Anda di halaman 1dari 4

Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas

menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan


respons terhadap rangsangan tersebut.. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat
indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk
menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera. Rangsangan
dapat berasal dari luar tubuh (eksternal) misalnya suara, cahaya, bau, panas, dingin, manis, pahit
dan sebagainya. Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh disebut juga rangsangan
internal, misalnya rasa haus, lapar, dan nyeri (Administrator, 2009) Gerak refleks ialah gerakan
pintas ke sumsum tulang belakang. Ciri refleks adalah respon yang terjadi berlangsung dengan
cepat dan tidak disadari. Sedangkan lengkung refleks adalah lintasan terpendek gerak refleks.
Neuron konektor merupakan penghubaung antara neuron sensorik dan neuron motorik. Jika
neuron konektor berada di otak,maka refleksnya disebut refleks otak. Jika terletak di susmsum
tulang belakang, maka refleksnya disebut refleks tulang belakang. Gerakan pupil mata yang
menyempit dan melebar karena terkena rangsangan cahaya merupakan contoh refleks otak.
Sedangkan gerak lutut yang tidak disengaja merupakan gerak sumsum tulang belakang.
(Idel,antoni.2000:210-215) Akson dari kebanyakan hewan mamalia umumnya relatif kecil, untuk
itu didalam percobaan digunakan akson raksasa yang terdapat pada hewan invertebrat seperti
cumi-cumi dan lain-lain. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan , diperlukan satu
mikroelektroda yang dapat ditusukkan kedalam akson tanpa menimbulkan kerusakan pada kason
tersebut. (Kartolo,wulangi.S.1993:208-212) Apabila rangsangan yang diberi cukup kuat, arus
lokal yang timbul pada membran yang terdepolarisasi akan merangsang membran disebelahnya
yang masih dalam keadaan istirahat, sehingga sebagian membran tersebut akan ikut
terdepolarisasi. Peristiwa ini menunjukkan penjalaran impuls.Depolarisasi adalah nilai potensial
aksi yang terjadi akibat adanya rangsangan.(Isnaeni,wiwid.2006:61-71) Berbeda dengan tonjolan
yang dinamakan dendrit, maka akan merupakan tonjolan yang hanya terdapat sebuah dan
berfungsi merambatkan impuls yang meninggalakan badan sel. Bahkan salah satu jenis sel saraf
dalam retina yang disebut sel amaksin tidak memiliki axon sama sekali. Axon berpangkal pada
badan sel sebagai suatu bukit kecil yang dinamakan axon hillocle. Di dalam daerah ini tidak
terdapat substansi nissl karena di daerah ini banyak nerofibril yang akan meninggalkan badan
sel. Selain berkemampuan utama dalam merambatkan impuls, sejenis sel saraf berkemampuan
bersekresi seperti halnya sel kelejar endokrin. Sel saraf demikian dimasukkan dalam kategori
neroendokrin yang sekaligus menjadi penghubung antara sistem saraf dan sistem endokrin
(Subowo, 2002: 165). Sebuah sinapsis neuromuskular terdiri dari sebuah ujung saraf motor
prasinapsis menutupi daerah pascasinaps (postsynaptic sole plate) sebuah serabut otot pada ujung
terminal sebuah cabang telodendron, sebuah ujung saraf motor terbentuk oleh pertumbuhan
cabang pendek dalam daerah terbatas. Tiap cabang ujung saraf terssisip dalam daerha celah
neuromuskular 40 sampai 50 nm. Neuron eferen somatik menginervasi otot kerangka. Gap
sebagai unit mptor karena serabut otot yang diinervasi berkontraksi sebagai unit bila neuron
dirangsang. Unit motor dapat terdiri dari satu sampai beberapa ratus serabut otot. Unit motor
yang besar mendapat inervasi neuron besar dan berkaitan dengan otot besar. Sebuah serabut otot
secara individu tergolong pada satu unit motor dan menerima masukan sinaps di bagian tengah
(Dellmann, 1992: 198-199). Terbentuk di dalam lingkaran jaringan saraf tulang punggung
terdapat sejumlah respon stereotip yang disebut refleks. Refleks yang paling terkenal adalah
refleks regang monosinapsis atau refleks sentakan lutut (kneejerk refleks) yang dapat
dikeluarkan bila suatu urat ditepuk, yang menyebabkan regangan otot mendadak. Akibatnya
berupa refleks kontraksi otot untuk mengembalikan panjangnya yang normla. Sambungan
neuron yang diperlukan untuk refleks ini terdiri atas kelompok neuron sensorik yang masuk,
yang membawa berita bahwa otot-ototnya telah diregangkan, dan sekumpulan neuron motoris
yang mengendalikan kontraksi sel-sel otot (Bevelander, 1988: 134). Suatu refleks adalah suatu
respon automatis yang sederhana terhadap suatu rangsangan yang hanya melibatkan beberapa
neuron, yang semuanya dihubungkan dengan tingkat umum yang sama dalam sistem saraf pusat.
