Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM 2

ANALISIS SINYAL DAN SISTEM

RANI R. MAYAOMI

Made Yudhista A. (10311910000035)


Achlia Dewi Anjani (10311910000042)
Rani R. Mayaomi (10311910000053)
Dosen Pengampu :
Ir. Joko Susila, MT.
Lucky Putri Rahayu,S.Si.,M.Si

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO OTOMASI


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Jl. Raya ITS, Keputih, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60111

1
MODUL 2
SISTEM WAKTU KONTINYU DAN DISKRIT: REPRESENTASI
DOMAIN WAKTU

➢ Simulasi Sistem Waktu Kontinyu

Program 2.1 Representasi Sinyal Kontinyu

%program P2_1
%pengenalan syms
clear %untuk menghapus semua variable dan
fungsi
clc %menghapus history di command windows
syms f(t) %mendeklarasikan nilai f(t)
f(t)=t^2-1; %fungsi f(t) t^2-1
pretty(f(t)) %menampilkan ekspresi simbolik dengan
tatanan matematik yang mudah dibaca
ezplot(f(t)) %untuk menggambarkan grafik y
berdasarkan persamaan yang sudah diketahui
xlabel('Time index t') %memberi nama label pada sumbu x
ylabel('fungsi') %memberi nama pada sumbu y
title('Fungsi t^2-1') %memberi nama judul grafik yang
akan ditampilkan
axis ([-10 10 -2 10]) %mengatur skala grafik yang akan
ditampilkan

Tugas Modul:
a. Run dan Tampilkan hasil script diatas.

2
b. Buatlah fungsi eksponensial, sinusoidal dan unit step menggunakan script
diatas
• Eksponensial

• Sinusoidal

3
• Unit Step

4
Program 2.2 Menyelesaikan persamaan differensial dengan syms
% Program P2_2
%Persamaan differensial
clear;
clf;
eps=-0.00000001;
syms x(t) ys(t) y(t);
x(t)=heaviside(t)*exp(-2*t);
dys=diff(ys);
y(t)=dsolve(ys+3*dys+2*diff(ys,2)==x,ys(eps)==0,dys(eps)==0
);
pretty(y(t));

Tugas Modul:
a. Run dan Tampilkan hasil script diatas.

b. Selesaikan persamaan 𝑦(𝑡) + 5𝑦̇ (𝑡) = 𝑢(𝑡), dengan 𝑢 unit step


/ t\ / t\ / /t\ \
C22 exp| - - | + exp| - - | heaviside(t) | exp| - | - 1 |
\ 5/ \ 5/ \ \5/ /
5
PENJELASAN SCRIPT
clear %membersihkan history command
windows
clf %menutup window grafik
eps=-0.00000001; %ketelitian relatif
floating-point
syms x(t) ys(t) y(t); %mendeklarasikan bahwa
variabel tsb memiliki nilai
x(t)= heaviside(t)*exp(-2*t); %memberikan
fungsi pada x(t)
dys=diff(ys); %dys merupakan turunan dari
ys
y(t)=dsolve(ys+3*dys+2*diff(ys,2)==x,ys(eps)
==0,dys(eps)==0); %fungsi y(t)
ezplot(y(t)); %menggambarkan fungsi grafik
y(t)

6
Program 2.3 Linearitas Sistem
2.3.1

% Program P2_3_1
clear;
clf;
syms x(t) ya(t) yb(t) x1(t) x2(t) y1(t) y2(t) ys(t) e;
x1(t)=sin(10*pi*t);
x2(t)=cos(12*pi*t);
x=x1+2*x2;
ya(t)=dsolve(ys+2*diff(ys)==x,ys(0)==0); %baris ke-8
subplot(3,1,1);
ezplot(ya);
y1(t)=dsolve(ys+2*diff(ys)==x1,ys(0)==0); %baris ke-11
y2(t)=dsolve(ys+2*diff(ys)==x2,ys(0)==0); %baris ke-12
yb=y1+2*y2;
subplot(3,1,2);
ezplot(yb);
e=ya-yb;
subplot(3,1,3);
ezplot(e);

Tugas Modul:
a. Run dan Tampilkan hasil script diatas.

