan tentunya keruntuhan kelelahan (fatigue).

St (U w  d ,   U c )
Vortex shedding frequency fv 
Dtot

fV = frekuensi vortex shedding

Uc+Uw = kecepatan aliran total

S = bilangan Strouhal

Dtcc = diameter pipa

Parameter lain yang menentukan tipe osilasi pipe dynamic span, yaitu:

Hal | 42

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Reduced velocity VR, parameter untuk penentuan range kecepatan aliran yang
dapat menyebabkan vortex shedding.

VR 
V U  U w 
 c
fn .D f n .D

dimana;

V = kecepatan aliran total

fn = frekuensi natural pipe span

D = diameter pipa total terluar

Koefisien stabilitas K, parameter stabilitas yang mengontrol jenis gerakan osilasi.

2.M e .
KS 
 .D 2

dimana;

Me = massa efektif pipa

ρ = massa jenis air laut

δ = pengurangan redaman struktur secara logaritmik.

Dari parameter penentu tipe osilasi diatas, maka tabel 2.3 menjelaskan kriteria
osilasinya.

Parameter Tipe shedding Tipe osilasi


1.0 < V r < 3.5
Simetris In-line
Ks < 1.8

V r > 2.2 Asimetris In-line


Ks < 16 Asimetris Cross-flow

Tabel 2.1 Kriteria Tipe Osilasi VIV

Setelah parameter-parameter pipe span diketahui maka critical pipesapan dapat dihitung
dengan menggunakan rumus berikut:

Hal | 43

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

9.87 EI Vr
Critical pipesapan Lcr  Dtot
2 Weff  Wadd U w (d , )  U c

U sTu
Significant Keulegan-carpenter number: K 
D

FREKUENSI NATURAL PIPA

Suatu free span memiliki frekuensi natural sebagai respon dinamiknya terhadap beban
lingkungan dan operasi yang diterima. Besar frekuensi natural free span bergantung kepada
jenis tanah, jenis perletakan ujung free span, beban yang diterima pipa, jenis material pipa dan
gaya yang bekerja pada pipa. Perlunya diketahui frekuensi natural pipa agat tidak terjadi
resonansi akibat kesamaan frekuensi pipa dengan frekuensi yang ditimbulkan oleh arus,jika
terjadi resonansi maka pipa akan bergetar dengan cepatnya sehingga dapat terjadi fracture atau
kepatahan.Frekuensi natural pipa dituliskan oleh persamaan berikut;

EI  Seff 2 
fO  C1. 1  CSF . . 1  C2 .  C3 . 
meff .Leff 4  PE D2 

Dimana;

C1, C2, C3 = koefisien kondisi batas; tabel 3.11

E = modulus Young baja

Leff = panjang span efektif

D = diameter terluar pipa

I = momen inersia penampang

meff = massa efektif pipa

Seff= gaya aksial efektif, tension bernilai positif

= [massa total pipa + added mass (buoyancy) + massa content] x koef. Added mass

Hal | 44

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

1.6
0.68  untuk e/D < 0.8
Ca = koefisien added mass = 1  5e / D
untuk e/D  0.8
1

CSF = faktor penguat akibat kekakuan beton.

δ = defleksi statik, diabaikan untuk arah in-line. Tidak lebih dari 4D

(1  CSF ). 2 .EI


PE=beban Euler buckling =
Leff 2

Tabel 3.1 Koefisien Kondisi Batas Untuk Analisis Free Span (DNV RP F105)

Koefisien Pinned-pinned Fixed-fixed Single span on seabed


C1 1.57 3.56 3.56
C2 1 0.25 0.25
C3 0.8 0.2 0.4
Shoulder: 14.1(L/Leff)2
C4 4.39 14.1
Midspan: 8.6
1
Shoulder: 2
C5 1/8 1/12 18  Leff / L   6
Midspan: 1/24
C6 5/384 1/384 1/384

Hal | 45

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
OTEC Ocean Sustainable Energy

Hal | 46

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/

Anda mungkin juga menyukai