Anda di halaman 1dari 2

Gregorio Adri Prawira

03411540000020
Analisa Data Well Log Kelas B

TUGAS ANALISA DATA WELL LOG 01

Well logging ialah salah satu metode yang digunakan petroleum engineer untuk menentukan jenid
formasi dan letak reservoir. Metode ini dilakukan dengan cara merekam parameter fisika batuan sebagai
fungsi kedalaman. Terdapat 3 jenis Well logging, yakni Logging While Drilling (LWD) yang melakukan
logging bersamaan dengan proses pengeboran, Wireline Openhole Logging yang melakukan logging
setelah dilakukan pengeboran dan Wireline Cased Openhole Logging yang merupakan jenis logging
dilakukan setelah sumur dipasangkan dengan casing.

Terdapat beberapa parameter fisika batuan yang terbaca dalam well logging, yakni :

1. Densitas
Densitas merupakan besar rapat jenis dari suatu lapisan atau formasi. densitas diukur dalam
satuan gram per meter kubik (g/cm3). Dalam logging, terdapat 2 jenis nilai densitas dalam log
densitas, yakni bulk density (RHOB) dan matrix density. Bulk density adalah densitas dari seluruh
formasi (termasuk fluida di dalamnya), sedangkan matrix density ialah densitas dari matriks atau
bagian solid dari formasi (batuan).

2. Permeabilitas
Permeabilitas merupakan besar kemampuan suatu batuan atau formasi untuk mengalirkan atau
meneruskan aliran fluida yang di dalam formasi. Semakin besar nilai permeabilitas dari suatu
formasi, maka semakin mudah fluida mengalir di dalam formasi tersebut. Permeablitas diukur
dalam satuan Darcy atau millidarcy. Nilai permeabilitas dipengaruhi oleh besar pori batuan yang
terhubung. Permeabilitas dapat diketahui dari log Gamma Ray dan log Nuclear Magnetic
Resonance (NMR).

3. Porositas
Porositas merupakan besar fraksi volume pori batuan terhadap volume total batuan. Nilai
porositas menentukan besar fluida yang tertampung dalam formasi atau batuan. Total Porosity
adalah porositas total dari suatu formasi sedangkan Effective Porosity adalah porositas
berdasarkan besar volume pori-pori batuan yang terhubung. Dalam logging, nilai porositas dapat
diketahui dari density log, sonic log dan neutron log.

4. Resistivitas
Resistivitas adalah parameter kelistrikan dari suatu batuan dimana nilai menentukan besar
kemampuan suatu batuan mengalirkan aliran listrik. Semakin besar nilai resistivitas batuan, maka
semakin sulit batuan tersebut mengalirkan aliran listrik. Nilai resistivitas dipengaruhi dari besar
pori, fluida yang berada di dalam batuan, jenis material batuan. Dalam formasi batuan, nilai
resistivitas paling dominan dipengaruhi oleh fluida yang terkandung terutama air dikarenakan
matriks batuan dan fluida hidrokarbon bersifat non-konduktif. Pada resistivity log, kegunaan
utamanya ialah untuk menentukan zona hidrokarbon dengan zona kandungan air.
Gregorio Adri Prawira
03411540000020
Analisa Data Well Log Kelas B

5. Velocity
Velocity atau kecepatan yang dimaksud adalah kecepatan rambat gelombang mekanik (atau
seismik) dalam suatu batuan. Kecepatan ini berhubungan langsung dengan densitas, dimana
semakin cepat gelombang merambat, semakin besar nilai densitas batuan. Hal ini disebabkan
karena gelombang mekanik lebih mudah merambat medium yang lebih solid atau padat. Dalam
logging, nilai cepat rambat diketahui dari sonic log yang mengukur waktu tempuh (travel time/Δt).
Nilai tersebut didapatkan dengan menembakkan gelombang mekanik kompresional ke dalam
sumur.

6. Suhu (thermal)
Merupakan parameter yang menjelaskan besar suhu yang berada di formasi. Penentuan suhu
berguna untuk perhitungan nilai resistivitas formasi yang mengandung air (Formation Water
Resistivity) dari nilai potensial diri dari Self Potential Log.

Sumber :

Asquith, George. 2004. “Basic Well Log Analysis”. American Association of Petroleum Geologists :
Oklahoma

Anda mungkin juga menyukai