7
b. Dilihat dari nilai, apakah ya dan yb keduanya sama?
Ya, karena nilai ya dan yb keduanya adalah sama.
c. Dilihat dari grafik apakah ya dan yb keduanya sama?
Ya,karena grafik ya dan yb keduanya adalah sama.
d. Apakah Sistem Linier?
Bukan
e. Pada baris ke 8,11 dan 12, apabila kondisi awal ys(0)==0 diganti
ys(0)==1, apakah sistem tetap linier? iya

8
PENJELASAN SCRIPT
clear; %menghapus command window
clf; %menghapus figure
syms x(t) ya(t) yb(t) x1(t) x2(t) y1(t) y2(t) ys(t) e;
x1(t)=sin(10*pi*t);%merancang gelombang sin(10*pi*t)
x2(t)=cos(12*pi*t);%merancang gelombang cos(12*pi*t)
x=x1+2*x2; %plotting variable x sama dengan x1
ditambah 2 dikali x2
ya(t)=dsolve(ys+2*diff(ys)==x,ys(0)==0); %memecahkan
persamaan differensial
subplot(3,1,1); %menampilkan grafik ke-1
ezplot(ya); %menampilkan grafik ya
y1(t)=dsolve(ys+2*diff(ys)==x1,ys(0)==0); %memecahkan
persamaan differensial (ys+2*diff(ys)==x1,ys(0)==0)
y2(t)=dsolve(ys+2*diff(ys)==x2,ys(0)==0); %memecahkan
persamaan differensial (ys+2*diff(ys)==x2,ys(0)==0)
yb=y1+2*y2; %plotting variable yb sama dengan y1
ditambah dua dikali y2
subplot(3,1,2); %menampilkan grafik ke-2
ezplot(yb); %menampilkan grafik yb
e=ya-yb; %plotting variable e sama
subplot(3,1,3); %menampilkan grafik ke-2
ezplot(e); %menampilkan grafik e

2.32

9
% Program P2_3_2
clear;
clf;
syms x(t) ya(t) yb(t) x1(t) x2(t) y1(t) y2(t) ys(t) e;
x1(t)=exp(-2*t);
x2(t)=exp(-5*t);
x=x1+x2;
ya=x^2;
subplot(3,1,1);
ezplot(ya);
axis([0 3 0 6.2]);
y1=x1^2;
y2=x2^2;
yb=y1+y2;
subplot(3,1,2);
ezplot(yb);
axis([0 3 0 6.2]);
e=ya-yb;
subplot(3,1,3);
ezplot(e);
axis([0 3 0 6.2]);

Tugas Modul:
a. Run dan Tampilkan hasil script diatas, apakah sistem diatas linier?
Tidak

PENJELASAN SCRIPT

10
clear; %membersihkan command windows
clf; %menutup windows gambar grafik sebelumnya
syms x(t) ya(t) yb(t) x1(t) x2(t) y1(t) y2(t) ys(t) e;
%mendeklarasikan variabel
x1(t)=exp(-2*t); %memberi persamaan fungsi pada x1
x2(t)=exp(-5*t); %memberi persamaan fungsi pada x1
x=x1+x2; %memberi persamaan fungsi pada x
ya=x^2; %fungsi dari ya
subplot(3,1,1); %menampilkan grafik ke-1
ezplot(ya); %menampilkan grafik ya
axis([0 3 0 6.2]); %batas sumbu x dan y pada grafik
y1=x1^2;%fungsi dari y1
y2=x2^2; %fungsi dari y2
yb=y1+y2;%fungsi dari y2
subplot(3,1,2); %menampilkan grafik ke-2
ezplot(yb); %menampilkan grafik yb
axis([0 3 0 6.2]); %batas sumbu x dan y pada grafik
e=ya-yb;%fungsi dari e
subplot(3,1,3); ); %menampilkan grafik ke-3
ezplot(e); %menampilkan grafik e
axis([0 3 0 6.2]); %batas sumbu x dan y pada grafik
Program 2.4 Time Variant-Invariant
2.4.1

% Program P2_4_1
clear;
clf;
eps=-0.00001;
syms x(t) ya(t) yb(t) ys(t) e;
x(t)=exp(-2*t)*heaviside(t);
ya(t)=dsolve(ys+diff(ys)==x,ys(eps)==0);%baris ke 7
subplot(3,1,1);
ezplot(ya);
axis([0 3 0 0.5]);
yb(t)=dsolve(ys+diff(ys)==x(t-1),ys(eps)==0); %baris ke 11
subplot(3,1,2);
ezplot(yb);
axis([0 3 0 0.5]);
e(t)=ya(t-1)-yb(t);
subplot(3,1,3);
ezplot(e);

Tugas Modul:
a. Run dan Tampilkan hasil script diatas.

