Anda di halaman 1dari 27

BAB VI

Keputusan vs Biaya Tetap

 Keputusan investasi dan keputusan


pembelanjaan mengakibatkan biaya tetap
 BT dari keputusan investasi : biaya tetap operasi
 BT dari keputusan pembelanjaan : biaya tetap
pembelanjaan
 Biaya Tetap : biaya yang besarnya tidak
dipengaruhi atau tidak berubah meskipun
volume penjualan atau produksi mengalami
perubahan.
ANALISIS BREAK EVEN
 Analisis Break Even : sebuah metode untuk mempelajari
hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, laba dan volume
penjualan
 Break Even : keadaan suatu usaha yang tidak mendapatkan
laba dan tidak menderita kerugian  laba operasi = 0
 Asumsi
 Seluruh biaya dapat diklasifikasikan menjadi biaya tetap dan biaya
variabel
 Fungsi biaya total dan fungsi penjualan berbentuk garis lurus
 Hanya menjual satu macam produk, jika lebih dari satu macam
produk diasumsikan proporsinya tetap
 Persediaan awal= persediaan akhir  barang yang dijual = barang
yang diproduksi
MENGHITUNG BREAK EVEN
 BE = Biaya Tetap
rupiah
 MIR
 Marginal Income (MI) = Penjualan – Biaya Variabel
 Biaya Variabel : biaya yang jumlahnya berubah-ubah
secara proporsional dengan perubahan volume
produksi
 BE unit = Biaya Tetap
MI per unit
Ilustrasi
 Sebuah perusahaan menjual 10.000 unit sebuah
produk dengan harga Rp 10.000 per unit. Biaya
yang terjadi sbb:
Biaya Variabel per unit
Biaya bahan baku Rp 2.500
Biaya TKL Rp 2.750
Biaya overhead pabrik Rp 1.000
Biaya Tetap
Gaji pegawai Rp 18.000.000
Biaya overhead pabrik Rp 16.800.000
Asuransi Rp 1.200.000
Penjualan = 10.000 x Rp 10.000 Rp 100.000.000
B. Variabel = 10.000 x Rp 6.250 Rp 62.500.000
Marginal Income Rp 37.500.000
Biaya tetap Rp 36.000.000
Laba Rp 1.500.000
 BE rupiah = Biaya Tetap
MIR
= 36.000.000
1 – (6.250.000/10.000)
= 36.000.000 / 0,375 = Rp 96.000.000
 BE unit = Biaya Tetap
MI per unit
= 36.000.000 / 10.000 – 6.250 = 9.600 unit
 Jika perusahaan menjual 9.601 unit (1 unit diatas BE). Apa yang
terjadi, ……… perusahaan laba atau rugi ? Berapa ?
 Jika ingin mendapat laba tertentu, berapa produk yang harus
dijual ?
ANALISIS LEVERAGE
 Leverage : penggunaan asset dan
sumber dana oleh perusahaan dimana
dalam penggunaan asset atau dana
tersebut perusahaan harus
mengeluarkan biaya tetap atau beban
tetap.
 Leverage : leverage operasi dan
leverage keuangan
LEVERAGE OPERASI (OPERATING LEVERAGE)

 Leverage operasi timbul pada saat


perusahaan menggunakan aktiva yang
memiliki biaya-biaya operasi tetap.
 Asumsi jangka pendek
 Biaya operasi tetap dikeluarkan agar
volume penjualan dapat menghasilkan
penerimaan yang lebih besar daripada
seluruh biaya operasi tetap dan variabel
DEGREE OPERATING LEVERAGE
 DOL : mengukur perubahan laba operasi (EBIT) karena adanya
perubahan penjualan
 Leverage operasi tinggi  perubahan laba operasi sangat peka atau
sensitif terhadap adanya perubahan penjualan
 Analisis DOL membantu pihak manajemen untuk mengetahui lebih
lanjut pengaruh perubahan volume penjualan terhadap laba opersi
perusahaan
 Rumus:
DOL = Persentase perubahan EBIT
Persentase perubahan Penjualan
DOL (unit) = S – VC = Q (P-V)
S – VC – FC Q (P-V) - FC
Ilustrasi
 Data dari 3 perusahaan nampak sebagai berikut:
Keterangan Perusahaan Perusahaan Perusahaan
A B C
Penjualan 120 juta 180 juta 240 juta
B. Variabel 24 juta 120 juta 40 juta
Marjin Income 96 juta 60 juta 200 juta
Biaya Tetap 56 juta 30 juta 120 juta

EBIT 40 juta 30 juta 80 juta

Volume Penj. 12.000 unit 18.000 unit 24.000 unit


DOL (A) = S – VC = EBIT + FC
S – VC – FC EBIT
= 120 juta – 24 juta = 2,4
120 juta – 24 juta – 56 juta
DOL (B) = S – VC = EBIT + FC
S – VC – FC EBIT
= 180 juta – 120 juta = 2,0
180 juta – 120 juta – 30 juta
DOL (C) = S – VC = EBIT + FC
S – VC – FC EBIT
= 240 juta – 40 juta = 2,5
240 juta – 40 juta – 120 juta
Penjualan naik/turun …. EBIT ?

