Anda di halaman 1dari 115

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

PENGARUH PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN DUKUNGAN SUAMI


TERHADAP PERILAKU PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK
WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS KEDUNGREJO

TESIS

DisusununtukmemenuhisebagianPersyaratanMencapaiDerajat Magister
Program Studi Magister KedokteranKeluarga
MinatUtamaPendidikanProfesiKesehatan

Nama
Indah Kurniawati
Nim: S541302049

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

commit to user

i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN DUKUNGAN SUAMI


TERHADAP PERILAKU PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK
WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS KEDUNGREJO

TESIS

Oleh:
Indah Kurniawati
NIM: S541302049

KomisiPembimbing Nama TandaTangan Tanggal

PembimbingI Dr. HariWujoso, dr.,Sp.F.,M.M ……………… ………...

NIP.196210221995031001

Pembimbing II Dr.NunukSuryani, M.Pd ……………… …………

NIP.196611081990032001

Telahdinyatakanmemenuhisyarat
Padatanggal ……………….

Ketua Program Studi Magister KedokteranKeluarga


Program Pascasarjana UNS

Dr. HariWujoso, dr.,Sp.F.,M.M


NIP.196210221995031001
commit to user

ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN DUKUNGAN SUAMI


TERHADAP PERILAKU PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK
WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS KEDUNGREJO

TESIS

Oleh:
Indah Kurniawati
NIM: S541302049

Telah dipertahankan di depan penguji


dan dinyatakan telah memenuhi syarat
pada tanggal..................2015

Jabatan Nama TandaTangan

Ketua Dr. HariWujoso, dr.,Sp.F.,M.M ………...


NIP.196210221995031001

Sekretaris Dr.NunukSuryani, M.Pd …………


NIP.196611081990032001

Anggota penguji Dr.NunukSuryani, M.Pd …………


NIP.196611081990032001

Mengetahui:

Direktur Ketua Program Studi


Pascasarjana UNS Magister KedokteranKeluarga

Prof. Dr. Ahmad Yunus, Ir., M.S Dr. HariWujoso, dr.,Sp.F.,M.M


NIP. 196107171986011001 NIP.196210221995031001

commit to user

iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1. Tesisyang berjudul : “Pengaruh Pengetahuan, Motivasi dan Dukungan

Suami terhadap Perilaku Pemeriksaan IVA pada Wanita Usia Subur di

Puskesmas Kedungrejo”ini adalah karya penelitian saya sendiri dan bebas

plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain

untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah di tulis atau di terbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis

digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan

serta daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti terdapaat plagiat dalam

karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan

perudang-undangan (Permendiknas No 17, tahun 2010 )

2. Publikasi sebagian atau seluruhnya isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah harus

menyertakan tim promotor sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya.

Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya

bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta,..........................

Mahasiswa

Indah Kurniawati

commit to user

iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

SEBAIK-BAIK MANUSIA ADALAH ORANG YANG BERMANFAAT BAGI

ORANG LAIN

HIDUP ADALAH PILIHAN MAKA PILIHLAH HIDUP YANG BERMUTU

DAN BERKUALITAS

commit to user

v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

KARYA INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA

1. Alloh SWT yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan dalam

menyelesaikan karya ini

2. Kedua orang tuaku yang aku sayangi yang tak henti-hentinya memberikan

dukungan dan doanya baik moril maupun materiil

3. Suamiku tercinta yang selalu memberikan dukungan penuh dalam

menyelesaikan karya tulis ini

4. Anakku tersayang yang telah berkorban waktu selalu di tinggal bunda

dalam menyelrsaikan karya ini

5. Kedua orang tua mertua terimakasih atas dukungan dan doanya.

6. Semua teman satu almamater dan satu angkatan yang selalu mendukung

dan memberikan infornasi dalam menyelesaikan karya tulis ini

7. Semua pihak yang telah mendukung dalam menyelesaikan karya tulis ini.

commit to user

vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Indah Kurniawati. S541302049. (2014). Pengaruh Pengetahuan, Motivasi dan


Dukungan Suami terhadap Perilaku Pemeriksaan IVA pada Wanita Usia
Subur di Puskesmas Kedungrejo. Tesis, Pembimbing I: Dr. Hari
Wujoso,dr.,Sp.F.,M.M. Pembimbing II: Dr.Nunuk Suryani, M.Pd. Program Studi
Magister Kedokteran Keluarga. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

Latar Belakang: kanker serviks merupakan kasus terbanyakdanhampir 70%-


nyaditemukan dalam kondisi stadium lanjut (>stadium IIB). Hal ini karena masih
rendahnya pelaksanaan skrining, yaitu <5%. Padahal, pelaksanaan skrining yang
ideal adalah 80%. Sebenarnya kanker serviks stadium awal bisa didiagnose dengan
melakukan pemeriksaan sitologi melalui IVA. Hampir 50% penderita kanker
serviks ternyata tidak melakukan IVA.
Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, motivasi dan dukungan suami
terhadap perilaku pemeriksaan IVA pada wanita usia subur di Puskesmas
Kedungrejo.
Metode: Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi
penelitian ini adalah semua wanita usia subur di wilayah Puskesmas Kedungrejo
Kabupaten Banyuwangi dengan jumlah sampel sebanyak 61 responden dengan
teknik pengambilan sampel proposinal random sampling. Pengumpulan dilakukan
dengan menyebar langsung kuesioner kepada responden. Teknik analisis data
menggunakan regresi logistik .
Hasil: Penelitian inimenunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif antara
pengetahuan dengan perilaku melakukan pemeriksaan IVA dengan nilai statistic
signifikan (OR= 4,298; CI 95% 1,213 hingga15,232 ; p = 0.024). Ada pengaruh
yang signifikan (OR= 4,700; CI 95% 1,379 hingga16,016 ; p = 0.013) antara
motivasi ibu dengan perilaku melakukan pemeriksaan IVA. Serta ada pengaruh
antara dukungan suami dengan perilaku melakukan pemeriksaan IVA.
Kesimpulan: Berarti bahwa dari ketiga variabel dengan nilai
NegelkerkeR2sebesar 39,2% (pengetahuan, motivasi ibu dan dukungan suami)
mampu menjelaskan perilaku pemeriksaan IVA. Disarankan bagi tenaga
kesehatan lebih meningkatkan pengetahuan bagi para wanita usia subur tentang
deteksi dini kanker servik melalui pemeriksaan IVA.

Kata Kunci: pengetahuan, motivasi, dukungan suami, perilaku melakukan


pemeriksaan IVA

commit to user

vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT

Indah Kurniawati. S541302049. (2014). The Effect of Knowledge, Motivation


and Husband Support on IVA Examination Behavior in Productive-Age
Women in Puskesmas Kedungrejo.Thesis, First Counselor: Dr. Hari
Wujoso,dr.,Sp.F.,M.M. Second Counselor: Dr.Nunuk Suryani, M.Pd. Family
Medical Magister Study Program. Postgraduate Program of Surakarta Sebelas
Maret University.

Background: Cervical cancer is the largest case and nearly 70% of it is found in
advanced stage (> IIB stage). It is because the lower screening implementation,
<5%. Meanwhile, the ideal screening implementation is 80%. Actually, early
stage-cervical cancer can be diagnosed by means of cytological examination
through IVA. Nearly 50% of cervical cancer patients do not undertake IVA.
Objective: To find out the effect of Knowledge, Motivation and Husband
Support on IVA examination behavior in productive-age women in
PuskesmasKedungrejo.
Method: This study was an analytical research with cross-sectional approach. The
population of research was productive-age women in PuskesmasKedungrejo area
of Banyuwangi Regency with 61 respondents as the sample taken using
proportional random sampling. The data was collected by distributing the
questionnaire to the respondents. Technique of analyzing data used was logistical
regression.
Result: This research showed that there was a positive effect of knowledge on the
IV examination behavior with statistically significant value (OR = 4.298; CI 95%
1.213-15.232; p = 0.024). There was a significant (OR = 4.700; CI 95% 1.379-
16.016; p = 0.013) effect of women motivation and IVA examination behavior. And
there was an effect of husband’s support on IVA examination behavior.
Conclusion: The three variables (knowledge, women motivation and husband
support) withNegelkerke R2 value of 39.2% could explain the IVA examination
behavior. It was recommended to the medical personnel to improve the productive
age-women’s knowledge on early detection of cervical cancer through IVA
examination.

Keywords: knowledge, women motivation and husband support, IVA examination


behavior.

commit to user

viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-

Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan ini pada Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga, minat utama Pendidikan Profesi Kesehatan,

Program Pascasarjana Universitas SebelasMaret Surakarta dengan judul “Pengaruh

Pengetahuan, Motivasi dan Dukungan Suami terhadap Perilaku Pemeriksaan IVA

pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo”.

Penulisan Tesis ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari

berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan

ucapan terimakasis kepada :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta, yang telah memeberi kesempatan kepada penulis untuk menempuh

pendidikan di UNS.

2. Prof. Drs. Ir. Ahmad Yunus M.S, selaku direktur Program Pascasarjana

universitas sebelas maret yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

mengikuti pendidikan di PPs UNS.

3. Dr. dr. Hari Wujoso, SpF,M.M, selaku Ketua Program Studi Magister

Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan Pascasarjana (S-2)

pada Program Studi kedokteran Keluarga dan juga selaku pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penulisan tesis

ini.

commit to user

ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah membimbing dan

memberikan banyak masukan dalam penulisan tesis ini.

5. Kepala Puskesmas Kedongrejo, atas dorongan dan kerjasamanya sehingga

penulis mendapat kemudahan dalam penyusunan tesis ini.

6. Teman-teman S2 seperjuangan yang telah banyak membantu dalam

penyusunan tesis ini, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang telah berjasa dan membantu terselesainya tesis ini.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan tesis ini karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan ini. Besar

harapan kami semoga tesis ini bermanfaat bagi pengelolapendidikan,

mahasiswadanparapembacasekalian.

Surakarta,Januari2015

Indah Kurniawati

commit to user

x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. RumusanMasalah ..................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI


A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 6
1. Teori Pengetahuan .............................................................. 6
2. Teori Motivasi .................................................................... 16
3. Teori dukungan suami ........................................................ 21
4. Teori perilaku individu ....................................................... 31
5. Pemeriksaan IVA................................................................ 37
B. Penelitian yang Relevan ........................................................... 38
C. Kerangka Berpikir .................................................................... 42
D. Hipotesis ................................................................................... 43

BAB III METODE PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 44
B. Jenis Penelitian ......................................................................... 44
C. Populasi, sampel, dan cara pengambilan sampel...................... 44
D. Variabel penelitian.................................................................... 45
E. Defisini operasional.................................................................. 45
F. Kerangka penelitian.................................................................. 47
G. Uji Validitas dan Reliabilitas.................................................... 48
H. Teknik Analisis Data ................................................................ 50
I. Prosedur Penelitian ................................................................... 53
commit to user

xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Diskripsi data ............................................................................ 54
B. Pengujian Hipotesis .................................................................. 61
C. Pembahasan .............................................................................. 65
D. Keterbatasan ............................................................................. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan .............................................................................. 71
B. Implikasi .................................................................................. 72
C. Saran ........................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 74

LAMPIRAN

commit to user

xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 : Hasil Uji Validitas.............................................................. 49


Tabel 3.2 : Hasil Uji Reliabilitas .......................................................... 50
Tabel 4.1 : DistribusiFrekuensiBerdasarkan Umur .............................. 54
Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan .................. 55
Tabel 4.3 : Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan ...................... 56
Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden ................... 57
Tabel 4.5 : Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu...................................... 58
Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi Dukungan Suami .............................. 59
Tabel 4.7 : Distribusi Frekuensi Perilaku Pemeriksaan IVA ............... 60
Tabel 4.8 : Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Pemeriksaan IVA 61
Tabel4.9 :Hubungan Motivasi Ibu dengan Perilaku Pemeriksaan IVA 62
Tabel4.10 :Hubungan Dukungan suami dengan Perilaku Pemeriksaan IVA62
Tabel 4.11 :Analisis regresi logistic ganda............................................. 63

commit to user

xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Kerangkaberfikir ................................................................ 42


Gambar 3.1 : KerangkaOperasional ........................................................ 47
Gambar 4.1 : Grafik Batang Umur Responden ........................................ 55
Gambar 4.2 : Grafik Batang Pendidikan Responden ............................... 56
Gambar 4.3 : Diagram Batang Pekerjaan Responden .............................. 57
Gambar 4.4 : Diagram Batang Pengetahuan Responden ........................ 58
Gambar 4.5 : Diagram Batang Motivasi Ibu ............................................ 59
Gambar 4.6 : Diagram Batang Dukungan Suami..................................... 60
Gambar 4.7 :Diagram Batang Perilaku Pemeriksaan IVA....................... 61

commit to user

xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Lembar Permohonan ......................................................... 76


Lampiran 2 : Lembar Persetujuan............................................................ 77
Lampiran 3 : kisi –kisi instrument .......................................................... 78
Lampiran 4 : Kuesioner Pengetahuan ...................................................... 79
Lampiran 5 : Kuesioner motivasi ........................................................... 81
Lampiran 6 : Kuisioner dukungan suami................................................ 83
Lampiran 7 : Hasil uji validitas dan Reliabilitas..................................... 85
Lampiran 8 : Hitungan ............................................................................. 95
Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian .......................................................... 101
Lampiran 10 : Lembar konsultasi .............................................................. 105

commit to user

xv
perpustakaan.uns.ac.id 1
digilib.uns.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wanita menempati peran utama dalam sebuah keluarga, demikian juga

kesehatan yang berperan utama dalam sebuah kehidupan seseorang.Kesehatan

adalah suatu hal yang harus diupayakan dan dijaga sehingga dapat tercapai kualitas

hidup yang baik.Kesehatan reproduksi adalah bidang kesehatan yang khusus

mempelajari hal – hal yang berkaitan dengan kandungan seorang wanita, salah

satunya adalah tumor dan kanker(Samadi, 2010).

Kanker adalah pertumbuhan abnormal dari suatu sel atau jaringan dimana

sel atau jaringan tersebut tumbuh dan berkembang tidak terkendali, kecepatan

tumbuhnya berlebihan, dan sering disertai perubahan perangai sel yang akhirnya

mengganggu organ lain. Kanker serviks, sering juga disebut kanker leher rahim,

adalah kanker yang berasal dari mulut rahim, merupakan kanker terbanyak kedua

setelah kanker payudara.Kanker serviks masih banyak ditemukan dinegara

berkembang, seperti Indonesia.Berbeda dengan di negara maju, cakupan program

skrining di Indonesia baru sekitar 5%.Padahal dinegara maju program skrining

sudah dilaksanakan sejak beberapa dekade.Dengan skrining tersebut, maka angka

kejadian dan mortalitas diharapkan berkurang (Samadi,2010).

Di Indonesia, kanker serviks merupakan kasus terbanyak dan hampir 70%-nya

ditemukan dalam kondisi stadium lanjut (>stadium IIB). Hal ini karena masih

rendahnya pelaksanaan skrining, yaitu <5%. Padahal, pelaksanaan skrining yang

ideal adalah 80% (Samadi,2010). Sebenarnya kanker serviks stadium awal bisa
commit to user

1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac2.id

didiagnosa dengan melakukan pemeriksaan citologi melalui IVA. Hampir 50%

penderita kanker serviks ternyata tidak melakukan IVA (Yatim, 2005).

Deteksi dini kanker serviks yang dikenal umum adalah pap smear, yang

biasanya dilakukan di rumah sakit di bagian laboratorium. Namun, ada pula cara

alternative yakni metode IVA. IVA merupakan pemeriksaan dengan cara

mengamati secara inspekulo serviks yang telah dipulas dengan asam asetat atau

asam cuka ( 3-5% ) selama 1 menit. Daerah yang tidak normal akan berubah warna

dengan batas tegas yang menjadi putih ( acetowhite ), yang mengindikasikan

bahwa serviks mungkin memiliki lesi pra kanker. Program pemeriksaan atau

screening yang ideal dan optimal untuk kanker serviks menurut WHO, sangat

dianjurkan pada setiap wanita dan dilakukan setiap 3 tahun pada usia 25 – 60 tahun.

Metode ini sudah banyak digunakan di Puskesmas, BPS, ataupun di Rumah Sakit.

Metode inspeksi lebih mudah, lebih sederhana, sehingga skrining dapat dilakukan

dengan cakupan lebih luas dan diharapkan temuan kanker servik dini akan bisa

lebih banyak (Samadi, 2010).

Kurangnya tingkat kepercayaan wanita terhadap kesehatan yang meliputi

manfaat yang akan diperoleh, kerugian yang didapatkan, hambatan yang akan

ditemui bahwa dirinya dapat diserang penyakit serta motivasi diri dan dukungan

dari suami atau keluarga yang masih kurang sangat mempengaruhi pula terhadap

sikap wanita dalam pelaksanaan pemeriksaan IVA.