11
b. Dilihat dari nilai, apakah ya dan yb keduanya sama?
Tidak, karena nilai ya dan yb keduanya adalah tidak sama.
c. Dilihat dari grafik apakah ya dan yb keduanya sama?
Ya, karena grafik ya dan yb keduanya adalah sama.
d. Apakah Sistem Time-Invariant?
Ya,
e. Pada baris ke 7 dan 11 apabila kondisi awal ys(0)==0 diganti ys(0)==1,
apakah sistem tetap Time-Invariant?
Tidak, karena sistem tidak lagi invariant. Sistem menjadi time-varying.

12
PENJELASAN SCRIPT
clear; %membersihkan command windows
clf; %menutup windows gambar grafik
sebelumnya
eps=-0.00001; %tingkat ketelitian
syms x(t) ya(t) yb(t) ys(t) e; %mendeklarasikan
variabel
x(t)=exp(-2*t)*heaviside(t); %persamaan x(t)=e^-
2*t*t>=0
ya(t)=dsolve(ys+diff(ys)==x,ys(eps)==1); %menjelaskan
fungsi ya
subplot(3,1,1); %dalam satu figure ada 3 grafik, ya
merupakan grafik ke 1
ezplot(ya); %menggambarkan grafik ya
axis([0 3 0 0.5]); %batas sumbu x dan y pada grafik
yb(t)=dsolve(ys+diff(ys)==x(t-1),ys(eps)==1);
subplot(3,1,2); %dalam satu figure ada 3 grafik,
yb merupakan grafik ke 2
ezplot(yb); %menampilkan grafik yb
axis([0 3 0 0.5]); %batas sumbu x dan y pada grafik
e(t)=ya(t-1)-yb(t); %fungsi e(t)
subplot(3,1,3); %dalam satu figure ada 3 grafik,
e(t) merupakan grafik ke 3
ezplot(e); %menampilkan grafik e

13
2.4.2

% Program P2_4_2
clear;
clf;
eps=-0.00001;
syms x(t) ya(t) yb(t) ys(t) e tau;
x(t)=exp(-2*t)*heaviside(t);
ya(t)=int(x(tau)*tau,tau,0,t);
subplot(3,1,1);
ezplot(ya);
axis([0 3 0 0.5]);
yb(t)=int(x(tau-1)*tau,tau,0,t);
subplot(3,1,2);
ezplot(yb);
axis([0 3 0 0.5]);
e(t)=ya(t-1)-yb(t);
subplot(3,1,3);
ezplot(e);

Tugas Modul:
a. Run dan Tampilkan hasil script diatas, apakah sistem diatas Time-
Invariant?

PENJELASAN SCRIPT
clear; %membersihkan history command windows
clf; %menutup windows gambar grafik
sebelumnya
eps=-0.00001; %tingkat ketelitian
syms x(t) ya(t) yb(t) ys(t) e tau;
%mendeklarasikan variabel

14
x(t)=exp(-2*t)*heaviside(t); %x(t)=e^-
2*t*t>=0
ya(t)=int(x(tau)*tau,tau,0,t); %menjelaskan
fungsi ya
subplot(3,1,1); %dalam satu figure ada 3 grafik, ya
merupakan grafik ke 1
ezplot(ya); %menampilkan grafik ya
axis([0 3 0 0.5]); %batas sumbu x dan y pada grafik
yb(t)=int(x(tau-1)*tau,tau,0,t); %menjelaskan fungsi
yb
subplot(3,1,2); %dalam satu figure ada 3 grafik,
yb merupakan grafik ke 2
ezplot(yb); %menampilkan grafik yb
axis([0 3 0 0.5]); %batas sumbu x dan y pada grafik
e(t)=ya(t-1)-yb(t); %menjelaskan fungsi e(t)
subplot(3,1,3); %dalam satu figure ada 3 grafik,
e(t) merupakan grafik ke 3
ezplot(e); %menampilkan grafik e

