Anda di halaman 1dari 34

Contoh Laporan Akhir Masa Jabatan

Kepala Desa / LAMJ


KATA SAMBUTAN
Bismillahirrohmannirrohim,
Yth. Saudara Ketua BPD beserta Anggota BPD Bakungan.
Yth. Saudara Ketua LPM Desa Bakungan.
Yth. Saudara Pemuka Agama Desa Bakungan.
Yth. Tokoh Masyarakat Desa Bakungan.
Yth. Perwakilan Perempuan, perwakilan pemuda dan
Yth. Hadirin yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu pangkat dan jabatannya.
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Yth. – Bapak Ketua, Wakil Ketua dan Anggota BPD Desa Bakungan
Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wataala atas segala limpahan rahmat, taufiq,
hidayah serta inayah-Nya, karena telah dapat menyampaikan Laporan Akhir Masa Jabatan
Kepala Desa Tahun Anggaran 2007 sampai 2013 kepada Badan Permusyawaratan Desa
Bakungan.
Semoga apa yang telah dapat kita perbuat di Dari Tahun 2007 sampai Tahun 2013 dicatat
oleh Allah SWT sebagai perbuatan ibadah berupa amalan soleh, allahumma amin ya robbal
Alamin.
Penyampaian laporan keterangan pertanggung jawaban ini merupakan perwujudan dari
amanat Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa Pasal 15 ayat (2),
bahwa Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa kepada Bupati , memberikan Laporan Akhir Masa Jabatan kepada
BPD serta menginformasikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan desa kepada
masyarakat.
Terselenggarannya pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (clean and good
govermance ), terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan dan peran serta masyarakat dalam
pembangunan desa menjadi harapan kita semua harapan seluruh masyarakat. akan tetapi
untuk menuju kearah itu semua, bukan merupakan hal yang mudah seperti kita membalik
tangan, namun diperlukan adanya dukungan moril, materiil maupun finansial serta
kebersamaan dari berbagai pihak seluruh lapisan masyarakat.
Sejalan dengan hal tersebut, pada kesempatan yang berbahagia ini, saya menyampaikan
hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada BPD Desa Bakungan yang merupakan mitra Pemerintah Desa sebagai
representasi dari masyarakat, tokoh masyarakat desa bakungan yang secara bersama-sama
telah ikut serta dalam mewujudkan desa bakungan yang lebih baik dan maju dalam segala
bidang dan kegiatan.
Mengakhiri sambutan ini, kami ucapkan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota BPD
Bakungan yang telah bermusyawarah dan bekerja sama selama ini, semoga apa yang telah
kita buat bersama akan membawa Desa kita ke arah kemajuan yang lebih baik di masa yang
akan datang dan memberikan manfaat kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Bakungan.
Wabillahitaufik Wal Hidayah
Wassalamualaikum Warohmatullahiwabarokatuh

Bakungan, 09 Maret 2013


Kepala Desa Bakungan
AGUS KRISNANTO WD

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyusun LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
(LAMJ) Akhir Masa Jabatan Kepala Desa Bakungan, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten
Klaten.
Laporan ini kami susun dengan maksud sebagai Laporan Kepala Desa kepada BPD dan
Masyarakat di bidang Pemerintahan, Ekonomi dan Pembangunan maupun dibidang
Kemasyarakatan yang diselenggarakan selama mulai April 2007 Sampai dengan Maret 2013.
Disamping itu, Laporan ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi yang
membutuhkan Informasi serta sebagai sarana evaluasi di masa Jabatan Kepala Desa
untuk Pelaksanaan Tugas Kepala Desa yang akan mendatang.
Kami sadari sepenuhnya, bahwa kami tidak mungkin mampu berbuat apa – apa tanpa
dukungan dan bantuan dari segenap komponen yang ada di desa Bakungan, begitupun
Laporan Akhir Masa Jabatan (LAMJ) Kepala Desa Bakungan ini juga tidak mungkin dapat
berjalan dan terlaksana tanpa Peran serta dari semua pihak.
Oleh karena itu, ucapan terima kasih serta penghargaan yang setinggi – tingginya kami
haturkan kepada semua pihak, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga proses
pembuatan dan Pelaksanaan Laporan Akhir Masa Jabatan (LAMJ) Kepala Desa Bakungan,
Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten ini dapat kami selesaikan Tepat pada Waktunya.
Akhirnya, Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan Petunjuk dan
Bimbingan-Nya kepada kita semua dalam mewujudkan Rencana, Harapan dan Keinginan
meraih kemajuan dan perkembangan yang lebih baik dihari – hari selanjutnya. Amin
…………

Bakungan,09 Maret 2013


Kepala Desa Bakungan

AGUS KRISNANTO WD

PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN


KECAMATAN KARANGDOWO
DESA BAKUNGAN
Jl.Raya,Solo-Karangdowo,Kantor Desa Bakungan, Kecamatan Karangdowo

LAPORAN AKHIR MASA JABATAN


KEPALA DESA BAKUNGAN KEPADA BPD
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Karangdowo
melalui Visi dan Misi Terpikat dan Terigas nya, Desa Bakungan Kecamatan
Karangdowo berusaha melaksanakan Pemerintahan Desa dengan semangat
Otonomi Desa dengan berupaya mengatur dan mengurus rumah tangga
Desa atas dasar musyawarah dan mufakat serta inisiatif dan prakarsa dari
masyarakat dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan di Desa
Bakungan serta di Kabupaten Karangdowo.
Dengan dibentuknya Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) di Desa
Bakungan pada Tahun 2005 merupakan langkah awal dalam mewujudkan
demokrasi dalam pelaksanakan kegiatan Pemerintahan Desa di bidang
Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan, di mana BPD berfungsi
sebagai lembaga yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat
peraturan desa, menampung aspirasi masyarakat, serta melakukan
pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban ( LAMJ )
Kepala Desa ini merupakan upaya kami dalam memberikan laporan
pelaksanaan kegiatan Pemerintah Desa kepada masyarakat melalui BPD,
dan guna memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku.
LAMJ yang kami sampaikan ini merupakan laporan hasil kinerja
Pemerintah Desa yang terdiri dari Kepala Desa, Aparat Desa, Kepala Dusun
selama Tahun 2008.
A. DASAR HUKUM :
Adapun dasar hukum dari Laporan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lem-
baran Negara Republik Indinesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844) ;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Peraturan Pemerintahan Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai
Berlakunya Undang-Undang Nomor 12,13, 14 dan 15 Tahun 1950 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 59);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2006 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4503);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2006 tentang Pedoman
Administrasi Desa;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pedoman
Umum Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penyusunan Organisasi Dan Tatakerja Pemerintahan Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2006 Nomor 7);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun 2006 tentang Badan
Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2006
Nomor 8);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 9 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pemilihan Pencalonan Pengangkatan Pelantikan dan Pemberhentian Kepala
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2006 Nomor 9);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 10 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Klaten Tahun 2006 Nomor 10);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman
Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2008 Nomor 3);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 4 Tahun 2008 tentang Sumber
Pendapatan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2008 Nomor
4);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 5 Tahun 2008 tentang Alokasi
Dana Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2008 Nomor 5).
18. Peraturan Bupati Klaten Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2011
Nomor 18);
19. Peraturan Bupati Klaten Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum
Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa (Berita Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2011 Nomor 19);

1. GAMBARAN UMUM DESA


a). Letak
Secara geografis Desa Bakungan terletak disebelah Utara Ibu Kota
Kecamatan merupakan bagian integral dari wilayah Kabupaten Klaten
dengan jarak dari Ibu Kota Kecamatan 4. Km dan dari Ibu Kota Kabupaten
20. Km , sedangkan dari Ibu Kota Propinsi sekitar 120 Km dengan batas-
batas wilayahnya sbb :
Sebelah Utara : Desa Ketitang,Kecamatan Juwiring
Sebelah Timur : Desa Gondangsari Kecamatan
Juwiring
Sebelah Selatan : Desa Tegalampel Kecamatan
Karangdowo
Sebelah Barat : Desa Kupang Kecamatan
Karangdowo.
b). Luas
Luas Wilayah Desa 14.573.433. Ha di Kecamatan Karangdowo. yang
terdiri dari :
1. Sawah : 1.168.278 Ha
2. Tegalan dan Kebun : 289.155 Ha
3. Pemukiman Penduduk : 280.948 Ha
Jumlah 1.738.381 Ha atau 10.738.381. M2
c. Wilayah
Terdiri dari 2 Dusun dan 10 RT,5 RW sebagai berikut :
No. Nama Jml RW Jml RT Nama RT
Dusun
1 Kadus I 2 4 RT.01,02,03,04
2 Kadus II 3 6 RT.05,06,07,08,09,10

d) Kenampakan Alam
Desa Bakungan. secara garis besar berdasarkan letaknya terdiri dari
2. bagian yaitu Jetis,Wanteyan,Bakungan,Simping bagian utara dan Tempel
selatan. yang dipisahkan oleh sawah. yang membelah Dukuh Tempel Bagian
Selatan topografinya datar agak miring yang terdiri dari Sawah,
Kebun,Pemukiman penduduk, sedangkan bagian utara
berupaperumahan,pemukiman dan lahan sawah yang subur dengan irigasi
tehnis yang baik.

