Dosen :
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc.
Disusun Oleh :
Galih Arief Saksono P0560101141.45
1
PEMBAHASAN
2
kerjaan yang mendukung proses kerja yang tidak merupakan inti dari bisnis atau
non-core business atau juga secara prakteknya semua lini kerja di alihkan sebagai
unit outsourcing. Perusahaan lain tersebut bisa dalam bentuk vendor, koperasi, atau
instansi yang semuanya diaatur sesuai dengan ketentuan yang sudah di tetapkan.
Namun dalam pelaksanaannya outsourcing ini mengalami pro dan kontra juga antara
lainnya adalah :
1. Pro-Outsourcing :
• Dapat lebih fokus kepada core business yang sedang di jalankan.
• Dapat mengurangi biaya.
• Dapat mengubah biaya investasi menjadi biaya belanja.
• Tidak dipusingkan jika terjadi turn over tenaga kerja.
• Merupakan modernisasi dunia usaha.
• Efektivitas manpower.
• Tidak perlu membuang-buang waktu dan tenaga untuk suatu pekerjaan yang
bukan merupakan inti bisnis atau pekerjaan yang bukan utama.
• Memberdayakan anak perusahaan.
• Dealing with unpredicted business condition.
2. Kontra-Outsourcing :
• Status ketenagakerjaan yang tidak pasti.
• Adanya perbedaan kompensasi dan benefit antara tenaga kerja internal
dengan tenaga kerja outsourcing.
• Career path dari outsourcing kurang terencana dan kurang terarah.
• Para pihak pengguna jasa dapat memungkin untuk memutuskan hubungan
kerjasama dengan pihak outsourcing provider secara sepihak sehingga dapat
mengakibatnya status mereka menjadi tidak jelas.
Hal-hal yang menjadi pertimbangan mereka dalam memilih outsourcing adalah :
1. Harga.
2. Reputasi yang baik dari pihak outsourcing provider.
3. Tenaga kerja yang dimiliki oleh pihak provider outsourcing sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh perusahaan.
3
4. Pihak provider perusahaan mengetahui bentuk dari kegiatan bisnis
perusahaan.
5. Pengalaman pihak provider outsource.
6. Eksistensinya dan lain-lainnya.
Adapun masalah yang terjadi ketika melakukan penggunaan outsourcing adalah :
1. Saat penentuan partner outsourcing. Bahwa pihak provider outsourcing harus
betul-betul mengetahui apa yang betul-betul di butuhkan oleh pihak
perusahaan dan menjaga hubungan yang baik dengan pihak provider
outsourcing.
2. Pelanggaran ketentuan outsourcing. Agar biaya produksi perusahaan
berkurang, perusahaan terkadang melanggar ketentuan-ketentuan yang telah
di tetapkan sehingga seringah terjadi demo para buruh-buruh yang ada.
3. Pihak provider outsourcing sering memotong gaji para pekerja tanpa ada
batasannya sehingga yang mereka terima menjadi sedikit karna berkurang
lebih banyak.
Alasan mengapa suatu perusahaan mengambil langkah outsourcing adalah
dikarenakan agar peruhsahaan tersebut dapat bertahan dalam memasuki pasar
international dan mendapatkan keuntungan. Pengambilan langkah outsourcing
merupakan suatu penerapan kebijakan perusahaan. Ketika perusahaan mengambil
langkah melakukan IT outsourcing, perusahaan tersebut akan di hadapkan kepada
beberapa manfaat dan resiko, yang dimana ada salah satu resiko tersebut jika tidak di
tangani dengan baik akan menimbulkan masalah yang besar bagi perusahaan.
Dibutuhkannya suatu vendor IT sebagai penyedia IT yang berguna untuk
kepentingan IT outsourcing. Manfaat dari pemilihan IT outsourcing antara lain
adalah :
1. Teknologi yang maju. IT sourcing memberikan kemajuan teknologi kepada
organisasi klien dan pengalaman personil. Suatu perusahaan memiliki
kemajuan teknologi jika teknologi tersebut dapat membantu perusahaan
dalam menyelesaikan misinya, dan teknologi tersebut tergantung kepada
vendor sebagai penyedia IT outsourcing tersebut.
4
2. Cash Flow. Jasa yang disediakan oleh vendor relatif lebih murah dibanding
jika perusahaan mengusahakannya sendiri. outsourcing dapat membantu
pengelolaan arus kas sebab perusahaan tidak perlu melakukan penanaman
modal awal besar sebab vendor memiliki kebijakan free-for service basis.
Harland et al mengatakan bahwa perusahaan dapat di bebaskan dari
pembelian aset IT melalui outsourcing. Perusahaan tidak akan di bebani lg
dengan biaya pembelian, pengembangan, pemeliharaan dan pengelolaan
aset-aset IT yang mahal.
3. Pemusatan Aktivitas Inti. Perusahaan dapat lebih berkonsentrasi pada
kegiatan operasinya dan dapat mengendalikan jumlah tugas sehingga
kegiatan operasi perusahaan dapat menjadi sempurna.
4. Kebutuhan akan personil IT. Penggunaan IT sourcing oleh suatu perusahaan
menggambarkan kurangnya personil IT dalam satu perusahaan tersebut.
Vendor memiliki resources yang lebih besar, maka alangkah baiknya jika
perusahaan tersebut menggunakan IT outsourcing staff yang berasal dari
vendor.
