Anda di halaman 1dari 6

Disusun Oleh:

Kelompok 2
Docilis Safira Febrianti/A/140341602442
Nabila Wahyu Mauliadhani B./A/160341606072

RESUME

TRANSLASI
Proses di mana informasi genetik (yang disimpan dalam urutan
nukleotida dalam molekul mRNA) dilewati, mengikuti urutan kode genetik, ke
dalam urutan asam amino dalam produk gen polipeptida yang kompleks, yang
memerlukan fungsi dari sejumlah besar makromolekul. Ini termasuk:
1. lebih dari 50 polipeptida dari 3 sampai 5 molekul RNA berada pada setiap
ribosom (komposisi yang tepat bervariasi dari spesies ke spesies).
2. Paling sedikit 20 asam amino mengaktifkan enzim (sintesis aminoacil tRNA)
3. dari 40-60 perbedaan tRNA molekul
4. Paling sedikit 9 larutan protein termasuk dalam i rantai polypeptide inisiasi,
elongasi, dan terminasi
Molekul RNAr di transkripsikan dari suatu templat DNA seperti halnya
molekul RNAd. Transkripsi RNA r menghasilkan prekursor RNAr yang
selanjutnya mengalami proses pascatranskripsi dan produknya akan menjadi
bagian dari ribosom. Pemrosesan prekursor RNAr pasca transkripsi tidak hanya
meliputi pemotongan prekursor, tetapi juga metilasi terhadap banyak nukleotida.
Metilasi ini terutama melindungi molekul RNAr dari ribonuklease dalam sel yang
terlibat pada degradasi RNAd.
Selain kelompok RNAd dan RNAr pada translasi dilibatkan pula RNAt.
Pada mulanya RNAt disebut sebagai RNAs. RNAt memiliki urutan yang
komplementer dengan urut-urutan kodon di saat translasi yang disebut antikodon.
RNAt yang spesifik untuk tiap asam amino berjumlah antara 1-4 macam. RNAt
juga ditranskripsikan dari gen-gen kromosom. Seperti RNAr, produk pertama
transkripsi gen RNAt yang disebut prekursor RNAt juga berukuran lebih besar
dari RNAt. Prekursor selanjutnya mengalami pemrosesan pascat ranskripsi yang
meliputi pemotongan, penambahan kelengkapan, metilasi, dan sebagainya.
Molekul RNAt yang siap pakai mengandung beberapa nukleosida yang tidak
ditemukan pada RNAd maupun prekursor RNAt. Nukleosida-nukleosida tak
lazim itu seperti inosine, pseudomidin, dihidrouridin, 1-metilguanosin, dan
beberapa lainnya, yang dihasilkan pada proses pasca transkripsi. Produk hasil
transkripasi pertama dari gen RNAt pada prokariot maupun eukariot disebut
sebagai preRNAt (prekursor RNAt). PreRNAt akan mengalami modifikasi besar
menjadi RNAt yang matang. Dua tipe modifikasi itu adalah penambahan suatu
urutan nukleotida 5’CCA3’ pada beberapa RNAt, serta modifikasi kimiawi besar
sejumlah nukleotida pada beberapa tempat. Proses translasi selalu dimulai dari
kode genetika AUG oleh karena itu kode genetika AUG disebut sebagai kode
genetika inisiasi. Protein yang baru terbentuk pada awalnya adalah methionin.
Asam amino metionin pertama diangkut RNAt ke ribosom sesuai kode genetik
AUG adalah formylmethionin atau f Met dan bukan methionin. Asam amino
methionin hanya digunakan pada inisiasi translasi.
Pada prokariot pembentukan kompleks inisiasi translasi pada awalnya dimulai
dengan pembentukan kompleks inisiasi 30S, yang dilanjutkan dengan
pembentukan kompleks inisiasi 70S.
Pada prokariot pembentukan kompleks inisiasi translasi pada awalnya
dimulai dengan pembentukan kompleks inisiasi 30S, yang dilanjutkan dengan
pembentukan kompleks inisiasi 70S.
Elongasi rantai polipeptida pada prokariot setelah terjadinya kompleks inisiasi
translasi 70S, polimersi asam amino selanjutnya sudah siap dilakukan. Proses
polimerisasi asam amino setelah terbentuknya kompleks inisiasi dipilah menjadi 3
tahap yaitu:
1. Pengikatan RNAt –aminoacyl pada ribosom
2. Pembentukan ikatan peptida
3. Pergerakan ribosom sepanjang RNAd (translokasi) setiap kali sejauh satu
kode genetika
Berakhirnya proses translasi bermulas disaat ribosom mengenal suau
kode genetik terminasi. Seperti yang diketahui kode genetika terminasi adalah
AUG, UAA, dan UGA. Pengenalan kode genetika terminasi itu dibantu oleh
protein yang disebut faktor-faktor terminasi yang disebut release factor atau RF.
Setelah membantu proses pengenalan itu faktor terminasi menginisiasi sederet
kejadian terminasi yang spesifik.