 Misalkan Penjualan ke 3 perusahaan naik masing-masing 10 %


Keterangan A B C
Volume Penj. 13.200 unit 19.800 unit 26.400 unit

Penjualan 132 juta 198 juta 264 juta


B. Variabel 26,4 juta 132 juta 44 juta
Marjin 105,6 juta 66 juta 220 juta
kontrbusii 30 juta
Biaya Tetap 56 juta 120 juta
EBIT 49,6 juta 36 juta 100 juta
kenaikan 24 % 20 % 25 %
EBIT
Leverage Keuangan (Financial Leverage)

 Financial Leverage merupakan penggunaan dana dengan beban


tetap dengan harapan atas penggunaan dana tersebut akan
memperbesar pendapatan EPS
 Leverage menguntungkan jika pendapatan > beban tetap
 Keuntungan Financial leverage : Trading in Equity
 INDIFFERENT POINT : keadaan dimana tercapai tingkat EBIT
yang dapat menghasilkan EPS yang sama pada berbagai
alternatif pendanaan.
 INDIFFERENT POINT =
(EBIT - I1) (1-t) = (EBIT- I2) (1-t)
S1 S2
Ilustrasi
 Suatu Perusahaan beroperasi dengan menggunakan modal
sendiri (saham biasa) Rp 800.000.000, harga per lembar saham
Rp 4.000. Perusahaan merencanakan menambah modal
sebesar Rp 400.000.000. Saat ini perusahaan memperoleh EBIT
sebesar Rp 120.000.000 tingkat pajak 40 %. Ddengan adanya
tambahan modal diharapkan EBIT naik menjadi Rp
216.000.000. Tambahan modal tersebut dapat dipenuhi dengan
alternatif sumber pendanaan :
 Menerbitkan Saham Biasa atau

 Menerbitkan obligasi dengan tingkat bunga 12 % per tahun.

Darimanakah sebaiknya Perusahaan mencari (sumber) untuk


tambahan dananya
 Tambahan dana yang dibutuhkan Rp 400.000.000

Keterangan ALT 1 : Terbitkan ALT 2 : Terbitkan


Saham biasa Obligasi
EBIT Rp 216.000.000 Rp 216.000.000
Bunga 12 % Rp - Rp 48.000.000
EBT Rp 216.000.000 Rp 168.000.000
Tax 40 % Rp 86.400.000 Rp 67.200.000
EAT Rp 129.600.000 Rp 100.800.000
Shm. beredar 300.000 lembar 200.000 lembar
EPS Rp 432 Rp 504
 Asumsi : Modal perusahaan awalnya
sejumlah Rp 800 juta berupa saham
sebesar Rp 500 juta (nominal Rp
4.000/lembar) dan obligasi bunga 12%
per tahun sebesar Rp 300 juta. Informasi
yang lainnya tetap.
 Pilihlah alternatif yang dipilih perusahaan
untuk tambahan modal sebesar Rp 400
juta
Keterangan ALT 1 : Terbitkan ALT 2 : Terbitkan
Saham biasa Obligasi
EBIT Rp 216.000.000 Rp 216.000.000
Bunga 12 % Rp 36.000.000 Rp 84.000.000
EBT Rp 180.000.000 Rp 132.000.000
Tax 40 % Rp 72.000.000 Rp 52.800.000
EAT Rp 108.000.000 Rp 79.200.000
Shm. beredar 225.000 lembar 125.000 lembar
EPS Rp 480 Rp 633,6
IP antara saham biasa dan
obligasi
 INDIFFERENT POINT =
(EBTI* - I1) (1-t) – D1 = (EBIT* - I2) (1-t) – D2
S1 S2

 (EBTI* - 0) (1-0,4) – 0 = (EBIT* - 48 juta) (1-0,4) – 0


300.000 200.000
 0,6 EBT* (200.000) = (0,6 EBIT* - 28,8 juta) 300.000
 120.000 EBIT* = 180.000 EBIT* - 8.640.000 juta
 180.000 EBIT* - 120.000 EBIT* = 8.640.000 juta
 60.000 EBIT* = 8.640.000 juta
 EBIT * = 144 juta
Bukti
Keterangan ALT 1 : Terbitkan ALT 2 : Terbitkan
Saham biasa Obligasi

