Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS DATA

Pada pengamatan yang telah kami lakukan, kami memotong ujung (tudung) akar bawang
merah dengan bertujuan untuk mengetahui fase-fase sel saat megalami pembelahan mitosis. Pada
praktikum kali ini kami menggunakan bawang merah sebagai bahan uji dalam pengamatan
pembelahan mitosis sel akar. Pemotongan akar bawang merah dilakukan tepat pukul 12 malam
yang sebelumnya telah dikecambahkan dalam medium air, setelah akar dipotong kemudian
dimasukkan kedalam botol vial yang terdapat larutan FAA yang berfungsi untuk menghentikan
aktifitas pembelahan yang terjadi dan mempertahankan keadaan sel seperti saat membelah.
Kemudian, keesokan harinya potongan akar bawang tersebut dibawa ke laboratorium untuk
diamati fase-fase pembelahan yang terjadi. Akar yng telah dipotong kemudian diletakkan pada
kaca benda kemudian ditetesi alcohol 70% selama 4 menit yang berfungsi untu menterilkan
bahan amatan dari bakteri serta menetralkan dari larutan FAA. Setelah itu, sisa alcohol dihisap
dengan kertas hisap kemudian ditetesi dengan HCL 1N secukupnya, HCL 1 N ini berfungsi
sebagai faktor pelisis lamella tengah. Setelah itu, sisa HCL 1 N dihisap dengan kertas hisap dan
potong ujung akar yang nampa paling putih. Tudung akar yang nampak paling putih tersebut
kemudian ditetsi dengan Acetocarmin sebanyak 1-2 tetes hal ini berfungsi untuk mewarnai
kromosom pada sel akar bawang merah. Pemberian Acetocarmin bersamaan dengan pencacahan
sampel menggunakan jarum pentul atau silet yang tumpul. Setelah itu, mengamati fase-fase
pembelahan mitosis akar bawang merah pada mikroskop.

Dari pengamatan yang telah kami lakukan, kami mendapatkan beberapa fase pembelahan
mitosis antara lain adalah tahap profase yang ditandai dengan warna gelap pada bagian tengah
sel, tahap anaphase dengan ditandai adanya kromosom yang menuju kutub yang berlawanan, dan
tahap telofase dengan terbelahnya sel dengan sempurna.

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini kami menggunakan akar bawang merah untuk mengetahui tahap-
tahap pembelahan mitosis yang terjadi pada akar bawang merah. Menurut Novel (2010) proses
pembelahan mitosis terjadi dalam sel tubuh atau sel somatic yang bersifat merismatik seperti
halnya ujung akar bawang merah. Bawang merah ditumbuhan selama satu minggu dan kemudian
dipotong tepat pada pukul 12 malam dimana pada waktu inilah sel-sel melakukan pembelahan.
Menurut Rindyastuti dan Daryono (2009), lama waktu pembelahan sel secara mitosis diatur oleh
gen yang mana pada tiap sel, tiap organ, bahkan tiap spesies akan berbeda lama waktu yang
dibutuhkan dalam melakukan pembelahan secara mitosis.

Akar yang telah dipotong dari bawang, kemudian difiksasi menggunakan larutan FAA
sehingga sel-sel akar terjaga kondisinya dan tidak terjadi lisis, serta alcohol kami gunakan dalam
langkah-langkah percobaan bertujuan untuk menetralkan sisa cairan FAA yang terdapat pada
potongan akar dan penggunaan HCL berfungsi untuk melisiskan lamella tengah pada akar
bawang merah (Muhlisyah dkk, 2014). Pencacahan sampel yang kami lakukan menggunakan
jarum atau silet tumpul adalah salah satu langkah yang berasal dari metode squash yang mana
pada metode ini menurut Susanto (2011) dalam mendapatkan preparat dengan cara meremas
suatu potongan jaringan atau organisme secara keseluruhan sehingga dihasilkan sediaan preparat
yang dapat diamati dibawah mikroskop.

Siklus sel merupakan suatu permulaan dalam pembelahan untuk menuju permulaan yang
lainnya, sedangkan reproduksi seluler merupakan proses pertumbuhan dan pembelahan sel.
Siklus ini terdiri dari interfase dan mitosis. Interfase terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap G1,
Sintesis, dan G2. Sedangkan pada tahap mitosis terdiri dari beberapa fase antara lain profase,
prometafase, metaphase, anaphase, telofase (Suryo, 2007). Mitosis adalah proses pembagian
genom yang sebelumnya telah digandakan oleh sel sehingga menghasilkan dua sel yang identik
dalam pembelahan sel. Pembelahan mitosis umumnya tidak diikuti oleh sitokinesis. Proses
pembelahan mitosis ini menghasilan dua sel anak yang identik, hal ini karena memiliki disribusi
organel dan komponen sel yang sama serta bertujuan untuk mempertahanan pasangan kromosom
yang sama melalui pembelahan inti secar berturut-turut (Loveless, 1983).