Banyak wanita yang masih belum mengetahui pengetahui dan mau melakukan

pemeriksaan IVA diketahui dari data yang ada di Puskesmas yang belum memenuhi

target. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor penyebab perilaku ibu

usia subur dalam melakukan pemeriksaan IVA diantaranya pengetahuan, sikap


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac3.id

dan tindakan serta motivasi nutup kemungkinan dukungan dari suami, sebagian

besar tingkat pendidikan yang rendah sehingga pengetahuan yang dimiliki juga

rendah (Yatim,2005).

Data yang di dapat dari Puskesmas Kedungrejo, diketahui bahwa program

pemeriksaan IVA masih berjalan dengan baik yang didukung serta masyarakat

diberikan kemudahan memalui pemeriksaan IVA yang memadai, dari data sampai

akhir bulan Januari 2014 sekitar 20% yang mengikuti pemeriksaan IVA dari target

yang diharapkan. Ketidaktercapainya target ini banyak kemungkinan dipengaruhi

oleh beberapa factor diantaranya kurangnya sosialisasi tentang pemeriksaan IVA

dan kurangnya pengetahuan para wanita mengenai deteksi dini kanker servik serta

kurangnya dukungan suami dan keluarga ataupun lingkungan sekitar.

Berdasarkan data di atas peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh pengetahuan,

motivasi dan dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan IVA pada wanita usia

subur di Puskesmas Kedungrejo Kabupaten Banyuwangi.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh pengetahuan tentang perilaku pemeriksaan IVA

pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo Banyuwangi?

2. Apakah ada pengaruh motivasi individu terhadap perilaku pemeriksaan

IVA pada Wanita Usia Subur di PuskesmasKedungrejo?

3. Apakah ada pengaruh dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan

IVA pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo?

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac4.id

4. Apakah ada pengaruh bersama pengetahuan,motivasi individu, dan

dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan IVA pada Wanita Usia

Subur di Puskesmas Kedungrejo?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisis pengaruh pengetahuan, motivasi dan dukungan suami

terhadap perilaku pemeriksaan IVA pada wanita usia subur di Puskesmas

Kedungrejo.

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis pengaruh pengetahuan tentang pemeriksaan IVA pada

Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo

b. Menganalisis pengaruh motivasi individu terhadap pemeriksaan IVA

pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo

c. Menganalisis pengaruh dukungan suami terhadap pemeriksaan IVA

pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo

d. Mendeskripsikan pengaruh bersama pengetahuan, motivasi dan

dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan IVA pada wanita usia

subur di Puskesmas Kedungrejo

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Menambah hasanah ilmu dalam mendukung teori tentang pengetahuan

dan motivasi serta dukungan suami yang baik akan meningkatkan perilaku

wanita usia subur untuk melakukan pemeriksaan IVA.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac5.id

2. Praktis

a. Dapat memberikan kontribusi bagi profesi dalam meningkatkan mutu

pelayanan dan upaya – upaya promitif melalui sosialisasi tentang

pemeriksaan IVA kepada masyarakat terutama para pasangan usia subur

untuk lebih meningkatkan program yang terkait dengan kesehatan

reproduksi.

b. Memberikan wawasan dan pengetahuan pada wanita pasangan usia subur

tentang pemeriksaan deteksi dini kanker servik melalui pemeriksaan IVA.

c. Memberikan motivasi yang baik pada setiap individu dalam merubah

perilaku individu untuk melakukan pemeriksaan IVA.

d. Memberikan motivasi yang baik kepada suami untuk memberikan

dukungan yang baik kepada istri dalam melakukan pemeriksaan IVA.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Teori Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah

orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan

terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran,

rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting unutk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior).

(Notoatmodjo,2007).

b. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatdmojo (2007), pengetahuan yang mencakup dalam

domain kognitif mempunyai 6 (enam) tingkatan, yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini adalah

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk

mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain :

menyebutkan, menguraikan, mendenifisikan, menyatakan, dan sebagainya.

Contoh : dapat menyebutkcaonmtamnidt at-otaunsdear sindrom pra menstruasi.

6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac7.id

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham

terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap obyak yang

dipelajari. Misalnya mengapa harus makan makanan yang bergizi.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya). Aplikasi

disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,

rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-

perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus

pemecahan masalah (problem solving cycle) dalam pemecahan masalah

kesehatan dari kasus yang diberikan.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur

organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan

analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat

menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan, dan sebagainya.

5) Sintesis (synthesis) commit to user


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac8.id

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada misalnya : dapat

menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan

dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan – rumusan yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini kaitan dengan kemampuan untuk melakukan justivikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian- penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria-kriteria yang ada. Misalnya : dapat

membandingkan antara anak-anak yang cukup gizi dengan anak-anak yang

kurang gizi.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara

melalui kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukurkan

subyek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin

diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut

diatas.

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), tingkat pengetahuan seseorang

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac9.id

1) Usia

Usia juga mempengaruhi pengetahuan seseorang karena dengan

bertambahnya usia akan lebih dewasa pula intelektualnya. Semakin cukup

umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam

berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang

lebih dewasa akan lebih dipercaya dari orang-orang yang belum tinggi

kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan

jiwanya.

2) Pendidikan

Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu kegiatan atau usaha

menyampaikan pesan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan

adanya pesan tersebut maka diharapkan masyarakat, kelompok atau

individu dapat memperoleh pengetahuan. Pengetahuan tersebut akhirnya

dapat berpengaruh terhadap perilaku. Adanya pendidikan diharapkan dapat

membawa dampak atau akibat terhadap perubahan perilaku sasaran.

Dengan tingginya pendidikan yang ditempuh, diharapkan tingkat

pengetahuan seseorang bertambah sehingga memudahkan dalam menerima

atau mengadopsi perilaku yang positif. Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak

pula pengetahuan yang dimilikinya.

3) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang mempunyai hubungan

langsung dengan hidupcom gaitntiosausiseratau manusia. Dengan sistem


orm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a1c0.id

terbukanya manusia, maka selama berinteraksi dengan lingkungannya akan

berdampak terhadap pembentukan perilaku atau watak yang sesuai dengan

pengetahuan yang dimilikinya.

4) Intelegensi

Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan

berpikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru.

Intelegensi bagi seseorang merupakan salah satu modal untuk berpikir dan

mengolah berbagai informasi secara terarah sehingga ia mampu menguasai

lingkungan.

5) Pekerjaan

Seseorang yang bekerja pengetahuannya akan lebih luas daripada

orang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja seseorang akan banyak

memperoleh informasi dan pengalaman.

6) Pengalaman

Pengalaman merupakan yang baik oleh sebab itu pengalaman

pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini

dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi.(Notoadmojo, 2007)

7) Penyuluhan

Meningkatkan pengetahuan masyarakat juga dapat melalui metode

penyuluhan, dengan pengetahun bertambah seseorang akan berubah

perilakunya.

8) Media Massa

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a1c1.id

Dengan majunya teknologi akan tersedia pula macam-macam media

massa yang dapat mempengaruhi masyarakat tentang inovasi baru.

d. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) cara memperoleh pengetahuan ada dua

cara, yaitu :

1) Cara Tradisional Atau Non Ilmiah

(a) Cara coba-salah ( Trial and Error )

Yaitu cara yang paling tradisional yang pernah digunakan oleh

manusia dalam memperoleh pengtahuan adalah melalui cara coba-coba atau

dengan kata yang lebih dikenal “trial and error”. Cara coba-coba ini

dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan

masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil dicoba

kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan ini gagal pula, maka dicoba

kembali dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga

gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah

tersebut dapat terpecahkan.

(b) Cara kekuasaan atau otoritas

Yaitu cara kebiasaan atau tradisi yang dilakukan oleh orang-orang

tanpa melalui penalaran dan kebiasaan ini seolah-olah diterima dari

sumbernya sebagai kebenaran mutlak. Sumber pengetahuan ini dapat

berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli

agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya. Dengan kata lain

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan kekuasaan atau otoritas. Baik

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a1c2.id

tradisi,otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu

pengetahuan.

(c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Untuk memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan masalah yang

dihadapi, maka untuk memecahkan yang lain yang sama orangnya, dapat

menggunakan kembali, namun akan menggunakan cara yang lain sehingga

dapat berhasil memecahkannya.

(d) Melalui jalan pemikiran

Merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung

melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukan kemudian dicari hubungan

sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. Dengan kata lain, dalam

memperoleh kebenaran pengetahuan menggunakan penalaran.

2) Cara Modern atau Cara Ilmiah

Metode yang menggunakan cara baru atau modern dalam memperoleh

pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini

bisebut dengan “metode penelitian ilmiah” atau lebih populer disebut

metodologi penelitian (Research Methodology). Di mana pengetahuan ini

diperoleh dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-

pencatatanya terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamati.

Pemecahan ini mencakup tiga hal pokok, yaitu:

1. Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada sat

diperlakukan pengamatan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a1c3.id

2. Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul

pada saat diperlakukan pengamatan

3. Gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala yang berubah-

ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

Berdasarkan hasil-hasil pencatatan ini kemudian ditetapkanlah ciri-

ciri atau unsur-unsur yang pasti ada pada sesuatu gejala. Selanjutnya hal

terseut dijadikan dasar pengambilan kesimpulan atau generalisasi.

e. Kategori Pengetahuan

Menurut Arikunto (2010), untuk mengetahui secara kuantitatif tingkat

pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dibagi menjadi 4 tingkatan :

1. Tingkat pengetahuan baik, bila skor atau nilai 76% - 100%

2. Tingkat pengetahuan cukup, bila skor atau nilai 56% - 75%

3. Tingkat pengetahuan kurang, bila skor atau nilai 40% - 55%

4. Tingkat pengetahuan tidak baik, bila skor atau nilai < 40 %

2. Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)

a) Pengertian IVA

Pemikiran perlunya metode pemeriksaan alternatif dilandasi oleh fakta, bahwa

temuan sensitifitas dan spesitifitas tes Pap bervariasi dari 50-98%. Selain itu juga

kenyataannya skrining massal dengan tes Pap belum mampu dilaksanakanantara

lain karena keterbatasan ahli patologi/sitologi dan teknisi sitologi.

Manfaat dari IVA antara lain : memenuhi kriteria tes penapisan yang baik,

penilaian ganda untuk sensitivitas dan spesifitas menunjukkan bahwa tes ini
commit to user
sebanding dengan Pap smear dan HPV atau kolposkopi. Mengkaji masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a1c4.id

penanggulangan kanker leher rahim yang ada di Indonesia dan adanya pilihan

metode yang mudah diujikan diberbagai negara , agaknya metode IVA (Inspeksi

Visual dengan Asam Asetat) layak dipilih sebagai metode pemeriksaan alternatif

untuk kanker leher rahim (Nuranna, 2008). Pertimbangan tersebut didasarkan oleh

pemikiran, bahwa metode pemeriksaan iva itu .

1) Mudah, praktis dan sangat mampu dilaksanakan.

2) Dapat dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan bukan Dokter Ginekologi,

dapat dilakukan oleh bidan disetiap tempat pemeriksaan kesehatan ibu.

3) Alat-alat yang dibutuhkan sangat sederhana.

4) Metode skrining IVA sesuai untuk pelayanan sederhana

Hal yang sama seperti dalam penelitian James Wong 2012 bahwa metode

pemeriksaan IVA program skre yang bisa dilakukan pada kalangan masyarakat

terutama pada masyarakat di pinggiran kota atau di daerah kecil karena bisa

terjangkau dan mudah untuk dilakukan.

b) Prosedur Diagnosis IVA

(1) Siapa Yang Harus Menjalani Tes IVA

Menjalani tes kanker atau pra-kanker dianjurkan bagi semua wanita

berusia 30 dan 45 tahun. Kanker leher rahim menempati angka tertinggi

diantara wanita berusia antara 40 dan 50 tahun, sehingga tes harus dilakukan

pada usia dimana lesi pra-kanker lebih mungkin terdeteksi, biasanya 10

sampai 20 tahun lebih awal.

Sejumlah faktor resiko yang berhubungan dengan perkembangan

kanker leher rahim, diantaranya sebagai berikut:


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a1c5.id

1. Usia muda saat pertama kali melakukan hubungan seksual (usia<20)

2. Memiliki banyak pasangan seksual (wanita atau pasangannya)

3. Riwayat pernah mengalami IMS (Infeksi Menular Seksual), seperti

Chlamydia atau gonorrhea, dan khususnya HIV/AIDS

4. Ibu atau saudara perempuan yang memiliki kanker leher rahim

5. Hasil Pap Smear sebelumnya yang tak normal

6. Merokok

7. Selain itu, ibu yang mengalami masalah penurunan kekebalan tubuh

(mis., HIV/AIDS) atau mengunakan costicosteroid secara kronis

(mis.,pengobatan asma atau lupus) berisiko lebih tinggi terjadinya

kanker leher rahim jika mereka memiliki HPV.

(2) Kapan tes IVA bisa dilakukan

Tes IVA dapat dilakukan kapan saja dalam siklus menstruasi,

termasuk saat menstruasi, pada masa kehamilan dan saat asuhan nifas atau

paska keguguran. Tes tersebut dapat dilakukan pada wanita yang dicurigai

atau diketahui memiliki IMS atau HIV/AIDS. Bimbingan diberikan untuk

tiap hasil tes, termasuk ketika konseling dibutuhkan. Untuk masing-masing

hasil akan diberikan beberapa instruksi baik yang sederhana untuk ibu

tersebut (mis., kunjungan ulang untuk tes IVA setiap 1 tahun secara berkala

atau 3/5 tahun paling lama) atau isu-isu khusus yang harus dibahas seperti

kapan dan dimana pengobatan dapat diberikan, risiko potensial dan manfaat

pengobatan, dan kapan perlu merujuk untuk tes tambahan atau pengobatan

yang lebih lanjut.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a1c6.id

(3) Penilaian Klien

Tanyakan riwayat singkat kesehatan reproduksinya, antara lain:

1. Riwayat menstruasi

2. Pola pendarahan (mis.; paska coitus atau mens tak teratur)

3. Paritas

4. Usia pertama kali berhubungan seksual

5. Penggunaan alat kontrasepsi

8. Pengertian Motivasi

a. Pengertian motivasi

Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagaikekuatan yang

terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individutersebut bertindak atau

berbuat. Motivasi merupakan dorongan yangterdapat dalam diri seseorang untuk

berusaha mengadakan perubahantingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi

kebutuhannya. Motivasiterjadi apabila seseorang mempunyai keinginan dan

kemauan untukmelakukan suatu kegiatan atau tindakan dalam rangka mencapai

tujuantertentu (Uno : 2007).

Menurut Purwanto (1992:74) ada beberapa teori motivasi di antaranya

adalah : 1) Teori hedonisme, 2) Teori naluri, 3) Teori reaksi yang dipelajari (Teori

lingkungan kebudayaan), 4) Teori daya pendorong, 5) Teori kebutuhan.

Teori Hedonisme adalah suatu aliran di dalam filsafat yang memandang

bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan

(hedome) yang bersifat duniawi. Teori naluri pada dasarnya memiliki tiga

dorongan nafsu pokok yang dalam hal ini disebut juga naluri yaitu: dorongan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a1c7.id

nafsu (naluri) mempertahankan diri, Naluri mengembangkan diri, dan naluri

mengembangkan atau mempertahankan jenis. Dengan dimilikinya ketiga naluri

pokok itu, maka kebiasaan ataupun tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia

yang diperbuatnya sehari-hari mendapat dorongan atau gerakan oleh ketiga naluri

tersebut, oleh karena itu menurut teori ini, untuk memotivasi seseorang harus

berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu dikembangkan.

Teori reaksi yang dipelajari (Teori lingkungan kebudayaan) berpandangan

bahwa tindakan atau perilaku manusia itu berdasarkan pola-pola tingkah laku yang

dipelajari dari kebudayaaan ditempat orang itu hidup. Teori daya pendorong, teori

ini merupakan perpaduan antara”teori naluri” dengan “teori reaksi yang dipelajari”.

Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanya suatu dorongan kekuatan

yang luas terhadap suatu arah umum. Teori kebutuhan, teori ini beranggapan bahwa

tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis.

b. Jenis- jenis Motivasi

Motivasi terbagi menjadi 2 jenis yaitu motivasi intriksik dan motivasi

ekstrisik.

1) Motivasi Intriksik

Yang dimaksud dengan motivasi intriksik adalah motif-motif yang menjadi

aktif atau tidak perlu dirangsang dari luar, karena setiap diri individu sudah

ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik datang dari hati

sanubariumumnya karena kesadaran, misalnya ibu yang

mau melakukan mobilisasi dini karena ibu tersebut sadar bahwa dengan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a1c8.id

melakukan mobilisasi dini maka akan membantu mempercepat proses

penyembuhan ibu pasca operasi.

Menurut Taufik (2007), factor-faktor yang mempengaruhi motivasi

intriksik yaitu:

(a) Kebutuhan (need)

Seseorang melakukan aktivitas (kegiatan) karena adanya faktor-faktor

kebutuhan baik biologis maupun psikologis.

