KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyusun LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
(LAMJ) Akhir Masa Jabatan Kepala Desa Bakungan, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten
Klaten.
Laporan ini kami susun dengan maksud sebagai Laporan Kepala Desa kepada BPD dan
Masyarakat di bidang Pemerintahan, Ekonomi dan Pembangunan maupun dibidang
Kemasyarakatan yang diselenggarakan selama mulai April 2007 Sampai dengan Maret 2013.
Disamping itu, Laporan ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi yang
membutuhkan Informasi serta sebagai sarana evaluasi di masa Jabatan Kepala Desa
untuk Pelaksanaan Tugas Kepala Desa yang akan mendatang.
Kami sadari sepenuhnya, bahwa kami tidak mungkin mampu berbuat apa – apa tanpa
dukungan dan bantuan dari segenap komponen yang ada di desa Bakungan, begitupun
Laporan Akhir Masa Jabatan (LAMJ) Kepala Desa Bakungan ini juga tidak mungkin dapat
berjalan dan terlaksana tanpa Peran serta dari semua pihak.
Oleh karena itu, ucapan terima kasih serta penghargaan yang setinggi – tingginya kami
haturkan kepada semua pihak, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga proses
pembuatan dan Pelaksanaan Laporan Akhir Masa Jabatan (LAMJ) Kepala Desa Bakungan,
Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten ini dapat kami selesaikan Tepat pada Waktunya.
Akhirnya, Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan Petunjuk dan
Bimbingan-Nya kepada kita semua dalam mewujudkan Rencana, Harapan dan Keinginan
meraih kemajuan dan perkembangan yang lebih baik dihari – hari selanjutnya. Amin
…………
AGUS KRISNANTO WD
d) Kenampakan Alam
Desa Bakungan. secara garis besar berdasarkan letaknya terdiri dari
2. bagian yaitu Jetis,Wanteyan,Bakungan,Simping bagian utara dan Tempel
selatan. yang dipisahkan oleh sawah. yang membelah Dukuh Tempel Bagian
Selatan topografinya datar agak miring yang terdiri dari Sawah,
Kebun,Pemukiman penduduk, sedangkan bagian utara
berupaperumahan,pemukiman dan lahan sawah yang subur dengan irigasi
tehnis yang baik.
MISI :
1. Mengembangkan prinsip demokratis dalam memajukan kelembagaan
organisasi.
Keuangan desa merupakan semua hak dan kewajiban desa dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dapat dinilai dengan uang, Dan
Keuangan Desa merupakan bagian dari Proses Musrenbangdes. Kebijakan
Pemerintah desa Bakungan dilakukan dengan mempertimbangkan keuangan
desa yang ada dengan Pendapatan Asli Desa. PAD untuk Desa Bakungan
total PAD tahun 2011 sebesar Rp. 30.000.000,- (Tiga puluh juta Rupiah).
Untuk Operasional kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa masih
banyak kekurangan dan masih mengandalkan bantuan dari Pemerintah
Kabupaten Klaten, Propinsi dan dari Pusat.
Untuk itu Harapan dari Pemerintahan Desa Bakungan masalah dana- dana
bantuan dari Pemerintah Kabupaten Klaten terus diperbesar untuk
menyelesaikan beberapa kegiatan pembangunan- pembangunan baik yang
fisik maupun non fisik.
Pengelolaan Pembiayaan
Semua sumber pembiayaan didanai sepenuhnya dengan dana :
1. Pendapatan Asli Desa,
2. Alokasi Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten Klaten
3. Bantuan PNPM Mandiri Pedesaan
3. Bantuan lain yang tidak mengikat dan sah menurut UU.
3. Swadaya masyarakat dan Gotong-royong.
Pengelolaan pembiayaan Belanja Desa dituangkan dengan APBDesa yang
disusun bersama dengan Lembaga-lembaga Desa yang terdiri dari Unsur
Pemerintah Desa, BPD, Tokoh masyarakat, tokoh perempuan, Tokoh Agama
serta unsur lainnya
yang telah mendapatkan persetujuan peserta Musrenbangdes/ masyarakat
yang ditetapkan dalam Berita Acara Musrenbangdes tahun 2011 yang lalu.