Refleks yang ada pada waktu lahir dan lazim bagi manusia disebut refleks turunan. Refleks lain
yang diperoleh karena pengalaman disebut refleks bersyarat. Kebutuhan anatomis minimum
untuk perilaku refleks adalah neuron sensori dengan reseptor untuk menerima rangsangan, yang
dihubungkan oleh nsinapsis ke neuron motor yang dilekatkan pada suatu otot atau efektor lain,
sperti refleks regang ekstensor. Sejumlah refleks melibatkan hubungan antara banyak interneuron
dalam sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang tidak hanya berfungsi dalam
menyalurkan impuls dari dan ke otak (Villee, 1999: 244-245).
Refleks Achilles Pada refleks Achilles dibuat pergelangan kaki dalam keadaan reflek, kaki dalam
keadaan dorsi fleksi pada pergelangan kaki dan palu diketok pada bagian tendon Achilles. Reflek
normal yang muncul adalah fleksi pada bagian plantar. Jika penguji tidak dapat menimbulkan
reflek pergelangan kaki dan kemungkinan tidak dapat rileks, pasien diinstruksikan untuk berlutut
pada sebuah kursi atau tingginya sama dengan penguji. Tempatkan pergelangan kaki dengan
posisi dorsi fleksi dan kurangi tegangan otot gastroknemeus. Tendon Achilles digores menurun
dan terjadi fleksi plantar (Smeltzer & Bare, 2001). Refleks Tendon Achilles mengakibatkan
berkontraksinya M. Trisespssure dan memberikan gerak plantar fleksi pada kaki. Lengkung
refleks inimelalui S1,S2. Aferen terletak pada N. Tibialis, eferen terletak pada N.Tibialis
(Marjono & Shidarta, 2010).
Refleks mengedip (Pearce, Evelyn C. 2002) Sentuhan halus pada kornea atau
konjungtivamengakibatkan kelopak mata berkedip. Impuls aferen dari kornea atau konjungtiva
berjalan melalu divisi opthalmica nervus trigeminus ke nukleus sensori nervi trigemini. Neuron
internucial menghubungkannya dengan nukleus motorik nervus facialis kedua sisi melalui
fasciculus longitudinals medialis. Nervus facialis dan cabng- cabangnyamempersarafi musculus
orbicularis yang mempengaruhi gerakan menutup mata. Reflek kedip mata disebabkan oleh : 1.
Stimulasi terhadap nervus trigeminus dikornea, palpebra, dan konjungtiva yang disebut refleks
kedip sensoris atau reflek kornea. Refleks ini berlangsung cepat yaitu 0,1 detik. 2. Stimulus yang
berupa cahaya yang menyilaukan disebut refleks kedip optikus. Reflek ini lebih lambat
dibandingkan refleks kedip kornea.
Refleks Cahaya Pupil : Jika cahaya disinari ke dalam mata, maka pupil akan mengecil. Bila
cahaya mengenai retina terjadi impuls yang mula-mula berjalan melalui nervus optikus dan
kemudian ke nukleus edinger westphal dan akhirnya kembali melalui syaraf parasimpatis untuk
mengkonstriksikan sfingter iris. Dalam keadaan gelap, refleks ini dihambat sehingga terjadi
dilatasi pupil. Fungsi refleks cahaya adalah membantu mata untuk beradaptasi secara sangat
cepat terhadap keadaan perubahan cahaya. Pupil itu sendiri dapat mengecil sampai diameter 1,5
mm dan membesar sampai diameter 8 mm. Batas adaptasi terang dan gelap yang dapat
dipengaruhi oleh refleks pupil adalah sekitar 30 1. Pupil itu sendiri berukuran normal dengan
diameter 34 mm. Pupil kanan dan kiri hampir sama ukurannya, ini disebut isokoria, bila
ukurannya berbeda disebut
anisokorida. Ada tiga macam refleks mata menurut Guyton, yaitu : 1. Refleks Pupil Stimulus
adalah cahaya, bila cahaya itu masuk ke mata dengan intensitas yang besar, maka pupil akan
bereaksi dengan mengecil agar cahaya yang masuk tersebut tidak terlalu banyak. Pupil akan
mengatur intensitas cahaya yang masuk. 2. Refleks Konsensuil Merupakan hasil kerjasama
antara mata kanan dan mata kiri. Hal ini terjadi karena
chiasma optikum bagian dari neurit menyilangi garis tengah. Oleh karena itu ada
interneuron antara nucleus protektalil kanan dan kiri 3. Refleks Mengejap Kelopak mata akan
mengejap sehingga air mata akan terperas dan terbasahi oleh air mata. Pupil adalah bagian mata
yang berfungsi mengatur cahaya yang masik bila cahaya redup. Otot-otot pada iris akan
berkontraksi dan menyebabkan lubang pupil melebar, jika cahaya kuat maka lubang pupil akan
menyempit. (Guyton, 1997) Syaraf di dalam mata ada dua yaitu syaraf simpatis dan
parasimpatis. Serabut
preganglion parasimpatis, muncul dari nucleus edinger westphal (nulisiveral dari saraf ketiga)
dan kemudian berjalan dalam syaraf ketiga ke ganglion siliau yang terletak dibelakang mata.
Disini serabut preganglion bersinapsis dengan neuron
parasimatis yang kembali megirimkan serabut-serabut melalui nervus siliaris ke dalam bola
mata, nervus ini merangsang :
otot siliaris yang mengatur lensa untuk berfokus
spinger, iris yang mengatur koneksikan pupil Jika cahaya disinari ke dalam mata, pupil akan
mengecil, maka reaksi ini disebut reflek cahaya pupil. Bila cahaya mengenai retina maka terjadi
impuls yang mula-mula berjalan ke nervus optikus dan kemudian nervus pretektalis darisini
impuls berjalan ke nucleus edinger westphal dan akhirnya kembali melalui syaraf
parasimpatis spingter, dalam keadaan gelap, reflek ini terhambat sehingga mngakibatkan dilatasi
pupil. (Ibiyati, Yayat, 2000)
Refleks Konvergensi Konvergensi dari bola mata juga menentukan kejelasan objek. Pergerakan
mata yang singkron bertujuan untuk menetapkan objek yang kita lihat tetap jatuh pada fovea.
Ketila kita melihat benda yang jauh, kedua mata kita terarahkan lurus, namun ketika kita melihat
objek yang dekat, mata kita berkonvergensi. Membaca atau melakukan kegiatan yang
membutuhkan penglihatan dekat membutuhkan akomodasi kontinu, kontruksi pupil dan
konvergensi. Hal ini lah yang menyebabkan eyestrain. Oleh karena itu jika membaca dalam
waktu yang lama sebaiknya kita selingi dengan melihat jauh untuk merelaksasikan otot-otot
intrinsic tersebut. (medicinesia.com)
Refleks Salivari Saliva adalah sekresi yang berkaitan dengan mulut, diproduksi oleh tiga pasang
kelenjar saliva utama: kelenjar sublingual, submandibula, dan parotis, yang terletak di luar
rongga mulut dan menyalurkan saliva melalui duktus-duktus pendek ke dalam mulut (Sherwood,
2001; Irianto, 2004). Pada saliva mengandung beberapa elektrolit protein , immunoglobulin
,molekul organik (Nanci, 2003; Rai, 2007). Fungsi saliva adalah saliva memulai pencernaan
karbohidrat di mulut melalui kerja amilase saliva, yang merupakan suatu enzim yang memecah
polisakarida menjadi disakarida; saliva mempermudah proses menelan dengan membasahi
partikel-partikel makanan. Kita sulit berbicara apabila mulut kita kering. Saliva berperan penting
dalam Hygiene mulut dengan membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi. Aliran saliva yang
terus- menerus membantu membilas residu makanan, melepaskan sel epitel, dan benda asing.
Penyangga bikarbonat di saliva menetralkan asam di makanan serta asam yang dihasilkan oleh
bakteri di mulut, sehingga membantu mencegah karies gigi (Amerongen, 1992 ; Sherwood,
2001; Nanci, 2003; Setiadi, 2007). Sekresi saliva yang bersifat spontan dan kontinu, bahkan
tanpa adanya rangsangan yang jelas, disebabkan oleh stimulasi konstan tingkat rendah ujung-
ujung saraf parasimpatis yang berakhir di kelenjar saliva. Sekresi basal ini penting untuk
menjaga agar mulut dan tenggorokan tetap basah setiap waktu (Sherwood, 2001).

Anda mungkin juga menyukai