PENDAHULUAN
BM : 390,87
Pemerian : Serbuk hablur ; putih ; tidak berbau ; rasa pahit
Kelarutan : Larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol (95%) p dan 10 bagian
kloroform p , sukar larut dalam eter p.
pH Kelarutan : 4,0 sampai 5,0
Kegunaan : Antihistamin
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
B. Corn Starch
Pemerian : Serbuk sangat halus dan putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dengan air an dengan etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya
C. Laktosa
Pemerian : Serbuk hablur ; putih ; tidak berbau ; rasa agak manis
Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih, sukar larut
dalam etanol (95%), praktis tidak laru dalam kloroform p dan dalam eter p.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
D. Avicel Ph 102
Pemerian : Bagian selulosa yang terdepolimerasi berbentuk putih, bersih, serbuk.
Kelarutan : Sukar larut dalam 5 %, w/v larutan sodium hidroksida, praktis tidak larut
dalam air.
E. Talk
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih/putih kelabu.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, etanol dan dalam eter
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat/ baik
F. Mg Stearate
Pemerian : Serbuk halus ; putih ; licin ; dan mudah melekat pada kulit ; bau lemah khas
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam etanol (95%) p dan eter p
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Formula
Jenis Zat Nama Zat
Pertablet
Zat Aktif CTM 4 mg
Corn starch
Pengikat sol 11%
Aqua Qs
Penghancur
Avicel ph 102 20%
Dalam
Pengisi Laktosa **
Penghancur
Avicel ph 102 10%
Luar
Glidan / Anti Talk 2%
Adheren Mg stearate 0,80%
3.3 Penimbangan
Nama Zat Formula Formula Per Tab Formula Per Batch
Ctm 4 Mg 4 mg (4 mg x 1000) + 5 % = 4.200
mg = 4,2 gram
Corn Starch 11% 11/100 x 300 mg =16,5mg 16,5 mg x 1000 = 16. 500 mg
= 16,5 gram
Aqua Qs Qs qs
Avicel Ph 20% 20/100 x 150mg = 30mg 30 mg x 1000 = 30. 000 mg
102 =30 gram
Lakktosa ** 150mg - (4mg + 16,5 mg + 80,3 mg x 1000 = 80.300mg
30mg + 15 mg + 3 mgr + 1,2 = 80,3 gram
mg) = 80,3 mg
Avicel Ph 10% 10/100 x 150 mg = 15 mg 15 mg x 1000 = 15.000 mg
102 = 15 gram
Talk 2% 2/100 x 150 mg = 3 mg 3 mg x 1000 = 3.000 mg
= 3 gram
Mg Stearate 0,80% 0,8/100 x 150 mg = 1,2 mg 1,2 mg x 1000 = 1200mg
= 1,2 gram
3.4 Metode Kerja
1. Pembuatan larutan pengikat
a. Dituang air kedalam wadah gelas, sambil di aduk suspensikan kedalamnya bahan
pengikat
b. Ditambahkan air mendidih (95 o C), diteruskan pengadukan hingga diperoleh cairan
yang jernih.
c. Dilarutkan pewarna dan essence dalam 5ml alkohol 96%.
d. Dimasukkan larutan ini ke dalam larutan pengikat dan diaduk hingga homogen.
2. Granulasi basah
a. Diayak zat aktif, bahan penghancur dan pengisi sebelum di campur menggunakan
ayakan mesh 30.
b. Di tuang zat aktif, bahan pengisi dan penghancur kedalam wadah baskom.
c. Di aduk homogen selama 5 menit.
d. Ditambahkan larutan pengikat (suhu 60o C / hangat), diaduk hingga menjadi massa yang
kompak. Bila perlu dapat ditambahkan air hangat.
e. Diayak dengan ayakan 8 mesh atau 12 mesh hingga terbentuk granul yang baik.
f. Dikeringkan granul di dalam lemari pengering yang telah di alasi kain batis pada suhu
40-50o C. Semalaman.
g. Di uji kadar air granul dengan alat Moisture Balance (kadar ai granul < 5%).
3. Pencampuran akhir
a. Di ayak granul yang telah kering dengan ayakan 12 mesh atau 16 mesh.
b. Dimasukkan granul kedalam kantung plastik.
c. Ditambahkan kedalamnya bahan penghancur, glidan dan anti
adheren yang telah di ayak dengan mesh 30.
d. Dikocok kantung plastik selama 5 menit.
