Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG

Perkembangan zaman menuntut manusia untuk terus mengeksplorasi kebutuhan hidupnya


terutama kebutuhan gizi yang merupakan pondasi dari segala aktivitas manusia. Pemenuhan gizi
seimbang akan berakibat pada aktivitas dan perkembangan manusia baik fisik maupun mental.
Pola pikir mengenai gizi mempengaruhi prestasi menjadi motivasi tersendiri bagi setiap orang di
dunia untuk melakukan berbagai cara memenuhi gizi yang seimbang. Berbagai macam bentuk
olahan pangan telah diujicobakan guna memperoleh makanan yang dapat memenuhi konsep gizi
seimbang. Terkadang pengolahan makanan hanya berfokus pada kelezatan dan kenikmatan
rasanya saja tanpa memperhatikan kandungan gizi di dalamnya. Teknik pengolahan makanan yang
sedang banyak digemari karena lebih murah dan menghasilkan produk dengan kandungan gizi
yang lebih banyak adalah bioteknologi konvensional, suatu teknik pengolahan makanan dengan
bantuan mikroorganisme. Salah satu hasil produk bioteknologi konvensional dalam bidang pangan
adalah yoghurt yang memiliki kandungan nilai gizi lebih besar dari susu. Olahan yoghurt kini
sudah bervariasi terutama dari susu hewani mulai dari yoghurt susu sapi hingga susu kambing.
Pengolahan yoghurt dari susu nabati masih jarang dijumpai terutama dari olahan tanaman pangan.
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Olahan
yoghurt dari jagung akan membantu para konsumen yang alergi terhadap susu hewani. Selain itu,
yoghurt jagung dapat membantu para petani jagung untuk mengolah produk budidayanya agar
tidak hanya menjual produk mentah saja melainkan hasil olahan yang bernilai gizi tinggi. Promosi
olahan yoghurt jagung ini juga ditujukan agar angka peminat jagung di masyarakat tinggi
mengingat yoghurt bernilai gizi tinggi namun masyarakat Indonesia jarang ada yang
menikmatinya. Olahan ini diharapkan dapat membantu para petani yang tidak bisa mengonsumsi
yoghurt dari susu hewani karena mahal atau tidak memiliki bahan bakunya.

Namun, pengolahan yoghurt ini memerlukan bantuan dari mikroorganisme terutama dari
bakteri. Bakteri yang dapat membantu proses bioteknologi ini diantaranya adalah Lacobacillus
bulgaricus, Lactobacillus casei, dan Streptococcus thermophilus. Ketiga bakteri tersebut berasal
dari genus yang berbeda dan memiliki morfologi yang berbeda. Perbedaan ketiga bakteri ini
memungkinkan adanya perbedaan produk hasil olahan, baik dari segi nilai gizi, rasa, tekstur, dan
bentuknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam bakteri dalam menentukan
kualitas yoghurt jagung yang dihasilkan.
HIPOTESIS

Berikut adalah hipotesis dari penelitian ini.

1. Macam bakteri berpengaruh terhadap kualitas hasil olahan yoghurt jagung.

Anda mungkin juga menyukai