2.5 Konvolusi
% Program 2_5
% konvolusi
syms x(t) h(t) y(t) tau;
eps=0.000001;
h(t)=exp(-2*t)*heaviside(t);
x(t)=heaviside(t);

15
y(t)=int(x(tau)*h(t-tau),tau,-inf,inf); %konvolusi dua
fungsi
pretty(y(t));

a. Run dan Tampilkan hasil script diatas.

b. Konvolusikan sinyal 𝑥(𝑡) = 𝑡𝑒 −𝑡 𝑢(𝑡) dan ℎ(𝑡) = 𝑒 −2𝑡 𝑢(𝑡)

2.6 Representasi
sistem dalam bentuk respon impulse

%Program 2_6
%respon impulse
syms x(t) h(t) ya(t) yb(t) ys(t) dys(t) ddys(t) tau;

16
eps=-0.00001;
x(t)=heaviside(t);
dys(t)=diff(ys); ddys(t)=diff(dys);
ya(t)=dsolve(ys+5*dys+6*ddys==x,ys(eps)==0,dys(eps)==0);
%mencari nilai output dengan memasukkan input
pretty(ya);
h(t)=dsolve(ys+5*dys+6*ddys==dirac(t),ys(eps)==0,dys(eps)==
0); %mencari respon impulse
yb(t)=int(x(tau)*h(t-tau),tau,-inf,inf); %konvolusikan
respon impulse dengan input
pretty(yb);

Tugas Modul:
a. Run dan Tampilkan hasil script diatas.

b. Dilihat dari nilai ya dan yb apakah keduanya bernilai sama?


Tidak, mereka berbeda
c. Tambahkan script ezplot(ya-yb); apakah nilai dari ya dan yb sama?

PENJELASAN SCRIPT
syms x(t) h(t) ya(t) yb(t) ys(t) dys(t) ddys(t) tau;
%Mengetahui simbol variabel x(t) h(t) ya(t) yb(t) ys(t)
dys(t) ddys(t) tau
eps=-0.00001; %Jarak nomor floating point sebesar -
0.00001

17
x(t)=heaviside(t); %heaviside (X) adalah 0 untuk X <0
dan 1 untuk X> 0. Nilai heaviside (0) adalah 0,5 secara
default.
dys(t)=diff(ys); ddys(t)=diff(dys); %nilai dari dys di
cari menggunakan diferensial fungsi ys
ya(t)=dsolve(ys+5*dys+6*ddys==x,ys(eps)==0,dys(eps)==0)
; %mencari nilai output dengan memasukkan input
pretty(ya); %mencetak fungsi
h(t)=dsolve(ys+5*dys+6*ddys==dirac(t),ys(eps)==0,dys(ep
s)==0); %mencari respon impulse
yb(t)=int(x(tau)*h(t-tau),tau,-inf,inf); %konvolusikan
respon impulse dengan input
pretty(yb); %mencetak fungsi
ezplot(t); %memberi gambar grafik

➢ Simulasi Sistem Waktu Diskrit


Program 2.7 Sistem Linear dan Nonlinear
% Program P2_3
% Generate the input sequences
clf;
n = 0:40;

18
a = 2;b = -3;
x1 = cos(2*pi*0.1*n);
x2 = cos(2*pi*0.4*n);
x = a*x1 + b*x2;
num = [2.2403 2.4908 2.2403];
den = [1 -0.4 0.75];
ic = [0 0]; % Set zero initial conditions
y1 = filter(num,den,x1,ic); % Compute the output y1[n]
y2 = filter(num,den,x2,ic); % Compute the output y2[n]
y = filter(num,den,x,ic); % Compute the output y[n]
yt = a*y1 + b*y2;
d = y - yt; % Compute the difference output d[n]
% Plot the outputs and the difference signal
subplot(3,1,1)
stem(n,y);
ylabel('Amplitude');
title('Output Due to Weighted Input: a \cdot x_{1}[n] + b
\cdot x_{2}[n]');
subplot(3,1,2)
stem(n,yt);
ylabel('Amplitude');
title('Weighted Output: a \cdot y_{1}[n] + b \cdot
y_{2}[n]');
subplot(3,1,3)
stem(n,d);
xlabel('Time index n');ylabel('Amplitude');
title('Difference Signal');

Tugas Modul:

a. Output y[n], diperoleh dengan input berbobot, dan yt[n], diperoleh dengan
mengkombinasikan dua output, y1[n] and y2[n] dengan bobot yang sama. Tunjukkan
output y[n] beserta perbedaan antara kedua sinyal_