(b) Harapan (expentancy)

Seseorang dimotivasi karena keberhasilan dan adanya harapan

keberhasilan bersifat pemuasaan diri seseorang, keberhasilan dan harga

diri meningkat dan menggerakkan kearah pencapaian tujuan.

(c) Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu hal

tanpa ada yang menyuruh (tanpa adanya pengaruh dari orang lain)

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena

adanya perangsang atau pengaruh dari orang lain sehingga seseorang

berbuat sesuatu. Menurut Taufik (2007), factor-faktor yang mempengaruhi

motivasi ekstrinsik adalah:

(a) Dukungan keluarga

Ibu melakukan mobilisasi dini bukan kehendak sendiri tetapi karena

dorongan dari keluarga seperti suami, orang tua, teman. Misalnya ibu

melakukan mobilisasi dini karena adanya dorongan (dukungan) dari

suami, orang tua ataupun anggota keluarga lainnya. Dukungan atau


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a1c9.id

dorongan dari anggota keluarga semakin menguatkan motivasi ibu

untuk memberikan yang terbaik bagi kesehatan ibu.

(b) Lingkungan

Lingkungan adalah tempat di mana seseorang tinggal. Lingkungan

dapat mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk

melakukan sesuatu. Selain keluarga, lingkungan juga mempunyai

peran yang besar dalam memotivasi seseorang dalam mengubah

tingkah lakunya. Dalam sebuah lingkungan yang hangat dan terbuka,

akan menimbulkan rasa kesetiakawanan yang tinggi. Dalam konteks

pelaksanaan mobilisasi dini di rumah sakit, maka orang-orang di

sekitar lingkungan ibu akan mengajak, mengingatkan ataupun

memberikan informasi pada ibu tentang tujuan dan manfaat mobilisasi

dini.

(c) Media

Media adalah faktor yang sangat berpengaruh bagi responden dalam

memotivasi ibu untuk melakukan mobilisasi dini pasca seksio sesarea,

mungkin karena pada era globalisasi ini hampir dari waktu yang

dihabiskan adalah berhadapan dengan media informasi, baik itu media

cetak maupun elektronika (TV, radio, komputer/internet) sehingga

sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya yang akhirnya

diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah yang positif terhadap

kesehatan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a2c0.id

c. Tujuan Motivasi

Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan seseorang agar

timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat

memperoleh hasil dan mencapai tujuan (Taufik, 2007).

Setiap tindakan motivasi seseorang mempunyai tujuan yang akan dicapai.

Makin jelas tujuan yang diharapkan atau akan dicapai, maka semakin jelas pula

bagaimana tindakan memotivasi itu dilakukan. Tindakan memotivasi akan lebih

dapat berhasil apabila tujuannya jelas dan didasari oleh yang dimotivasi. Oleh

karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi pada seseorang harus

mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan

serta kepribadian orang yang akan dimotivasi (Taufik, 2007).

d. Fungsi Motivasi

Menurut Notoatmodjo (2007), motivasi mempunyai 3 (tiga) fungsi yaitu :

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari

setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus

dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan yang sudah direncanakan

sebelumnya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Pilihan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a2c1.id

perbuatan yang sudah ditentukan atau dikerjakan akan memberikan

kepercayaan diri yang tinggi karena sudah melakukan proses penyeleksian

e. Karakteristik Motivasi

Menurut McClelland (dalam Thoha, 2005:236) adapun karakteristik dari

orang-orang yang mempunyai motivasi tinggi, antara lain : 1) Mempunyai

Tanggung Jawab Pribadi, 2) Menetapkan Nilai yang Akan Dicapai, 3) Berusaha

Bekerja Kreatif, 4) Berusaha Mencapai Cita-cita, 5) Memiliki Tugas yang Moderat

6) Melakukan Kegiatan Sebaik-baiknya, 7) Mengadakan Antisipasi.

f. Skala Pengukuran Motivasi

Skala pengukuran motivasi disusun berdasarkan skala Likert (Method Of

Summated Ratings). Skala yang digunakan merupakan pengembangan penulis

berdasarkan karakteristik orang yang memiliki motivasi oleh McClelland (dalam

Thoha, 2005:236) yaitu mempunyai tanggung jawab pribadi, menetapkan nilai yang

akan di capai, berusaha bekerja kreatif, berusaha mencapai cita-cita, memiliki tugas

yang moderat, melakukan kegiatan sebaik-baiknya, mengadakan antisipasi.

Penentuan nilai skala dilakukan dengan cara satu pernyataan yang bersifat

favourable dan Unfavourable dengan jumlah yang berimbang dengan klasifikasi

Sangat sesuai, Sesuai, Tidak sesuai, Sangat tidak sesuai dan pemberian skor

tertinggi bernilai 4 dan skor terendah bernilai 1.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a2c2.id

9. Dukungan suami

a. Konsep Dukungan

1) Pengertian

Terdapat banyak definisi tentang dukungan sosial yang

dikemukakan oleh para ahli. Sheridan dan Radmacher menekankan

pengertian dukungan sosial sebagai sumber daya yang disediakan lewat

interaksi dengan orang lain. “ Social support is the resources provided to us

through our interaction with other people ” (Sheridan dan Radmacher,

1992).

Pendapat lain dikemukakan oleh Siegel yang menyatakan bahwa

dukungan sosial adalah informasi dari orang lain bahwa ia dicintai dan

diperhatikan, memiliki harga diri dan dihargai serta merupakan bagian dari

jaringan komunikasi dan kewajiban bersama. “ Social support is information

from others that one is loved and cared for, esteemed and valued and part of

a network of communication and mutual obligation “ (Siegel dan Taylor,

1999).

Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

dukungan sosial merupakan ketersediaan sumber daya yang memberikan

kenyamanan fisik dan psikologis yang didapat lewat pengetahuan bahwa

individu tersebut dicintai, diperhatikan, dihargai oleh orang lain dan ia juga

merupakan anggota dalam suatu kelompok yang berdasarkan kepentingan

bersama.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a2c3.id

2) Sumber Dukungan Sosial

Dari definisi diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa sumber dari

dukungan sosial ini adalah orang lain yang akan berinteraksi dengan individu

sehingga individu tersebut dapat merasakan kenyamanan secara fisik dan

psikologis. Orang lain ini terdiri dari pasangan hidup, orang tua, saudara,

anak, kerabat, teman, rekan kerja, staf medis serta anggota dalam kelompok

masyarakat.

3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Seorang Individu

(a) Faktor internal adalah : persepsi seseorang mengenai diri sendiri, harga

diri, harapan pribadi, kebutuhan, keinginan, kepuasan kerja dan prestasi

kerja yang dihasilkan.

(b) Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain

ialah : jenis dan sifat pekerjaan, kelompok kerja dimana seseorang

bergabung, organisasi tempat bekerja, situasi lingkungan pada umumnya,

sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.

4) Bentuk Dukungan

Sheridan dan Radmacher (1992), Sarafino (1998) serta Taylor (1999)

membagi dukungan sosial kedalam lima bentuk. Yaitu :

a) Dukungan Instrumental (Tangible Assisstance)

Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi yang dapat

memberikan pertolongan langsung seperti pinjaman uang, pemberian

barang, makanan serta pelayanan. Bentuk dukungan ini dapat

mengurangi stres karceonm


amiint dtoivuidseur dapat langsung memecahkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a2c4.id

masalahnya yang berhubungan dengan materi. Dukungan instrumental

sangat diperlukan terutama dalam mengatasi masalah.

b) Dukungan Informasional

Bentuk dukungan ini melibatkan pemberian informasi, saran atau umpan

balik tentang situasi dan kondisi individu. Jenis informasi seperti ini dapat

menolong individu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan lebih

mudah.

c) Dukungan Emosional

Bentuk dukungan ini membuat individu memiliki perasaan nyaman,

yakin, dipedulikan dan dicintai oleh sumber dukungan sosial sehingga

individu dapat menghadapi masalah dengan lebih baik. Dukungan ini

sangat penting dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak dapat

dikontrol.

d) Dukungan pada Harga Diri

Bentuk dukungan ini berupa penghargaan positif pada individu,

pemberian semangat, persetujuan pada pendapat individu dan

perbandingan yang positif dengan individu lain. Bentuk dukungan ini

membantu individu dalam membangun harga diri dan kompetensi.

e) Dukungan dari Kelompok Sosial

Bentuk dukungan ini akan membuat individu merasa anggota dari suatu

kelompok yang memiliki kesamaan minat dan aktivitas sosial


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a2c5.id

dengannya. Dengan begitu individu akan merasa memiliki teman

senasib.

5) Dampak Dukungan Sosial

Dukungan sosial dapat memberikan kenyamanan fisik dan

psikologis kepada individu dapat dilihat dari bagaimana dukungan sosial

mempengaruhi kejadian dan efek dari stres. Lieberman (1992)

mengemukakan bahwa secara teoritis dukungan sosial dapat menurunkan

kecenderungan munculnya kejadian yang dapat mengakibatkan stres.

Apabila kejadian tersebut muncul, interaksi dengan orang lain dapat

memodifikasi atau mengubah persepsi individu pada kejadian tersebut dan

oleh karena itu akan mengurangi potensi munculnya stres.

Dukungan sosial juga dapat mengubah hubungan antara respon

individu pada kejadian yang dapat menimbulkan stres dan stres itu sendiri,

mempengaruhi strategi untuk mengatasi stres dan dengan begitu

memodifikasi hubungan antara kejadian yang menimbulkan stres dapat

mengganggu kepercayaan diri dan dukungan sosial dapat memodifikasi

efek itu.

Dukungan sosial ternyata tidak hanya memberikan efek positif

dalam memepengaruhi kejadian dan efek stres. Dalam Safarino (1998)

disebutkan beberapa contoh efek negatif yang timbul dari dukungan sosial,

antara lain :

)a Dukungan yang tersedia tidak dianggap sebagai sesuatu yang

membantu. Hal ini dapcaotm


tem
rjiatdtiokuasreerna dukungan yang diberikan tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a2c6.id

cukup, individu merasa tidak perlu dibantu atau terlalu khawatir secara

emosional sehingga tidak memperhatikan dukungan yang diberikan.

b) Dukungan yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan

individu.

)c Sumber dukungan memberikan contoh buruk pada individu, seperti

melakukan atau menyarankan perilaku tidak sehat.

d) Terlalu menjaga atau tidak mendukung individu dalam melakukan

sesuatu yang diinginkannya. Keadaan ini dapat mengganggu program

rehabilitasi yang seharusnya dilakukan oleh individu dan menyebabkan

individu menjadi tergantung pada orang lain.

6) Dukungan Suami

Dari penelitian kualitatif di indonesia diperoleh berbagai dukungan

suami yang diharapkan istri, yaitu :

1) Suami sangat mendambakan bayi dalam kandungan istri.

2) Suami senang mendapatkan keturunan.

3) Suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan ini.

4) Suami memperhatikan kesehatan istri, yakni menanyakan keadaan istri

atau janin yang dikandung.

5) Suami mengantar dan menemani istri memeriksakan kandungannya.

6) Suami tidak menyakiti istri.

7) Suami menghibur atau menenangkan istri ketika ada masalah yang

dihadapi istri.

8) Suami menasehati agar istri tidak terlalu lelah bekerja di rumah atau di

tempat kerja. commit to user


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a2c7.id

9) Suami membantu tugas istri.

10) Suami berdoa untuk kesehatan atau keselamatan istri dan anaknya.

11) Suami menunggu ketika istri melahirkan.

12) Suami menunggu ketika istri di operasi.

(BKKBN,2008)

7) Diperoleh atau Tidak Diperolehnya Dukungan Suami Tergantung

pada :

1) Keintiman hubungan.

2) Adanya komunikasi yang bermakna.

3) Adanya masalah atau kekhawatiran dalam biaya.

8) Dukungan Keluarga

1) Ayah dan ibu kandung maupun mertua sangat mendukung kehamilan

ini.

2) Ayah dan ibu kandung maupun mertua sering berkunjung dalam

periode ini.

3) Seluruh keluarga berdoa untuk keselamatan ibu dan bayi.

4) Walaupun ayah dan ibu kandung maupun mertua ada di daerah lain,

sangat didambakan dukungan melalui telepon, surat ataupun doa dari

jauh.

5) Selain itu, ritual tradisional dalam periode ini seperti upacara 7 bulanan

pada beberapa orang mempunyai arti tersendiri yang tidak boleh

diabaikan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a2c8.id

9) Dukungan Lingkungan

1) Diperoleh dari ibu-ibu pengajian, perkumpulan atau kegiatan yang

berhubungan dengan keagamaan atau sosial dalam bentuk doa bersama

untuk kesehatan ibu hamil dan bayinya.

2) Membicarakan, menceritakan dan menasehati tentang pengalaman

hamil dan melahirkan.

3) Ada diantara mereka yang mau mengantarkan ibu hamil untuk

periksa.

4) Menunggu ketika melahirkan.

5) Mereka dapat menjadi seperti saudara bagi ibu hamil dan nifas.

10) Faktor-faktor yang mempengaruhi peran serta suami

Beberapa faktor yang mempengaruhi peran serta suami dalam

perlindungan kesehatan reproduksi istri (ibu), antara lain adalah:

a) Budaya

Diberbagai wilayah di Indonesia terutama di dalam masyarakat yang

masih tradisional (patrilineal) menganggap istri adalah konco wingking,

yang artinya bahwa kaum wanita tidak sederajat dengan kaum pria, dan

wanita hanyalah bertugas untuk melayani kebutuhan dan keinginan suami

saja. Anggapan seperti ini mempengaruhi perlakuan suami terhadap

kesehatan reproduksi istri, misal: kualitas dan kuantitas makanan yang

lebih baik dibanding istri maupun anak karena menganggap suamilah yang

mencari nafkah dan sebagai kepala rumah

tangga sehingga asupan zat gizi mikro untuk istri kurang, suami tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a2c9.id

empati dan peduli dengan keadaan ibu yang sedang hamil maupun

menyusui anak, dan lain-lain.

Beberapa cara merubah budaya di atas antara lain:

1) Persepsi mengenai kesetaraan gender perlu diberikan dan

disosialisasikan sejak dini melalui kegiatan formal (sekolah) maupun

non formal (kelompok masyarakat), dan diaplikasikan ke dalam

praktek kehidupan sehari-hari.

2) Penyuluhan pada sarana maupun tempat dimana pria sering

berkumpul dan berintraksi (misalnya: tempat kerja, club, tukang

cukur, dan lain)

3) Berikan informasi sesering mungkin dengan stimulus yang menarik

perhatian

4) Masyarakat Indonesia pada umumnya masih mempunyai perasaan

malu dan sungkan kepada lingkungan sekitar, oleh karena itu dalam

pelaksanaan GSI perlu dipikirkan sesuatu aturan atau kegiatan yang

dapat memotivasi kepala keluarga untuk segera merealisasikan

kepedulian pada istrinya.

b) Pendapatan

Pada masyarakat kebanyakan, 75%-100% penghasilannya

dipergunakan untuk membiayai keperluan hidupnya bahkan banyak

keluarga rendah yang setiap bulan bersaldo rendah. Sehingga pada

akhirnya ibu hamil tidak diperiksakan kepelayanan kesehatan karena tidak

mempnyai kemampuan untuk membayar. Atas dasar faktor

tersebut di atas maka prioritas kegiatan GSI ditingkat keluarga dalam


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c0.id

pemberdayaan suami tidak hanya terbatas pada kegiatan yang bersifat

anjuran (advocacy) saja seperti yang selama ini. Akan tetapi lebih bersifat

holistic. Secara konkrit dapat dikemukakan bahwa pemberdayaan suami

perlu dikaitkan dengan pemberdayaan ekonomi keluarga sehingga kepala

keluarga tidak mempunyai alasan untuk tidak memperhatikan kesehatan

istrinya karena permasalahan keuangan.

c) Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan akan mempengaruhi wawasan dan

pengetahuan suami sebagai kepala rumah tangga. Semakin rendah

pengetahuan suami maka akses terhadap informasi kesehatan istrinya

akan berkurang sehingga suami akan kesulitan untuk mengambil

keputusan secara efektif. Akhinya, pandangan baru yang perlu

diperkenalkan dan lebih disosialisasikan kembali untuk memberdayakan

kaum suami mendasarkan pada pengertian bahwa:

1) Suami memainkan peranan yang sangat penting, terutama dalam

pengambilan keputusan berkenaan dengan kesehatan reproduksi

pasangannya.

2) Suami sangat berkepentingan terhadap kesehatan reproduksi

pasangannya.

3) Saling pengertian serta kesetimbangan peranan antara kedua pasangan

dapat membantu meningkatkan prilaku yang kondusif terhadap

peningkatan kesehatan reproduksi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c1.id

4) Pasangan yang selalu berkomunikasi tentang planning keluarga maupun

kesehatan reproduksi antara satu dengan yang lainnya akan mendapatkan

keputusan yang lebih efektif dan lebih baik.