EBIT Rp 144.000.000 Rp 144.000.000

Bunga 12 % Rp - Rp 48.000.000

EBT Rp 144.000.000 Rp 96.000.000

Tax 40 % Rp 57.600.000 Rp 38.400.000

EAT Rp 86.400.000 Rp 57.600.000

Shm. beredar 300.000 lembar 200.000 lembar

EPS Rp 288 Rp 288


Misalkan tambahan dana dengan alternatif Shm Biasa
dan Saham Preferen (Dividen 11 %)

Keterangan ALT 1 : Terbitkan ALT 2 : Terbitkan


Saham biasa Saham Preferen
EBIT Rp 216.000.000 Rp 216.000.000
Bunga 12 % Rp - Rp -
EBT Rp 216.000.000 Rp 216.000.000
Tax 40 % Rp 86.400.000 Rp 86.400.000
EAT Rp 129.600.000 Rp 129.600.000
Dividen Rp Rp 44.000.000
Keuntungan untuk Rp 129.600.000 Rp 85.600.000
Shm Biasa
Shm. Beredar 300.000 lembar 200.000 lembar

EPS Rp 432 Rp 428


IP antara saham biasa dan
saham preferen
 INDIFFERENT POINT =
(EBTI* - I1) (1-t) – D1 = (EBIT* - I2) (1-t) – D2
S1 S2

 (EBTI* - 0) (1-0,4) – 0 = (EBIT* - 0) (1-0,4) – 44 juta


300.000 200.000
 0,6 EBT* (200.000) = (0,6 EBIT* – 44 juta) 300.000
 120.000 EBIT* = 180.000 EBIT* - 13.200.000 juta
 180.000 EBIT* - 120.000 EBIT* = 13.200.000 juta
 60.000 EBIT* = 8.640.000 juta
 EBIT * = 220 juta
Bukti
Keterangan ALT 1 : Terbitkan ALT 2 : Terbitkan
Saham biasa Saham Preferen
EBIT Rp 220.000.000 Rp 220.000.000
Bunga 12 % Rp - Rp -
EBT Rp 220.000.000 Rp 220.000.000
Tax 40 % Rp 88.000.000 Rp 88.000.000
EAT Rp 132.000.000 Rp 132.000.000
Dividen Rp - Rp 44.000.000
Keuntungan untuk Shm Rp 132.000.000 Rp 88.000.000
Biasa
Shm. Beredar 300.000 lembar 200.000 lembar
EPS Rp 440 Rp 440
PEKERJAAN RUMAH
Soal
Semula modal Rp 800 juta terdiri dari Saham Rp 300 juta (@ Rp
4000) Obligasi Rp 300 juta (12 % per tahun) Tambahan modal
Rp 400 juta. Alt I Saham 50 % Obl 50 %, ALT II Saham 40 %
Obl 60 %. EBIT diharapkan Rp 216 juta.
Jawab
Alternatif I : Saham Rp 500 juta + Rp 200 juta = Rp 700 juta
Obligasi Rp 300 juta + Rp 200 juta = Rp 500 juta

Alternatif II : Saham Rp 500 juta + Rp 1600 juta = Rp 660 juta


Obligasi Rp 300 juta + Rp 240 juta = Rp 540 juta
Menghitung EPS
Keterangan ALTERNATIF I ALTERNATIF II

EBIT Rp 216.000.000 Rp 216.000.000

Bunga 12 % Rp 60.000.000 Rp 64.800.000

EBT Rp 156.000.000 Rp 151.200.000

Tax 40 % Rp 62.400.000 Rp 60.480.000

EAT Rp 93.600.000 Rp 90.720.000

Shm. Beredar 175.000 lembar 165.000 lembar


EPS Rp 534,86 Rp 549,8
 INDIFFERENT POINT =
(EBTI* - I1) (1-t) – D1 = (EBIT* - I2) (1-t) – D2
S1 S2
 (EBTI* - 60 juta) (1-0,4) = (EBIT* - 64,8 juta) (1-0,4)
175.000 165.000

 EBIT * = 144 juta


Bukti
Keterangan ALTERNATIF I ALTERNATIF II

EBIT Rp 144.000.000 Rp 144.000.000

Bunga 12 % Rp 60.000.000 Rp 64.800.000

EBT Rp 84.000.000 Rp 79.200.000

Tax 40 % Rp 33.600.000 Rp 31.680.000

EAT Rp 50.400.000 Rp 47.5200.000

Shm. Beredar 175.000 lembar 165.000 lembar

EPS Rp 288 288

Anda mungkin juga menyukai