KODE GENETIK
Pada pertengahan 1960-an, sebagian besar kode genetik ditemukan. Sifat
atau ciri dari kode genetika adalah:
1. Kode genetik terdiri dari tiga nukleotida yang sama. Tiga nukleotida mRNA
di tentukan satu asam amino dalam produk polipeptida; dengan demikian,
masing-masing berisi tiga kodon nukleotida.
2. Kode genetik adalah nonoverlapping. Setiap nukleotida di mRNA milik
hanya satu kodon kecuali dalam kasus yang jarang terjadi di mana gen
tumpang tindih dan urutan nukleotida dibaca di dua frame yang berbeda.
3. Kode genetika bersifat “bebas koma”. Tidak ada koma atau bentuk lain dari
tanda baca dalam daerah pengkodean molekul mRNA. Selama penerjemahan,
kodon dibaca berturut-turut.
4. Kode genetik bersifat degenerasi. Semua kecuali dua dari asam amino yang
spesifik lebih dari satu kodon.
5. Kode genetik bersifat ordered. Beberapa kodon untuk asam amino tertentu
dan kodon untuk asam amino dengan sifat kimia yang mirip berhubungan
erat, biasanya berbeda oleh nukleotida tunggal.
6. Kode genetik bersifat dapat memulai dan menghentikan kodon. Kodon
spesifik yang digunakan untuk memulai dan untuk mengakhiri rantai
polipeptida.
7. Kode genetik bersifat universal. Dengan pengecualian kecil, kodon memiliki
makna sama dalam semua organisme hidup, dari virus ke manusia.

Tiga Nukleotida per Kodon


Pada saat proses translasi 20 macam asam amino dikorporasikan di mana
setidaknya ada 20 kode genetik berbeda yang mungkin ada untuk mengkode asam
amino tersebut. Adalm variasnua A, C, U, dan G jika hanya digunakan 42 (hanya
dua asam amino atau kodon) tidak mencukupi untuk jumlah asam aminonya
sehingga titik awal yang memungkinkan adalah 43 yaitu 64 kodon yang mungkin
mengkode asam amino.
Dari penelitian Crick dan rekannya secara kasar dapat diketahui bahwa
kode genetik terdiri dari tiga basa nukleotida di mana pengurangan satu dan dua
basa akan menyebabkan perubahan seluruh fase translasi sementara penguragan
atau penambahan tiga basa hanya akan mengurangi satu bentuk dari kode asam
amino yang tidak akan terlalu berefek terhadap sifat fenotipik. Konfirmasi dari
hipotesis ini didukung setelah diketahuinya bahwa tiga basa dari mRNA
merupakan sebuah kode di mana 5’-UUU-3’ megkode untuk penempelan
phenylalanyl t-RNAphe. Bahwa mRNA memiliki susunan nukleotida uni di mana
banyak ditemui dua basa terdepannya serupa seperti (UG) walau akhirnya
berbeda.

Penerjemahan Kode
M. W Nirenberg dan J. H Matthei yang dilanjutkan oleh S. Ochoa
mengetahui bahwa pola U (Un) menghasilkan asam amino phenylalanine. Di mana
jika dalam suatu DNA digabungkan antara 50% U dan 50% dihasilkan asam
amino yang berbeda-beda (phenylalanine, leucine, cysteine, valine, trypthopan,
dan glycine) namun jika propabilitas U dinaikan 75% maka phenylalanine akan
diproduksi lebih. Jika sebelumnya telah diketahui bahwa suatu kodon terdiri atas
tiga nukleotida maka dapat dipastikan bahwa phenylalanine merupakan asam
amino yang dikode oleh UUU. Kode lainnya dikemukakan oleh Khorana yang
menggunakan tRNA sebagai dasar pengamatan. Hingga setelah beberapa dekade
ditemukan 64 kodon untuk 20 asam amino.