Pada hasil praktikum yang telah kami lakukan, kami mendapatkan hasil bahwa dalam
preparat ujung akar bawang yang kami potong terdapat beberapa fase permbelahan mitosis
antara lain yaitu tahap profase, tahap anaphase, dan tahap telofase. Pada tahap profase kami
mendapatkan bahwa terdapat bagian gelap pada bagian tengah dari sel yang merupakan
kromosom yang memampat sehingga kromosom dapat teramati. Menurut Tamarin (2001)
karakteristik tahap profase yaitu terbentuknya spindle mitosis serta pemendekan dan penebalan
kromosos sehingga kromosom dapat diamati, pada tahap ini juga membrane nukleus
terdisintegrasi dan nukleus menghilang. Sejalan dengan Tamarin, menurut Snustad (2012)
pembentukan spindle mitosis disertai dengan fragmentasi banyak organel intraseluller misalnya
reticulum endoplasma dan badan golgi. Namun, organel seperti mitokondria dan kloroplas tetap
utuh. Pada tahap akhir profase ditandai dengan adanya beberapa mikrotubul yang muncul.

Pada hasil praktikum, kami juga dapat menemukan tahap anaphase, yang mana ditandai
dengan adanya kromatid yang terlihat mendekati kutub sel. Prose pemisahan sister kromatid
akan berakhir ketika mikrotubul menempel pada konektor yang merupakan struktur protein yang
terkait dengan sentromer kromosom duplikasi, memisah materi yang menyatukan sister kromatid
tersebut (Snustad, 2012). Menurut Suryo (2007) kinektor berfungsi dalam pergerakan kromosom
ketika pembelahan sel.

Pada pengamatan berikutnya ditemukan sel dalam fase telofase pada tahap ini, ditandai
dengan pembentukan membran inti yang mulai terlihat. Menurut Novel, dkk (2010) pada fase ini
kromosom baru telah menyelesaikan pergerakannya menuju kutub dan mulai menyebar di dalam
membran nukleus. Selama tahap ini berlangsung suatu dinding sel baru mulai terbentuk diantara
dua nukleus baru. Menurut Reece et al. (2014), pada tanaman, proses sitokinesis tidak diikuti
dengan pembelahan alur melainkan terbentuk vesikula yang merupakan derivat kompleks golgi
di sepanjang microtubul pada bagian tengah sel, , dimana mereka berlekatan dan membentuk cell
plate. Materi dari dinding sel yang dihimpun dalam vesikula tersebut bersama dengan
pertumbuhan sel.

Pada pengamatan yang telah kami lakukan, kami tidak menemukan tahap metaphase dalam
pembelahan ujung akar bawang merah, kasalahan ini terjadi akibat dari kurangnya ketelitian
pengamat dalam melakukan pengamatan serta keterbatasan alat yang tersedia sehingga
menyulitkan pengamat dalam melakukan pengamatan. Fase metaphase ini ditandai dengan
adanya kromososm yang tersusun secara acak pada bidang ekuator (Tamarin, 2001).

KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah kami kalukan, kami dapat menyimpulkan bahwa pada tahap
pembelahan mitosis terjadi beberapa fase antara lain

(1) Profase, yang ditandai dengan adanya kromosom mempersiapkan diri untuk proses
pembelahan sel, dengan jalan melakukan penebalan dan pemendekan kromosom.
(2) Metafase, yang ditandai dengan munculnya gelendong pembelahan. Kromosom
menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel.
(3) Anafase, yang ditandai dengan adanya sentromer yang membelah mengikuti panjang
kromosom dan kromatid mulai bergerak pada serabut gelendong menuju ke kutub-kutub
sel terdekat.
(4) Telofase, yang ditandai dengan adanya kromosom baru telah menyelesaikan
pergerakannya menuju kutub dan di dalam membrane nukleus. Selama tahap ini
berlangsung suatu dinding sel baru mulai terbentuk diantara dua nukleus baru.

Sedangkan pada hasil pengamatan yang telah kami lakukan, kami hanya berhasil
menemukan fase pembelahan mitosis antara lain tahap profase, anafase, dan telofase.

RUJUKAN

Loveless A.R, 1983. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk DaerahTropik I. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Muhlisyah, Cut Muthiadin, Baiq Farhatu, Wahidah, Isna Rasdianah Aziz. 2014. Preparasi
Kromosom Fase Mitosis Markisa Ungu (Passiflora edulis)Varietas Edulis Sulawesi
Selatan. Biogenesis Volume 2 2014

Novel SS, Nuswantara S, Syarif S. 2010.Genetika Laboratorium. Jakarta: TransInfo Media.


Reece et al. 2010.Campbell Biology Tenth Edition. USA : Pearson Education, Inc

Rindyastuti R dan Daryono BS. 2009.Identifikasi Papasan (Coccinia grandis (L.) voigt) di Tiga
Populasi di Yogyakarta.Jurnal Biologi Indonesia. vol 6 (1): 131-142
Sastrosumardjo, dkk. 2006. Panduan Laboratorium Sitogenetika Tumbuhan. Bogor: IPB Press.
Snustad. 2012. Principles of Genetics 6th ed. USA: John Wiley and Sons publishing
Sumadi dan Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel .Yogyakarta : Graha Ilmu.
Suryo. 2007. Sitogenetika. Yogyakarta:Gadjah mada University Press.
Susanto HA. 2011. Genetika. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Tamarin. 2001. Principles of Genetics, Seventh Edition.USA : The McGraw−Hill Companies

Anda mungkin juga menyukai