Desa Bakungan masuk wilayah Kecamatan Karangdowo dengan luas


wilayah Desa Bakungan 14.573.433 hektar. Kepadatan penduduk sudah
mencapai 2.336. jiwa penduduk tetap, jumlah pemilih terdaftar 1725. orang
di tahun 2011. Namun dari keluasan wilayah yang begitu potensial saat ini
masih banyak sumber daya alam yang berpotensi belum digali saat ini. Letak
Geografis desa Bakungan berada di wilayah Kabupaten Klaten.
Keseharian masyarakat desa Bakungan adalah bercocok tanam, bertani,
buruh tani, dan berternak (sapi, Kambing, ayam Itik), Perikanan, bangunan,
buruh bangunan serta berdagang dan lainnya. Mengingat keadaan wilayah
desa Bakungan persawahan.
Masyarakat umumnya sudah aktif mengolah lahan pertanian dan dengan
menanam Padi dengan menggunakan cara yang sederhana dan konvensional
dan hasil panen belum seutuhnya menemukan harga yang sebanding dengan
pekerjaan tersebut. Kendalanya yang utama adalah naik turunnya harga
perdagangan tanaman Padi dan serangan hama
wereng,ingser,sundep,tikus,banjir,dll dan juga pada saat panen raya, sering
turun drastis sementara harga tingga kadang-kadang tidak mampu bertahan
lama sehingga banyak yang belum sempat menjual sudah turun harga lagi.
Jarak tempuh ke Ibukota Kecamatan sejauh 3 Kilo meter dengan lama
tempuh sekitar 10 menit. Jalan Raya sebagian sudah bagus karena telah di
Perbaiki di tahun 2011 sedangkan Jalan Lingkungan Desa kebanyakan
masih rusak dan Jalan Tanah walaupun di beberapa tempat sudah ada yang
telah di bangun Rabat Beton namun belum mampu untuk menjangkau dari
seluruh wilayah Desa sehingga masyarakat tidak kesulitan lagi dalam
mengangkut hasil pertanian.Jarak tempuh ke Ibu Kota Kabupaten Klaten
sejauh 18 kilo meter dengan lama tempuh sekitar 45 Menit.
Di samping itu, yang tak kalah pentingnya adalah tingkat partisipasi
masyarakat yang tinggi dalam membangun Desa merupakan faktor yang
paling utama dalam memajukan Desa.
Aparat Desa di Kantor Desa Bakungan terdiri dari Kepala Desa,
Sekretaris Desa, Kepala Urusan Pemerintahan, Kepala Urusan
Pembangunan dan Kepala Urusan Umum. Ada 2 ( dua ) Kepala Dusun
yakni Kepala Dusun I, Kepala Dusun 2. Dusun I terdiri dari 2 Rukun
Tetangga dan 1 Rukun Warga, Kepala Dusun 2 terdiri dari 3 Rukun
Tetangga dan 1 Rukun Warga.
Pada umumnya selama kami menjabat selaku Kepala Desa mulai
Dari Tahun 2007 sampai Tahun 2013 pelaksanaan Pemerintahan Desa baik
di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan berjalan
dengan baik. Hal tersebut berkat adanya arahan dan bimbingan dari
BPMPD Kabupaten Klaten, Bagian Tata Pemerintahan, Bagian Hukum dan
HAM Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten, Bapak Camat Karangdowo
serta dukungan penuh dan kerja sama yang baik dari BPD Desa Bakungan.
Dengan adanya dukungan serta kerja sama yang baik selama ini
antara Pemerintah Desa dengan BPD sehingga dapat membuat Peraturan
Desa dan menyelesaikan permasalahan yang ada di Desa melalui
musyawarah dan mufakat. Begitupun halnya dengan Lembaga
Kemasyarakatan di Desa yakni RT-RT, LPMD, PKK Karang Taruna yang
merupakan mitra bagi Pemerintah Desa dalam melaksanakan
pembangunan di Desa serta PNPM MP di mana melalui bidangnya masing-
masing telah menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
BAB II.
RENCANA PEMBANUNAN JANGKA MENENGAH DESA
A. VISI DAN MISI
VISI :
“Terwujudnya Pemerintah dan Masyarakat desa yang Maju, Damai, Aman,
Harmonis , Adil, Sejahtera, Profesional dan Demokratis"

MISI :
1. Mengembangkan prinsip demokratis dalam memajukan kelembagaan
organisasi.

2. Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas hasil Pertanian dan Perkebunan;

3. Memotivasi masyarakat mengembangkan Usaha Agribisnis;

4. Membentuk Lembaga Keuangan Desa untuk Penguatan Modal Usaha


Masyarakat Miskin;

5. Menjaga Stabilitas dan keharmonisan hubungan antar masyarakat, Agama,


dan etnis.

6. Menumbuh kembangkan Kegotong-royongan, ketaatan menjalankan Ibadah


sesuai Agama yang dianut Masyarakat.

7. Menciptakan kenyamanan dalam Proses Pelayanan Masyarakat.

B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DESA


Program ADD yang mulai dilaksanakan sejak tahun 2007 merupakan
permulaan baru bagi desa dalam menjalankan ataupun mendukung program
kerja Pemerintahan Kabupaten.
Dana ADD sangat mendukung dalam upaya pembiayaan bidang
Administrasi desa dan Pembangunan Desa. Sebelum dilakukan Musawarah
Perencanaan Pembangunan Desa terlebih dahulu, yang akan menghasilkan
beberapa jenis kegiatan Pembangunan baik yang dilaksanakan oleh Desa
dari dana APBDes maupun Pemerintah Kabupaten dari ABPD Kabupaten,
Pemerintah Provinsi dari ABPD Propinsi dan Pemerintah Pusat dari dana
APBN.
Hasil MUSRENBANGDES dibagi 2 ( dua ) kegiatan. Yaitu ;
1.Rencana Pembangunan Jangka Menengah
2.Rencana Pembangunan Tahunan Desa