Menurut BKKBN (2008), perlunya peningkatan partisipasi suami

dalam asuhan kehamilan karena:

1) Suami merupakan pasangan atau patner dalam proses reproduksi, sehingga

beralasan apabila suami istri berbagi tanggung jawab dan peranan secara

seimbang untuk mencapai kesehatan reproduksi dan berbagi beban untuk

mencegah penyakit serta kompliksi kesehatan reproduksi dan kehamilan.

2) Suami bertanggung jawab secara sosial, moral, dan ekonomi dalam

membangun keluarga.

3) Suami secara nyata terlibat dalam fertilitas dan mereka mempunyai peran

yang penting dalam mengambil keputusan.

4) Partisipasi dan tanggung jawab suami baik secara langsung maupun tidak

langsung dalam asuhan kehamilan saat ini masih rendah.

Kehamilan merupakan suatu pristiwa yang luar biasa dan

merupakan anugrah Tuhan YME, maka sebuah kehamilan perlu mendapat

perhatian khusus dari ibu sendiri, suami, dan keluarga yang lain. Partisipasi

suami sangat dibutuhkan untuk dukungan psikis, fisik, sosial, dan spiritual.

Partisipasi dalam asuhan kehamilan ini merupakan refleksi dari peran suami

dalam keluarga (BKKBN, 2008).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c2.id

10. Pengertian Perilaku Individu

Manusia berperilaku atau beraktifitas karena adanya kebutuhan untuk

mencapai suatu tujuan atau global. Dengan adanya need atau kebutuhan dalam diri

seseorang maka akan muncul motivasi atau penggerak/pendorong. Sehingga

manusia itu beraktivitas/berperilaku, kemudian tujuan tercapai dan individu

mengalami kepuasaan. Siklus melingkar kembali memenuhi kebutuhan yang

berikutnya/kebutuhan yang lain dan seterusnya dalam suatu proses terjadinya

perilaku manusia.

a) Pengertian Perilaku

Pengertian perilaku adalah suatu kegiatan aktifitas oeganisme atau makhluk

hidup yang bersangkutan. Oleh sebab itu dari segi biologis semua makhluk hidup

mulai dari binatang sampai manusia mempunyai aktifitas masing-masing.

(Notoatmodjo, 2007)

Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2008),

merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap

stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses

adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut

merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus –

Organisme – Respon.Seorang ahli psikologi Skiner merumuskan bahwa perilaku

merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

Oleh karena itu perilaku terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap

organisme dan kemudian organisme tersebut merespon. Skiner membedakan

adanya dua respons yaitu :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c3.id

1) Respondent respons atau reflexive, yaitu respon yang ditimbulkan oleh

rangsangan-rangsangan (stimulus) tertentu.

2) Operant respons atau instrumental respons, yaitu respon yang timbul dan

berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu.

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus, perilaku dibedakan menjadi dua

yaitu :

1) Perilaku tertutup (covert behaviour)

Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau

tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada

perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi

pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati

secara jelas oleh orang lain.

2) Perilaku terbuka (overt behaviour)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau

terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk

tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh

orang lain.

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang (organisme)

terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit sistem, pelayanan

keshatan, makanan, serta lingkungan. (Notoatmodjo, 2007 : 121).

Dari batasan ini, perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo seperti yang dikuti

oleh Syakira (2009), dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok :

1) Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintanance).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c4.id

Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga

kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit.

2) Perilaku pencarian atau penggunaan sistem atau fasilitas kesehatan, atau

sering disebut perilaku pencairan pengobatan (health seeking behavior).

Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat

menderita penyakit dan atau kecelakaan.

3) Perilaku kesehatan lingkungan

Adalah apabila seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik

maupun sosial budaya, dan sebagainya.

b) Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Notoatmodjo (2007), menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang

mempengaruhi perilaku. Diantaranya adalah sebagai berikut :

(1) Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang

lain.Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan

seseorang.

(2) Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang

yang akan mempengaruhi dalam perilakunya. Secara umum, seseorang

yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih

luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat

pendidikannya lebih rendah.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c5.id

(3) Keyakinan

Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa

adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa mempengaruhi

perilaku seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif maupun negatif.

(4) Fasilitas

Fasilitas – fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat

mempengaruhi perilaku seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran,

dan buku.

(5) Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap perilaku

seseorang.Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia akan

mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas – fasilitas sumber

informasi.

(6) Sosial Budaya

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat

mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap

sesuatu.

Teori lain yang telah dicoba untuk mengungkapkan determinan perilaku dari

analisis faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku, khususnya perilaku yang

berhubungan dengan kesehatan, antara lain teori Lawrence Green (Green, dalam

Notoatmodjo 2007) mencoba menganalisa perilaku manusia dari tingkat kesehatan.

Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi perilaku (non behaviour causes).

Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau dibentuk dari 3

faktor, yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c6.id

1. Faktor – Faktor Predisposisi

a) Pengetahuan

Pengetahuan diperoleh sendiri atau pengalaman orang lain, contoh

pengetahuan ibu tentang menyendawakan bayi sebelumnya atau pengetahuan

yang diperoleh dari teman atau bidan yang memberitahukan.

b) Kepercayaan

Kepercayaan sering diperolah dari orang tua, kakek, atau nenek.

Seseorang menerima berdasarkan keyakinan.

c) Sikap

Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap

obyek. Sikap sering diperoleh dari pengetahuan sendiri atau dari orang lain

yang paling dekat.

d) Orang Penting sebagai Referensi

Perilaku lebih banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang dianggap

penting untuknya, maka apa yang dikatakan atau diperbuat orang tersebut

cenderung untuk dicontoh.

e) Sumber- Sumber Daya (Resource)

Sumber daya disini mencakup fasilitas yaitu uang atau

keterjangkauan terhadap fasilitas kesehatan. Semua itu berpengaruh terhadap

perilaku seseorang dan kelompok masyarakat.

f) Kebudayaan

Kebudayaan terbentuk dalam waktu yang lama sebagai akibat

kehidupan suatu masyarakat bersama.

2. Faktor – Faktor Pendukung


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c7.id

a) Tempat Pelayanan

Jauh dekatnya tempat pelayanan sangat menentukan minat seseorang

bersedia atau tidak untuk datang ketempat tersebut.

b) Sarana dan Prasarana

Kelengkapan dan ketersediaan alat-alat mempengaruhi seseorang untuk

periksa ketempat tersebut atau tidak. Orang- orang akan enggan untuk datang

ke tempat pelayanan kesehatan bila sarana dan prasrana tidak memadai,

begitu juga sebaliknya.

3. Faktor – Faktor Pendorong

Sikap dan perilaku petugas kepada pasien akan mempengaruhi

seseorangn untuk datang periksa ketempat tersebut. Seseorang cenderung lebih

suka datang ketempat dimana petugas kesehatannya bersikap lebih baik kepada

pelanggan.

11. Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)

a) Pengertian

IVA adalah cara yang mudah dan murah dapat dilakukan oleh bidan atau

tenaga medis puskesmas, prinsip kerja puskesmas ini adalah dengan

mengolesi mulut rahim dengan asam asetat. Londidi kesamaan lendir di

permukaan mulut rahim yang telah terinfeksi oleh sel prakanker akan berubah

warnamenjadi putih melalui bentuan cahay, petugas medis akan melihat

bercak putih pada mulut raim (Nurcahyo, 2010).

b) Keunggulan IVA

1) Aman, tidak mahal dan mudah dilakukan


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c8.id

2) Kinerja tes tersebut sama dengan tes-tes yang lain yang digunakan

untuk penampilan kanker rahim

3) Dapat dipelajari dan dilakukan oleh hamper semua tenaga kesehatan

disemua jenjeng system kesehatan.

4) Memberikan hasil segera dapat segera diambil keputusan dan

melakukan penatalaksanaan.

5) Sebagian besar peralatan dan bahan untuk melakukan pemeriksaan IVA

mudah di dapat

6) Pengobatan langsung dilakukan sesuai dengan hasil penapisan

(Depkes RI, 2009)

c) Syarat IVA

1) Dilakukan di luar siklus haid

2) Pada masa kehamilan, nifas dan pasca keguguran

3) Sebelum menopause

d) Factor Resiko Penilaian IVA

1) Paritas

2) Usia pertama kali berhubungan seksual atau usia pertama kali menikah

3) Pemakaian alat KB

e) Pemberi pelayanan IVA

Petugas kesehatan yang terdiri dari :

1) Bidan terlatih IVA

2) Dokter umum terlatih IVA

3) Dokter spesialis

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c9.id

f) Tempat pelayanan

1) Rumah sakit

2) Puskesmas

3) Puskesmas pembantu

B. Penelitian yang Relevan

1) Penelitian oleh Ninik Artiningsih (2011) meneliti tentang hubungantingkat

pengetahuan dan sikap wanita usia subur dengan pemeriksaan inspeksi

visual asam asetat dalam rangka deteksi dini kanker cervik, penelitian ini

merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yang

dilakukan di puskesmas Blooto Mojokerto dengan pengambilan sampel

mengguakan cluster random samplinginstrument yang digunakan dalam

pnelitian ini menggunakan lembar kuesioner dan di analisa dengan uji

korelasi person dan regresi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada

hubungan yang bermakna dan positif antara pengetahuan WUS dengan

perilaku pemeriksaan IVA dan ada hubungan yang bermakna atara sikap

WUS dengan perilaku pemeriksaan IVA yang menunjukkan angka 49,3%.

2) PenelitianNi Wayan Suarniti, dkk 2013 dengan Judul Pengetahuan dan

Motivasi Wanita Usia Subur tentang Tes Inspeksi Visual Asam Asetat di

Propinsi Bali Tahun 2012, tujuan dalam penelitian ini peneliti ingin

mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi wanita usia subur dalam

melakukan tes IVA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini malalui

pendekatan cross sectional dan untuk mengukur pengetahuan dan motivasi

digunakan kuesioner yang disusun sendiri. Analisisunivariabel dilakukan


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a4c0.id

dengan distribusi frekuensi, analisis bivariabel dengan Uji T dan analisis

multivariabel dengan Anova 2 arah. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pengetahuan antara

WUS yang menjalani tes IVA dengan yang tidak menjalani tes IVA,

pengetahuan WUS yang menjalani tes IVA lebih tinggi dibandingkan

dengan yang tidak melakukan pemeriksaan IVA, hal ini menunjukkan

bahwa pengambilan keputusan WUS untuk menjalani tes IVA dipengaruhi

oleh pengetahuan yang dimiliki dan tidak ada perbedaan motivasi antara

WUS yang menjalani tes IVA dengan yang tidak menjalani tes IVA.

3) Penelitian dengan Judul hubungan tingkat pengetahuan dan sikap wanita

usia subur dengan pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) oleh Ni

Made Sri Dewi L, dkk (2012) penelitian ini merupakan penelitian analitik

dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di puskesmas buleleng.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional analitik

dengan pendekatan cross sectional, pengambilan sampel dengan teknik

simple random sampling. Instrumen kuesioner untuk data pengetahuan,

sikapdan pemeriksaan IVA yang diuji dengan analisis Regresi Logistik.

Hasil dari penelitina ini menunjukan bahwa secara simultan pengetahuan

dan sikap WUS berpengaruh terhadap perilaku pemeriksaan IVA di

Puskesmas Buleleng I, Kecamatan Buleleng, sebesar 72,7%. Terdapat

hubungan positif antara tingkat pengetahuan dan sikap WUS dengan

pemeriksaan IVA di Puskesmas Buleleng I.

4) Penelitian Heni Sumatris, dkk (2013) yang meneliti tentang hubungan

antara perilaku ibu dengan deteksi dini CA.Cervix menggunakan IVA test
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a4c1.id

di Puskesmas Palembang. Penelitian ini menggunakan metode survey

analitik dengan penelitian cross sectional. Data penelitian ini diperoleh dari

hasil analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji

analisaChi- square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan

sikap ibu tidak berpengaruh terhadap deteksi dini Ca. Cervix menggukan

IVA test sedangkan tindakan ibu berpengaruh terhadap deteksi Ca. Cervix

menggunakan IVA test.

5) Penelitian Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu mengikuti

deteksi dini kanker serviks melalui metode inspeksi visual asam asetat

(IVA) di Kabupaten Banyumas oleh Roswati Dani Ningrum, dkk (2012).

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi ibu mengikuti deteksi dini kanker serviks melalui

metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Jenis penelitian ini adalah

penelitian survey analitik dengan pendekatan penelitian menggunakan

pendekatan cross sectional. Metode pengumpulan data pada penelitian ini

adalah secara kuantitatif. Teknik sampling dalam penelitian ini

menggunakan accidental sampling, dengan jumlah sampel 95 orang yaitu

Analisa univariat dilakukan untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan,

status ekonomi, tingkat pendidikan dan motivasi ibu mengikuti pemeriksaan

IVA. Analisis bivariat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji uji

Rank Spearman, karena data yang diperoleh berskala ordinal. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan banyak factor yang mempengaruhi motivasi ibu

dalam pemeriksaan IVA diantaranya mulai dari pengetahuan

40%, status ekonomi 80%, tingkat pendidikan 43%, motivasi 49%.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a4c2.id

6) Penelitian yang dilakukan oleh Partha Basu, et al dengan judul Knowledge,

Attitude and Practices of Women in Maldives Related to the Risk Factors,

Prevention and Early Detection of Cervical Cancer yang dilakukan di

Maladewa pada Tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk menilai

pengetahuan, sikap dan praktek wanita yang berkaitan dengan faktor-faktor

risiko, pencegahan dan deteksi dini kanker servik. Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan survey menggunakan

kuesioner pada wanita yang berusia 20-50 Tahun, dengan cara melakukan

wawancara pada 2845 wanita. Hasil penelitian di dapatkan bahwa sebagina

besar wanita mengetahui tentang kanker payudara dan sedikit yang

mengetahui tentang kanker servik. Dari jumlah responden hanya 34,6%

wanita yang memiliki pengetahuan tentang kanker servik. Dan sedikit

wanita yang mengetahui tentang pencegahan kanker servik serta cara

melakukan tes deteksi dini kanker servik. 6,2% semua wanita yang

melaporkan pernah melakukan pemeriksaan papsmer. Hal ini disebabkan

oleh tingkat pendidikan yang rendah sehingga tidak memiliki pengetahuan

yang cukup tentang kanker servik

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian teori di atas, maka dapat dikemukakan kerangka berfikir

dalam penelitian ini pengaruh pengetahuan, motivasi dan dukungan suami

dengan perilaku pemeriksaan IVA. Dimana perilaku wanita dalam kesehatan

reproduksi dalam deteksi dini kanker servik melalui pemeriksaan

IVA didukung oleh beberapa factor diantaranya pengetahuan, motivasi


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a4c3.id

setiap individu serta dukungan suami serta keluarga untuk melakukan

deteksi dini kanker dengan pemeriksaan IVA ditempat pelayanan kesehatan.

Pengetahuan Faktor Faktor Dukungan suami


internal eksternal

kognitif tentang Dukungan Suami Kurang


Motivasi diri Dukungan Suami Sedang
pemeriksaan IVA
Dukungan Suami Baik

Terbentuknya Perubahan sikap


tindakanseseorang(overt seseorang
behavior)

Perilaku pemeriksaan IVA

D. Hipotesis penelitian

1. Ada pengaruh pengetahuan terhadap perilaku pemeriksaan IVA pada

Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo

2. Ada pengaruh motivasi individu terhadap perilaku pemeriksaan IVA pada

Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo

3. Ada pengaruh dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan IVA pada

Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo

4. Ada pengaruh bersama pengetahuan,motivasi individu, dan dukungan

suami terhadap perilaku pemeriksaan IVA pada Wanita Usia Subur di

Puskesmas Kedungrejo
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Puskesmas Kedungrejo yang

dilaksanakan pada bulan November 2014

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional kuantitatif dengan

pendekatan Cross sectional.