19
Sistem tersebut adalah_sistem linier
b. Jika program di atas dijalankan dengan kondisi awal tidak 0 (nilai selain 0). Plot yang
dibangkitkan adalah_

Sistem tersebut adalah_sistem Non-Linier


c. Jika program di atas dijalankan dengan kondisi awal tidak 0 dan memiliki konstanta
berbobot, a dan b. Plot yang dibangkitkan adalah sebagai berikut_

20
a=6; b=-6
Sistem tersebut adalah_sistem Non-Linier

PENJELASAN SCRIPT
clf; %menutup gambar grafik sebelumnya
n = 0:40; %mendeklarasikan n
a = 2; %mendeklarasikan a
b = -3; %mendeklarasikan b
x1 = cos(2*pi*0.1*n); %memberi persamaan fungsi pada x1
x2 = cos(2*pi*0.4*n); %memberi persamaan fungsi pada x1
x = a*x1 + b*x2; %memberi persamaan fungsi pada x
num = [2.2403 2.4908 2.2403]; %merupakan penyebut
den = [1 -0.4 0.75]; %merupakan pembilang
ic = [0 0]; %membuat inisial zero
y1 = filter(num,den,x1,ic); %menghitung output y1[n]
y2 = filter(num,den,x2,ic); %menghitung output y2[n]
y = filter(num,den,x,ic); %menghitung output y[n]
yt = a*y1 + b*y2; %persamaan fungsi yt
d = y - yt; % menghitung perrbedaan output
d[n]

% Plot keluaran dan perbedaan sinyal

21
subplot(3,1,1) %membuat banyak grafik dalam 1 figure
stem(n,y); %membuat grafik dengan diskrit
ylabel('Amplitude'); %memberi nama sumbuy y
title('Output Due to Weighted Input: a \cdot x_{1}[n] +
b \cdot x_{2}[n]');%memberi nama judul grafik
subplot(3,1,2) %membuat banyak grafik dalam 1 figure
stem(n,yt); %membuat grafik dengan diskrit
ylabel('Amplitude');%memberi nama sumbuy y
title('Weighted Output: a \cdot y_{1}[n] + b \cdot
y_{2}[n]');
subplot(3,1,3) %membuat banyak grafik dalam 1 figure
stem(n,d); %membuat grafik dengan diskrit
xlabel('Time index n'); %memberi nama sumbuy x
ylabel('Amplitude'); %memberi nama sumbuy y
title('Difference Signal'); %memberi nama judul
grafik

Program 2.8 Time-invariant and Time-varying Systems


% Program P2_4
% Generate the input sequences
clf;
n = 0:40; D = 10;a = 3.0;b = -2;
x = a*cos(2*pi*0.1*n) + b*cos(2*pi*0.4*n);
xd = [zeros(1,D) x];
num = [2.2403 2.4908 2.2403];
den = [1 -0.4 0.75];
ic = [0 0]; % Set initial conditions
% Compute the output y[n]
y = filter(num,den,x,ic);
% Compute the output yd[n]
yd = filter(num,den,xd,ic);
% Compute the difference output d[n]
d = y - yd(1+D:41+D);
% Plot the outputs
subplot(3,1,1)
stem(n,y);
ylabel('Amplitude');
title('Output y[n]'); grid;
subplot(3,1,2)
stem(n,yd(1:41));

22
ylabel('Amplitude');
title(['Output due to Delayed Input x[n Ð',
num2str(D),']']); grid;
subplot(3,1,3)
stem(n,d);
xlabel('Time index n'); ylabel('Amplitude');
title('Difference Signal'); grid;

Tugas Modul:

a. Output y[n] dan yd[n-10] yang dibangkitkan oleh Program di atas adalah sebagai berikut

Keduanya berhubungan sebagai ___ dan merupakan system time invariant


b. Output y[n] dan yd[n-D] dibangkitkan pada nilai delay variabel D sebagai berikut
D=20
Keduanya berhubungan sebagai ___ dan
merupakan system time invariant

c. Output y[n] dan yd[n-10] dibangkitkan pada nilai frekuensi input 0.1 hz
Sinyal yang dibangkitkan adalah sebagai berikut…