1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Rencana Pembangunan Jangka Menengah merupakan Perencanaan
penting untuk kegiatan strategis desa dalam melaksanakan kegiatan
pembangunan selama 5 (Lima) tahun kedepan yang mengacu pada APBN,
APBD Propinsi, APBD Kabupaten, dan APBDesa.
Pada Tahun 2010 Desa Bakungan telah menyelesaikan RPJMDes yang
ditetapkan dengan Peraturan Desa (PERDES) No. 05 Tahun 2010 dan telah
masuk dalam Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2010 Nomor 30).
Prioritas Pembangunan di tahun 2011 di arahkan ke arah Infrastruktur jalan
serta perbaikan jaringan Drainase Pertanian baik itu berupa perbaikan
maupun pembangunan baru aliran Irigasinya yang saat ini banyak
mengalami kerusakan dan bahkan tidak dapat difungsikana akibat rusak
berat. Karena sampai saat ini infrastruktu tersebut sangat berpengaruh
dengan pendapatan petani di Desa Bakungan.
Dari Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa (RPJMDes)
Bakungan Tahun 2010-2015, yang dapat terealisasi sebagai skala Prioritas
yaitu Pembangunan Jalan Desa yang merupakan jalan Lingkar yang
menghubungkan dari Desa Bakungan ke Desa Gondangsari sepanjang 550
m,Talud jalan Usaha Tani sebelah Utara Dk.Bakungan,sepanjang 350
m,Jalan menuju makam Simping 430 m,Jalan usaha tani timur Dk.Jetis
sepanjang 400 m,Talud jalan usaha tani Skala prioritas selanjutnya Lanjutan
Talud Jalan Usaha Tani yang panjangnya ± 3.5 KM yang setiap tahun
diusulkan dan di tahun 2011 sudah mencapai 1,2 KM dan selebihnya sekitar
2.3 KM.
2. Rencana Kerja Tahunan Desa
Rencana Kerja Tahun Desa Merupakan Rencana Kerja Pembangunan Desa
yang dilaksanakan dalam waktu Jangka Pendek atau tahunan yang
kegiatanya dilaksanakan berdasarkan APBDesa yang telah disetujui oleh
BPD dan disahkan dari Kabag Hukum Kabupaten untuk dikerjakan pada
tahun anggaran tersebut yang didanai oleh Desa dengan dana PAD, dana
ADD dan dana lainnya yang sah tidak mengikat. Kegiatan ini merupakan
bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang kegiatannya per
tahun. Kegiatan yang di Agendakan untuk kegiatan Pembangunan Jangka
Pendek adalah :
Pembangunan Jalan Desa, Jalan Lingkungan di Dusun-dusun, Jembatan
dan Perbaikan Drainase Pengairan.
Proyek Perbaikan Jalan dan Jembatan dilaksanakan rutin setiap tahun,
sedangkan Pembangunan dan perbaikan Drainase Pengairan (pintu Air) tetap
akan terus di upayakan diperbaiki atau dibangun baru jika sudah rusak
berat yang dibebankan pada Anggaran Propinsi Jawa Tengah.

Arah Kebijakan Keuangan Desa


Sesuai PP No 72 Tahun 2005 tentang Desa pasal 67 disebutkan bahwa ;
• Penyelenggaraan urusan Pemerintah Desa yang menjadi kewenangan desa
didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, Bantuan Pemerintah
dan bantuan Pemerintah Kabupaten.
• Penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Desa didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
• Penyelenggaraan urusan Pemerintah Pusat yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Desa didanai dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara.

Keuangan desa merupakan semua hak dan kewajiban desa dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dapat dinilai dengan uang, Dan
Keuangan Desa merupakan bagian dari Proses Musrenbangdes. Kebijakan
Pemerintah desa Bakungan dilakukan dengan mempertimbangkan keuangan
desa yang ada dengan Pendapatan Asli Desa. PAD untuk Desa Bakungan
total PAD tahun 2011 sebesar Rp. 30.000.000,- (Tiga puluh juta Rupiah).
Untuk Operasional kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa masih
banyak kekurangan dan masih mengandalkan bantuan dari Pemerintah
Kabupaten Klaten, Propinsi dan dari Pusat.
Untuk itu Harapan dari Pemerintahan Desa Bakungan masalah dana- dana
bantuan dari Pemerintah Kabupaten Klaten terus diperbesar untuk
menyelesaikan beberapa kegiatan pembangunan- pembangunan baik yang
fisik maupun non fisik.

Pengelolaan Belanja Desa


Belanja Desa Bakungan terdiri dari sumber Pendapatan Asli Desa dan
Alokasi Dana Desa (ADD ) yang sumber dananya dari Pemerintah Kabupaten
Klaten,PPIP,PNPM MP dari Pusat,,APBD Propinsi,. Untuk dipergunakan
Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung komposisinya adalah :

Belanja Langsung terdiri dari :


Pos Belanja Langsung
Tunjangan Penghasilan Rp.46.800.000,-
Belanja Barang dan Jasa Rp.15.227.000
Belanja Pemeliharaan Barang Rp.550.000,-
Belanja Perjalanan Dinas Rp.2.000.000,-
Kelembagan Rp.11.250.000,-
Kegiatan BPD Rp.13.190.000,-
Kegiatan lain-lain Rp.15.736.000,-
Pembangunan Rp.85.200.000,-
Belanja Tidak Langsung
Belanja Penghasilan tetap Rp.21.000.000,-
Belanja tak terduga Rp.3.000.000,-

Pengelolaan Pembiayaan
Semua sumber pembiayaan didanai sepenuhnya dengan dana :
1. Pendapatan Asli Desa,
2. Alokasi Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten Klaten
3. Bantuan PNPM Mandiri Pedesaan
3. Bantuan lain yang tidak mengikat dan sah menurut UU.
3. Swadaya masyarakat dan Gotong-royong.
Pengelolaan pembiayaan Belanja Desa dituangkan dengan APBDesa yang
disusun bersama dengan Lembaga-lembaga Desa yang terdiri dari Unsur
Pemerintah Desa, BPD, Tokoh masyarakat, tokoh perempuan, Tokoh Agama
serta unsur lainnya
yang telah mendapatkan persetujuan peserta Musrenbangdes/ masyarakat
yang ditetapkan dalam Berita Acara Musrenbangdes tahun 2011 yang lalu.
Pembiayaan semua Pelaksanaan pembangunan ini dikelola oleh
Bendaharawan Desa, Tim Teknis oleh
1. Tim Pelaksana Kegiatan Pemerintahan dan
2. Tim Pelaksana Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat.
Kebijakan umum Anggaran, baik Langsung maupun Tidak Langsung
sepenuhnya mengacu pada kemampuan keuangan Desa Bakungan yang
tertuang dalam APBDes yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan
keuangan Desa serta memperhatikan hasil Musrenbangdes dan skala
prioritas.
Kegiatan- kegiatan ini dilakukan dengan melihat Indek Anggaran kegiatan
yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Klaten. Dan tidak boleh
bertentangan dengan kebijakan Pemerintah. Mengingat dana yang ada di
Alokasi Dana Desa merupakan dana Stimulan yang harus didukung dengan
Pendapatan Asli Desa serta partisipasi masyarakat sepenuhnya. Karena
Prinsip Pembangunan Desa adalah dari masyarakat oleh masyarakat dan
semata- mata untuk kesejahteraan masyarakat Desa Bakungan khususnya.
Program – program pembangunan Desa dilakukan dengan Usulan – usulan
dari tingkat RT yang di musyawarahkan. Dan ditampung pada kegiatan
Musyawarah Desa/ MUSRENBANGDES. Semua program kegiatan ini
dijadikan Bank Data Kegiatan Pembangunan berkala. (terlampir pada
lampiran jenis kegiatan Pembangunan Desa Bakungan). Kegiatan
pembangunan fisik untuk Desa Bakungan lebih diarahkan ke sarana
prasarana infrastruktur, prasarana Pemerintahan, Pendidikan,
Perhubungan, Pertanian, yang mengacu pada Dokumen Musrenbangdes.
Mengingat bahwa Desa Bakungan merupakan desa yang potensial maka
kegiatan sarana dan prasarana masih menjadi Prioritas dalam Agenda
Kegiatan Pembangunan Fisik Desa. Pemerintahan Desa menampung setiap
aspirasi Pembangunan kemudian usulan tersebut di masukan dalam Agenda
Pembangunan, Dengan mempertimbangkan Keuangan yang ada, Karena
Faktor ini mendukung sepenuhnya berbagai kegiatan yang ada. Semua
Program ini sukses dilaksanakan sepenuhnya tentunya dengan didukung
oleh tenaga Profesional dan tidak melanggar ketentuan. Karena semua
kegiatan ini harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak khususnya
Masyarakat, instansi- instansi terkait yang ada serta Pemerintah Kabupaten
Klaten pada umumnya.