5. Fleksibilitas penggunaan Teknologi. Outsourcing di pertimbankan sebagai
langkah management resiko yang lebih baik, sebab dengan begitu, segala
resiko yang di hadapi di limpahkan kepada vendor yang bertanggung jawab
dalam memperbaharui teknologi.
Sedangkan resiko yang akan di hadapi adalah :
1. Legal. Salah satu komponen penting dalam outsourcing adalah kontrak.
Didalam kontrak dijelaskan mengenai layanan vendor kepada penyedia,
diskusi financial, dan legal issue. Ini akan dijadikan blueprint sebagai bentuk
persetujuan mereka. Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam
melakukan pembuatan kontrak yaitu service level agreements, penalties for
non-performance, contract length, flexibility, post-outsourcing, dan vendor
standart contract. Dan ini merupakan resiko yang perlu di perhatikan dengan
sebaik-baiknya, jika tidak maka IT outsourcing akan menjadi masalah bagi
perusahaan.
5
2. Informasi merupakan aset berharga bagi perusahaan, jika tidak dikelola
dengan baik maka akan menjadi masalah bagi perusahaan tersebut.
3. Dalam menetapkan strategi hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan IT
outsourcing (outsourcing scope), yang meliputi total outsourcing dan
selective outsourcing.
4. Maintaining the relationship.
5. Loss of flexibility. Jika menandatangani kontrak outsourcing yang berjangka
lebih dari 3 tahun, maka dapat megnurangi fleksibilitas. Seandainya ada
kebutuhan bisnis yang berubah, perkembangan teknologi yang menciptakan
peluang baru dan adanya penurunan harga maka klien harus meeundingkan
kembali kontraknya.
6. Managerial Control Issue. Tafti mengatakan bahwa pengambilan keputusan
hanyalah di kendalikan oleh sebagian kecil para eksekutif senior saja,
sedangkan para departement IT yang lebih mengetahui kebutuhan IT
perusahaan dikendalikan oleh atasan saja.
7. Financial Ada biaya yang dikenal dengan hidden cost, yaitu biaya seperti
biaya diluar jasa standar, biaya pencarian vendor(melibatkan aktivitas yang
mahal seperti riset, wawancara, evaluasi dan kunjungan lokasi luar negri, dan
pemilihan akhir suatu penjualan), biaya transisi(transisi meliputi penyusunan,
penarikan kembali dan penampungan yang dilakukan oleh vendor), dan biaya
post outsourcing
Berikut ini merupakan gambar diagram yang menunjukkan proses apa saja
yang dilakukan dalam lewat cara out-sourcing.
6
Melalui out-sourcing, perusahaan dapat membeli sistem informasi yang
sudah tersedia, atau sudah dikembangkan oleh perusahaan outsource. Perusahaan
juga dapat meminta perusahaan outsource untuk memodifikasi sistem yang sudah
ada. Perusahaan juga dapat membeli software dan meminta perusahaan outsource
untuk memodifikasi software tersebut sesuai keinginan perusahaan. Dan juga lewat
out-sourcing perusahaan dapat meminta untuk mengembangkan sistem informasi
yang benar-benar baru atau pengembangan dari dasar.
Berikut ini merupakan gambaran proses yang terjadi pada pendekatan out-
sourcing.
7
mengembangkan sistem, berarti partisispasi pekerja akan meningkat, dan
diharapkan rasa kepemilikan pekerja terhadap perusahaan semakin
meningkat, walaupun itu belum tentu terjadi.
3. Waktu yang diperlukan untuk mengembangkan sistem informasi tergolong
cepat.
Karena sistem informasi dikembangkan dalam perusahaan itu sendiri, maka
proses pengembangan sistem informasi akan lebih cepat, karena setiap
kebutuhan yang diperlukan oleh pekerja IT mengenai perusahaan akan segera
didapat, juga apabila perusahaan ingin menambahkan sesuatu pada sistem
informasi, perusahaan hanya perlu mengkonfirmasi pekerja IT perusahaan
tersebut, dan pekerja IT akan dapat langsung mengerjakan perubahaanya.
Selain beberapa keuntungan menggunakan self-sourcing dalam mengerjakan
operasional perusahaan atau proyek perusahaan, ada juga beberapa kerugian dengan
penggunaaan self-sourcing.
1. Kurangnya keahlian pekerja IT dalam perusahaan yang menyebabkan sistem
yang dibangun menjadi kurang maksimal.
2. Tidak cukupnya alternatif disain sistem IT menyebabkan tersendatnya
pengembangan sistem ke tahap berikutnya.
3. Dokumentasi yang minim dan kurangnya dukungan dari luar menyebabkan
sistem yang dibangun akan mempunyai umur yang pendek.
KESIMPULAN
8
strategis, meningkatkan fleksibilitas, meningkatkan kualitas,”menyingkirkan” tugas
rutin, memfasilitasi akses menuju teknologi, mengurangi resiko keuangan,
mengurangi biaya staf, menghemat biaya teknologi.
DAFTAR REFERENSI
http://en.wikipedia.org/wiki/Outsourcing
http://ferry1002.blog.binusian.org/
http://pakpid.wordpress.com/2010/01/05/self-sourcing-in-sourcing-and-out-
sourcing/
http://pimpimarda.blog.com/2010/01/10/it-outsourcing/
http://rua.ua.es/dspace/bitstream/10045/1651/4/ISO_Logistic_Information_Manage
ment.pdf
http://www.businessforum.com/woj01.html
http://www.isaca.org/Journal/Past-Issues/2004/Volume-5/Documents/jpdf045-
TopThreePotentialRisks.pdf