- Uji kemampatan
Syarat < 20 %
No T0 T1
1
2
X
T0 – T1 x 100 %
T0
B. Evaluasi Tablet
B awal
6,42
Memenuhi syarat
Perhitungan :
a. Tabung 1
Atas : 0,525
Tengah : 0,529
Bawah : 0,528
X : 0,522 (Au)
Batch formula @ 150 mg
150 mh ~ 4 mg
1 tab 610 mg ~ X mg
X = 4 mg x 750 mg
150mg
= 20 mg (C teoritis)
Absorbansi larutan baku : 0,613
C uji = A uji x cp x fp
A pembanding
= 0,527 x 20 ppm
0,613
= 17,19 mg/100ml X 10 -4
= 0,00179 gr/100ml
= 1,719 mg/100ml ( C terukur)
% disolusi = C terukur X 100 %
C teoritis
= 1,719 X 100 % = 8,59 %
20 G
b. Tabung 2
Atas : 1,6255
Tengah : 1,6055
Bawah : 1,58
X : 1,592 (Au)
Batch formulasi @ 150 mg
150 mg ~ 4 mg
1 tab 750mg ~ X mg
X = 4 mg x 750 mg
150 mg
= 20 mg ( Cteoritis)
Absorban larutan baku : 0,613 (Ap)
C uji = A uji x cp x fp
A pembanding
= 1,592 x 20 ppm
0, 613
= 51,94 mg/100ml x 10-4
= 0,005194 gr/100ml
= 5,194 mg
% disolusi : C terukur x 100%
C teoritis
= 5, 194 mg x 100 %
20 mg
= 25,97 %
c. Tabung 3
Atas : 2,118
Tengah : 2,038
Bawah : 3, 959
X : 2,705 (Au)
: 44,125 %
4.2 Pembahasan
Pada praktikum teknologi farmasi sediaan padat, pada percobaan tablet CTM dengan
metode granulasi basah didapatkan hasil yang cukup baik, bahan tambahan lain yang digunakan
dalam pembuatan tablet CTM ini yaitu corn starch yang bertindak sebagai pengikat bahan, agar
partikel satu dengan yang lain dapat terikat menjadi massa granul dan tablet CTM yang kompak,
digunakan avicel sebagai bahan penghancur serta talk dan mg stearat yang berfungsi untuk
memperbaiki laju alir serbuk, dan laktosa digunakan sebagai pengisi.
Hasil tablet CTM dari beberapa evaluasi granul CTM yang sama seperti pada evaluasi
granul tablet lainnya , yaitu pada uji aliran granul ini cukup baik menghasilkan granul dengan aliran
mudah mengalir yang sebelumnya kohesif, tetapi dengan sedikit reformulasi granul, dihasilkan alir
granul yan kurang cukup baik yaitu degan hasil granul bersifat kohesif, sehingga merupakan hasil
yang kurang baik untuk proses pencetakan tablet nantinya, semakin bagus bentuk granul dan aliran
granul ,
granul lebih mudah dicetak sehingga dihasilkan tablet yang kuat karena masa
yang terikat satu sama lain meningkatkan kemudahan proses pencetakan tablet.
Selanjutnya uji pemampatan granul yaitu dihasilkan presentase sebesar 14, 035%.
syarat aliran granul yang baik yaitu dengan range <20%. Selanjutnya yaitu hasil
akhir granul, granul yang dihasilkan sebesar ……. gr untuk 1000 tablet, setiap
bobot tablet 300mg. presentase hasil akhir granul sebesar ........... %, hasil akhir
granul ini cukup baik meskipun dengan berarti terdapat bobot granul yang hilang
sebesar ......... %, hasil ini cukup baik untuk pembuatan tablet skala laboratorium,
proses granulasi yang kurang baik dan pencampuran bahan bahan yang tidak
hasil bobot akhir granul Rosella. Rosella yang cukup halus dan ikatan partikel
satu sama lain yang kurang / rendah, merupakan alasan utama zat pengikat sangat
Pengujian terakhir terhadap granul Rosella yaitu pengujian kadar air, kadar air
menentukan bobot dari tablet dan kemudahan pencetakan serta pengempaan yang
dapat mempengaruhi bentuk tablet yang dihasilkan jika tinggi nya kadar air,
massa yang akan dicetak akan lengket dan mudah menempel pada mesin cetak
tablet serta menyebabkan mudah ditumbuhi jamur jika terlalu lembab/ kadar air
tinggi sehingga kerusakan pada tablet tidak dapat dihindari selama penyimpanan.
Hasil kadar air pada granul Rosells cukup baik yaitu dengan presentase 2,59%
persyaratan kurang dari 5%. Kadar air ini sangat diperlukan untuk ikatan antar
punch, cukup menghasilkan tablet yang baik, diketahui dari evaluasi pertama
dilakukan pada tablet yaitu pengujian berdasarkan pengamatan secara visual dari
segi bentuk, warna, ukuran dan keseragaman bobot tablet yang dihasilkan, serta
evaluasi diameter dan tebal tablet untuk menghasilkan mutu tablet yang baik
terukur pada mesin cetak tablet. Rata-rata diameter tablet Rosella memenuhi
berat tablet dengan persyaratan bobot tiap tablet, hasil dari bobot tablet memenuhi
syarat Farmakope Indonesia, dengan bobot rata-rata sebesar 0, 3055 g. hasil ini
kurang baik tetapi tidak terlalu rapuh, pengujian kerapuhan tablet dilakukan
konsumen, dari dua kali pengujian kerpuhan pada tablet Rosella dihasilkan
13,541%. Hasil teoritis seharusnya <1%, Hasil kerapuhan tablet yang kurang baik
ini disebabkan karena hasil granul yang dihasilkan kurang baik dari hasil uji aliran
granul dan massa masih terbentuk serbuk, tidak menghasilkan massa granul.
Indonesia dihasilkan kurang dari 15 menit, yaitu rata-rata waktu hancur tablet
yaitu untuk tablet tanpa salut waktu hancur kurang dari 15 menit dan untuk tablet
salut kurang dari 30 menit. Hasil ini sangat berpengaruh terhadap pelepasan tablet
bahan alam Rosella dalam tubuh. Tablet yang telah dilakukan pengujian dapat
dilakukan dengan wadah dan suhu penyimpanan yang sesuai agar mutu tablet