C. PRIORITAS DESA
Pelaksanaan pembangunan dalam desa untuk tahun 2011 cukup banyak
yang dilaksanakan kegiatanya. Pekerjaan- pekerjaan tersebut umumnya dari
dana Pemerintah yaitu dana ADD dan PNPM-MP. Prioritas desa selalu
dimusyawarahkan dalam Musrenbangdes di setiap tahun dan mengacu pada
RPJMDesa.
Sebenarnya semua pelaksanaan semua perencanaan/pekerjaan didesa
sudah dituangkan dalam Berita acara Musrenbangdes dan RPJMDes.
Semua pelaksanaan pembangunan di desa menggunakan ketentuan sekala
prioritas, Setelah pekerjaan fisik/bangunan umum, jalan desa, drainase dan
lain- lain Setelah semua pelaksanaan kegiatan dalam desa selesai, kemudian
pelaksanaan pekerjaan non fisik. (Penguatan ekonomi masyarakat, kelompok
ekonomi desa, kegiatan perekonomian desa, Pembinaan Keagamaan, dan lain
sebagainya) Setelah semua pelaksanaan pembangunan fisik dan non fisik
dalam desa selesai, maka kegiatanya diarahkan pada Peningkatan Sumber
Daya Masyarakat Desa Bakungan Besar.
BAB III

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA


Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa dilaksanakan
dengan mengacu pada ketentuan peraturan per-undang-undangan yang
berlaku dan sesuai dengan adat istiadat setempat, yang ditindak lanjuti
dengan berbagai kebijakan dibidang penerimaan /pendapatan desa dan
kebijakan dibidang pengeluaran /pembelanjaan keuangan desa dan
keduanya harus dapat bersinergi sejalan dengan semakin meningkatnya
tuntutan untuk penerapan prinsip-prinsip akuntabilitas dan tranparansi
dalam pengelolaan keuangan desa.
Secara garis besar pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja desa tahun
anggaran Dari Tahun 2007 sampai Tahun 2013 setelah APBDes Perubahan
dapat kami sampaikan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Kegiatan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan daerah
Kabupaten/ kota terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan
pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib
diselenggarakan oleh pemerintahan daerah kabupaten/ kota yang terkait
dalam pelayanan dasar. Dalam hal pelaksanaan kegiatannya Pemerintahan
Desa berhasil. Keadaan Geografis desa Bakungan Besar Jangkauan ke Ibu
Kota Kecamatan yang relatif dekat (4 Km) hal ini dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan Pemerintah Desa. Pelaporan- pelaporan data tidak
menemui kendala, dan tepat waktu. Terkait perencanaan pembangunan yang
berskala besar di desa diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten lewat
RPJMDes. Sedangkan kegiatan Pemerintah Desa yang berskala kecil
pelaksanaanya dilakukan oleh Desa, ini disebabkan karena kecilnya
Pendapatan Asli Desa. Dengan Harapan semua perencanaan pembangunan
yang tertuang dalam RPJMDes dapat terlaksana dan didukung dari Pihak
Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten dan Pihak Propinsi Jawa Tengah.

1. Tingkat Pencapaian
Keberhasilan pelaksanaan program desa tidak lepas dari peran serta
masyarakat yang nyata. Di pekerjaan ini semua elemen masyarakat desa
harus bersatu padu melaksanakan semua pelaksanaan program desa.
Dalam hal pelaksanaan pembangunan fisik maupun non fisik sebetulnya
sudah dirasakan berhasil. Adapun jika terdapat kekurangan merupakan hal
yang biasa di dalam pelaksanaan suatu program desa.
Pelaksanaan ADD di tahun 2011 dana yang dianggarkan untuk program
pembangunan sepenuhnya diserahkan ke wilayah yang membutuhkan
sesuai perencanaan. Dari Pemerintah Desa Bakungan Besar swadaya lebih
ditekankan sekali mengingat partisipasi mereka sangat dibutuhkan. Namun
dalam pelaksanaanya hal tersebut juga sering terhambat. Hal ini
dikarenakan masih ada masyarakat yang kurang pemahaman ataupun
karena yang lainya. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah bagi
pelaksanaan program pembangunan maupun program yang lainya.
2. Realisasi Program dan Kegiatan
Dalam rangka mendukung Program Pemerintah baik Pemerintah Provinsi
maupun Pemerintah Kabupaten, kami dari Jajaran Pemerintahan Desa
beserta lembaganya senantiasa mendukung dan melaksanakan program
tersebut. Namun pelaksanaanya tidak seluruhnya mulus tetap saja ada
kendala, tetapi dari pihak pemerintahan Desa beserta lembaganya sering
diadakan sosialisasi – sosialisasi pelaksanaan program. Bagaimanapun juga
kontribusi masyarakat sangat diperlukan dalam setiap program – program
Pemerintah

Berikut kami sampaikan realisasi anggaran Desa Bakungan sejak tahun


2007 sampai akhir masa jabatan 2013
kode. Uraian 2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN
Sisa lebih perhitungan anggaran tahun
1.1. yang lalu 6,883,413 160,000 6,883,413 7,187,050 4,478,075
1.2. Pendapatan Asli Desa 44,926,000 75,000,000 44,926,000 32,878,200 62,000,000
1.3. Bantuan dari Pemerintah Kabupaten 196,193,000 88,810,000 196,193,000 94,819,000 91,474,925
1.4. Bantuan dari Pemerintah Propinsi - - 5,000,000 5,000,000
1.5. Bantuan dari Pemerintah Pusat 51,319,000 51,319,000 51,319,000 - 50,000,000

1.6. Sumbangan Pihak Ketiga 12,000,000 - 12,000,000 5,000,000

1.7. Pinjaman Desa - - - -


1.8. Lain-lain penerimaan yang sah 8,640,000 17,600,000 8,640,000 1,039,000 1,000,000
JUMLAH
319,961,413 232,889,000 319,961,413 145,923,250 213,913,000
KOD
URAIAN 2008
E
2007 2009 2010 2011

PENGELUARAN RUTIN

2R.1 Pos Sisa Kurang Perhitungan Anggaran


Rutin Tahun yang
Lalu………………………
Pos Belanja 20,000,0 20,000,00 20,000,00
2R.2 Perangkat……………………… 00 0 0 19,200,000 21,000,000
Pos Tunjangan Penghasilan DPPUD dan 13,852,0 19,805,70 13,852,00
2R.3 30 %POS ADD 00 0 0 38,374,600 46,800,000
Pos Belanja 13,983,9 20,297,20 13,983,92
2R.4 Barang………………………… 27 0 7 7,706,975 15,227,000
877,0 1,532,85
2R.5 00 0 877,000 338,500 550,000
Pos Belanja Perjalanan 3,866,0 2,000,00
2R.6 Dinas………………… 00 0 3,866,000 585,000 2,000,000
Pos Kegiatan 4,000,0 11,350,00
2R.7 BPD,Sidang,Honor,ops,Atk,peralatan,dll 00 0 4,000,000 4,348,400 13,190,000
Pos Kelembagaan Desa
LPMD,PKK,Karangtaruna,tunjngan rt rw 16,461,8 10,700,00 16,461,85
2R.8 bpd,honor hansip 50 0 0 8,191,200 11,250,000
Pos Lain- 22,383,5 28,348,60 22,383,53
2R.9 lain………………………………… 30 0 0 16,820,126 15,736,000

2R.1 Pos Pengeluaran Tak 2,720,0 3,000,00


0 Terduga……………… 00 0 2,720,000 3,000,000
98,144,3 98,144,30 95
Jumlah Pengeluaran Rutin 07 117,034,350 7 ,564,801 128,753,000

PENGELUARAN PEMBANGUNAN
Sisa Kurang Perhitungan
2P.1 Anggaran………… - - -
Pembangunan Tahun 40,094,1
Lalu…………………… 06
Prasarana Pemerintahan 72,063,0 93,324,50 40,094,10
2P.2 Desa……………… 00 0 6 12,115,374 15,200,000
Prasarana 109,000,0 2,200,00 72,063,00
2P.3 Produksi………………………… 00 0 0 28,465,000 20,000,000
Prasarana 20,000,00 109,000,00
2P.4 Perhubungan……………………… - 0 0 - 50,000,000
Prasarana 500,0
2P.5 Pemasaran……………………… 00 - - -

2P.6 Prasarana Sosial………………………… - 500,000 2,000,000


Pembangunan
2P.7 lainnnya……………………… - -
221,657,1 221,657,10
Jumlah Pengeluaran Pembangunan 06 115,524,500 6 42,580,374 85,200,000
Jumlah Pengeluaran Rutin + 319,801,4 319,801,41 1
Pembangunan 13 232,558,850 3 38,145,175 213.953.000