23
Keduanya berhubungan sebagai yd merupakan yang di di delay sebesar D dan merupakan
system time invariant
d. Output y[n] dan yd[n-10] dibangkitkan pada kondisi awal tidak nol adalah sebagai berikut
adalah n=5:45 maka

Keduanya berhubungan sebagai ___ dan merupakan system Non-linier


e. Output y[n] dan yd[n-10] dibangkitkan pada kondisi awal tidak nol dan nilai frekeunsi
input 0.1 hz adalah sebagai berikut
Sinyal yang dibangkitkan adalah sebagai berikut…

24
Keduanya berhubungan sebagai ___ dan merupakan system Non-Linier

PENJELASAN SCRIPT
clf; %menghapus gambar grafik sebelumnya
n = 0:40; %memberi range nilai n
D = 10; %memberi nilai d
a = 3.0; %memberi nilai a
b = -2; %memberi nilai b
x = a*cos(2*pi*0.1*n) + b*cos(2*pi*0.4*n); %menjelaskan fungsi
x
xd = [zeros(1,D) x]; %memberi nilai xd
num = [2.2403 2.4908 2.2403]; %pembilang
den = [1 -0.4 0.75]; %penyebut
ic = [0 0]; %menetapkan kondisi inisial
% Menghitung output dari y[n]
y = filter(num,den,x,ic);
% Menghitung output dari yd[n]
yd = filter(num,den,xd,ic);
% Menghitung perbedaan output dari d[n]
d = y - yd(1+D:41+D);
% Plot keluaran
subplot(3,1,1) %membuat banyak grafik dalam 1
figure
stem(n,y); %membuat grafik dengan diskrit
ylabel('Amplitude'); %memberi nama label y
title('Output y[n]'); %memberi judul grafik
grid; %menampilkan garis grid

25
subplot(3,1,2) %membuat banyak grafik dalam 1
figure
stem(n,yd(1:41)); %membuat grafik dengan diskrit
ylabel('Amplitude'); %memberi nama label y
title(['Output due to Delayed Input x[n Ð', num2str(D),']']);
%memberi judul grafik
grid; %menampilkan garis grid
subplot(3,1,3) %membuat banyak grafik dalam 1
figure
stem(n,d); %membuat grafik dengan diskrit
xlabel('Time index n'); %memberi nama sumbu x
ylabel('Amplitude'); %memberi nama label y
title('Difference Signal'); %memberi judul grafik
grid; %menampilkan garis grid

Program 2.9 Konvolusi

% Program P2_7
clf;
h = [3 2 1 -2 1 0 -4 0 3]; % impulse response
x = [1 -2 3 -4 3 2 1]; % input sequence
y = conv(h,x); %
n = 0:14;
subplot(2,1,1);
stem(n,y);
xlabel('Time index n'); ylabel('Amplitude');
title('Output Obtained by Convolution'); grid;
x1 = [x zeros(1,8)];
y1 = filter(h,1,x1);
subplot(2,1,2);
stem(n,y1);
xlabel('Time index n'); ylabel('Amplitude');
title('Output Generated by Filtering'); grid;

Tugas Modul:

a. Hasil y[n] and y1[n] yang dibangkitkan oleh program diatas adalah_

26
Selisih antara y[n] dan y1[n] adalah_

b. Alasan menggunakan x1[n] sebagai input, diperoleh melalui zero-padding x[n], untuk
membangkitkan y1[n] adalah agar panjangnya sama
c. Program termodifikasi untuk menjalankan konvolusi h[n] sepanjang 15 baris dengan 10
baris x[n] adalah_
% Program P2_7
clf;
h = [3 2 1 -2 1 0 -4 0 3 7 5 3 5 1 4]; % impulse response
x = [1 -2 3 -4 3 2 1 6 3 4]; % input sequence
y = conv(h,x);
n = 0:24;

27
subplot(2,1,1);
stem(y);
xlabel('Time index n'); ylabel('Amplitude');
title('Output Obtained by Convolution'); grid;
x1 = [x zeros(1,14)];
y1 = filter(h,1,x1);
subplot(2,1,2);
stem(y1);
xlabel('Time index n'); ylabel('Amplitude');
title('Output Generated by Filtering'); grid;
d=y-y1
figure(2)
stem(d)

