Anda di halaman 1dari 3

NAMA ABIYYU RAHMAWAN

AHMAD ABROR

Kode Genetik

Gen pengontrol struktur polipeptida dapat berupa molekul mRNA. Simbol atau Letter yang digunakan
dalam kode polipeptida berupa fondasi, namun, kodon terdiri dari unit yang menentukan satu amino acid
(aminoasil-tRNA kompleks).

Tiga nukleotida per kodon

20 asam amino tergabung selama translasi. Setidaknya, 20 asam amino harus tergabung untuk membentuk 4
simbol didalam mRNA. Dua fondasi per kodon akak membentuk 16b kodon yang jelas tidak cukup. Tiga
fondasi per kodon akan membentuk 64 kodon yang terlihat kelebihan. Faktanya, kode genetic berupa kode
triplet (tiga nukleotida per kodon) dari hasil analisis genetic mutasi proflavin pada lokus rII dari fage T4 oleh
Crick dan Colleagues. Mereka mengisolasi prolavin dari reverse mutasi prolavin. Reversi ini merupakan
hasil dari penekanan mutasi, bukan dari mutasi kebelakang pada situs asli mutasi. Penambahan satu pasang
basa atau penghapusan akan mengubah kerangka pembaca dari gen dan mRNA dari gen distal terhadap
mutase. Crick dan collagues selanjutnya kemudian mengisolasi mutase prolavin penyebab penghambat
mutasi dari penghambat mutasi asli. Semua gen yang diisolasi diklasifikasikan menjadi plus (+) dan minus
(-) dengan pengartian bahwa gen plus akan menghambat mutasi gen minus namun tidak menghmabat mutasi
gen plus dan sebaliknya. Crick dan collagues kemudain membentuk rekombinan yang membawa kombinasi
bervariasi dari gen plus dan minus. Rekombinan dari dua gen atau dua gen minus akan menghasilkan fenotip
mutan. Rekombinan yang membawa mutasi tiga gen plus atau mutasi tiga gen minus seringkali membentuk
fenotip liar. Penambahan tiga pasang basa atau penghapusan tiga pasang basa yang meninggalkan distal dari
gen dengan benar dari bingkai pembacaan dapat diharapkan jika kodon mengandung tiga nukleotida.

Trinukleotida cukup ditemukan untuk menstimulasi pengikatan spesifik dari aminoasil-tRNA ke ribosom.
Contoh; 5-UUC-3 menstimulasi pengikatan ribosom dari phenylalanyl-tRNA. Sintesis kimiawi molekul
RNA, mengandung sequence dinukleotida, sintesis kopolimer diarahkan secara langsung dengan mengubah
sequence asam amino. Molekul sequence trinukleotida mensintesis langsung tiga homopolimer.

Megartikan Kode

Mengartikan kode genetic ditentukan berdasarkan ; 1). Kodon yang menentukan asam amino, 2). Berapa
banyak kodon 64 yang digunakan, 3). Bagaimana kodon tersebut diselingi, 4). Penggunaan letak kodon yang
sama atau berbeda pada setiap spesies. RNA sintetis dapat digunakan sebagai mRNA buatan untuk
mensintesis langsung protein. Ketika aminoasil tRNA, ribosom dan faktor protein terlarut dibutuhkan untuk
translasi adalah mRNAs murni, komponen tersebut digabungkan untuk menstimulasi polipeptida dengan
penambahan sintetis kimiawi molekul RNA. Jika molekul mRNAtersebut diketahui komposisinya,
komposisi sintetis polipeptida dapat digunakan untuk menyimpulkan kodon mana yang digunakan untuk
membentuk asam amino. Sintesis langsung dari poliphenylalanin berasal dari polyuridylic acid ketika
Nirenberg dan Matthei mendemonstrasikannya.