3. Satuan pelaksana kegiatan Desa


Dalam pelaksanaan setiap program desa dari jajaran Pemerintah Desa
Bakungan Besar melaksanakan ketentuan yang ada. Dari masing- masing
perangkat hingga ke tingkat RT melaksanakanya, namun dalam kegiatan
masih terdapat hambatan – hambatan. Bagi Pemerintah Desa Bakungan
Besar apabila ada seorang ataupun sekelompok orang yang masih belum
menerima program desa merupakan pekerjaan yang harus dicari
penyelesainya.Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di desa, maka
dari Pemerintah Desa mengadakan musyawarah diantara kelompok
masyarakat tersebut serta melakukan pendekatan-pendekatan guna
memberikan pemahaman. Pekerjaanya dibagi menurut tugas, wewenang
serta jabatanya dalam setiap penyelesaian masalah di desa, dan apabila di
tingkat desa tidak ada kesepakatan maka dilanjutkan ke tingkat atas.
4. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Semua pelaksanaan proyek-proyek fisik maupun non fisik dana yang
dianggarkan dari Kabupaten didata. Proyek- proyek tersebut yang
pendanaanya skala besar diserahkan kepada Kabupaten sementara yang
relatif kecil di anggarkan di APBDes. Untuk kegiatan pembangunan desa
tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik, namun pelaksanaan kegiatan
non fisik pun dianggarkan dalam APBDes dan tertuang dalam RPJMDes.
Segala permasalahan yang menyangkut Pemerintahan Desa berkoordinasi
dengan instansi terkait. Realisasi pelaksanaan program Pemerintah Desa
tidak lepas dari tanggung jawab Pemerintah Kabupaten selaku Pembina dan
pembimbing dalam pelayanan pada masyarakat.
5. Permasalahan dan penyelesaian
Mengingat letak desa Bakungan Besar berbatasan dengan desa-desa sekitar
tidak terlepas dari masalah khususnya masalah kependudukan dan batas
Desa yang belum ditetapkan secara legalitas formal secara hukum oleh Pihak
Kabupaten, sehingga masih ada batas-batas Desa yang rancu dan status
Penduduk yang tak jelas. Namun demikian tidak pernah menimbulkan
permasalahan yang serius dan masih dapat di atasi secara kekeluargaan
melalui pengurus RT setempat. Dari pihak Pemerintah Desa Bakungan Besar
sering mengadakan kerjasama untuk program- program masyarakat desa
Bakungan Besar dengan Desa tetangga dalam pelaksanaan kegiatan desa
sesuai dengan perencanaan Program Desa. Bagi Pemerintah Desa Bakungan
Besar terhadap semua masalah yang timbul itu adalah suatu tantangan
untuk sesuatu kemajuan dan semua dapat diselesaikan sesuai dengan
aturan yang ada.
BAB IV
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DESA

1. URUSAN HAK ASAL USUL DESA


Menurut imFormasi dari kalangan tokoh masyarakat yang dapat
dijadikan sebagai nara sumber tentang sejarah berdirinya Desa Bakungan
telah dapat ditarik kesimpulan bahwa, Desa Bakungan dulunya suatu
wilayah yang banyak ditumbuhi bunga bakung diberi nama Desa Bakungan.
diambil dari kata Bakung tadi.
Nama nama tokoh masyarakat yang pernah memimpin desa
Bakungan.
sampai saat ini sbb :
NO. NAMA ALAMAT PERIODE KET
1 B.SUTONO Dk.Tempel,Ds.Bakungan -16641983
2 PAIMAN Dk.Bakungan,Ds.Bakungan 1991-1998
3 B.SUTONO Dk.Tempel,Ds.Bakungan 1999-2006
4 AGUS KRISNANTO WD

2. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KABUPATEN/KOTA


Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Dari Tahun
2007 sampai Tahun 2013 pasal 8 huruf b urusan pemerintah yang
diserahkan kabupaten merupakan tugas desentralisai yang dilaksanakan
pemerintah desa meliputi berbagai bidang yang telah ditentukan dan
diwujudkan dalam bentuk program dan kegiatan desa yang disesuaikan
dengan kondisi serta kemendesakan kebutuhan masyarakat .
a. Bidang Pertanian Ketahanan Pangan
Pertanian ketahanan pangan merupakan sektor unggulan bagi
percepatan pertumbuhan dan perkembangan perekonomian masyarakat
desaBakungan hal ini didukung dengan wilayah pertanian berupa sawah,
kebun dan tegalan yang sangat luas
Usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka peningkatan produksi dan
produktipitas untuk mewujudkan ketahanan pangan yang terkait dengan
sistim usaha tani antara lain :

1. penyediaan sarana dan prasarana hasil produksi untuk nilai tambah


bagi peningkatan pendapatan petani dan terpenuhinya kebutuhan
masyarakat.
2. Pemasyarakatan penggunaan alat mesin pertanian,kampanye dan
penyediaan benih unggul.
3. Melakukan pembinaan pada beberapa kelompok tani bekerjasama
dengan dinas pertanian ppl.
4. Pembinaan petani pemakai air ( P3 A ) .
b. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan adalah merupakan hak setiap warga negara. kualitas
sumber daya manusia suatu daerah dapat ditentukan dengan parameter
tingkat pendidikannya dan merupakan salah satu indikator bagi
keberhasilan pembangunan Oleh karena itu pembangunan bidang
pendidikan merupakan perioritas pembangunan dalam rangka terwujudnya
sumber daya manusia yang berkualitas sebagai insan pembangunan
pedesaan .sebagai wujud tanggung jawab pemerintah bersama masyarakat
telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan dan aksesibilitas pendidikan
dalam bentuk program dan kegiatan-kegiatan antara lain :

1. Turut serta mensukseskan program wajib belajar 9 tahun dan


peningkatan mutu pendidikan.
2. Mengupayakan pembentukan Perpustakaan Desa , kemudian
mengusahakannya sebagai pusat kegiatan belajar masyarakat .
c. Bidang Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan hak dasar bagi masyarakat, dan
dalam pelayanan kesehatan serta peningkatan derajat kesehatan
masyarakat pemerintah pusat maupun pemerintah kabupaten untuk
mewujudkan dilincurkan program sehat dan cerdas dan lain lain.walaupun
demikian gangguan kesehatan masyarakat tidak dapat dihindari banyak
penyakit yang menimpa masyarakat antara lain penyakit cikungunya,
demam berdarah, malaria, muntaber dll.yang sangat perlu mendapat
penanganan yang lebih serius dari pemerintah dan pemerintah desa.
Kegiatan kegiatan yang dilakukan antara lain :

1. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan seperti


kelengkapan pelayanan Puskesmas Desa Bakungan harus didukung
dengan fasilitas yang cukup dan dengan tenaga yang cukup pula
seperti tenaga bidan desa.
2. Peningkatan pelayanan masyarakat meliputi :
Pelayanan kesehatan balita , ibu pada posyandu di masing masing dusun ,
pelayanan kesehatan masyarakat miskin , pemberian makanan pendamping
bagi bayi kurang gizi , pengelolaan jamkesmas .

4. Merencanakan pembangunan posyandu di 6 dusun


5. Mengupayakan dan memperjuangkan insentip kader posyandu.
d. Bidang Sosial
Banyaknya warga masyarakat desa yang tergolong miskin ,
pengangguran, anak terlantar, hal ini merupakan dampak dari kresis yang
telah menimpa bangsa Indonesia tahun 1997 yang masih dirasakan sampai
dengan saat ini. kita tidak boleh tinggal diam, melainkan harus bekerja keras
agar segera keluar dari permasalahan tersebut. program dan kegiatan yang
dilakukan mengusulkan bantuan rumah sehat ke dinas sosial dan tenaga
kerja, menyalurkan program beras miskin kepada rumah tangga sasaran
penerima manfaat .
e. Bidang Pekerjaan Umum
Dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pembangunan desa urusan
pekerjaan umum adalah satu urusan yang sangat penting ( Vital) dan
strategis dalam mendukung dan menunjang peningkatan pendayagunaan
dan pengelolaan potensi desa yang dimiliki guna sepenuhnya meningkatan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa .
Dalam upaya meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana
fasilitas umum tersebut pemerintah desa telah melaksanakan program-
program sebagai berikut .