Pembiayaan semua Pelaksanaan pembangunan ini dikelola oleh
Bendaharawan Desa, Tim Teknis oleh
1. Tim Pelaksana Kegiatan Pemerintahan dan
2. Tim Pelaksana Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat.
Kebijakan umum Anggaran, baik Langsung maupun Tidak Langsung
sepenuhnya mengacu pada kemampuan keuangan Desa Bakungan yang
tertuang dalam APBDes yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan
keuangan Desa serta memperhatikan hasil Musrenbangdes dan skala
prioritas.
Kegiatan- kegiatan ini dilakukan dengan melihat Indek Anggaran kegiatan
yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Klaten. Dan tidak boleh
bertentangan dengan kebijakan Pemerintah. Mengingat dana yang ada di
Alokasi Dana Desa merupakan dana Stimulan yang harus didukung dengan
Pendapatan Asli Desa serta partisipasi masyarakat sepenuhnya. Karena
Prinsip Pembangunan Desa adalah dari masyarakat oleh masyarakat dan
semata- mata untuk kesejahteraan masyarakat Desa Bakungan khususnya.
Program – program pembangunan Desa dilakukan dengan Usulan – usulan
dari tingkat RT yang di musyawarahkan. Dan ditampung pada kegiatan
Musyawarah Desa/ MUSRENBANGDES. Semua program kegiatan ini
dijadikan Bank Data Kegiatan Pembangunan berkala. (terlampir pada
lampiran jenis kegiatan Pembangunan Desa Bakungan). Kegiatan
pembangunan fisik untuk Desa Bakungan lebih diarahkan ke sarana
prasarana infrastruktur, prasarana Pemerintahan, Pendidikan,
Perhubungan, Pertanian, yang mengacu pada Dokumen Musrenbangdes.
Mengingat bahwa Desa Bakungan merupakan desa yang potensial maka
kegiatan sarana dan prasarana masih menjadi Prioritas dalam Agenda
Kegiatan Pembangunan Fisik Desa. Pemerintahan Desa menampung setiap
aspirasi Pembangunan kemudian usulan tersebut di masukan dalam Agenda
Pembangunan, Dengan mempertimbangkan Keuangan yang ada, Karena
Faktor ini mendukung sepenuhnya berbagai kegiatan yang ada. Semua
Program ini sukses dilaksanakan sepenuhnya tentunya dengan didukung
oleh tenaga Profesional dan tidak melanggar ketentuan. Karena semua
kegiatan ini harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak khususnya
Masyarakat, instansi- instansi terkait yang ada serta Pemerintah Kabupaten
Klaten pada umumnya.
C. PRIORITAS DESA
Pelaksanaan pembangunan dalam desa untuk tahun 2011 cukup banyak
yang dilaksanakan kegiatanya. Pekerjaan- pekerjaan tersebut umumnya dari
dana Pemerintah yaitu dana ADD dan PNPM-MP. Prioritas desa selalu
dimusyawarahkan dalam Musrenbangdes di setiap tahun dan mengacu pada
RPJMDesa.
Sebenarnya semua pelaksanaan semua perencanaan/pekerjaan didesa
sudah dituangkan dalam Berita acara Musrenbangdes dan RPJMDes.
Semua pelaksanaan pembangunan di desa menggunakan ketentuan sekala
prioritas, Setelah pekerjaan fisik/bangunan umum, jalan desa, drainase dan
lain- lain Setelah semua pelaksanaan kegiatan dalam desa selesai, kemudian
pelaksanaan pekerjaan non fisik. (Penguatan ekonomi masyarakat, kelompok
ekonomi desa, kegiatan perekonomian desa, Pembinaan Keagamaan, dan lain
sebagainya) Setelah semua pelaksanaan pembangunan fisik dan non fisik
dalam desa selesai, maka kegiatanya diarahkan pada Peningkatan Sumber
Daya Masyarakat Desa Bakungan Besar.
BAB III
1. Pelaksanaan Kegiatan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan daerah
Kabupaten/ kota terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan
pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib
diselenggarakan oleh pemerintahan daerah kabupaten/ kota yang terkait
dalam pelayanan dasar. Dalam hal pelaksanaan kegiatannya Pemerintahan
Desa berhasil. Keadaan Geografis desa Bakungan Besar Jangkauan ke Ibu
Kota Kecamatan yang relatif dekat (4 Km) hal ini dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan Pemerintah Desa. Pelaporan- pelaporan data tidak
menemui kendala, dan tepat waktu. Terkait perencanaan pembangunan yang
berskala besar di desa diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten lewat
RPJMDes. Sedangkan kegiatan Pemerintah Desa yang berskala kecil
pelaksanaanya dilakukan oleh Desa, ini disebabkan karena kecilnya
Pendapatan Asli Desa. Dengan Harapan semua perencanaan pembangunan
yang tertuang dalam RPJMDes dapat terlaksana dan didukung dari Pihak
Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten dan Pihak Propinsi Jawa Tengah.
