clc, clear all, close all Blok ini berfungsi untuk mendefinisikan
tic parameter model, dimana pertama
%---Input Parameter Model--- dilakukan input parameter model yang
v_cr = 3; %Velocity of country rock terdiri dari rock velocity dari batuan
v_an = 5; %Velocity of anomaly lingkungan (rock country), velocity dari
n_grid = 21; %Jumlah grid sumbu x batuan yang menyebabkan anomali
dan z nanti dibuat sama sebanyak (anomaly rock), ukuran grid model, ukuran
n_grid batuan anomali dalam grid.
dx = 1; %Ukuran grid (meter)
sz_an = 5; %Size Anomaly, yaitu
dibuat berukuran 5 x 5 grid. Dibuat
tepat di tengah model
xx = size(p,2);
zz = size(p,1);
p_sel = zeros(zz,xx);
jumlah_tembak = 0;
%---tembak ke atas--
t_atas = zeros(zz,xx); Blok ini mengkomputasikan perhitungan
L_atas = zeros(zz,xx); tomografi untuk penembakan dari arah ke
siji = ones(1,zz); atas (blok atas) dan arah ke bawah (blok
for i = 1:xx bawah).
satu = zeros(zz,xx);
satu(:,i) = siji; Perhitungan pada blok ini mirip dengan
TT = sum(sum(p.*satu.*dx)); perhitungan tembakan arah ke kiri. Pada
tt = satu.*TT; arah ke atas, perhitungan “for” di sini
t_atas = t_atas+tt; menghitung total travel time pada setiap
kolom. Matriks “satu(:,i)” merupakan
ll = sum(sum(dx.*satu)); matriks kolom yang bernilai 1. matriks
LL = satu.*ll; “t_atas” dan matriks “t_bawah” terbaru
L_atas = L_atas+LL; merupakan matriks kolom yang sudah
p_avg_atas = t_kiri./L_atas; ditambahkan dengan matriks “tt”.
p_sel_atas = Kemudian dilakukan perhitungan jarak
ll.*p_avg_kiri./L_atas; total (L_atas dan L_bawah) pada setiap
end kolom yang digunakan untuk melakukan
p_sel = p_sel+p_sel_atas; perhitungan slowness (p_sel atas dan
jumlah_tembak = jumlah_tembak+1; p_sel_bawah) pada setiap kolom.
subplot(3,3,2) Perhitungan ini dilakukan sampai kolom
imagesc(t_atas) terakhir.
ll = sum(sum(dx.*satu));
LL = satu.*ll;
L_bawah = L_bawah+LL;
p_avg_bawah = t_bawah./L_bawah;
p_sel_bawah =
ll.*p_avg_bawah./L_bawah;
end
p_sel = p_sel+p_sel_bawah;
jumlah_tembak = jumlah_tembak+1;
subplot(3,3,8)
imagesc(t_bawah)
satu=flip(satu(1:n_grid,1:n_grid));
TT=sum(sum(p.*satu.*dx*sqrt(2)));
tt=satu.*TT;
t_kananatas=t_kananatas+tt;
ll =
sum(sum(dx*sqrt(2).*satu));
LL = satu.*ll;
L_kananatas = L_kananatas+LL;
p_avg_kananatas =
t_kananatas./L_kananatas;
p_sel_kananatas =
ll.*p_avg_kananatas./L_kananatas;
end
p_sel = p_sel+p_sel_kananatas;
jumlah_tembak = jumlah_tembak+1;
subplot(3,3,3)
imagesc(t_kananatas)