Anda di halaman 1dari 19

UU Panas Bumi

Apa Yang Diatur UU


Panas Bumi ?
The Power of PowerPoint | thepopp.com 2
Survey Pendahuluan
Peran dan Fungsi
Tertera pada PerMen ESDM no.36
Tahun 2017 pasal 9

The Power of PowerPoint | thepopp.com 4


The Power of PowerPoint | thepopp.com 5
 Namun berdasarkan Peraturan Menteri ESDM nomor 36 Tahun 2017
Pasal 2:

 Pengusahaan Survei Pendahuluan diberikan oleh Gubernur/Walikota


kepada Perguruan Tinggi dan Lembaga penelitian yang berbadan
hukum Indonesia.

 Sedangkan Pengusahaan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi


diberikan kepada Badan Usaha

 PSP diberikan untuk jangka waktu paling lama 1 tahun dan dapat
diperpanjang paling lambat selama 6 bulan sebanyak 1 kali. (PerMen
ESDM no.36 thn 2017 pasal 14)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6


Kegiatan survei tinjau meliputi
kegiatan :
Studi literature : geologi regional,
peta topografi, foto udara/citra
pengindraan jauh, geografi, hasil
survei terdahulu lainnya.
Pengumpulan data geologi seperti
jenis batuan, hubungan antar jenis
batuan, jenis manifestasi, pusat
erupsi, dan gejala struktur geologi.
Pengumpulan data manifestasi
panas bumi seperti koordinat, tipe
fluida, luas, temperature, pH, debit
serta informasi lain yang
berhubungan dengan kegiatan
hidrotermal.
Pengambilan sampel batuan dan
fluida untuk dianalisis di
laboratorium.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 7


Pengamatan lapangan terhadap gejala geologi yang terdapat di seluruh
daerah survei, antara lain
1. melakukan pemetaan terhadap morfologi bentang alam, jenis dan
satuan batuan, hasil erupsi maupun sedimentasi, hubungan antara jenis
batuan, sumber erupsi, struktur geologi, serta jenis dan sebaran
manifestasi. Untuk lingkungan batuan vulkanik kuater dilakukan
pemetaan dengan menggunakan vulkanostratigrafi.
2. Pengamatan siingkapan batuan dilakukan secara langsung dengan
mendeskripsi secara megaskopis terhadap jenis batuan, mineral
penyusun, tekstur, tingkat pelapukan, tingkat ubahan dan gejala geologi
lainnya seperti bidang pelapisan, kekar, lipatan, dan sesar.
3. Pengambilan data yang berhubungan dengan manifestasi, antara lain
luas daerah, temperature, pH, debit, batuan ubahan serta informasi lain
digunakan untuk memperkirakan panas yang hilang (heat loss) dan
membuat peta zonasi mineral ubahan.
Pengamatan kondisi hidrogeologi yang meliputi penentuan daerah
resapan (recharge area), keluaran (discharge), limpasan, serta hujam
local, muka air tanah dan pola aliran tanah.
4. Pengambilan sampel batuan untuk menentukan jenis batuan dari
singkapan batuan yang mewakili setiap batuan. Sampel batuan ubahan
diambil untuk mengetahui jenis mineral ubahan. Sampel untuk
penentuan umur batuan diambil dari batuan vulkanik (ekstrusif) atau
intrusive yang diperkirakan termuda.
5. Penentuan koordinat lokasi manifestasi dan sampel batuan dengan
menggunakan Global Positioning System (GPS) receiver dengan
ketelitian yang memadai dan diplot kedalam peta kerja.
Jenis manifestasi : tanah panas, tanah panas beruap, kolam lumpur
panas, mata air panas, fumarol dan solfatara. Keterdapatannya pada
suatu daerah penyelidikan dapat langsung diaamati di lapangan dengan
kasat mata.
Jenis endapan pada manifestasi seperti sinter koordinat, sinter silica,
belerang dan oksida besi.
Sifat fisika air yang muncul pada manifestasi dengan membedakan
diantaranya : rasa (tawar, asin, pahit, asam), bau (bau belerang/H2S)
dan warna (jernih, keruh, putih, dll).

The Power of PowerPoint | thepopp.com 8


Ada beberapa resiko dalam pengusahaan panas bumi,
yaitu:
1. Resiko yang berkaitan dengan sumberdaya (resource
risk), yaitu resiko yang
berkaitan dengan:
− Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas
bumi di daerah 2. Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi atau
yang sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi). penurunan temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource
− Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi listrik di degradation).
daerah tersebut 3. Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
lebih kecil dari yang diperkirakan atau tidak bernilai access dan price risk).
komersial (resiko
eksplorasi). 4. Resiko pembangunan (construction risk).
− Kemungkinan jumlah sumur eksplorasi yang berhasil
lebih sedikit dari 5. Resiko yang berkaitan dengan perubahan manajemen (Management risk).
yang diharapkan (resiko eksplorasi).
6. Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
− Kemungkinan potensi sumur (well output), baik sumur kebijaksanaan pemerintah (legal & regulatory risk).
eksplorasi lebih
kecil dari yang diperkirakan semula (resiko eksplorasi). 7. Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
− Kemungkinan jumlah sumur pengembangan yang inflasi (Interest & inflation risk).
berhasil lebih sedikit
dari yang diharapkan (resiko pengembangan). 8. Force Majeure.
− Kemungkinan potensi sumur (well output) sumur Resiko pertama dalam suatu proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
pengembangan lebih tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi
atau sumber energi yang ditemukan tidak bernilai komersial. Lembaga Keuangan
kecil dari yang diperkirakan semula (resiko tidak akan memberikan pinjaman dana untuk pengembangan lapangan sebelum hasil
pengembangan). pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat
− Kemungkinan biaya eksplorasi, pengembangan sumber energi panas bumi yang mempunyai potensi yang cukup menarik dari segi
lapangan dan ekonomi.
pembangunan PLTP lebih mahal dari yang diperkirakan Resiko masih tetap ada meskipun hasil pemboran eksplorasi telah membuktikan
bahwa di daerah tersebut terdapat sumber energi panas bumi. Hal ini disebabkan
semula. karena masih adanya ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable
− Kemungkinan terjadinya problem-problem teknis, seperti reserve), potensi listrik dan kemampuan produksi (well output) dari sumur-sumur
korosi dan
scaling (resiko teknologi) dan problem-problem
lingkungan.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 9


Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang
berkaitan dengan
sumberdaya, diantaranya adalah:
1. Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana
pengembangan
lapangan dibuat.
2. Menentukan kriteria keuntungan yang jelas.
3. Memilih proyek dengan lebih hati-hati, dengan cara melihat
pengalaman
pengembang sebelumnya, baik secara teknis maupun secara manajerial.
4. Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum
menandatangani
perjanjian pendanaan.
5. Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi
berdasarkan
skenario yang terjelek.
6. Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan.
7. Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan
berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan.
8. Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja
reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan.
9. Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi
pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana
atau
tidak.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 10


Resiko dan
biaya dalam
pengemban
gan sumber
daya
geothermal
The Power of PowerPoint | thepopp.com 11
Faktor yang  Besarnya PLTP

 Teknologi yang digunakan dalam PLTP

mempengaru  Pengetahuan tentang Sumber Daya

 Temperatur dari sumber

hi BIAYA  Kandungan kimia air Geothermal

 Kedalaman dan permeabilitas Geothermal

 Kebijakan Lingkungan

perkembanga  Pajak

 Pasar penjualan hasil produksi

n geothermal  Delay/Hambatan (pengaruh factor di luar dugaan)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 12


Kategori  biaya pembukaan/pembangunan (izin, penyewaan, studi lingkungan,

BIAYA pengembangan infrastruktur seperti jalan, drilling pad, dsb; fasilitas


penunjang)

pengembang
 Biaya eksplorasi (eksplorasi permukaan, pengeboran untuk eksplorasi,
perkiraan/penaksiran ptensi berdasarkan studi)

 Biaya untuk produksi dan sumur injeksi (mobilisasi alat, drilling, logging,

an testing)

 Biaya untuk produksi dan sistem injeksi (sistem perpipaan [perpipaan


produksi dan injeksi], separator, perpompaan [pompa produksi dan

geothermal injeksi], sistem pencegah korosi)

 Biaya dalam pemasangan PLTP (desain PLTP, dan teknis PLTP,


penyelesaian konstruksi, testing PLTP)

 Biaya penyambungan PLTP ke jaringan listrik (penyambungan ke gardu


listrik, sistem penyaluran listrik)

 Biaya untuk administrasi dan manajemen proyek(manajemen proyek,


administrasi proyek dan perusahaan, biaya asuransi, dan biaya
keuangan lainnya)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 13


Perkiraan
biaya dalam
pengemban
gan
GEOTHER
MAL
The Power of PowerPoint | thepopp.com 14
 Faktor-factor yang dapat mempengaruhi besar biaya yang dibutuhkan
dalam pengembangan Geothermal ini ialah sebagai berikut :

 Lokasi proyek mempengaruhi biaya karena dibutuhkan biaya yang


lebih untuk mobilisasi barang dan material untuk pembangungan.

 Waktu yang terhamabat dapat mempengaruhi biaya manajemen.

 Karakterisasi sumber berdampak pada biaya eksplorasi yang mahal,


pemanfaatan sumber daya, pembuatan PLTP, pembuatan pipa karena
mempengaruhi biaya dalam instalasinya.

 Sumur injeksi sangat dipengaruhi oleh karakterisasi dari sumber daya,


lokasi proyek, biaya local dan waktu yang terhambat.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 15


Biaya per
tahapan  Grafik ini dibuat berdasarkan hipotesa sebuah Pembangkit Listrik Tenaga
Panasbumi dengan kapasitas 20MW

pengembang  Diduga estimasi biaya untuk memulai proyek ini 100,000 US Dollar.

 Eksplorasi dapat dilakukan mencapai 1,000,000 US Dollar

 Seiringnya dengan waktu, ketika memulai pengeboran dalam, kemungkina

an estimasi biaya dapat mencapai jutaan dollar

 Konstruksi proyek akan memakan biaya lagi dalam pembangunan PLTP,


pengembangan pengeboran dan distribusi produksi listriknya.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 16


RESIKO
FINANSIAL
SESUAI
DENGAN
TAHAPANNY
A

The Power of PowerPoint | thepopp.com 17


Sumber
 Gothermal Communities. 2015. “Geothrmal System and Technologies”. European Commission : Geothermal Communities.

 Republik Indonesia.2014. “Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014”. Lembaran Negara RI Tahun 2014. Sekretariat
Negara. Jakarta.

 Republik Indonesia.2017. “Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 36 Tahun 2017”. Lembaran Negara
RI Tahun 2009. Sekretariat Negara. Jakarta.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 18


THANK YOU!
ANY QUESTIONS?

The Power of PowerPoint – thepopp.com


Font: Bebas Neue, Roboto

Anda mungkin juga menyukai