C. Populasi, Sampel dan Cara Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita usia subur yang telah

menikah di wilayah Puskesmas Kedungrejoberjumlah 158 responden

2. Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah semua wanita

usia subur yang telah menikah yang berkunjung di Puskesmas Kedungrejo

dengan minimal besar sampel 61 responden

3. Cara Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proposional random

sampling, yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

commit to user

44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a4c5.id

Dusun Kalimati
25 Sampel
64 WUS

Proposional Dusun Rampan


random sampling 17 Sampel
45 WUS

Dusun Tratas
19 Sampel
48 WUS

D. Variabel Penelitian

1. Variabel independen

Pengetahuan wanita usia subur, motivasi dan dukungan suami

2. Variabel dependen

Perilaku wanita usia subur dalam pemeriksaan IVA

E. Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Hasil/ Skore


Ukur

1. Pengetahuan Pengetahuan ibu-ibu Kuesioner Nominal  Baik bila >


atau wanita subur mean
tentang deteksi dini  Kurang bila <
kanker servik melalui mean
pemeriksaan IVA,
meliputi: Pengertian,
Tujuan,Manfaat,Keuntu
ngan,Sasaran,Persiapan
dan Hasil
2 Motivasi Dorongan baik yang Kuesioner Nominal  Tinggi bila >
berasal dari dalam diri mean
individu (Insctroim iki)t to use r
nsm  Rendah bila <
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a4c6.id

maupun dari luar mean


(Ekstrinsik) yang
menggerakkan dan
mengarahkan sikap
untuk melakukan
pemeriksaan IVA

3. Dukungan Dukungan suami adalah Kuisioner Nominal  Baik bila >


suami semua sikap dan mean
perilaku suami yang  Kurang bila <
memberikan dorongan mean
dan perhatian kepada
ibu baik secara fisik
(misalnya
mengantarkan atau
menemani ibu
melakukan
pemeriksaan IVA)
maupun secara non fisik
(misalnya
memberi semangat,
kepercayaan dan
komunikasi yang aktif
untuk melakukan
pemeriksaan IVA)

4 Perilaku Respon atau reaksi Ceklis Nominal  Ya : ya


pemeriksaan seseorang untuk melakukan
IVA melakukan suatu pemeriksaan
kegiatan atau aktifitas IVA
tindakan yang dilakukan  Tidak : tidak
seorang wanita usia melakukan
subur dalam melakukan pemeriksaan
pemeriksaan IVA IVA

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a4c7.id

F. Kerangka Penelitian

Populasi

Semua wanita usia subur 158

Proposional randomSampling

Sampel

wanita usia subur yang berkunjung di


Puskesmas Kedungrejo 61 responden

Penilaian pengetahuan, motivasi, dan dukungan suami dalam


melakukan pemeriksaan IVA

Perilaku wanita usia subur dalam Pemeriksaan IVA

Teknik Pengolahan Data

Analisa Data

Uji logistik

Interpretasi dan kesimpulan

Gambar 3.1 Kerangka Operasional Penelitian Pengaruh pengetahuan,

motivasi dan dukungan suami dengan perilaku pemeriksaan


commit to user
IVA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a4c8.id

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Instrumen yang baik

harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel. Pengujian validitas dan

reliabilitas dapat melalui SPSS versi 17 atau dengan menggunakan rumus yaitu :

1. Uji Validitas

Uji validitas dipergunakan untuk menguji kemampuan suatu butir-butir

pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan pada sumber data yang bukan anggota

sampel anggota sampel yang terpilih, apakah dapat mengukur apa yang seharusnya

di ukur

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan – tingkatan

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen yang valid akan mempunyai validitas

tinggi, sehingga sebuah instrument dikatan valid apa yang diinginkan. Pengujian

validitas dapat menggunakan rumus Product Moment (Arikunto: 2010):

N (∑ XY) – (∑X ∑Y)

rxy =

[ N ∑ X2 – (∑ X)2 ] [ N ∑ Y2 – (∑ Y)2 ]

Keterangan :

r : Koefisien Korelasi

X : Pertanyaan no. 1

commit to user
Y : Skor Total
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a4c9.id

XY : Skor pertanyaan total dikali skor total

Adapun hasil uji validitas adalah sebagai berikut:

Uji validitas ini dilakukan dengan jumlah 30 sampel di tempat penelitian yang

berbeda yaitu di Puskesmas Sumberberas dengan memberikan kuesioner pada

masing-masing sampel

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas

Variabel Jumlah soal No soal valid No soal tidak


valid
Pengetahuan 20 1,2,3,4,5.6.8,9,10,11, 7,13,19
12,14,15,16,17,18,20

Sikap 20 1,4,6,7,8,9,10,11,12, 2,3,5,20


13,14,15,
16,17,18,19
Dukungan suami 20 2,3,4,5,6,8,9,10, 1,7,18,20
11,12,
13,14,15,16,17,19
Sumber: data primer diolah, 2015

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrument cukup dapat digunakan

sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. Apabila

datanya benar dan sesuai dengan kenyataan maka beberapa kali pun diambil akan

tetap sama. Pengujian reabilitas dapat digunakan rumus Spearman Brown

(Arikunto: 2010) yaitu :

2 x rb

ri =
commit to user
1 + rb
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a5c0.id

Keterangan :

ri : Reliabilitas instrument

rb : rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara 2 belahan

instrumen

Adapun hasil uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai reliabilitas Keterangan


Pengetahuan 0,821 Reliabel

Sikap 0,841 Reliabel

Dukungan suami 0,799 Reliabel

Sumber: data primer diolah, 2015

H. Teknik Analisis Data

Setelah data ditabulasi selanjutnya data dianalisa untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh pengetahuan, motivasi dan dukungan suami terhadap perilaku

pemeriksaan IVA pada wanita usia subur di Wilayah Puskesmas Kedungrejo,

menggunakan uji hipotesis. Peneliti dalam menganalisa data menggunalan alat

bantu komputerisasi melalui SPSS 17.

1. Uji hipotesis

a. Analisis Regresi logistikganda

Merupakan salah satu analisis regresi yang digunakan untuk


commit to user
menganalisa hubungan antara variabel respon dengan variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a5c1.id

prediktor.Karakteristik sampel dengan data kontinu di deskripsikan dalam n,

mean dan standard Deviation (SD). Sedangkan data kategorikal dideskripsikan

dalam n dan persen.

Pengaruh pengetahuan , motivasi dan dukungan suami terhadap perilaku

wanita usia subur dalam melakukan pemeriksaan IVA di analisis dengan model

regresi logistik dengan persamaan sebagai berikut:

Ln P/1-P = a+b1.x1+b2.x2+ b3.x3+.....+bnxn

Keterangan:

Ln P/1-P = perilaku ibu dalam melakukan pemeriksaan IVA

a = Konstanta

b = koefisien regresi

x1 = pengetahuan

x2 = motivasi

x3 = dukungan suami

Model analisis regresi logistik juga berguna untuk mengendalikan faktor

perancu. Hubungan variabel ditunjukan oleh Odds Ratio (OR) dan confidensi

internal 95%. Kemaknaan statistik dari OR di tunjukan dengan nilai P dan uji

statistik Wald. Interpretasi OR adalah sebagai berikut:

OR= 0 : berarti tidak ada hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen.

1/∞≤ OR < 1 : berarti hubungan variabel independen yang tinggi

menurunkan variabel dependen

1< OR ≤ 1 : berarti hubungan variabel indepen yang tinggi

meningkatkan variabel dependen.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a5c2.id

b. Uji F

Analisis ini digunakan untuk membuktikan signifikansi variabel independen

terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Kriteria keputusan: apabila p

value> 0,05 maka Ho diterima dan Ha di tolak, artinya tidak ada pengaruh variabel

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen, sebaliknya apabila p

value< 0,05 maka Ho diterima dan Ha di terima, artinya ada pengaruh variabel

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen

c. Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar sumbangan

pengaruh variabel independen dalam menerapkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1. Nilai R2 yang kecil berarti

sumbangan atau pengaruh variabel independen dalam menjelaskan variasi model

dependen amat kecil.

Sumbangan prediktor digunakan untuk mengetahui berapa sumbangan

kontribusi masing-masing variabel bebas. Ada 2 jenis sumbangan, yaitu sumbangan

efektif dan sumbangan relatif. Jumlah sumbangan efektif untuk semua variabel

sama dengan koevisien determinasi, sedangkan jumlah sumbangan relatif untuk

semua variabel bebasnya sama dengan 1 atau 100%.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a5c3.id

I. Prosedur Penelitian

a. Tahap persiapan yang meliputi penyusunan proposal, pembuatan intrumen

penelitian, pengambilan sampel, perizinan dan uji coba instrument

penelitian November 2014.

b. Tahap pelaksanaan pengumpulan data mulai bulan November 2014

c. Tahap analisa data dan penulisan laporan penelitian dilaksanakan bulan

November- Desember 2014

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data hasil penelitian ini di peroleh dari populasi wanita usia subur di

wilayah Puskesmas Kedungrejo pada Bulan November 2014 dengan jumlah sampel

61 responden dengan memberikan kuesioner pada semua sampel yang kemudian

data yang diperoleh di olah dengan menggunakan SPSS 17. Hasil penelitian ini

disajikan dalam bentuk deskripsi data umum dan data Khusus.

A. Deskripsi Data

1. Umur Responden

Hasil karakteristik responden berdasarkan umur didapatkan hasil sebagai

berikut :

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur

Umur Jumlah (frekuensi) Prosentase (%)


< 30 Tahun 21 34,4
30-40 Tahun 29 47,5
40-50 Tahun 8 13,2
> 50 Tahun 3 4,9
Jumlah 61 100
Sumber : data primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

berusia 30 – 40 tahun yaitu sebanyak 29 orang wanita usia subur (47,5%),

sedangkan wanita usia subur yang berusia < 30 tahun sebanyak 21 orang

(34,4%), responden dengan usia 40-50 sebanyak 8 orang (13,2%) dan

responden yang berusia lebih dari 50 tahun sebanyak 3 orang (4,9%).


commit to user
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik batang sebagai berikut :

54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a5c5.id

30
25
20
15
10
5
0
< 30 Tahun 30-40 40-50 > 50 Tahun
Tahun Tahun

Gambar 4.1. Grafik Batang Umur Responden

2. Pendidikan Responden

Hasil distribusi responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel

4.2.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah (frekuensi) Prosentase%


SD 11 18,1
SMP 21 34,4
SMA 29 47,5
Jumlah 61 100
Sumber : data primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.2menunjukkan bahwa sebagian besar responden

mempunyai tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 29 orang (47,5%),

pendidikan SMP sebanyak 21 orang (34,4%) dan pendidikan SD sebanyak

11 orang (18,1%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik batang

sebagai berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a5c6.id

30
25
20
15
10
5
0
SD SMP SMA

Gambar 4.2. Grafik Batang Pendidikan Responden

3. Pekerjaan responden

Hasil distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan responden dapat dilihat

pada tabel 4.3.

Tabel 4.3.Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah (frekuensi) Persentase (%)


PNS 1 1,6
Wiraswasta 10 16,4
Petani 1 1,6
Nelayan 29 47,5
IRT 20 32,9
Jumlah 61 100,00
Sumber : data primer diolah, 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah

nelayan sebanyak 29 orang (47,5%), sebagai IRT sebanyak 20 orang

(32,9%), wiraswasta sebanyak 10 orang (16,4%), petani sebanyak 1 orang

(1,6%) dan PNS sebanyak 1 orang (1,6%). Hasil tersebut dapat dibuat

diagram batang sebagai berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a5c7.id

30
25
20
15
10
5
0
PNS Wiraswasta Petani Nelayan IRT

Gambar 4.3 Digram Batang Pekerjaan Responden

4. Pengetahuan responden

Hasil distribusi frekuensi pengetahuan responden dapat dilihat pada tabel

4.4.

Tabel 4.4.Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)


Baik 39 63,9
Kurang 22 36,1
Jumlah 61 100,0
Sumber : data primer diolah, 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan

responden pada kategori baik yaitu sebanyak 39 orang (63,9%) dan

responden dengan pengetahuan kurang sebanyak 22 orang (36,1%). Hasil

tersebut dapat dibuat diagram batang sebagai berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a5c8.id

Gambar 4.4 Digram Batang Pengetahuan Responden

5. Motivasi Ibu

Hasil distribusi frekuensi motivasi ibu dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5.Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu

Motivasi Frekuensi Persentase (%)


Tinggi 34 55,7
Rendah 27 44,3
Jumlah 61 100,0
Sumber : data primer diolah, 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas motivasi ibu pada

kategori tinggi yaitu sebanyak 34 orang (55,7%) dan responden dengan

motivasi rendah sebanyak 27 orang (44,3%). Hasil tersebut dapat dibuat

diagram batang sebagai berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a5c9.id

Gambar 4.5 Digram Batang Motivasi Ibu

6. Dukungan Suami

Hasil distribusi frekuensi dukngan suami dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6.Distribusi Frekuensi Dukungan Suami

Dukungan Suami Frekuensi Persentase (%)


Baik 35 57,4
Kurang 26 42,6
Jumlah 61 100,0
Sumber : data primer diolah, 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas dukungan suami

pada kategori baik yaitu sebanyak 35 orang (57,4%) dan responden dengan

dukungan suami kurang sebanyak 26 orang (42,6%). Hasil tersebut dapat

dibuat diagram batang sebagai berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a6c0.id

Gambar 4.6 Digram Batang Dukungan Suami

7. Perilaku Pemeriksaan IVA

Hasil distribusi frekuensi perilaku pemeriksaan IVA dapat dilihat pada

tabel 4.7.

Tabel 4.7.Distribusi Frekuensi Perilaku Pemeriksaan IVA

Perilaku Frekuensi Persentase (%)


Ya 34 55,7
Tidak 27 44,3
Jumlah 61 100,0
Sumber : data primer diolah, 2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden

melakukan pemeriksaan IVA yaitu sebanyak 34 orang (55,7%) dan yang

tidak melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 27 orang (44,3%). Hasil

tersebut dapat dibuat diagram batang sebagai berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a6c1.id

Gambar 4.7 Digram Batang Perilaku Pemeriksaan IVA

B. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Bivariat

a. Hubungan pengetahuan dengan perilaku pemeriksaan IVA

Hasil perhitungan chi square hubungan pengetahuan perilaku

pemeriksaan IVA dapat dilihat pada tabel IV.8

Tabel 4.8 Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Pemeriksaan IVA

Pengetahuan Perilaku Pemeriksaan IVA Total


Tidak Ya OR p
N % N % n %
Kurang 15 24,6 7 11,5 22 36,1
Baik 12 19,7 27 44,2 39 63,9 4,821 0.005
Jumlah 27 44,3 34 55,7 61 100
Sumber : data primer diolah, 2015

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a6c2.id

Hasil penelitian diperoleh p value0,005 < 0,05 berarti terdapat

hubungan pengetahuan dengan perilaku pemeriksaan IVA.

b. Hubungan motivasi ibu dengan perilaku pemeriksaan IVA

Hasil perhitungan chi square hubungan motivasi ibu dengan

pemeriksaan IVA dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9 Hubungan Motivasi Ibu dengan Perilaku Pemeriksaan IVA

Motivasi Perilaku Pemeriksaan IVA Total


Tidak Ya OR p
N % N % n %
Rendah 18 29,5 9 14,8 27 44,3
Tinggi 9 14,7 25 41,0 34 55,7 5,556 0.002
Jumlah 27 44,2 34 55,8 61 100
Sumber : data primer diolah, 2015

Hasil penelitian diperoleh p value0,002 < 0,05 berarti terdapat

hubungan motivasi ibu dengan perilaku pemeriksaan IVA.

c. Hubungan dukungan suami dengan perilaku pemeriksaan IVA

Hasil perhitungan chi square hubungan dukungan suami dengan

pemeriksaan IVA dapat dilihat pada tabel IV.10

Tabel 4.10 Hubungan Dukungan suami dengan Perilaku Pemeriksaan

IVA

Dukungan Perilaku Pemeriksaan IVA Total


Suami Tidak Ya OR p
N % N % n %
Kurang 17 27,9 9 14,7 26 42,6
Baik 10 16,4 25 41,0 35 57,4 4,722 0.004
Jumlah 27 44,2 34 55,8 61 100
Sumber : data primer diolah, 2015commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a6c3.id

Hasil penelitian diperoleh p value0,004 < 0,05 berarti terdapat

hubungan dukungan suami dengan perilaku pemeriksaan IVA.

2. Regresi Logistik

Hasil penelitian ini di jabarkan dalam persamaan hasil dari penelitian

model regresi logistik dengan nilai sebagai berikut:

Ln P/1-P = a+b1.x1+b2.x2+ b3.x3+.....+bnxn

Y= -2.229+1.458+4.700+1.288

Hasil perhitungan analisis regresi logistik ganda tentang pengaruh

pengetahuan, motivasi ibu dan dukungan suami terhadap perilaku

pemeriksaan IVA dapat dilihat dari tabel 4.11.

Tabel 4.11 Analisis regresi logistik ganda

Variabel Exp (B) CI 95% p Uji


(OR) Batas bawah Batas atas Wald
Pengetahuan 4.298 1,213 15.232 .024
Motivasi 4.700 1.379 16.016 .013
Dukungan 3.627 1.067 12.326 .039
N observasi 61
Nagelkerke R 2 39,2%
Sumber : data primer diolah, 2015

Nilai Odd Ratiovariabel pengetahuan sebesar 4,298 berarti bahwa

ibu dengan pengetahuan yang baik memiliki kemungkinan untuk

melakukan pemeriksaan IVA 4,298 kali lebih besar daripada ibu dengan

pengetahuan yang kurang.Hasil penelitian menunjukkan diperoleh p value

dari uji wald variabel pengetahuansebesar 0,024yang berarti adapengaruh

pengetahuan terhadap perilaku pemeriksaan IVA. Semakin tinggi

pengetahuan ibu nmim


semackoim t etoniunsgekrat pula perilaku pemeriksaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a6c4.id

IVA.Hubungan tersebut secara statistik signifikan (OR= 4,298; CI 95%

1,213 hingga 15,232 ; p = 0.024).