Degenerasi dan Ketidakstabilan


Telah diketahui sebelumnya bahwa 20 asam amino dikode oleh 64 triplet
nukleotida (trinukleotida) di mana dalam arti lain satu asam amino dikode oleh
dua atau lebih basa nukleotida. Hal ini disebut sebagai degenerasi di mana dua
basa di depan (contohnya: 5’U U …3’) merupakan kode kunci umum di mana
ujung akhirnya (contohnya: 5’… … U 3’) merupakan penentu spesifiknya.
Perbedaan ini diakibatkan oleh bedanya struktur basa yang membentuk di mana
ada perbedaan antara purin (A dan G) juga pirimidin.
Dapat diketahui bahwa asam amino dengan struktur yang sama (leusin,
isoleusin, dan valine) hanya memiliki perbedaan pada satu triplet kodon. Hal ini
serupa dengan hipotesis ketidakstabilan di mana basa terakhir dari kodon
menentukan asam amino yang dibawa. Ikatan antara dua basa di depan terhadap
tRNA adalah ikatan presisi yang kuat di mana ikatan terakhirnya dengan kodon
basa terakhir lebih lemah hal ini dapat digunakan ssebagai abrevasi dari struktur
susunan asam amino yang dihasilkan.

Inisiasi dan Terminasi Kodon


Kode genetik juga memberikan tanda-tanda informasi genetik pada level
translasi. Tiga kodon UAA, UAG, dan UGA merupakan rantai polipeptida
terminasi. Kodon tersebut dikenali oleh protein Release factor (RF) dari pada
tRNA. Protein tersebut adalah RF-1 yang mengenali UAA dan UAG dan RF-2
yang mengakibatkan terminasi pada kodon UGA dan UAA. Kodon AUG dan
GUG dikenali oleh inisiator tRNA, tRNA met, tapi hal itu hanya ada saat
mengikuti urutan nukleotida yang tepat saja pada leader segment molekul mRNA.
Pada posisi internal, AUG dikenali tRNA met dan GUG dikenali vaseline tRNA.

Universalitas Kode
Kode genetik hampir bersifat universal, yaitu kodon memiliki arti yang
sama (dengan sedikit pengecualian) di semua spesies. Pengecualian yang paling
penting untuk universalitas kode genetik terjadi pada mitokondria mamalia, yeast,
dan beberapa spesies lainnya. Dalam mitokondria manusia dan mamalia lainnya,
(1) UGA menentukan triptofan bukan pemutusan rantai, (2) AUA adalah kodon
metionin, bukan kodon isoleusin, dan (3) AGA dan AGG adalah kodon terminasi
rantai, bukan kodon arginin. Namun, karena pengecualian ini jarang terjadi, kode
genetik harus dipertimbangkan hampir bersifat secara universal.
PERTANYAAN

Nabila Wahyu Mauliadhani B./A/160341606072


1. Jelaskan kapan proses terjadinya translasi?
Jawab: Proses translasi terjadi setelah proses transkripsi. Transkripsi RNAr
menghasilkan prekursor RNAr yang selanjutnya mengalami proses
pascatranskripsi dan produknya akan menjadi bagian dari ribosom.
Pemrosesan prekursor RNAr pasca transkripsi tidak hanya meliputi
pemotongan prekursor tetapi juga metilasi pada banyak nukleotida.
2. Apa fungsi utama dari metilasi?
Jawab: Metilasi memiliki fungsi utama untuk melindungi molekul RNAr
dari ribonuklease dalam sel yang terlibat pada degradasi RNAd.

Docilis Safira Febrianti/A/140341602442


1. Bagaimana mutasi yang terjadi akibat dari sintesis akhiran fragmen asam
amino yang menetapkan polipeptida sebagai gen?
Jawab: Mutasi yang terjadi akibat dari sintesis akhiran fragmen asam
amino disebut sebagai mutasi amber. Kondisi di mana suppressor
mutasi yang mengubah kekhususan tRNA sehingga suppressor dari
mutasi yang memproduksi akhiran rantai triplet UAG mengkode
rangkaian struktural gen.
2. Jelaskan perbedaan antara mutasi nonsense dan mutasi missense?
Jawab: Mutasi nonsense adalah mutasi yang memproduksi triplet rantai
terminasi dalam gen. Mutasi nonsense menghasilkan polipeptida
yang terpotong, dengan panjang rantai bergantung pada posisi
mutasi yang terjadi di dalam gen. Sedangkan mutasi missense
adalah mutasi yang mengubah triplet sehingga menentukan asam
amino yang berbeda. Sebuah gen yang berisi mutasi missense
mengkode polipeptida lengkap, namun dengan substitusi asam
amino dalam produk gen polipeptida. Mutasi nonsense seringkali
merupakan hasil dari substitusi pasangan basa tunggal.

Anda mungkin juga menyukai