Hasil y[n] and y1[n] yang dibangkitkan oleh program termodifikasi diatas adalah_

28
Selisih antara y[n] dan y1[n] adalah _

PENJELASAN SCRIPT
clf; %untuk mereset atau menghapus
semua fungsi
h = [3 2 1 -2 1 0 -4 0 3]; % impulse response
x = [1 -2 3 -4 3 2 1]; % input sequence
y = conv(h,x); %digunakan untuk
perkalian polinomial antara h dengan x
n = 0:14; %nilai n dari 0 sampai dengan
14
subplot(2,1,1); %berfungsi untuk membuat
sumbu pada grafik

29
stem(n,y); %stem (n,y) memplot data urutan n
dan y sebagai berasal dari sumbu x dengan lingkaran
untuk nilai data.
xlabel('Time index n'); ylabel('Amplitude'); %memberi
nama untuk sumbu x dan sumbu y
title('Output Obtained by Convolution'); grid;%memberi
judul nama
x1 = [x zeros(1,8)]; %Menambahkan nilai 0 di awal
y1 = filter(h,1,x1); %Menyaring urutan data yang akan
ditampilkan oleh grafik
subplot(2,1,2); %berfungsi untuk membuat sumbu
pada grafik
stem(n,y1); %stem (n,y1) memplot data
urutan n dan y1 sebagai berasal dari sumbu x dengan
lingkaran untuk nilai data.
xlabel('Time index n'); ylabel('Amplitude'); %memberi
nama untuk sumbu x dan sumbu y
title('Output Generated by Filtering'); grid;%memberi
judul nama

Program 2.10 Stabilitas Sistem LTI

% Program P2_8
% Stability test based on the sum of the absolute
% values of the impulse response samples
clf;
num = [1 -0.8]; den = [1 1.5 0.9];
N = 200;

30
h = impz(num,den,N+1);
parsum = 0;
for k = 1:N+1;
parsum = parsum + abs(h(k));
if abs(h(k)) < 10^(-6), break, end
end
% Plot the impulse response
n = 0:N;
stem(n,h)
xlabel('Time index n'); ylabel('Amplitude');
% Print the value of abs(h(k))
disp('Value =');disp(abs(h(k)));

Tugas Modul:
a. Fungsi perintah “end”, dan “break” adalah_
Fungsi perintah end dan break adalah perintah untuk keluar dari perulangan yang terjadi
b. Sistem waktu diskrit program diatas adalah stabil
c. Respon impuls yang dibangkitkan oleh program diatas adalah_
Nilai |h(K)| adalah_ 1.6761e-05
Dari nilai dan bentuk respon impul dapat disimpulkan bahwa system ini stabil

d. Dengan menjalankan program


di atas menggunakan nilai N yang lebih
besar, nilai baru |h(K)|
adalah_menggunakan N=1000 maka nilai |h(K)| adalah 9.1752e-07
Dari nilai ini dapat disimpulkan bahwa system ini_stabil

31
PENJELASAN SCRIPT
clf; %untuk mengosongkan figure
num = [1 -0.8]; %fungsi alih
den = [1 1.5 0.9]; %fungsi alih
N = 300 %nilai sampel respon impuls
h = impz(num,den,N+1); %mengembalikan respons impuls
filter digital
parsum = 0; %nilai parsum 0
for k = 1:N+1; %konstanta adalah 1 sampai
nilai N tambah 1
parsum = parsum + abs(h(k)); %nilai parsum
adalah pejumlahan parsum dan abs(h(k)
if abs(h(k)) < 10^(-6), break, end %jika abs(h(k)) <
10^(-6) maka program akan berhenti
end
%menampilkan gambar
n = 0:N; %banykanya nilai sampel
respon impuls
stem(n,h) %menampilkan waktu
diskrit
xlabel('Time index n'); %menampilkan nama sumbu
x
ANALISA & KESIMPULAN
Tidak hanya sekedar memprogram saja tetapi kita juga harus tahu kegunaan dari setiap
fungsi agar tidak mengetahuinya saja tetapi juga memahaminya. Saya dapat mengetahui
kegunaan tersembunyi di MatLab yaitu untuk mengetahui kegunaa setiap fungsi dapat

32
mengetikkan heldan tulisp suatu fungsi di commond windows, secara langsung nanti
akan muncul tampilan kegunaan dari fungsi tersebut.

33

Anda mungkin juga menyukai