1. Perbaikan jalan usaha tani lor wanteyan-lor Bakungan 1.500 M


sumber dana dari PNPM-MP
2. perbaikan jalan lingkungan di Dk.Bakungan 500 M sumber dana dari
APBD
3. Perbaiakan jalan usaha tani lor Bakungan sepanjang 450 M dana dari
APBD
4. Pembuatan Talud Usaha Tani Lor Bakungan sepanjang 1500 m dana
dari PNPM
f. Bidang Perhubungan
Dalam bidang perhubungan kerap kali terjadi permasalahan-
permasalahn dalam urusan lalulintas, sosial kemasyarakatan dan lain-lain,
sehingga bidang perhubungan merupakan salah satu bidang yang sangat
strategis dan prospektif dalam urat nadi kehidupan ekonomi, sosial, budaya,
politik dan pertahanan keamanan, sehingga arahan pembangunan perlu
dipokuskan pada terwujudnya sistim transportasi yang maju dan mampu
mewarnai dinamika gerak pembangunan secara keseluruhan. Langkah-
langkah strategis dilakuakn dan yang direncanakan untuk terciptanya
sistem transportasi yang tertib, teratur, lancar, aman dan nyaman
n. Bidang Lingkungan Hidup
Pelaksanaan urusan lingkungan hidup tidak terlepas dari suatu upaya
untuk pemulihan lingkungan dan pelestarian sumber daya alam.
Pembangunan lingkungan hidup juga dapat dijadikan sebagai fungsi kontrol
pelaksanaan pembangunan pada bidang lainnya agar terwujud pelaksanaan
pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Lingkungan
hidup juga berperan dalam mengembangkan sumber daya alam dan juga
dalam menata desa agar tetap indah dan menarik, maka keseimbangan
lingkungan hidup sudah sepatutnya dipertahankan dan dilestarikan. Urusan
lingkungan hidup difokuskan pada pengawasan dan pengendalian
perusakan lingkungan agar tetap lestari.
o. Bidang Politik Dalam Negeri dan Administrasi Publik
Dalam rangka ketertiban dan ketentraman masyarakat serta
menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban umum
pemerintah desa telah berupaya untuk mensosialisasikan peraturan
peratuan pemerintah pada Partai Politik Parpol, Organisasi Masyarakat (
Ormas )dan atau pada masyarakat desa pada umumnya untuk diikuti dan
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya ( low inforcement ) .
p.Bidang Otonomi Desa
Otonomi desa adalah hak, wewenang dan kewajiban desa untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat . dalam hal ini pemerintah desa telah mengadakan proses
regulasi atau penyederhanaan peraturan peraturan yang ada, melakukan
penelitian dan pendataan potensi desa, melakukan kerjasama antar desa ,
melakukan penetapan anggaran pendapatan dan belanja desa .
r.Bidang Tugas Pembantuan
Dijelaskan dalam Bab IV
s. Bidang Pertanahan
Kegiatan dalam bidang pertanahan antara lain : Memberikan pelayanan
pada masyarakat yang melakukan transaksi jual beli, pembuatan surat
keterangan warisan , hibah dll.

1. Memberikan surat keterangan hak atas tanah


2. Memfasilitasi penyelesaian sengketa tanah .
t. Bidang kependudukan dan catatan sipil
Kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang kependudukan dan catatan
sipil antara lain :

1. Melakukan registrasi jumlah penduduk sesuai jenis kelamin dan mata


pencaharian dilaksanakan oleh kepala dusun dan sampai saat ini
belum selesai.
2. Melakukan registrasi jumlah penduduk menurut hak pilih
dalam pilkada dan oleh PPS .
3. Menerbitkan surat keterangan kartu keluarga untuk penerbitan KTP
4. Melakukan pendataan dan pembinaan dalam kegiatan mutasi
penduduk .
5. Membuat surat keterangan untuk penerbitan akte kelahiran .
6. Membuat Data Base Kependudukan.
u. Bidang Kesatuan Bangsa, perlindungan masyarakat dan
pemerintahan umum.
Kondisi sosial masyarakat desa Meger pada tahun 2009 secara umum
masih relatip aman dan terkendali langkah langkah yang dilakukan antara
lain :

 Melakukan kegiatan sambang desa dan mengikuti kegiatan patroli


aparat keamanan ( polisi ) .
 Bersama BKD tetap memelihara dan menjaga ketertiban dan
keamanan desa.
v. Bidang perencanaan
Perencanaan pembangunan desa memiliki peran strategis dalam
menentukan arah dan kebijakan serta prioritas pembangunan desa.
Perencanaan pembangunan desa diarahkan pada terwujudnya perencanaan
pembangunan yang partisipatif, aspiratif dan akuntabel. hal ini akan dapat
terlaksana apabila perencanaan pembangunan dilandasi prinsip-prinsip dan
mekanisme perencanaan pembangunan yang telah diatur dalam peraturan
daerah maupun peraturan desa. Penyusun perencanaan pembangunan desa
baik rencana pembangunan jangka menengah maupun rencana
pembangunan desa satu tahun disusun dan direncanakan secara bersama
sama dengan melibatkan semua tokoh masyarakat ( stike holdire ) melalui
musyawarah rencana pembangunan desa ( musrenbangdes).setiap tahun.
w. Bidang Penerangan , impormasi dan komunikasi
Menyampaikan/mensosialisasikan peratuan perundang-undangan,
peraturan pemerintah , peraturan menteri , peraturan daerah dan kebijakan-
kebijakan pemerintah untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya serta
penegakan hukum . selain dari pada itu juga menyampaikan impormasi
jenis-jenis pembangunan yang masuk desa .
x. Bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Peran perempuan tidak dapat dipisahkan dalam kesuksesan
pembangunan, pemerintah desa menyadari hal tersebut dengan mengikut
sertakan perempuan dalam proses pembangunan seperti pada pelaksanaan
musrenbangdes , musrenbang kecamatan dan juga keikut sertaannya
sebagai pelaku dalam pembangunan desa minimal 30 persen . Melakukan
gerakan sayang ibu dan balita , mensosialisasikan pentingnya kesehatan ibu
dan balita sehingga mereka akan tetap memelihara kesehatannya dan dapat
mencegah kematian yang sering menimpa ibu hamil dan bayinya.
y. Bidang Keluarga berencana dan keluarga sejahtera
Bekerjasama dengan puskesmas menyampaikan inpormasi pada
masyarakat tentang standar keluarga sejahtera ,makanan sehat bagi balita
,imunisasi dan gizi keluarga, mensosialisasikan gerakan sayang ibu ,
mensosialisasikan tindakan pencegahan kematian ibu hamil dan melahirkan
serta kematian bayi
z. Bidang Pemuda dan olah raga
Pemuda dan olah raga satu kesatuan yang melekat dan tidak dapat
dipisahkan sebagai generasi penerus bangsa.pemuda merupakan harapan
bangsa, segala potensi dan kreatifitasnya perlu dipacu terus menerus agar
terbina generasi yang tangguh dan mandiri serta siap berprestasi baik di
tingkat daerah , nasional maupun internasional. Dalam upaya memacu
prestasi pemuda dan keolahragaan , maka pemerintah desa Meger telah
melaksanakan program sbb:
 Peningkatan peran serta kepemudaan dengan pembentukan karang
taruna kemudian mengusahakan keterlibatannya dalam
pembangunan desa.
 Pengadaan sarana dan prasarana olah raga .
 Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga .
 Menyelenggarakan berbagai kegiatan pertandingan olah raga , seni dll.
b.Bidang Pemberdayaan masyarakat desa

