PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai suatu profesi yang sampai saat ini masih dianggap
dalam hal finansial. Oleh karena itu keperawatan harus berusaha keras untuk
juga bisa sejajar dengan profesi – profesi lain. Tugas ini akan terasa berat bila
hanya akan dapat dicapai dengan kerja keras perawat itu sendiri untuk
masyarakat.
eksternal dan kemampuan adaptasi ini dapat dilihat dari berbagai tingkatan
usia.
telah banyak diterapkan namun sedikit sekali perawat yang mengetahui dan
tindakan yang telah dilakukan pada klien adalah penerapan konsep teori Roy.
Sister Callista Roy di lapangan atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui
B. Tujuan
juga kami berharap makalah ini bisa memenuhi tugas mata kuliah Konsep
PEMBAHASAN
A. Kajian Pustaka
Sister Callista Roy adalah seorang suster dari saint joseph of carondelet.
roy dilahirkan pada tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles California. Roy
menerima Bachelor o Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys
Colloge dan Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di Uiversity
1964 ketika dia lulus dari University of California Los Angeles. Dalam sebuah
pendekatan teori sistem. Roy menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964)
Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus yaitu : focal
sikap, sifat individu berkembang sesuai pengalaman yang lalu, hal ini
2. Empat Elemen utama dari teori Roy adalah : Manusia sebagai penerima
b). Lingkungan
c). Sehat
Evaluasi.
1. Pengkajian Perilaku
a) Pengkajian Fisiologis
menjadi dua bagian, mode fungsi fisiologis tingkat dasar yang terdiri
2). Nutrisi : Mulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untuk
dan ginjal.
komponen tubuh.
5). Proteksi/ perlindungan : Sebagai dasar defens tubuh termasuk
dimana hal ini penting sebagai fungsi proteksi dari infeksi, trauma
mekanisme.
b) Pengkajian Konsep Diri
Roy terdiri dari dua komponen yaitu the physical self dan the personal
self.
Kesulitan pada area ini sering terlihat pada saat merasa kehilangan,
seksualitas.
2). The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal
diri, moral- etik dan spiritual diri orang tersebut. Perasaan cemas,
area ini.
2. Pengkajian Stimulus
wawancara.
b) Identifikasi stimulus kontekstual
adalah faktor residual yang sulit diukur dan memberikan efek pada
situasi sekarang.
3. Diagnosa Keperawatan
a) Metode Pertama
b) Metode Kedua
c) Metode Ketiga
perannya.
4. Rencana Tindakan
atau tingkat adaptasi, begitu juga hilangnya seluruh stimulus dan manusia
5. Implementasi Keperawatan
Juga keadaan perilaku pasien itu indikasi koping dari sub sistim regulator
dan kognator.
6. Evaluasi
PEMBAHASAN KASUS
Pada BAB III ini di uraikan tentang pelaksanaa kegiatan Analisis Asuhan
A. Gambaran Kasus
Pasien bernama Tn. F umur 54 tahun, status belum menikah, pendidikan tamat
SMP, pekerjaan petani. Pasien dating ke IGD pada tanggal 15 September 2017
dengan keluhan : nyeri pada kepala, nyeri tengkuk, jantung berdebar, dan badan
keluhan utama pasien adalah : nyeri tengkuk dan jantung berdebar, serta badan
Pasien mengaku sudah mempunyai riwayat Hipertensi sejak 10 tahun yang lalu,
namun pasien mengabaikan penyakit nya karena jarang mengalami sakit yang
begitu parah. Pasien juga mengaku tidak rutin mengkonsumsi obat-obatan yang di
berikan karena lupa dan sibuk pada pekerjaan. Pada saat masuk IGD di RSUD