Anda di halaman 1dari 6

RENCANA KEPERAWATAN

(CP 3)
Nama : Ny. M
Ruangan Klien : CVCU
Diagnosa Medis : Stemi Anteroseptal
NO DX KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri dada berhubungan Setelah dilakukan 1. Kaji keluhan pasien 1. Data tersebut membantu
dengan iskemia/ infark tindakan keperawatan mengenai nyeri dada, menentukan penyebab dan efek
jaringan akibat sumbatan makan nyeri meliputi : lokasi, nyeri dada serta merupakan
arteri koronaria ditandai berkurang dengan radiasi, durasi dan garis dasar untuk
dengan : kriteria : faktor yang membandingkan gejala pasca
DS : - mempengaruhinya. terapi.
- Klien mengatakan nyeri Nyeri dada hilang 2. Observasi vital sign 2. Deteksi didni adanya kelainan
pada daerah dada - setiap jam hemodinamik
- Klien mengeluh sesak Klien tidak mengeluh 3. Berikan istirahat fisik 3. Untuk mengurangi rasa tidak
DO : sesak dengan punggung nyaman serta dispnea dan
- - ditinggikan (posisi semi istirahat fisik juga dapat
Tampak menekan dengan Tanda vital dalam fowler) mengurangi konsumsi oksigen
telapak tangan dada batas normal jantung.
sebelah kiri. 4. Bantu melaksanakan 4. Membantu meningkatkn

STIKES lakipadada tana toraja Victor Pagorai, S. Kep


- teknik relaksasi oksigenasi membantu dalam
Gelisah penurunan persepsi nyeri
- 5. Kolaborasi pemberian 5. Memenuhi kebutuhan oksigen
TD 130/100 mmHg terapi oksigen
- 6. Kolaborasi pemberian 6. Efek vasodilatasi dapat
HR: 96x / menit obat-obatan meningkatkan aliran darah
- koroner, sirkulasi kolateral dan
RR 38 x / menit menurunkan preload

2 Ketidakefektifan pola nafas Setelah dilakukan 1. Observasi frekuensi 1. Kecepatan dan upaya
berhubungan dengan tindakan keperawatan pernafasan dan mungkin meningkat karena nyeri,
gangguan perfusi jaringan maka pola nafas kedalaman. Seperti takut, demam, penurunan volume
ditandai dengan: efektif dengan criteria: adanya dispnea, sirkulasi, hipoksia atau diatensi
DS: klien mengeluh sesak, - penggunanaan otot gaster.
nafas pendek Klien tidak mengeluh bantu pernafasan
DO: sesak 2. Kaji kulit dan membran
2. Sianosis bibir, kuku, atau daun
- pe - mukosa
telinga menunjukkan kondisi
rnafasan dangkal Tidak menggunakan
hipoksia atau komplikasi paru
- Ba otot bantu
3. Tinggikan kepala tempat 3. Merangsang fungsi
tuk (+) pernafasan
tidur letakkan pada pernafasan/ekspansi paru. Efektif

STIKES lakipadada tana toraja Victor Pagorai, S. Kep


- Ro - posisi duduk tinggi atau pada pencegahan dan perbaikan
nchi (+) TTV dalam batas semifowler kongesti paru
- TT normal 4. Kolaborasi pemberian
4. Meningkatkan pengiriman
V (TD 130/100 mmHg - oksigen dengan kanul
oksigen ke paru untuk kebutuhan
HR: 96x / menit Tidak menggunakan atau masker sesuai
sirkulasi khususnya pada adanya
RR 38 x / menit) oksigen tambahan indikasi
gangguan ventilasi
- Te
rpasang O2 binasal 3
liter/menit
3 Penurunan curah jantung b/d Setelah dilakukan 1. Pantau TTV 1. Untuk mengetahui adanya
gangguan kontraktilitas otot tindakan keperawatan perubahan TD, nadi secara dini
jantung, perubahan frekuensi, Curah jantung dalam sehingga memudahkan dalam
otot infark ditandai dengan : rentang normal melakukan intervensi
Ds : klien mengeluh sesak, dengan kriteria: 2. Berikan makanan porsi 2. Untuk menghindari kerja
lemah - makan kecil dan mudah miokard, bradikardi, peningkatan
DO : klien tidak mengeluh di kunyah, batasi asupan frekuensi jantung
- sesak kafein, kopi, cola dan
TD 130/100 mmHg - coklat
- TTV dalam batas 3. Dorong tirah baring 3. Menurunkan beban kerja
HR 96 x / menit normal dalam posisi semi fowler jantung

STIKES lakipadada tana toraja Victor Pagorai, S. Kep


- - 4. Berikan O2 sesuai 4. Untuk memenuhi kebutuhan
RR 38x / menit Akral hangat indikasi miokard, menurunkan iskemia dan
- - 5. Pertahankan cairan IV distrimia lanjt
Akral dingin 5. Jalur yang paten untuk
- 6. Kaji ulang seri EKG pemberian obat darurat pada nyeri
Perfusi perifer tidak adekuat dada
7. Pantau hasil 6. Memberikan informasi
pemeriksaan lab sehubungan dengan
kemajuan/perbaikan infark
8. Kolaborasi pemberian 7. Untuk mengetahui
obat anti distrimia perbaikan infark adanya hipoksia,
hipokalemia/hiperkalsemia

4 Intoleransi aktifitas b/d Klien toleran terhadap 1. Catat frekuensi, irama 1. Aktifitas akan meningkatkan
ketidak seimbangan antara aktivitas dengan jantung serta perubahan kontraktilitas jantung sehingga
suplai O2 miocard dan criteria: TD sebelum, selama dan jantung akan bekerja ekstra
kebutuhan ditandai dengan : - sesudah aktifitas untuk memenuhi kebutuhan O2
DS : Klien tidak mengeluh jaringan lainnya

STIKES lakipadada tana toraja Victor Pagorai, S. Kep


- lemah 2. Bantu dalam 2. Memberikan istrahat pada klien
Klien mengatakan badan - pemenuhan ADL
terasa lemah Klien mampu 3. Batasi aktifitasa sesuai 3. Menurunkan kerja
- melakukan aktifitas kemampuan dan indikasi jantung/menurunkan kontraktilitas
Klien mengatakan tidak sehari hari(makan, jantung
mampu melakukan toileting) tanpa 4. Anjurkan klien untuk 4. Dengan mengejan dapat
aktifitasnya sehari-hari dibantu tidak mengejan saat mengakibatkan manuver valsava
tanpa di bantu anaknya keluarganya defekasi sehingga terjadi bradikardi
- 5. Batasi pengunjung 5. Pembicaran yang berulang akan
DO : TTV dalam bats meningkatkan beban kerja
- normal jantung
Ku lemah 6. Peringatkan untuk 6. Meningkatkan kerja
- menghindari aktifitas jantung/konsumsi O2 miocard
Bedrest total isometri
- 7. Jelaskan pola 7. Mencegah aktifitas yang
TD 130/100 mmHg peningkatan bertahap brelbihan
- dari tingkat aktifitas
HR: 96x / menit
-
RR 38 x / menit

STIKES lakipadada tana toraja Victor Pagorai, S. Kep


STIKES lakipadada tana toraja Victor Pagorai, S. Kep

Anda mungkin juga menyukai