Nilai Odd Ratiovariabel motivasi ibu sebesar 4,700 berarti bahwa

ibu dengan motivasi yang tinggi memiliki kemungkinan untuk melakukan

pemeriksaan IVA 4,700 kali lebih besar daripada ibu dengan motivasi

yang rendah.Hasil penelitian menunjukkan diperoleh p value dari uji wald

variabel motivasi ibu sebesar 0,013yang berarti adapengaruh motivasi ibu

terhadap perilaku pemeriksaan IVA. Semakin tinggi motivasi ibu semakin

meningkat pula perilaku pemeriksaan IVA. Hubungan tersebut secara

statistik signifikan (OR= 4,700; CI 95% 1,379 hingga 16,016 ; p = 0.013).

Nilai Odd Ratiovariabel dukungan suami sebesar 3,627 berarti

bahwa ibu dengan dukungan suami yang baik memiliki kemungkinan untuk

melakukan pemeriksaan IVA 3,627 kali lebih besar daripada ibu dengan

dukungan suami yang kurang.Hasil penelitian menunjukkan diperoleh p

value dari uji wald variabel motivasi ibu sebesar 0,039yang berarti

adapengaruh dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan IVA.

Semakin tinggi dukungan suami semakin meningkat pula perilaku

pemeriksaan IVA. Hubungan tersebut secara statistik signifikan (OR=

3,627; CI 95% 1,057 hingga 12,325; p = 0.039).

Nilai NegelkerkeR2 sebesar 39,2% berarti bahwa ketiga variabel

bebas (pengetahuan, motivasi ibu dan dukungan suami) mampu

menjelaskan perilaku pemeriksaan IVA sebesar 39,2% dan sisanya yaitu

sebesar 61,8% dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a6c5.id

C. Pembahasan

1. Pengaruh pengetahuan dengan perilaku pemeriksaan IVA

Hasil uji Wald diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,024,

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pengetahuan dengan perilaku

pemeriksaan IVA.Nilai Odd Ratio variabel pengetahuan sebesar 4,298

berarti bahwa ibu dengan pengetahuan yang baik memiliki kemungkinan

untuk melakukan pemeriksaan IVA 4,298 kali lebih besar daripada ibu

dengan pengetahuan yang kurang

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Artiningsih (2011)

menunjukkan ada hubungan yang bermakna dan positif antara pengetahuan

WUS dengan perilaku pemeriksaan IVA yang bisa dilihat dari nilai

koefisien korelasi r= 0,535 adalah bernilai positif dan searah yang artinya

semakin tinggitingkat pengetahuan wanita usia subur, maka perilaku wanita

usia subur dalam pemeriksaan IVA juga semakin baik dan juga sebaliknya.

Penelitian Suarniti, dkk (2013) menunjukan bahwa ada perbedaan

penetahuan antara WUS yang menjalani pemeriksaan IVA dan yang tidak

menjalani pemeriksaan IVA, dimana penetahuan WUS yang menjalani tes

IVA lebih tinggi dibandingkan dengan WUS yang tidak melakukan

pemeriksaan IVA hal ini menunjukan bahwa pengambilan keputusan WUS

untuk menjalani pemeriksan IVA dipengaruhi oleh pengetahuan yang

dimiliki. Dewi, dkk (2012) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa

terdapat hubungan positif antara tingkat pengetahuan WUS dengan

pemeriksaan IVA di Puskesmas Buleleng I. Demikian

penelitian Ningrum, dkk 2012 di Kabupaten Banyumas dalam mencari


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a6c6.id

faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu untuk melakukan

pemeriksaan IVA, dimana hasil yang diperoleh salah satu faktor yang

mempengaruhi adalah pengetahuan dengan niali 40% dari 38 jumlah sampel

yang diteliti.

Hal tersebut diatas sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh

Notoatmodjo (2007), menyebutkan bahwa penetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindajan

seseorang (over behavior), dan menurutnya ada beberapa faktor yang

mempengaruhi perilaku, diantaranya adalah usia, pendidikan, lingkungan

pekerjaan, dan pengalaman.

Pengalaman dan pendidikan merupakan faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2007). Pengalaman

dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain.Pengalaman

yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang sedangkan

pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang yang

akan mempengaruhi dalam perilakunya. Secara umum, seseorang yang

berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas

dibandingkan dengan seseorang yang tingkatpendidikannya lebih rendah.

2. Pengaruh motivasi ibu terhadap perilaku pemeriksaan IVA

Hasil uji Wald diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,013,

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh motivasi ibu terhadap perilaku

pemeriksaan IVA. Nilai Odd Ratio variabel motivasi ibu sebesar 4,700

berarti bahwa ibu dengan motivasi yang tinggi memiliki kemungkinan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a6c7.id

untuk melakukan pemeriksaan IVA 4,700 kali lebih besar daripada ibu

dengan motivasi yang rendah.

Penelitian ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Suarniti,

dkk 2013 dimana ada kecenderungan motivasi internal dan eksternal WUS

yang menjalani tes IVA lebih tinggi dibandingkan denagna WUS yang tidak

menjalani tes IVA. Demikian juga dalam penelitian Ningrum,dkk 2012

dimana motivasi ibu memiliki andil dalam faktor- faktor yang

mempengaruhi ibu melakukan pemeriksaan IVA sebanyak 49% dari 95

orang.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Notoatmodjo (2007) bahwa

motivasi mempunyai 3 (tiga) fungsi yaitu mendorong manusia untuk

berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.

Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan

yang akan dikerjakan, menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan

yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah

dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan yang

sudah direncanakan sebelumnya dan menyeleksi perbuatan, yakni

menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi

guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak

bermanfaat bagi tujuan tersebut. Pilihan perbuatan yang sudah ditentukan

atau dikerjakan akan memberikan kepercayaan diri yang tinggi karena sudah

melakukan proses penyeleksian.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a6c8.id

3. Pengaruh dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan IVA

Hasil uji Wald diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,039, menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan

IVA. Nilai Odd Ratio variabel dukungan suami sebesar 3,627 berarti bahwa

ibu dengan dukungan suami yang baik memiliki kemungkinan untuk

melakukan pemeriksaan IVA 3,627 kali lebih besar daripada ibu dengan

dukungan suami yang kurang.

Sheridan dan Radmacher (1992), Sarafino (1998) serta Taylor (1999)

membagi dukungan sosial kedalam lima bentuk yaitu dukungan

instrumental, dukungan informasional, dukungan emosional, dukungan

harga diri dan dukungan pada kelompok. Dukungan instrumen merupakan

penyediaan materi yang dapat memberikan pertolongan langsung seperti

pinjaman uang, pemberian barang, makanan serta pelayanan. Bentuk

dukungan ini dapat mengurangi stres karena individu dapat langsung

memecahkan masalahnya yang berhubungan dengan materi. Dukungan

instrumental sangat diperlukan terutama dalam mengatasi masalah.

Dukungan informasional melibatkan pemberian informasi, saran atau

umpan balik tentang situasi dan kondisi individu. Jenis informasi seperti ini

dapat menolong individu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan

lebih mudah.Dukungan emosionalmembuat individu memiliki perasaan

nyaman, yakin, dipedulikan dan dicintai oleh sumber dukungan sosial

sehingga individu dapat menghadapi masalah dengan lebih baik. Dukungan

ini sangat penting dalam menghadapi keadaan yang dianggap

tidak dapat dikontrol.Dukungan pada harga diri dapat berupa penghargaan


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a6c9.id

positif pada individu, pemberian semangat, persetujuan pada pendapat

individu dan perbandingan yang positif dengan individu lain. Bentuk

dukungan ini membantu individu dalam membangun harga diri dan

kompetensi serta bentuk dukungan pada kelompok dapat membuat individu

merasa anggota dari suatu kelompok yang memiliki kesamaan minat dan

aktivitas sosial dengannya.Dengan begitu individu akan merasa memiliki

teman senasib.

4. Pengaruh pengetahuan, motivasi dan dukungan suami terhadap perilaku

pemeriksaan IVA

Nilai NegelkerkeR2 sebesar 39,2% berarti bahwa ketiga variabel yaitu

pengetahuan, motivasi ibu dan dukungan suami, yang diperoleh nilai dari

masing-masing variabel dari uji wald variabel pengetahuan sebesar

0,024yang berarti adapengaruh pengetahuan terhadap perilaku pemeriksaan

IVA, sedangkan uji wald variabel motivasi ibu sebesar 0,013yang berarti

adapengaruh motivasi ibu terhadap perilaku pemeriksaan IVA. diperoleh p

value dari uji wald variabel motivasi ibu sebesar 0,039yang berarti

adapengaruh dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan

IVA.Ketigavariabel ini mampu menjelaskan perilaku pemeriksaan IVA

sebesar 39,2% dan sisanya yaitu sebesar 61,8% dijelaskan oleh faktor lain

diluar model penelitian, misalnya adalah sikap, tingkat pendidikan,

lingkungan dan peran tenaga kesehatan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Green dalam Notoatmodjo

(2007) bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor

predisposisi, faktor pendcuokmum


ngit tdo aunserfaktor pendorong. Faktor–faktor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a7c0.id

predisposisi antara lain adalah pengetahuan, kepercayaan, sikap, orang

penting sebagai referensi dan sumber-sumber daya (resource)serta

kebudayaan. Faktor–faktor pendukung antara lain adalah tempat pelayanan,

sarana dan prasarana. Faktor–faktor pendorong antara lain adalah sikap dan

perilaku petugas kepada pasien akan mempengaruhi seseorangn untuk

datang periksa ketempat tersebut. Seseorang cenderung lebih suka datang

ketempat dimana petugas kesehatannya bersikap lebih baik kepada

pelanggan.

D. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian adalah jenis penelitian ini non

eksperimen yang merupakan penelitian observasional analitik dengan

rancangan cross sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika korelasi

antar faktor dan efek dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data

pada sekaligus pada suatu saat atau bersamaan sehingga hasil penelitian tidak

bisa menunjukkan hubungan sebab akibat dengan menggunakan metode

penelitian kohort sehingga penelitian yang akan datang dapat mengembangkan

penelitian ini dengan menambah periode penelitian ataupun melakukan

penelitian kualitatif tentang manfaat pemeriksaan IVA.

Keterbatasan yang lain adalah peneliti tidak meneliti semua faktor yang

berpengaruh pada perilaku pemeriksaan, hanya melakukan penelitian pada

faktor pengetahuan, motivasi ibu dan dukungan suami, sedangkan masih

terdapat beberapa faktor lain yang berpengaruh terhadap perilaku misalnya

adalah peran tenaga kesehatan, sikap, dukungan keluarga.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut :

1. Ada pengaruh positif pengetahuan terhadap perilaku pemeriksaan IVA

dimana ibu dengan pengetahuan baik memiliki kemungkinan untuk

melakukan pemeriksaan IVA 4,821 kali lebih besar dari pada ibu dengan

pengetahuan yang kurang. Hubungan tersebut secara statistik signifikan

(OR= 4,821; CI 95% 1,213 hingga 15,232 ; p = 0.005).

2. Ada pengaruh positif motivasi ibu terhadap perilaku pemeriksaan IVA

dimana ibu dengan motivasi yang tinggi memiliki kemungkinan untuk

melakukan pemeriksaan IVA 5,556 kali lebih besar dari pada ibu dengan

motivasi yang rendah. Hubungan tersebut secara statistik signifikan (OR=

5,556; CI 95% 1,379 hingga 16,016 ; p = 0.002).

3. Ada pengaruh positif dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan IVA

dimana ibu dengan dukungan suami yang baik memiliki kemungkinan

untuk melakukan pemeriksaan IVA 4,722 kali lebih besar dari pada ibu

dengan dukungan suami yang kurang. Hubungan tersebut secara statistik

signifikan (OR= 4,722; CI 95% 1,057 hingga 12,325; p = 0.004).

4. Ada pengaruh pengetahuan, motivasi ibu dan dukungan suami terhadap

perilaku pemeriksaan IVA dengan nilai NegelkerkeR2 sebesar 39,2% yang

berarti bahwa pengetahuan, motivasi ibu dan dukungan suami mampu

commit to user

71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a7c2.id

menjelaskan perilaku pemeriksaan IVA sebesar 39,2% dan sisanya yaitu

sebesar 61,8% dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian.

B. Implikasi

Sudah menjadi kewajiban bagi ibu untuk melakukan pemeriksaan IVA

terutama pada wanita usia subur yang telah menikah sehingga dapat menjaga

kesehatan reproduksinya terutama untuk deteksi dini kanker serviks.

Berdasarkan hasil tersebut maka beberapa implikasi yang perlu dilakukan

adalah meningkatkan perilaku ibu dalam pemeriksaan IVA untuk deteksi dini

kanker serviks melalui pendidikan kesehatan bisa melalui penyuluhan

kesehatan tentang kanker serviks dan cara pencegahannya yang dilakukan oleh

Puskesmas Kedongrejo dalam rangka meningkatkan pengetahuan, motivasi dan

dukungan suami dalam mencegah terjadinya kanker serviks pada ibu-ibu untuk

mau melakukan pemeriksaan IVA, terutama pada ibu yang berisiko terkena

kanker serviks.

C. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini antara lain adalah

sebagai berikut :

a. Bagi Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan hendaknya memberikan pendidikan kesehatan dalam

rangka meningkatkan wawasan dan pengetahuantentang deteksi dini kanker

servik melalui pemeriksaan IVA pada pasangan usia subur tidak

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a7c3.id

hanya pada wanita usia subur tetapi juga suami karena suami memiliki

peranan besar dalam keseharan reproduksi wanita.

b. Bagi Ibu

Ibu hendaknya terus meningkatkan pengetahuannya tentang pemeriksaan

IVA dalam rangka mencegah kanker serviks melalui media cetak ataupun

media elektronik serta aktif mengikuti pendidikan kesehatan yang diberikan

oleh tenaga kesehatan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya melakukan penelitian dalam bentuk

penelitian kualitatif tentang manfaat dan faktor-faktor yang mempengaruhi

pemeriksaan IVA dalam rangka mencegah kanker serviks.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a7c4.id

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S.2010. prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Artiningsih,N.2011.Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur


dengan pemeriksaan inspeksi visual asam asetat dalam rangka deteksi
dini kanker cervik di Puskesmas Blooto Mojokerto.Tesis, Universitas
Sebelas Maret.

Azwar,S. 2008. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta:Pustaka


Pelajar

BKKBN. 2008. Peningkatan partisipasi suami dalam kesehatan reproduksi.


Jakarta: BKKBN

Basu, P et al. 2014.Knowledge of Women in Maldives Related to the Risk


Factors, Prevention and Early Detection of Cervical Cancer. Asian
Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol 15, 2014, di akses tgl 20 Juni
2014

Depkes RI. 2009.Pencegahan Kanker Leher Rahim. From:


http//www.Depkes.go.id. di akses tgl 28 Mei 2014

Fong, F et al. 2012. Cervical Screening Using Visual Inspection with Acetic Acid
(VIA) and Treatment with Cryotherapy in Fiji. Asian Pacific Journal of
Cancer Prevention, Vol 15, 2014, di akses tgl 20 Juni 2014

Hidayat, A. 2007. Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Menganalisa


Data. Jakarta: Salemba Medika

Jannah.(2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi


motivasi.http://janetniez.blogspot.com/2009.

Kasdu,D. 2005. Solusi Problem Wanita Dewasa.Jakarta: Puspa Swara

Made, N,dkk.2012.Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur


dengan pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) di Puskesmas
Buleleng. Jurnal Kesehatan Magister Kedokteran Keluarga Vol 1,
Universitas Sebelas Maret.

Nasir, A, dkk. 2011.Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: Nuha Medika


commit to user
Notoatmodjo,S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a7c5.id

. 2010. Pengantar pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta

. 2005. Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

.2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Nuranna, L. 2008. Skrining kanker servik dengan metode IVA, Jurnal Dunia
Kedokteran. From http:// www.kalbe.co.id di akses tgl 2 Juni 2014

Ramli. 2005. Deteksi Dini Kanker. Jakarta: FKUI

Roswati,N, dkk.2012.Penelitian Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu


mengikuti deteksi dini kanker serviks melalui metode inspeksi visual asam
asetat (IVA) di Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 4
No. 1 Edisi Juni 2013, Akademi Kebidanan Purwokerto.

Samadi,P. 2010. Yes,I Know Everything About Kanker Serviks!


Jakarta: Tiga Kelana.

Sugiyono. 2010.Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif


dan R&D). Bandung: Alfabeta

Sumatris,H,dkk.2013.Hubungan antara perilaku ibu dengan deteksi dini CA.Cervix


menggunakan IVA test di Puskesmas Palembang. Jurnal Kesehatan,
Politeknik Kemenkes Palembang.