 Melakukan identifikasi sumber daya manusia


 Peningkatan peranserta masyarakat desa dalam pembangunan
 Penataan dan pemberdayaan organisasi masyarakat desa
c.Bidang statistik
Bidang statistik sangat penting dan berperan dalam memotret kegiatan
kegiatan pembangunan melalui kumpulan angka angka terhadap
pembangunan desa.secara umum urusan dan kegiatan statistik
dilakukan kerjasama dengan badan pusat statistik kecamatan dan
kabupaten klaten. program yang dilaksanakan antara lain sensus pendataan
penduduk, sensus pendataan ekonomi dan lain2.
d.Bidang arsip dan perpustakaan
Dokumen-dokumen penting desa adalah aset yang perlu diamankan,
dilestarikan dan dipelihara secara utuh keberadaannya karena memuat
sejarah perkembangan desa.urusan kearsipan berperan penting dalam
mengadministrasikan perkembangan desa setiap tahunnya.guna menunjang
tata kearsipan tersebut program program yang dilaksanakan pemerintah
desa adalah: program pelayanan administrasi perkantoran, program
peningkatan sarana dan prasarana aparatur, peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur , peningkatan pengembangan system pelaporan keuangan
desa, dan program penyelamatan dan pelestarian dokumen/ arsip desa.
Sementara dibidang perpustakaan seiring dengan semakin berkembangnya
ilmu pengetahuan dan tehnologi dewasa ini keberadaan sarana
perpustakaan amat dibutuhkan, terlebih pula dengan semakin
meningkatnya kesadaran masyarakat dalam budaya baca baik dikalangan
pelajar maupun masyarakat umum.sebagai upaya mendukung urusan
perpustakaan tersebut, program yang dilaksanakan adalah pengembangan
budaya baca dan pembentukan perpustakaan desa serta pengembangannya
bekerjasama dengan perpustakaan kabupaten klaten .
BAB V
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA


1. Dasar Hukum
Pelaksanaan program Pemerintah baik Pusat maupun daerah senantiasa
dikoordinasikan dengan Pemerintah Desa. Karena salah satu fungsi
Pemerintah desa adalah pelayanan dan perlindungan masyarakat.
Dasar hukum tugas pembantuan ;
a. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Derah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara No. 4437), sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi
Undang–Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
b. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4593 );
g. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Kabupaten Klaten di Provinsi Kalimantan Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 101,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4751);
2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
Penyelenggaraan pemerintahan Desa tidak lepas dari Pembinaan dari Pihak
Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten. Sesuai dengan kedudukanya
Pemerintah Desa merupakan pelaksana penyelenggaraan Pemerintahan.
Dalam pelaksanaan kegiatannya tugas-tugas pembantuan dilaksanakan
sesuai dengan tugas dan fungsinya. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
dilaksanakan sesuai kewenanganya, karena desa sesuai peraturan yang ada
merupakan bagian dari Pemerintah Kabupaten yang melaksanakan
penyelenggaraan tugas umum diantaranya pelaksanaan pembangunan,
pemberdayaan masyarakat, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban
umum, pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum dan
pelaksanaan tugas pembantuan yang diberikan oleh instansi terkait.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Dengan memperhatikan dampak yang timbul sebagai akibat dari
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, apabila dampak yang
ditimbulkan bersifat lokal maka urusan pemerintahan tersebut menjadi
kewenangan pemerintahan daerah Kabupaten. Pelaksanaan kegiatan
tersebut, di desa Bakungan Besar berpedoman pada kebijakan Pemerintah
Kabupaten. Karena pemerintahan desa melaksanakan kegiatannya mengacu
pada Peraturan perundangan Kabupaten Klaten. Sedangkan dalam desa
pelaksanaanya mengacu pada Peraturan Desa. Dalam melaksanakan
kegiatan Peraturan Desa kegiatanya tertuang dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa.

4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan


Dalam melaksanakan suatu Peraturan, permasalahan pasti timbul karena
dalam pelaksanaannya terkadang ada sebagian masyarakat yang belum
mengerti dan memahami peraturan tersebut. Pelaksanaan Kegiatan desa
saat ini masih difokuskan ke Infrastruktur / sarana dan prasarana
masyarakat karena kegiatan ini merupakan Skala prioritas desa. Namun
kegiatan sektor Pertanian, ekonomi masyarakat dan Lingkungan penduduk,
juga menjadi perhatian dan tetap diupayakan dapat berjalan.
Dampak yang timbul dalam pelaksanaan Peraturan desa biasanya selama ini
tidak pernah menjadi suatu permasalah dalam Masyarakat. Dalam
pelaksanaan Program dan kegiatan desa, kontribusi masyarakat sangat
dibutuhkan dalam melaksanakan semua kegiatanya.

5. Sumber dan Jumlah Anggaran yang digunakan


Dalam rangka pemerataan pembangunan desa menuju kemandirian desa
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, perlu adanya
partisipasi dari seluruh warga masyarakat. Untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan desa dan kegiatan lainya perlu didukung dengan dana yang
diharapkan menjadi penyangga utama pelaksanaan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa. Sehingga dalam hasilnya dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Semua pelaksanaan kegiatan pemerintahan desa sumber pendanaanya
ditopang oleh Pemerintah Kabupaten serta sumber pendapatan desa lainya.
Pelaksanaan semua kegiatan pada dasarnya menggunakan data yang ada
serta pembagian tugas yang diberikan oleh instansi yang berkepentingan.
Dalam kegiatannya pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh semua aparat
desa sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, serta melibatkan semua
lembaga- lembaga difungsikan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
tersebut.

7. Sarana dan Prasarana


Pembangunan-pembangunan yang telah dilaksanakan ditahun yang lalu
masih banyak yang harus dilanjutkan di tahun berikutnya, hal ini banyaknya
sarana dan Prasarana yang belum mampu didanai dari ADD maupun PAD
Desa di tahun yang lalu, sehingga setiap tahun tetap dilanjutkan agar dapat
di selesaikan. Hal ini terjadi karena Sumber dana yang didapat desa untuk
saat ini yang rutin hanyalah dana ADD dan PAD belum mampu di kelola
secara Maksimal.
Pembangunan yang telah direncanakan dalam APBDes di tahun 2011
semuanya telah dapat diselesaikan dengan target pencapaian 100%.
Permasalahan dan Penyelesaian
Pada pekerjaan Pembangunan yang direncanakan di desa terkadang dalam
pelaksanaanya kekurangan dan ketidak cocokan dengan keinginan
Masyarakat, sehingga mengalami permasalahan. Namun hal tersebut tidak
berarti suatu pekerjaan tersebut terkendala. Permasalahan yang timbul
biasanya adalah pada teknis pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan semua
anggaran yang telah tertuang dalam APBDes sering kali mengalami
hambatan. Banyak rencana yang dilaksanakan masih mengalami
kekurangan pembiayaan- pembiayaan. Namun hal tersebut di selesaikan
dengan baik walaupun dana yang dipergunakan kurang. Maka untuk
mengatasinya menggunakan langkah-langkah pendekatan dengan berbagai
pihak dalam masyarakat agar ditutupi dengan Swadaya dan sharing dana
dengan Masyarakat dan pihak Ketiga ataupun dari PAD Desa di tahun
berikutnya.

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN


Dalam kontek penyelenggaraan pemerintahan desa semua pekerjaan yang
telah tertuang dalam APBDesa maupun RPJMDes dalam pelaksanaanya
banyak membutuhkan bantuan informasi dari Instansi terkait. Karena dalam
teknis pelaksanaanya sering sekali informasi tersebut dibutuhkan karena
menyangkut bidang pelayanan pada masyarakat, bahkan juga dana dana
yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan Anggaran dan yang lainya.

1. Dasar hukum kegiatan tersebut diantaranya ;


a) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Derah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara No. 4437), sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang – Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4548);
b) Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
c) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Kabupaten Klaten di Provinsi Kalimantan Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 101,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4751);
d) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
e) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4593);

2. Urusan Pemerintahan yang ditugas pembantuankan


Pelaksanaan Anggaran desa menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan
dan belanja pada tahun yang bersangkutan, dalam perencanaan
mengandung arti bahwa anggaran desa menjadi pedoman bagi manajemen
dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
Dalam pelaksanaanya pengawasan diartikan bahwa anggaran desa menjadi
pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
desa sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran desa harus diarahkan
untuk menciptakan lapangan kerja / mengurangi pengangguran dan
pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan. Anggaran desa harus memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan.
Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah desa
menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan
fundamental perekonomian desa.
Di Desa Bakungan Besar pelaksanaan semua perencanaan dilaksanakan
oleh perangkat dan Lembaga desa yang berkepentingan dalam pelaksanaan
perencanaan tersebut. Untuk mengantisipasi semua pelaksanaan
perencanaan yang tidak berhasil, maka pihak Pemerintah Desa mengadakan
Koordinasi dengan Instansi Pemerintah Daerah yang berkepentingan untuk
mendukung kegiatan desa tersebut.