Degeneracy and Wobble


Seluruh asam amino kecuali metionin dan triptofan dispesifikasikan oleh kodon yang jumlahnya lebih dari
satu. Tiga asam amino yaitu leusin, serine dan arginin dispesifikasikan oleh enam kodon yang berbeda.
Isoleusin mempunyai tiga kodon. Namun asam amino lain mempunyai 2 atau 4 kodon. kejadian melebihi
dari 1 kodon per asam amino disebut degenerasi. Degenerasi dalam kode genetik tidak terjadi kesalahan.
Biasanya kodon multiple (lebih dari satu) menspesifikasikan asam amino berbeda oleh satu base, ketiga atau
base 3. Degenerasi terutama terjadi pada dua tipe, yaitu:

Degeneracy parsial

Terjadi ketika base pertama atau ketiga dari dua pirimidin (U dan C), atau satu dari dua purin (A dan G).
Degenerasi parsial tersebut mengubah base ketiga dari purin menjadi pirimidin atau vice versa, akan
mengubah asam amino yang dspesifikasikan oleh kodon.

Degenerasi komplet

Terjadi apabila 4 base menunujukkan ada di posisi 3 dalam kodon akan menspesifikasikan asam amino yang
sama. contohnya valin dispesifikasikan oleh GUU, GUC, GUA dan GUC. Degenerasi kode genetik harus
ada beberapa tRNA berbeda yang dikenal oleh kodon-kodon berbeda yang menspesikasikan asam amino atau
antikodon yang diberikan tRNA harus sampai base-pair dengan kodon yang berbeda. Beberapa DNA yang
ada untuk asam amino khusus dan beberapa tRNA yang tersusun lebih dari 1 kodon. Dimana Ikatan hidrogen
diantara base dalam antikodon tRNA kodon mRNA muncul untuk mengikuti aturan base-pairing yang keras
hanya base pertama atau kedua dari kodon. Base-pairing mengikuti base ketiga kodon yang tidak terlalu
keras, Crick menyebutnya sebagai wobble pada sisinya.

Akhirnya beberapa tRNA mengandung base inosine (diproduksi oleh postranscriptional enzimatik
modifikasi). Hipotesis wobble Crick diprediksi bahwa inosine dapat menjadi sepasang (pada posisi wobble)
dengan adenin. Uracil atau cytosine (di dalam kodon). Pada nyatanya, alanin tRNA murni mengandung
inosine (1) pada posisi 5 ikatan antikodon ke ribosom diaktifkan dengan GCU, GCC, atau GCA
trinukleotida. Hasil yang sama didapatkan dengan tRNA murni lainnya dengan inosine pada posisi 5
antikodon. Hipotesis wobble kemudian dibuat untuk beberapa observasi, bagaimapun juga keakuratannya
belum diketahui samasekali.

Initiation and Termination Codons


Kode genetik selalu menyediakan tanda informasi genetik pada tingkat translasi. 3 kodon UAA, UAG, dan
UGA, menetapkan rantai polipeptida terminasi. Kodon-kodon tersebut tersusun dari pelepasan protein
faktor,lainnya dari tRNAs. 1 protein menandakan RF-1, rupanya menetapkan untuk UAA dan UAG.
Lainnya, RF-2 menyebabkan terminasi pada pada kodon UAA dan UGA. 2 kodon, AUG dan GUG disusun
oleh inisiator tRNA, tRNAmet, tetapi muncul hanya ketika sesuai urutan nukleotida di dalam segmen utama
molekul mRNA. Pada posisi internal , AUG disusun oleh tRNAmet, dan GUG disusun valine tRNA.

Universality of The Code

Sejumlah besar dari data yang ada sekarang ini yaitu pada studi in vitro, yang mana dari penggantian asam
amino karena mutasi, dan dari berkorelasi nukleat asam dan polipeptida sequencing - semua menunjukkan
bahwa kode genetik adalah sama atau sangat hampir sama di semua organisme. Data ini semua menunjukkan
bahwa kode genetik sebagian besar universal (umum).

Suppressor Mutation Producing tRNAs with Altered Codon Recognition

Kode genetik pada non-mitokrondria sebenarnya tidak universal, setidaknya tidak dalam arti yang paling
terbatas kata, karena variasi kecil dalam pengakuan kodon dan terjemahan didokumentasikan dengan baik
dalam beberapa kasus misalnya pada E.coli dan yeast.

Anda mungkin juga menyukai