Sunaryo. 2004. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC

Tapan, E. 2005.Kanker, Antioksida dan Terapi Kompementer. Jakarta:Elex Media


Komputindo

Walgito, B. 2003.Psikologi Sosial. Yogyakarta: Penerbit Andi

Wayan, N,dkk.2013.Pengetahuan dan Motivasi Wanita Usia Subur tentang Tes Inspeksi
Visual Asam Asetat di Propinsi Bali. Jurnal Kesehatan,Departemen Pendidikan
Nasional, Universitas Padjadjaran, Fakultas Kedokteran,Program Pascasarjana.

commit to u ser
Yatim, F. 2005. Penyakit Kandungan. Jakarta:Pustaka Popular Obor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a7c6.id

Lampiran 1

Kepada :
Yth Calon Responden Penelitian
di Tempat

Dengan hormat,
Saya mahasiswa S2 Megister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas
Maret Surakarta bermaksud akan mengadakan penelitian mengenai “Pengaruh
Pengetahuan, Motivasi dan Dukungan Suami terhadap Perilaku Pemeriksaan IVA
pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo”.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka dengan ini saya mohon
kesediaan saudara-saudari untuk mengisi lembar kuesioner ini dengan sukarela.
Saya akan menjamin kerahasiaan jawaban yang saudara-saudari berikan.
Atas kesediaan dan bantuan saudara-saudari, saya sampaikan terimakasih.

Surakarta, Juli 2014


Homat saya,

Indah Kurniawati
NIM. S541302049

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a7c7.id

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini dengan tanpa paksa bersedia untuk
menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Indah Kurniawati S2 Megister
Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul “Pengaruh
Pengetahuan, Motivasi dan Dukungan Suami terhadap Perilaku Pemeriksaan IVA
pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo”.

Surakarta, Juli 2014


Responden

(........................................)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a7c8.id

Lampiran 3:

KISI-KISI KUESIONER

Variable Indikator No item pertanyaan Jumlah


favorable unfavorable soal
Pengetahuan 1. Memahami (kanker 1,6,7 8 4
servik dan deteksi dini
dengan pemeriksaan
IVA)
2. Menjelaskan (kanker 2,4,9,10, 3,5,12,13,18 14
sevik dan deteksi dini 11,14,15,
dengan pemeriksaan 16,17
IVA)
3. Membandingkan deteksi 19,20 2
dini dengan pemeriksaan
IVA
Motivasi 1. Intrinsik
individu a. Kebutuhan 1,6,17,18 7 5
b. Harapan 2,5,14 19 4
c. Minat 9,13 2
2. Ekstrinsik
a. Dukungan keluarga 3,4,12, 20 4
b. Lingkungan 8,11,16 3
c. Media 10 15 2

Variable Indicator No item intrumen


Dukungan 1. Dukungan instrumental 5,6,12,15,18
suami 2. Dukungan emosi 3,8,10,19
3. Dukungan penghargaan 1,4,7,14,16,17,20
4. Dukungan informasi 2,9,11,13

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a7c9.id

Lampiran 4

KUESIONER

TINGKAT PENGETAHUAN

No. Responden :
Nama / Inisial istri :
Nama Bapak :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :

Jawablah dengan memberi tanda (√) pada pilihan yang Anda anggap tepat!
NO Item Pernyataan/Pertanyaan Jawaban

Benar Salah
1 Kanker leher rahim merupakan kanker yang terjadi pada
serviks atau leher rahim, suatu organ reproduksi wanita
yang merupakan pintu masuk kea rah rahim
2 Usia > 35 tahun tidak memiliki resiko terhadap kanker
leher lahim
3 Keputihan yang makin lama dan berbau merupakan tanda
gejala dini kanker leher rahim
4 Deteksi didni merupakan cara penanggulangan kanker
leher rahim
5 Pemeriksaan IVA merupakan cara sederhana dalam deteksi
kanker leher rahim
6 Pemeriksaan IVA cara mudah yang dapat dilihat langsung
dan langsung terlihat hasilnya
7 Pemeriksaan IVA dilakukan dengan cara melihat servik
yang telah diberi asam asetat 3- 5% secara inspekulo
8 Syarat mengikuti pemeriksan IVA adalah wanita yang
sudah pernah melkukan hubungan seksual
9 Skrining pada setiap wanita dilakukan minimal 1x pada
usia 35-40 tahun
10 Pemeriksaan IVA bisa dilakukan di puskesmas atau Rumah
sakit
11 Petugas kesehatan yang hanya bisa melakukan
pemeriksaan IVA adalah dokter Obgyn
12 Skrening IVA memberikan hasil segera hanya menunggu
sekitar dua menit untuk mengetahui hasilnya
13 Suami perlu dilibatkan dalam pemeriksaan IVA
commit to user
14 Tujuan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini adanya kanker
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a8c0.id

servik
15 Terjadi perdarahan pervaginam meskipun telah memasuki
masa menopause bukan merupakan gejala dini kanker
servik
16 Dalam melakukan pemeriksaan IVA harus terdapaat
sumber cahaya untuk melihat servik
17 Sebelum dilakukan pemeriksaan tes IVA pasien akan
mendapatkan informasi tentang prosedur penatalaksanaan
18 Pelaksaan skinning ini tidak harus dilakukan di tempat
tertutup
19 Untuk melakukan skrining tes IVA ini 24 jam sebelumnya
tidak melakukan hubungan seksual
20 Hasil dari uji tes IVA akan dijaga kerahasiaanya

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a8c1.id

Lampiran : 5

KUESIONER
MOTIVASI IBU DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA
Petunjuk Pengisian :
1. Ada beberapa pernyataan yang harus anda respon, tugas anda adalah
memilih salah satu respon dari 4(empat) respon yang tersedia, yaitu :
SS : sangat setuju
S : setuju
TS : Tidak setuju
STS : sangat tidak setuju
2. Pada setiap respon berilah tanda cawang (…), jika ingin mengubahnya
lingkari respon yang salah dan berilah tanda cawang (….) pada respon anda
yang baru.
3. Berilah respon dan jawaban yang benar-benar sesuai dengan diri anda
sekarang
4. Jawaban yang anda berikan akan sangat membantu saya.

No Item Pernyataan/Pertanyaan SS S TS STS


1 Saya menganggap pemeriksaan IVA itu penting
untuk deteksi dini kanker servik
2 Setiap ibu-ibu yang sudah menikah perlu
melakukan pemeriksaan IVA
3 Anda diberi kebebasan oleh suami untuk datang
ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan
IVA
4 Semua keluarga terutama suami mendukung
anda dalam melakukan pemeriksaan IVA untuk
deteksi dini kanker servik
5 Setiap ibu-ibu wanita usia subur perlu mendapat
sosialisasi tentang pemeriksaan IVA
6 Anda tidak pernah tahu tentang informasi
pemeriksaan IVA
7 Anda telah mengetahui program tentang tes
IVA untuk deteksi dini kanker servix
8 Tenaga kesehatan memeberikan informasi
tentang deteksi dini kanker servik
9 Saya melakukan pemeriksaan IVA tanpa
adanya paksaan keinginan sendiri
10 Saya mendapatkan informasi tentang
pemeriksaan IVA melalui media elektronik
(televisi, majalah) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a8c2.id

11 Tenaga kesehatan melakukan pembinanan pada


ibu- ibu wanita usia subur tentang penyakit tidak
menular
12 Suami mendukung dengan mengantarkan ibu
melakukan pemeriksaan IVA
13 Kesehatan reproduksi terutama kesehatan alat
kelamin sangatlah penting bagi seorang wanita
14 Menurut saya deteksi dini adanya kanker servix
sejak awal dengan pemeriksaan IVA sangatlah
penting untuk meningkatkan derajat kesehatan
individu
15 Selain media elektronik Saya sering membaca
buku tentang deteksi dini kanker servik dan yang
berhubungan dengan pemeriksaan IVA
16 Teman-teman ibu PKK mendukung dan
memberikan informasi tentang pemeriksaan
IVA untuk deteksi dini kanker servix
17 Menurut saya tidak akan merasa rugi jika
melaukan pemeriksaan IVA dalam melakukan
deteksi dini kanker servix
18 Setiap wanita usia subur memiliki hak dalam
mendapatkan kesehatan reproduksi
19 Setiap wanita usia subur tidak perlu melakukan
pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker
servik
20 Keluarga terutama suami tidak perlu mengetahui
kegiatan kita dalam melakukan pemeriksaan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a8c3.id

Lampiran : 6

KUESIONER
DUKUNGAN SUAMI DENGAN PERILAKU ISTRI DALAM MELAKUKAN
PEMERIKSAAN IVA

Karakteristik Responden
No. Responden :
Nama / Inisial Bapak :
Nama Istri :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :

Jawablah dengan memberi tanda (√) pada pilihan yang Anda anggap tepat!
Jawaban
No Item Pernyataan/Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah suami tahu atau memperhatikan bila ibu menjadi
kehilangan minat atau gairah dalam melakukan aktivitas
sehari-hari yang biasa dilakukannya?
2 Apakah suami membantu ibu dalam melakukan pekerjaan
rumah (seperti : menyapu, mengepel, mencuci piring dan
lain-lain)?
3 Apakah suami menginginkan atau menyuruh ibu untuk
melakukan pemeriksaan IVA?
4 Apakah jika ibu lebih sensitif (mudah tersinggung) dari
biasanya, suami dapat memahami ibu?
5 Apakah saat istri mudah tersinggung, suami berada di
samping ibu?
6 Apakah suami memberi perhatian yang lebih pada ibu
(misalnya : berkaitan dengan keluhan yang terjadi pada ibu
terutama keluhan pada sistem reproduksi)?
7 Apakah suami dapat menenangkan ibu saat ibu dalam
kondisi sedih atau takut untuk melakukan pemeriksaan
IVA?
8 Apakah suami juga menyimak informasi seputar deteksi
dini kanker servik dalam pemeriksaan IVA?
9 Apakah suami ikut mengantar atau menemani ibu saat
melakukan pemeriksaan IVA co?mmit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a8c4.id

10 Apakah suami menasehati ibu untuk selalu kontrol setelah


pemeriksaan IVA atau setiap 6 bulan sekali?
11 Apakah suami mengingatkan jadwal kontrol setelah
pemeriksaan tes IVA?
12 Apakah suami selalu memperhatikan kesehatan ibu setelah
pemeriksaan IVA?
13 Apakah suami mampu meluangkan waktunya menemani
Ibu kontrol ke puskesmas?
14 Apakah suami tahu atau mengerti tentang pentingnya
kesehatan alat reproduksi?
15 Apakah suami dapat menjalin komunikasi yang baik dengan
ibu?
16 Apakah suami menerima perubahan yang terjadi pada ibu
dengan hasil tes tersebut?
17 Apakah suami selalu memenuhi keinginan ibu?
18 Apakah suami senang jika ibu melakukan pemeriksaan
IVA?
19 Apakah suami mendukung ibu untuk melakkan pemeriksaan
IVA?
20 Apakah suami siap menghadapi hasil yang akan muncul
setelah pemeriksaan IVA

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a8c5.id

Lampiran : 7

Validitas Pengetahuan

Correlations

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 X1
p1 Pearson Correlation 1 .191 .389* .167 .491** .167 -.320 .193 .280 .238 .470**
Sig. (2-tailed) .312 .034 .379 .006 .379 .084 .307 .134 .206 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p2 Pearson Correlation .191 1 .218 -.082 .339 .191 .026 .432* .026 .175 .539**
Sig. (2-tailed) .312 .247 .667 .067 .312 .891 .017 .891 .355 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p3 Pearson Correlation .389* .218 1 .250 .327 .111 .120 .290 .320 .208 .552**
Sig. (2-tailed) .034 .247 .183 .077 .559 .527 .121 .084 .270 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p4 Pearson Correlation .167 -.082 .250 1 .082 .306 -.120 .193 .080 .089 .402*
Sig. (2-tailed) .379 .667 .183 .667 .101 .527 .307 .674 .640 .028
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p5 Pearson Correlation .491** .339 .327 .082 1 .082 -.026 .358 .170 .117 .465**
Sig. (2-tailed) .006 .067 .077 .667 .667 .891 .052 .368 .539 .010
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p6 Pearson Correlation .167 .191 .111 .306 .082 1 -.120 .515** .080 .535** .640**
Sig. (2-tailed) .379 .312 .559 .101 .667 .527 .004 .674 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p7 Pearson Correlation -.320 .026 .120 -.120 -.026 -.120 1 .015 .135 .043 .054
Sig. (2-tailed) .084 .891 .527 .527 .891 .527 .935 .478 .822 .777
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p8 Pearson Correlation .193 .432* .290 .193 .358 .515** .015 1 .247 .361* .683**
Sig. (2-tailed) .307 .017 .121 .307 .052 .004 .935 .188 .050 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p9 Pearson Correlation .280 .026 .320 .080 .170 .080 .135 .247 1 .257 .471**
Sig. (2-tailed) .134 .891 .084 .674 .368 .674 .478 .188 .171 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p10 Pearson Correlation .238 .175 .208 .089 .117 .535** .043 .361* .257 1 .561**
Sig. (2-tailed) .206 .355 .270 .640 .539 .002 .822 .050 .171 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1 Pearson Correlation .470** .539** .552** .402* .465** .640** .054 .683** .471** .561** 1
Sig. (2-tailed) .009 .002 .002 .028 .010 .000 .777 .000 .009 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a8c6.id

Correlations
p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 X1
p11 Pearson Correlation 1 -.063 .199 .126 .259 .026 .120 -.089 -.060 .082 .405*
Sig. (2-tailed) .743 .293 .508 .167 .891 .527 .640 .754 .667 .027
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p12 Pearson Correlation -.063 1 -.199 .009 .296 .170 .434* .312 .418* .464** .582**
Sig. (2-tailed) .743 .293 .962 .113 .368 .016 .093 .021 .010 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p13 Pearson Correlation .199 -.199 1 -.162 -.141 -.073 -.141 -.062 -.083 -.227 -.195
Sig. (2-tailed) .293 .293 .391 .456 .702 .456 .745 .663 .227 .301
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p14 Pearson Correlation .126 .009 -.162 1 .172 .053 .033 .157 -.030 .027 .445*
Sig. (2-tailed) .508 .962 .391 .363 .782 .864 .407 .875 .885 .014
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p15 Pearson Correlation .259 .296 -.141 .172 1 .312 -.005 -.023 -.155 .480** .499**
Sig. (2-tailed) .167 .113 .456 .363 .093 .980 .904 .414 .007 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p16 Pearson Correlation .026 .170 -.073 .053 .312 1 .109 .196 -.175 .120 .422*
Sig. (2-tailed) .891 .368 .702 .782 .093 .568 .299 .354 .527 .020
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p17 Pearson Correlation .120 .434* -.141 .033 -.005 .109 1 .438* .031 .198 .499**
Sig. (2-tailed) .527 .016 .456 .864 .980 .568 .015 .871 .295 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p18 Pearson Correlation -.089 .312 -.062 .157 -.023 .196 .438* 1 .149 .272 .512**
Sig. (2-tailed) .640 .093 .745 .407 .904 .299 .015 .432 .146 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p19 Pearson Correlation -.060 .418* -.083 -.030 -.155 -.175 .031 .149 1 .183 .179
Sig. (2-tailed) .754 .021 .663 .875 .414 .354 .871 .432 .334 .344
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p20 Pearson Correlation .082 .464** -.227 .027 .480** .120 .198 .272 .183 1 .484**
Sig. (2-tailed) .667 .010 .227 .885 .007 .527 .295 .146 .334 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1 Pearson Correlation .405* .582** -.195 .445* .499** .422* .499** .512** .179 .484** 1
Sig. (2-tailed) .027 .001 .301 .014 .005 .020 .005 .004 .344 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a8c7.id

Reliabilitas Pengetahuan

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.821 17

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted
p1 9.5333 14.602 .424 .812
p2 9.6000 14.455 .454 .810
p3 9.7333 14.547 .439 .811
p4 9.5333 15.154 .274 .821
p5 9.6667 14.713 .384 .814
p6 9.5333 13.982 .600 .800
p8 9.3667 14.240 .628 .800
p9 9.2667 15.375 .358 .815
p10 9.8333 14.557 .475 .809
p11 9.6000 15.007 .305 .819
p12 9.6667 14.437 .459 .809
p14 9.5667 14.875 .344 .817
p15 9.5000 14.534 .452 .810
p16 9.2667 15.306 .384 .814
p17 9.5000 14.810 .375 .815
p18 9.2333 15.357 .424 .813
p20 9.7333 14.754 .382 .814

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a8c8.id

Validitas Motivasi Ibu (X2)