1. Tingkat Pencapaian
Keberhasilan pelaksanaan program desa tidak lepas dari peran serta
masyarakat yang nyata. Di pekerjaan ini semua elemen masyarakat desa
harus bersatu padu melaksanakan semua pelaksanaan program desa.
Dalam hal pelaksanaan pembangunan fisik maupun non fisik sebetulnya
sudah dirasakan berhasil. Adapun jika terdapat kekurangan merupakan hal
yang biasa di dalam pelaksanaan suatu program desa.
Pelaksanaan ADD di tahun 2011 dana yang dianggarkan untuk program
pembangunan sepenuhnya diserahkan ke wilayah yang membutuhkan
sesuai perencanaan. Dari Pemerintah Desa Bakungan Besar swadaya lebih
ditekankan sekali mengingat partisipasi mereka sangat dibutuhkan. Namun
dalam pelaksanaanya hal tersebut juga sering terhambat. Hal ini
dikarenakan masih ada masyarakat yang kurang pemahaman ataupun
karena yang lainya. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah bagi
pelaksanaan program pembangunan maupun program yang lainya.
2. Realisasi Program dan Kegiatan
Dalam rangka mendukung Program Pemerintah baik Pemerintah Provinsi
maupun Pemerintah Kabupaten, kami dari Jajaran Pemerintahan Desa
beserta lembaganya senantiasa mendukung dan melaksanakan program
tersebut. Namun pelaksanaanya tidak seluruhnya mulus tetap saja ada
kendala, tetapi dari pihak pemerintahan Desa beserta lembaganya sering
diadakan sosialisasi – sosialisasi pelaksanaan program. Bagaimanapun juga
kontribusi masyarakat sangat diperlukan dalam setiap program – program
Pemerintah
PENERIMAAN
Sisa lebih perhitungan anggaran tahun
1.1. yang lalu 6,883,413 160,000 6,883,413 7,187,050 4,478,075
1.2. Pendapatan Asli Desa 44,926,000 75,000,000 44,926,000 32,878,200 62,000,000
1.3. Bantuan dari Pemerintah Kabupaten 196,193,000 88,810,000 196,193,000 94,819,000 91,474,925
1.4. Bantuan dari Pemerintah Propinsi - - 5,000,000 5,000,000
1.5. Bantuan dari Pemerintah Pusat 51,319,000 51,319,000 51,319,000 - 50,000,000
PENGELUARAN RUTIN
PENGELUARAN PEMBANGUNAN
Sisa Kurang Perhitungan
2P.1 Anggaran………… - - -
Pembangunan Tahun 40,094,1
Lalu…………………… 06
Prasarana Pemerintahan 72,063,0 93,324,50 40,094,10
2P.2 Desa……………… 00 0 6 12,115,374 15,200,000
Prasarana 109,000,0 2,200,00 72,063,00
2P.3 Produksi………………………… 00 0 0 28,465,000 20,000,000
Prasarana 20,000,00 109,000,00
2P.4 Perhubungan……………………… - 0 0 - 50,000,000
Prasarana 500,0
2P.5 Pemasaran……………………… 00 - - -
B. BATAS DESA
Menurut Permendagri no:27 tahun 2006 pasal 1 ayat 6 batas adalah pemisah
antara desa yang bersebelahan baik berupa batas alam maupun berupa
batas buatan .batas alam adalah unsur-unsur alami seperti gunung , pantau
,danau dan lain-lain yang menjadi batas desa sedangkan batas buatan
adalah unsur-unsur buatan manusia seperti pilar batas,jalan, rel kreta
api,saluran irigasi dan lain sebagainya. Berdasarkan kondisi serta
perkembangan penyelenggaraan pemerintahan desa Meger, bahwa batas
desa masih berdasarkan batas alam ,belum memiliki batas-batas yang
memang dibuat pemerintah desa .
V. PENUTUP
AGUS KRISNANTO WD