3715100018
KELAS B
TERMODINAMIKA
TUGAS 1
1. Termodinamika Klasik: termodinamika yang terfokus pada besaran makroskopis dari suatu
sistem. Besaran makroskopis yang dibahas yaitu konsep energi, daya dan kerja sistem
2. a. Sistem : Merupakan bagian tertentu dari alam semesta yang dibatasi oleh bidang batas
yang nyata maupun tidak nyata dari daerah di sekitarnya.
Dalam sistem Termodinamika dapat terjadi perpindahan energi ataupun massa zat dari
sistem ke lingkungan ataupun sebaliknya. Perpindahan energi ataupun massa zat tersebut
adalah dalam bentuk panas (heat).
d. Sistem Terbuka : memungkinkan terjadinya perpindahan energi ataupun massa zat dari
sistem ke lingkungan dan sebaliknya. Sistem yang volumenya tetap. Variabel keadaan untuk
sistem ini adalah (T, V, )
e. Sistem Tertutup : dalam sistem tertutup tidak terjadi perpindahan massa zat namun masih
memungkinkan terjadinya perpindahan energi dari sistem ke lingkungan. Massa zat
cenderung tetap tapi volume bisa berubah. Variabel keadaan untuk sistem ini adalah (N, V,
T)
3. Hukum-Hukum Termodinamika
a. Hukum Termodinamika 0
Dua benda yang berinteraksi dalam sistem tidak memiliki total perpindahan energi
panas pada keduanya. Dua benda tersebut berada pada kesetimbangan termal yang memiliki
temperature sama.
b. Hukum Termodinamika 1
Hukum I Termodinamika merupakan ekspresi dari prinsip kekekalan energi.
Perubahan energi dalam suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan selisih antara
energi panas yang berpindah ke sistem dengan kerja yang berpindah dari sistem. Atau bisa
dikatakan Energi dalam (Eint atau U) suatu sistem akan meningkat jika mendapatkan
energi panas (Q) dan berkurang jika kehilangan energi berupa kerja (W)
Hukum kedua termodinamika terkait dengan Entropi. Hukum ini menyatakan bahwa
Total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung meningkat seiring
dengan meningkatnya waktu, arah perubahannya selalu menuju ke entropi yang lebih tinggi
atau mendekati nilai maksimumnya.
Peningkatan entropi hanya terjadi pada proses Irreversible, sedangkan entropi pada
proses Reversible konstan.
Perhitungan entropi dapat membantu kita untuk menentukan apakah transformasi fisika
atau kimia dapat terjadi.
Jika:
S > 0 Perubahan akan terjadi spontan
S < 0 Perubahan akan terjadi spontan kea rah
sebaliknya
S = 0 Sistem dalam Kesetimbangan
Dengan meningkatnya entropi maka sistem akan menuju ke arah energi yang lebih
rendah dalam derajat ketidak teraturan yang tinggi antar anggota sistem yang bersifat
Irreversible, sehingga sistem akan menuju pada krisis energi atau polusi entropi. Hal ini
dikarenakan energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
4. a. Jelaskan Proses Reversible, Proses Irreversible dan Sistem Carnot
1. Siklus Reversible
Merupakan siklus dimana perubahan yang terjadi dalam arah sebaliknya akan
membalik proses seutuhnya ke keadaan semula, atau bisa dikatakan siklus yang dapat
balik.
Sebagai contoh, jika selama proses termodinamika dari keadaan 1 ke 2, kerja
yang dilakukan oleh gas adalah W1-2, dan kalor yang diserap adalah Q1-2. Sekarang
jika kerla dilakukan pada gas sebesar W1-2 dan mengeluarkan kalor sebesar Q1-2, kita
akan membawa sistem kembali dari keadaan 2 ke 1.
Keadaan sistem awal maupun akhir dalam keadaan kesetimbangan, keadaan ini
berlangsung secara kontinyu dan kenyataannya sulit didapati di alam.
Reversibilitas dalam prose termodinamika yaitu:
(1) Isothermal dan Adiabatik
(2) Volum konstan, Tekanan konstan dan PVN konstan
2. Siklus Irreversible
Merupakan siklus dimana perubahan yang terjadi dalam arah sebaliknya tidak
dapat membalik proses seutuhnya, atau bisa dikatakan siklus yang tidak dapat balik.
Pada proses ireversibel, terjadi kerugian panas karena gesekan, radiasi atau
konduksi. Penyebab utama ireversibel adalah :
(1) gesekan mekanik dan fluida,
(2) ekspansi tak tertahan,
(3) perpindahan panas dengan perbedaan temperatur tertentu
Gesekan mekanik menyebabkan proses irreversible karena gesekan
menyebabkan timbulnya panas dimana panas tidak bisa diubah kembali dalam jumlah
yang sama ke dalam kerja mekanik.
Sistem Carnot
DINDA INDIANA BOUNIGETA
3715100018
KELAS B
Sistem Carnot merupakan bagian dari ideal engine dimana pada ideal engine
semua proses yang terjadi adalah reversible dan tidak ada transfer energi yang terbuang.
Sistem Carnot muncul untuk menganalisis masalah efisiensi mesin kalor.
Mesin yang dibayangkan oleh Carnot mempunyai udara (yang dianggap
mempunyai sifat seperti gas sempurna) sebagai zat kerja yang berada di dalam silinder
dimana terdapat piston A yang bergerak tanpa gesekan. Dinding silinder dan piston
adalah non-konduktor, tetapi dasar silinder B adalah konduktor dan ditutup oleh
penutup terisolasi IC. Mesin diasumsikan bekerja diantara dua sumber dengan kapasitas
yang tak terbatas, satu pada temperatur tinggi dan yang lainnya pada temperatur rendah.
Teorema Carnot adalah pernyataan formal dari fakta bahwa: Tidak mungkin ada
mesin yang beroperasi diantara dua reservoir panas yang lebih efisien daripada sebuah
mesin Carnot yang beroperasi pada dua reservoir yang sama. Artinya, efisiensi
maksimum yang dimungkinkan untuk sebuah mesin yang menggunakan temperatur
tertentu diberikan oleh efisiensi mesin Carnot
Pada mesin carnot dilakukan dua kali proses transfer kalor reversible dan
keduanya merubah entropi mesin carnot maka dapat ditulis
Referensi :
Halliday and Resnick. 2001. Fundamental of Physic Ninth Edition. United States of America:
John Wiley & Sons, Inc
Zemansky Mark, W. 1957. Heat and Thermodynamics. United States Of America : McCraw
Hill Inc.