Correlations
m1 m2 m3 m4 m5 m6 m7 m8 m9 m10 X2
m1 Pearson Correlation 1 .315 .066 -.027 .438* .119 .256 .120 .339 .030 .567**
Sig. (2-tailed) .090 .729 .888 .015 .530 .173 .529 .067 .877 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m2 Pearson Correlation .315 1 .187 .348 .312 .041 .050 .047 .026 -.056 .338
Sig. (2-tailed) .090 .322 .060 .093 .829 .794 .807 .891 .770 .067
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m3 Pearson Correlation .066 .187 1 -.081 .029 -.170 .064 -.060 .051 -.218 -.118
Sig. (2-tailed) .729 .322 .671 .881 .368 .737 .754 .791 .246 .533
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m4 Pearson Correlation -.027 .348 -.081 1 -.059 .279 .044 .327 -.032 .156 .405*
Sig. (2-tailed) .888 .060 .671 .758 .135 .819 .078 .868 .410 .026
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m5 Pearson Correlation .438* .312 .029 -.059 1 .132 .240 -.149 .032 -.051 .226
Sig. (2-tailed) .015 .093 .881 .758 .486 .202 .431 .869 .788 .231
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m6 Pearson Correlation .119 .041 -.170 .279 .132 1 .295 .046 .266 .357 .372*
Sig. (2-tailed) .530 .829 .368 .135 .486 .113 .809 .156 .053 .043
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m7 Pearson Correlation .256 .050 .064 .044 .240 .295 1 .267 .423* .343 .518**
Sig. (2-tailed) .173 .794 .737 .819 .202 .113 .153 .020 .064 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m8 Pearson Correlation .120 .047 -.060 .327 -.149 .046 .267 1 .132 .321 .416*
Sig. (2-tailed) .529 .807 .754 .078 .431 .809 .153 .487 .084 .022
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m9 Pearson Correlation .339 .026 .051 -.032 .032 .266 .423* .132 1 .512** .622**
Sig. (2-tailed) .067 .891 .791 .868 .869 .156 .020 .487 .004 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m10 Pearson Correlation .030 -.056 -.218 .156 -.051 .357 .343 .321 .512** 1 .453*
Sig. (2-tailed) .877 .770 .246 .410 .788 .053 .064 .084 .004 .012
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** * * ** * ** *
X2 Pearson Correlation .567 .338 -.118 .405 .226 .372 .518 .416 .622 .453 1
Sig. (2-tailed) .001 .067 .533 .026 .231 .043 .003 .022 .000 .012
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a8c9.id

Correlations
m11 m12 m13 m14 m15 m16 m17 m18 m19 m20 X2
m11 Pearson Correlation 1 .254 .517** .318 .187 .562** -.167 .161 .186 .237 .486**
Sig. (2-tailed) .176 .003 .086 .322 .001 .377 .395 .324 .207 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m12 Pearson Correlation .254 1 .368* .307 .374* .462* -.104 .109 .093 -.136 .418*
Sig. (2-tailed) .176 .045 .099 .042 .010 .584 .567 .625 .473 .022
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m13 Pearson Correlation .517** .368* 1 .464** .606** .697** .247 .334 .254 .224 .727**
Sig. (2-tailed) .003 .045 .010 .000 .000 .187 .071 .176 .234 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m14 Pearson Correlation .318 .307 .464** 1 .800** .558** .285 .353 .038 .090 .744**
Sig. (2-tailed) .086 .099 .010 .000 .001 .127 .055 .843 .637 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m15 Pearson Correlation .187 .374* .606** .800** 1 .540** .317 .425* -.019 .040 .723**
Sig. (2-tailed) .322 .042 .000 .000 .002 .088 .019 .919 .835 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m16 Pearson Correlation .562** .462* .697** .558** .540** 1 .096 .372* .306 .065 .797**
Sig. (2-tailed) .001 .010 .000 .001 .002 .614 .043 .101 .733 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m17 Pearson Correlation -.167 -.104 .247 .285 .317 .096 1 .535** .395* .467** .398*
Sig. (2-tailed) .377 .584 .187 .127 .088 .614 .002 .031 .009 .030
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m18 Pearson Correlation .161 .109 .334 .353 .425* .372* .535** 1 .339 .173 .469**
Sig. (2-tailed) .395 .567 .071 .055 .019 .043 .002 .067 .361 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m19 Pearson Correlation .186 .093 .254 .038 -.019 .306 .395* .339 1 .281 .406*
Sig. (2-tailed) .324 .625 .176 .843 .919 .101 .031 .067 .132 .026
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m20 Pearson Correlation .237 -.136 .224 .090 .040 .065 .467** .173 .281 1 .224
Sig. (2-tailed) .207 .473 .234 .637 .835 .733 .009 .361 .132 .235
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2 Pearson Correlation .486** .418* .727** .744** .723** .797** .398* .469** .406* .224 1
Sig. (2-tailed) .007 .022 .000 .000 .000 .000 .030 .009 .026 .235
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a9c0.id

Reliabilitas Motivasi Ibu (X2)

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.841 16

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted
m1 41.2667 60.823 .361 .840
m4 41.0667 62.133 .297 .843
m6 41.3667 62.792 .309 .841
m7 40.5000 63.362 .443 .834
m8 40.5000 63.845 .366 .837
m9 40.8000 58.579 .560 .826
m10 40.7667 61.771 .455 .833
m11 40.5333 62.326 .424 .834
m12 40.4667 61.775 .398 .836
m13 40.4333 58.875 .684 .821
m14 40.3333 57.747 .732 .817
m15 40.6000 56.455 .699 .817
m16 40.5000 55.569 .743 .814
m17 41.6000 63.559 .264 .843
m18 41.1000 62.714 .391 .836
m19 40.6667 64.575 .259 .842

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a9c1.id

Validitas Dukungan Suami (X3)

Correlations
d1 d2 d3 d4 d5 d6 d7 d8 d9 d10 X3
d1 Pearson Correlation 1 -.212 -.112 -.263 -.263 -.227 .174 -.263 -.284 -.284 -.260
Sig. (2-tailed) .260 .556 .161 .161 .227 .359 .161 .129 .129 .166
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
d2 Pearson Correlation -.212 1 .223 .238 .095 .110 -.144 .381* .015 .161 .450*
Sig. (2-tailed) .260 .236 .206 .617 .563 .448 .038 .939 .394 .013
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
d3 Pearson Correlation -.112 .223 1 .267 .267 .185 .262 .107 .066 .230 .521**
Sig. (2-tailed) .556 .236 .155 .155 .329 .162 .575 .730 .221 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** *
d4 Pearson Correlation -.263 .238 .267 1 .550 .289 .189 .400 .000 .309 .501**
Sig. (2-tailed) .161 .206 .155 .002 .122 .317 .029 1.000 .097 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** * **
d5 Pearson Correlation -.263 .095 .267 .550 1 .144 .047 .400 .309 .463 .440*
Sig. (2-tailed) .161 .617 .155 .002 .447 .804 .029 .097 .010 .015
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** **
d6 Pearson Correlation -.227 .110 .185 .289 .144 1 .736 .577 .356 .059 .575**
Sig. (2-tailed) .227 .563 .329 .122 .447 .000 .001 .053 .755 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
d7 Pearson Correlation .174 -.144 .262 .189 .047 .736** 1 .331 .117 -.175 .329
Sig. (2-tailed) .359 .448 .162 .317 .804 .000 .074 .539 .355 .076
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
d8 Pearson Correlation -.263 .381* .107 .400* .400* .577** .331 1 .617** .463** .643**
Sig. (2-tailed) .161 .038 .575 .029 .029 .001 .074 .000 .010 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
d9 Pearson Correlation -.284 .015 .066 .000 .309 .356 .117 .617** 1 .365* .539**
Sig. (2-tailed) .129 .939 .730 1.000 .097 .053 .539 .000 .047 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
d10 Pearson Correlation -.284 .161 .230 .309 .463** .059 -.175 .463** .365* 1 .414*
Sig. (2-tailed) .129 .394 .221 .097 .010 .755 .355 .010 .047 .023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X3 Pearson Correlation -.260 .450* .521** .501** .440* .575** .329 .643** .539** .414* 1
Sig. (2-tailed) .166 .013 .003 .005 .015 .001 .076 .000 .002 .023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a9c2.id

Correlations
d11 d12 d13 d14 d15 d16 d17 d18 d19 d20 X3
** *
d11 Pearson Correlation 1 .480 .198 .155 -.018 .208 .380 .035 .256 -.167 .506**
Sig. (2-tailed) .007 .295 .414 .923 .271 .038 .856 .172 .378 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
d12 Pearson Correlation .480** 1 .444* .183 .218 .272 .272 .102 .193 -.031 .477**
Sig. (2-tailed) .007 .014 .334 .247 .146 .146 .591 .307 .872 .008
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
d13 Pearson Correlation .198 .444* 1 .183 .627** .272 .102 .272 .515** -.031 .555**
Sig. (2-tailed) .295 .014 .334 .000 .146 .591 .146 .004 .872 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*
d14 Pearson Correlation .155 .183 .183 1 .060 .447 .224 .224 -.035 -.067 .394*
Sig. (2-tailed) .414 .334 .334 .754 .013 .235 .235 .853 .723 .031
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** **
d15 Pearson Correlation -.018 .218 .627 .060 1 .301 .134 .301 .516 -.191 .381*
Sig. (2-tailed) .923 .247 .000 .754 .106 .481 .106 .004 .311 .038
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** **
d16 Pearson Correlation .208 .272 .272 .447 .301 1 .583 .583 .315 -.113 .484**
Sig. (2-tailed) .271 .146 .146 .013 .106 .001 .001 .090 .552 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
d17 Pearson Correlation .380* .272 .102 .224 .134 .583** 1 .167 .315 -.113 .412*
Sig. (2-tailed) .038 .146 .591 .235 .481 .001 .379 .090 .552 .024
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
d18 Pearson Correlation .035 .102 .272 .224 .301 .583** .167 1 .118 .264 .196
Sig. (2-tailed) .856 .591 .146 .235 .106 .001 .379 .534 .159 .298
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
d19 Pearson Correlation .256 .193 .515** -.035 .516** .315 .315 .118 1 -.154 .522**
Sig. (2-tailed) .172 .307 .004 .853 .004 .090 .090 .534 .415 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
d20 Pearson Correlation -.167 -.031 -.031 -.067 -.191 -.113 -.113 .264 -.154 1 .150
Sig. (2-tailed) .378 .872 .872 .723 .311 .552 .552 .159 .415 .428
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X3 Pearson Correlation .506** .477** .555** .394* .381* .484** .412* .196 .522** .150 1
Sig. (2-tailed) .004 .008 .001 .031 .038 .007 .024 .298 .003 .428
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a9c3.id

Reliabilitas Dukungan Suami (X3)

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.799 16

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted
d2 9.5000 12.328 .360 .791
d3 9.8000 12.372 .405 .787
d4 9.4000 12.179 .433 .785
d5 9.4000 12.455 .346 .792
d6 9.4667 12.326 .367 .790
d8 9.4000 11.972 .499 .780
d9 9.3667 12.309 .407 .787
d10 9.3667 12.447 .363 .790
d11 9.7000 12.217 .409 .787
d12 9.4667 12.189 .408 .787
d13 9.4667 11.844 .515 .779
d14 9.2333 13.082 .231 .798
d15 9.6000 12.524 .300 .796
d16 9.2667 12.547 .397 .788
d17 9.2667 12.685 .347 .791
d19 9.3000 12.010 .557 .777

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a9c4.id

Distribusi Frekuensi

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Kurang 22 36.1 36.1 36.1
Baik 39 63.9 63.9 100.0
Total 61 100.0 100.0

Motivasi Ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Rendah 27 44.3 44.3 44.3
Tinggi 34 55.7 55.7 100.0
Total 61 100.0 100.0

Dukungan suami

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Kurang 26 42.6 42.6 42.6
Baik 35 57.4 57.4 100.0
Total 61 100.0 100.0

Perilaku IVA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Tidak 27 44.3 44.3 44.3
Ya 34 55.7 55.7 100.0
Total 61 100.0 100.0

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a9c5.id

Lampiran: 8

Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Pemeriksaan IVA

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent


Pengetahuan * Perilaku IVA 61 100.0% 0 .0% 61 100.0%

Pengetahuan * Perilaku IVA Crosstabulation

Perilaku IVA

Tidak Ya Total
Pengetahuan Kurang 15 7 22
Baik 12 27 39
Total 27 34 61

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 7.980a 1 .005
Continuity Correctionb 6.536 1 .011
Likelihood Ratio 8.092 1 .004
Fisher's Exact Test .007 .005
Linear-by-Linear Association 7.849 1 .005
N of Valid Cases 61
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,74.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper


Odds Ratio for Pengetahuan 4.821 1.564 14.862
(Kurang / Baik)
For cohort Perilaku IVA = Tidak 2.216 1.278 3.843
For cohort Perilaku IVA = Ya .460 .241 .877
N of Valid Cases 61

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a9c6.id

Hubungan motivasi ibu dengan perilaku pemeriksaan IVA

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Motivasi Ibu * Perilaku IVA 61 100.0% 0 .0% 61 100.0%

Motivasi Ibu * Perilaku IVA Crosstabulation


Count

Perilaku IVA

Tidak Ya Total
Motivasi Ibu Rendah 18 9 27
Tinggi 9 25 34
Total 27 34 61

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 9.856a 1 .002
Continuity Correctionb 8.294 1 .004
Likelihood Ratio 10.088 1 .001
Fisher's Exact Test .002 .002
Linear-by-Linear 9.694 1 .002
Association
N of Valid Cases 61
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,95.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper


Odds Ratio for Motivasi Ibu 5.556 1.840 16.771
(Rendah / Tinggi)
For cohort Perilaku IVA = Tidak 2.519 1.354 4.684
For cohort Perilaku IVA = Ya .453 .256 .802
N of Valid Cases 61

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a9c7.id

Hubungan dukungan suami dengan perilaku pemeriksaan IVA

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Dukungan suami * Perilaku IVA 61 100.0% 0 .0% 61 100.0%

Dukungan suami * Perilaku IVA Crosstabulation


Count

Perilaku IVA

Tidak Ya Total
Dukungan suami Kurang 17 9 26
Baik 10 25 35
Total 27 34 61

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 8.195a 1 .004
Continuity Correctionb 6.770 1 .009
Likelihood Ratio 8.338 1 .004
Fisher's Exact Test .009 .004
Linear-by-Linear 8.060 1 .005
Association
N of Valid Cases 61
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,51.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper


Odds Ratio for Dukungan suami 4.722 1.586 14.061
(Kurang / Baik)
For cohort Perilaku IVA = Tidak 2.288 1.264 4.144
For cohort Perilaku IVA = Ya .485 .275 .855
N of Valid Cases 61

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a9c8.id

Logistic Regression

Case Processing Summary


Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases Included in Analysis 61 100.0
Missing Cases 0 .0
Total 61 100.0
Unselected Cases 0 .0
Total 61 100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable
Encoding
Original
Value Internal Value
Tidak 0
Ya 1

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c
Coefficients
Iteration -2 Log likelihood Constant
Step 0 1 83.759 .230
2 83.759 .231
3 83.759 .231
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 83,759
c. Estimation terminated at iteration number 3 because
parameter estimates changed by less than ,001.

Classification Tablea,b

Predicted

Perilaku IVA

Observed Tidak Ya Percentage Correct


Step 0 Perilaku IVA Tidak 0 27 .0
Ya 0 34 100.0
Overall Percentage 55.7
a. Constant is included in the model.
b. The cut value is ,500

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a9c9.id

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)


Step 0 Constant .231 .258 .800 1 .371 1.259

Variables not in the Equation

Score df Sig.
Step 0 Variables Pengetahuan 7.980 1 .005
Motivasi 9.856 1 .002
Dukungan 8.195 1 .004
Overall Statistics 18.896 3 .000

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d
Coefficients
Iteration -2 Log likelihood Constant Pengetahuan Motivasi Dukungan
Step 1 1 63.496 -1.728 1.117 1.210 .993
2 62.664 -2.168 1.415 1.505 1.252
3 62.652 -2.228 1.457 1.547 1.288
4 62.652 -2.229 1.458 1.548 1.288
5 62.652 -2.229 1.458 1.548 1.288
Method: Enter
Constant is included in the model.
Initial -2 Log Likelihood: 83,759
Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.
Step 1 Step 21.107 3 .000
Block 21.107 3 .000
Model 21.107 3 .000

Model Summary
Cox & Snell R Nagelkerke R
Step -2 Log likelihood Square Square
1 62.652a .293 .392
a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter
estimates changed by less than ,001.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns1.a0c0.id

Classification Tablea

Predicted

Perilaku IVA

Observed Tidak Ya Percentage Correct


Step 1 Perilaku IVA Tidak 18 9 66.7
Ya 7 27 79.4
Overall Percentage 73.8
a. The cut value is ,500

Variables in the Equation

95% C.I.for EXP(B)

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper


Step 1a Pengetahuan 1.458 .646 5.101 1 .024 4.298 1.213 15.232
Motivasi 1.548 .626 6.122 1 .013 4.700 1.379 16.016
Dukungan 1.288 .624 4.260 1 .039 3.627 1.067 12.326
Constant -2.229 .711 9.830 1 .002 .108
a. Variable(s) entered on step 1: Pengetahuan, Motivasi, Dukungan.

Casewise Listb
Observed Temporary Variable
Case Selected Statusa Perilaku IVA Predicted Predicted Group Resid ZResid
38 S Y** .097 T .903 3.048
51 S T** .887 Y -.887 -2.808
a. S = Selected, U = Unselected cases, and ** = Misclassified cases.
b. Cases with studentized residuals greater than 2,000 are listed.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai