Anda di halaman 1dari 5

1. Jelaskan tentang komposisi tanah secara detail!

Komposisi tanah yang dijelaskan pada Davison (2000) adalah kumpulan dari butir dengan
ukuran sand/clay/silt yang menjadi satu serta bisa jadi rongga didalamnya terisi oleh air
dan/atau udara. Untuk penamaan dari tanah sendiri dilihat dari banyaknya kandungan ukuran
butir pada tanah tersebut dan mengkalifikasikannya ke dalam segitiga dibawah ini,

2. Jelaskan tentang parameter fisis tanah :


a. Volume

Model tanah diberikan nilai dimensi untuk komponen padat, air dan udara: Total volume,
V = Vs + Vw + Va
Karena jumlah air dan udara bervariasi, volume padatan yang ada diambil sebagai kuantitas
referensi. Dengan demikian, jumlah volumetrik relasional berikut dapat didefinisikan:

n = e / (1 + e)
e = n / (1 - n)
v = 1 / (1 - n)
Rasio kekosongan tipikal mungkin 0,3 (misalnya untuk tanah granular yang padat dan
bergradasi baik) atau 1,5 (misalnya untuk lempung lunak).
b. Berat – Volume

Sifat volume-berat tanah menentukan statusnya. Ukuran jumlah ruang hampa, jumlah air dan
berat volume satuan tanah diperlukan dalam analisis dan desain teknik.
Tanah terdiri dari tiga fase konstituen:
 Padat: fragmen batuan, butiran mineral atau serpih, zat organik.
 Cair: air, dengan beberapa senyawa terlarut (misalnya garam).
 Gas: uap air atau uap air.
Di tanah alami, tiga fase saling bercampur. Untuk membantu analisis, adalah mudah untuk
mempertimbangkan model tanah di mana ketiga fase dilihat sebagai terpisah, tetapi masih
dalam proporsi yang benar.

Kepadatan (Density) adalah ukuran kuantitas massa dalam volume satuan material.
Berat Satuan (Unit Weight) adalah ukuran berat volume satuan material.
Ada dua ukuran dasar kerapatan atau berat satuan yang diterapkan pada tanah: Kepadatan
kering adalah ukuran jumlah partikel padat per satuan volume. Bulk density adalah ukuran
jumlah padatan + fluida per unit volume.

Satuan kerapatan adalah:


Mg / m³, kg / m³ atau g / ml.
Sedangkan untuk Unit Weight adalah,

Dan dapat dilihat bahwa,


r = rd(1 + w) and
g = gd(1 + w)

c. Konsistensi Tanah

Konsistensi bervariasi dengan kadar air tanah. Konsistensi tanah dapat berkisar dari (kering)
padat hingga semi-padat hingga plastik cair (basah). Isi air di mana konsistensi berubah dari
satu negara ke kondisi berikutnya disebut batas konsistensi (atau batas Atterberg).
Dua dari ini digunakan dalam klasifikasi tanah halus:
 Batas cair (wL) - perubahan konsistensi dari plastik menjadi cair
 Batas plastik (wP) - perubahan konsistensi dari rapuh / rapuh menjadi plastik
Ukuran nilai batas cair dan plastik dapat diperoleh dari tes laboratorium.

d. Aktivitas Tanah
Tanah yang disebut 'tanah liat' tidak 100% lempung. Proporsi serpihan mineral lempung
(ukuran <2 mm) di tanah yang halus mempengaruhi kondisi saat ini, terutama
kecenderungannya untuk membengkak dan menyusut dengan perubahan kadar air. Tingkat
plastisitas yang terkait dengan konten tanah liat disebut aktivitas tanah.

Aktivitas = IP / (% partikel tanah liat)

Beberapa nilai tipikal adalah:


Mineral Activity Soil Activity
Muscovite 0.25 Kaolin clay 0.4-0.5
Kaolinite 0.40 Glacial clay and loess 0.5-0.75
Illite 0.90 Most British clays 0.75-1.25
Montmorillonite > 1.25 Organic estuarine clay > 1.25
3. Jelaskan tentang struktur tanah!

Struktur tanah merupakan bentuk dari tanah yang telah terkomposisi oleh 3 ukuran tanah yaitu
sand, silt dan clay. Gambar diatas merupakan penamaan struktur tanah berdasarkan
komposisi/fraksi dari ukuran butirannya. Sedangkan untuk struktur tanah sendiri dapat
dibedakan berdasarkan grade (derajat aggregation), class (rata rata ukuran) and type of
aggregates (bentuk).
 Berdasarkan rata rata ukuran maka struktur tanah dapat dibagi seperti berikut,
o Very Thin
o Fine
o Medium
o Coarse
o Very Coarse

 Berdasarkan bentuk dari kumpulan butir, maka struktur tanah dapat dibagi seperti
berikut,
o Granular, struktur dari tanah dengan butirannya berbentuk bulat serta terdiri
dari partikel sand, silt dan clay yang kecil. Memiliki ciri ciri murah dilewati
oleh air.

o Blocky, stuktur tanah yang partikelya memiliki bentuk yang menyudut. Bentuk
dari partikel tersebut menandakan tanah ini tahan terhadap penetrasi dan
gerakan dari air.

o Prismatic, tanah yang berbentuk kolom secara vertikal seperti pilar dan dibatas
oleh cracks/retakan secara vertikal. Pada struktur tanah ini air lebih sulit untuk
tersikulasi dan memiliki drainase yang buruk

o Platty Structure, merupakan tanah yang memiliki struktur seperti piringan yang
tipis dimana saling bertumpukan. Memiliki sirkulasi yang baik.

REFERENSI
http://www.fao.org/tempref/FI/CDrom/FAO_Training/FAO_Training/General/x6706e/x6706
e07.htm
http://environment.uwe.ac.uk/geocal/SoilMech/classification/default.htm

Anda mungkin juga menyukai