1. MCQ IT 40%
2. MCQ Tutorial 25%
3. Hasil kerja keterampilan 10%
4. Umpan balik tutorial 10%
5. Hasil tugas mandiri 10%
6. Logcard 5%
a. Penyembunyian (concealment)
b.Kesempatan/Peluang (opportunity)
c. Motivasi (motivation)
d. Daya tarik (attraction)
e. Keberhasilan (success)
Cara menghindari kecurangan dalam ujian dapat dilakukan dari diri sendiri,
pengajar, dan peraturan. Dapat dilakukan dengan cara mempersiapkan diri
sebelum ujian, berdoa agar terlepas dari rasa ingin melakukan kecurangan,
menonaktifkan handphone, bila membutuhkan bantuan diharapkan untuk
mengacungkan tangan dan tidak berbicara, menerapkan metode belajar yang
baik (disiplin, tekun, dan dapat mengatur waktu) serta membuat intisari dalam
setiap pelajaran.
Yang pertama adalah penyalinan kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya
sama sekali (word by word, direct text, ‘copy-paste’);
1. Menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengakuinya sebagai pekerjaan
sendiri
2. Memalsukan daftar pustaka
3. Melakukan kerja sama dengan pengajar untuk menyelesaikan tugas individu
4. Menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) tanpa memasukkan
keterangannya ke dalam daftar pustaka
5. Membeli karya ilmiah dari orang lain
6. Menggunakan berbagai alasan palsu untuk memperpanjang pengumpulan
tugas.
Kecurangan dan kejahatan akademik dapat pula berbentuk pemalsuan tanda
tangan dosen pada log card.
Berdasarkan UU No. 20/2003, sanksi atas tindakan plagiarism (salah satu bentuk
kejahatan akademik), antara lain :
a. Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya di gunakan untuk
memperoleh gelar akademik profesi, atau vokasi terbukti melakukan
jiplakan di cabut gelarnya (pasal 25 ayat 2)
b. Lulusan yang karya ilmiah yang di gunakannya untuk mendapatkan gelar
akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 25
ayat(2) terbukti merupakan jiplakan akan di pidana dengan pidana penjara
paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.
200.000.000,00
Kutipan yang berisi kurang dari 4 baris di tulis di antara tanda kutip (“.....”)
sebagai bagain yang terpadu dalam teks utama,
Soebroto (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat
antar faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
Kutipan yang berisi empat baris atau lebih ditulis tanpa tanda kutip
Ary (1982 :382) menarik kesimpulan sebagai berikut :
1.BAB I
2. BAB II
2.1 Landasan teori
Aktivitas belajar mahasiswa kedokteran pada blok ! terdiri dari empat aktivitas
yaitu kuliah terintegrasi (Integrated Teaching), tutorial, keterampilan
laboratorium (skills lab), dan tugas mandiri atau yang biasa disebut assignment.
b. Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal, yaitu
1) Lingkungan sosial
faktor dari luar diri anak yang ikut mempengaruhi belajar anak, yang
antara lain berasal dari orang tua, sekolah, dan masyarakat.
2) Lingkungan nonsosial.
Faktor faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah:
a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas
dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu
lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang.
b. Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar
Riska dapat menerapkan adult learning dan time management dengan cara :
1. Menetapkan tujuan secara realistis.
2. Menetapkan target yang akan di capai.
3. Meyusun jadwal atau rencana dari awal secara sistematis.
4. Rencanakan hal-hal yang mungkin tidak dapat diperkirakan.
5. Gunakan dan manfaatkan kalender secara maksimal.
6. Bagi tugas yang berat menjadi tugas-tugas kecil yang mudah untuk
dilaksanakan.
7. Jadwalkan waktu istirahat.
8. Susun kegiatan berdasarkan skala prioritas.
9. Terus coba sistem baru hingga ditemukan sistem pengaturan waktu yang
paling cocok.
10. Variasikan kegiatan agar tidak monoton.
11. Jangan terlalu kaku.
12. Buat deadline sendiri.
13. Kerjakan tugas yang berat pada saat kondisi tubuh terbaik.
14. Berani berkata tidak.
15. Pergunakan dengan baik waktu-waktu yang biasanya terbuang.
Peran email dalam kegiatan akademik antara lain media bertukar informasi antar
pelajar/mahasiswa atau mahasiswa dengan dosennya, media untuk
mengumpulkan tugas dalam bentuk softcopy serta untuk mengakses jurnal
pendidikan yang membutuhkan registrasi menggunakan email.
Sebenarnya dalam meminta bantuan kepada orang lain belum ada aturan
tertulis yang mengikat,namun disini dalam etika meminta bantuan tentu tidak
terlepas dari cara berkomuikasi yang baik.
yaitu
1. bersikap antusias agar agar lawan bicara tidak merasa kecewa
2. menggunakan bahasa tubuh termasuk mimic wajah yang tetap harus
Nampak antusias
3. buat obrolan menjadi tidak kaku agar lawan bicara tidak merasa aneh dan
malas untuk berbicara dengan kita
4. penuh perhatian dan tersenyum
dalam meminta bantuan kita harus mampu mengutarakan kemauan kita dengan
logis,sistematis,dan lugas,serta ungkapkan dengan berterus terang.
Dan terahir yang perlu kita perhatikan dan sangat penting adalah jangan lupa
mengucapkan kata “TOLONG” agar orang yang kita mintai bantuannya tidak
merasa diperintah dan tersinggung