3. Sumber dan Jumlah Anggaran


Keuangan desa dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk
masyarakat. Serta dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang
diwujudkan dalam APBDes yang setiap tahun ditetapkan dengan peraturan
desa. Kepala Desa selaku kepala pemerintah di Desa Bakungan Besar adalah
pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili pemerintah
desa dalam kepemilikan kekayaan desa.
Kewenangan kekuasaan pengelolaan keuangan desa adalah:
a. menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDes;
b. menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang desa;
c. menetapkan kuasa pengguna anggaran/barang milik desa;
d. menetapkan bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran;
e. menetapkan petugas yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan
desa;
g. menetapkan petugas yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik
desa; serta
Koordinator pengelolaan keuangan desa bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugas kepada Kepala Desa.
Pada akhir tahun Anggaran 2011, sumber dan pendapatan desa dalam
Anggaran Perhitungan tercatat terealisasi sebesar Rp 145.923.250,- (Seratus
empat puluh lima juta sembilan ratus dua puluh tiga ribu dua ratus lima
puluh rupiah) yang bersumber dari ADD,APBD Propinsi PNPM MP dan PAD
Desa.

4. Sarana dan Prasarana


Dalam Pelaksanaan Anggaran diatas kegiatan sarana dan prasarana
(Jembatan) yang dalam pelaksanaaanya tidak mencapai target, Hal ini terjadi
karena pada saat pelaksanaan kegiatan harga matrial tidak stabil sehingga
pencapaian Target didorong dengan swadaya dan gotong-royong. Sedangkan
Pelaksanaan sarana Prasarana Pemerintahan Desa berupa Pembangunan
Pagar dan Pintu Pagar besi Kantor Desa tidak terjadi masalah dikarenakan
mencukupi dari anggaran yang rencanakan. Untuk melanjutkan kegiatan
sarana Prasarana lainnya yang belum dilaksanakan rencana
pelaksanaannya dilanjutkan pada tahun berikutnya.
BAB VI
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA

A. KERJASAMA ANTAR DESA


Untuk kepentingan desa dapat mengadakan kerjasama antar desa sesuai
dengan kewenangan kepala desa atas persetujuan BPD .
Kerjasama yang dilakukan Dari Tahun 2007 sampai Tahun 2013 ini antara
lain :

1. Bidang pemberberdayaan masyarakat desa ( PNPM-MP) terbentuk


BKAD
2. Bidang keamanan dan ketertiban masyarakat ( Forum Kepala Desa ).

B. BATAS DESA
Menurut Permendagri no:27 tahun 2006 pasal 1 ayat 6 batas adalah pemisah
antara desa yang bersebelahan baik berupa batas alam maupun berupa
batas buatan .batas alam adalah unsur-unsur alami seperti gunung , pantau
,danau dan lain-lain yang menjadi batas desa sedangkan batas buatan
adalah unsur-unsur buatan manusia seperti pilar batas,jalan, rel kreta
api,saluran irigasi dan lain sebagainya. Berdasarkan kondisi serta
perkembangan penyelenggaraan pemerintahan desa Meger, bahwa batas
desa masih berdasarkan batas alam ,belum memiliki batas-batas yang
memang dibuat pemerintah desa .

C .PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA


Kondisi geografis desa Meger yang sebagian adalah merupakan pegunungan
yang rata-rata telah gundul sehingga dimusim hujan berpotensiterhadap
bencana longsor dan banjir. .langkah langkah yang dilakukan adalah
memberikan penyuluhan dan pembinaan pada masyarakat agar sadar
bahwa hutan memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan kita
sehari-hari dan dapat mencegah terjadinya bencana alam tersebut.

E. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM


Dalam rangka meningkatkan stabilitas ketentraman dan ketertiban
masyarakat telah diupayakan melalui upaya preventif dan represif,
penegakan aturan .sebagai upaya penciptaan kehidupan yang kondusif
dilakukan melalui patroli sambang desa, pemberdayaan sistim keamanan
lingkungan dan penyuluhan serta himbauan untuk selalu hidup dalam
kerukunan beragama dan saling menghargai sesama masyarakat dalam
suasana yang berbeda tapi satu tujuan yaitu ketentraman dan ketertiban
dalam bermasyarakat .sebuah ilustrasi kegiatan yang dilakukan pemerintah
desa adalah terciptanya keseimbangan hubungan yang harmonis antara
Ulama dan Umaro dan telah dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti
sapari jumat , sapari tarawih pada bulan ramadhan, Ijtimak tanggal 15
setiap bulan dll.perlindungan masyarakat dari gangguan keamanan dengan
membuat poskamling, mengadakan ronda malam dan pengamanan husus
ditempat tempat yang dianggap rawan .
Demikianlah kami sampaikan Laporan Akhir Masa Jabatan
penyelenggaran pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan desa Meger
tahun 2012 ini, selanjutnya kami menyadari bahwa apa yang kami
laksanakan belum dapat sepenuhnya memenuhi harapan dan aspirasi semua
pihak, karena tuntutan kebutuhan dan perkembangan yang terus bergerak
maju.tetapi berkat kesepahaman dan kerjasama yang baikl serta dukungan
yang besar dari seluruh lapisan masyarakat penyelenggaran pemerintahan
dan pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan baik.
Akhirnya kami menyampaikan ucapan terimakasih serta penghargaan
yang setinggi tingginya kepada seluruh lapisan masyarakat desa masngkung
atas kerjasama dan dukungannya dalam pelaksanaan berbagai kegiatan
pembangunan desa Meger yang kita cintai . semoga Allah menjadikannya
sebagai amal ibadah .Amin.

V. PENUTUP

Sejak dibentuknya BPD di Desa Bakungan pada Tahun 2005,


merupakan titik awal dari pelaksanaan Otonomi Desa di Desa Bakungan
Kecamatan Karangdowo. Wujud dari Otonomi Desa sebagaimana tercermin
dari upaya Pemerintahan Desa yang terdiri dari Kepala Desa dan Aparat
Desa dengan BPD membuat Peraturan Desa tentang Pungutan Desa dalam
rangka membiayai kegiatan di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan
Kemasyarakatan di Desa. Tindak lanjut kegiatan Desa dalam mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri dituangkan dalam Peraturan Desa
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, di mana seluruh
penerimaan dan pengeluaran Desa direncanakan selama 1 ( satu ) tahun
antara Pemerintah Desa dan BPD setelah mendengar aspirasi masyarakat.
Laporan Akhir Masa Jabatan Kepala Desa yang Kami sampaikan ini,
merupakan tindak lanjut dari Otonomi Desa yakni pelaksanaan Peraturan
Desa yang telah ditetapkan bersama tersebut. Di samping itu LAMJ ini
merupakan upaya Kami dalam rangka keterbukaan Desa dalam
pengelolaan keuangan yang diperoleh dari masyarakat dan Pemerintah
Kabupaten Karangdowo.
Keberhasilan dalam pelaksanaan Pembangunan di Desa bukan
semata-mata hasil kerja Kepala Desa beserta perangkatnya, namun
merupakan keberhasilan semua pihak yang ada di Desa, dan sebaliknya
jika ditemui adanya kekurangan dalam pelaksanaannya tentunya
merupakan tanggung jawab Saya selaku Penjabat Kepala Desa.
Untuk selanjutnya, saya mengajak semua pihak untuk dapat
membangun Desa Bakungan menuju kearah yang lebih baik dalam rangka
mendukung Visi dan Misi Kabupaten Karangdowo Terpikat Terigas.
Demikian LAMJ ini disampaikan sebagai bahan evaluasi dan
perbaikan di masa yang akan datang, atas perhatian dan kerjasama semua
pihak diucapkan terima kasih.

Bakungan, 09 Maret 2013


Kepala Desa Bakungan
Kecamatan Karangdowo

AGUS KRISNANTO WD

Anda mungkin juga menyukai