Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Putu Mia Radina Putri

NIM : 171033

Kelas/Semester: A/II

TUGAS KEWARGANEGARAAN

1. Negara dan Sistem Pemerintahan


1) Pengertian Negara (Syamsunasir. 2015. Negara dan Sistem Pemerintahan. Jakarta:
Universitas Mercu Buana)
Negara berasal dari kata State (Inggris), Staat (Belanda), dan Etat (Prancis) berasal dari
bahasa latin Status atau Statum yang berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang
memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap. Dalam perkembangan selanjutnya, negara diartikan
suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasannya baik politik, militer, ekonomi, sosial
maupun budayanya yang diatur oleh pemerintah yang berada di wilayah tersebut. Mc. Iver
menjelaskan bahwa Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam
suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang
diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang demi maksud tersebut diberi kekuasaan
memaksa (Iver, 1955:22). Negara adalah suatu organisasi kekuasaan dari sekelompok
manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya
pemerintahan yang mengurus tata tertib dan mengakui adanya satu pemerintah yang
mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok manusia tersebut.
2) Sifat Organisasi Negara (Syamsunasir. 2015. Negara dan Sistem Pemerintahan.
Jakarta: Universitas Mercu Buana)
 Sifat memaksa
Setiap negara dapat memaksakan kehendak dan kekuasaannya, baik melalui jalur hukum
maupun jalur kekuasaan atau kekerasan.
 Sifat Monopoli
Setiap negara menguasai hal-hal tertentu demi tujua negara tanpa ada saingan.
 Sifat Totalitas (mencakup semua)
Semua hal tanpa kecuali mencakup kewenangan negara, misalnya semua orang harus
membayar pajak, semua orang wajib membela negara dan sebagainya.4
3) Hubungan Negara dengan Warga Negara (Syamsunasir. 2015. Negara dan Sistem
Pemerintahan. Jakarta: Universitas Mercu Buana)
Negara sebagai lembaga dan warga negara sebagai penghuni lembaga harus mempunyai
hubungan yang baik. Negara berkewajiban melindungi kepentingan keseluruhan rakyat
tanpa kecuali. Oleh karena itu warga Negara juga harus memberikan konstribusi
pemikiran dan ide secara nyata bagi kelangsungan kehidupan Negara dalam segala
aspek.Karena secara hakiki, warga Negara itulah yang paling memahami dan
mengetahui apa yang dibutuhkannya. Sebagaimana ucapan mantan presiden
Amerika Serikat, John F. Kennedy yaitu “Jangan tanyakan apa yang bisa negara
berikan kepadamu, tetapi tanyakan apa yang bisa kau berikan kepada negaramu.”

2. Pancasila dan Implementasinya


1) Pengertian Pancasila sebagai ideology dan dasar Negara
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9
Juni 1966 yang menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Sebagai
dasar negara Pancasila dipergunakan untuk mengatur seluruh tatanan kehidupan
bangsa dan negara Indonesia, artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan sistem ketatanegaraan Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI)
harus berdasarkan Pancasila. Hal ini berarti juga bahwa semua peraturan yang berlaku
di negara Republik Indonesia harus bersumberkan kepada Pancasila.
2) Implementasi Pancasila dalam kehidupan masyarakat (Rahman, Arif. 2011.
Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari. Yogyakarta: Stimik Amikom
Yogyakarta)
 Sila ketuhanan yang maha esa
Sila ini tercermin dari bebasnya rakyat Indonesia dalam hal memeluk agama yang
berarti tiap warga negara Indonesia telah mendapat kebebasan untuk memeluk
agama sebebas bebasnya asal tidak menyimpang dari sila ketuhanan yang maha
esa itu sendiri.
 Sila kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila ini sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang dilandasi sikap adil dan
beradab.
 Sila Persatuan Indonesia
Yaitu sila yang dibuat agar seluruh rakyat Indonesia adalah suatu kesatuan dan
bukan merupakan bangsa yang terpecah belah. Beberapa kejadian yang
mencerminkan persatuan Indonesia ialah penggalangan dana bagi bencana alam di
Indonesia. Saat tejadi letusan gunung merapi misalnya, banyak sekali
penggalangan bermunculan untuk meringankan beban korban bencana merapi
tersebut ini menunjukan rakyat Indonesia saling bersatu untuk saling membantu.
 Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Pada dasarnya negara Indonesia adalah negara hukum yang menganut sistem dari
rakyat oleh rakyat untuk rakyat dalam sistem pemerintahan presidensial. Ini
berarti negara Indonesia dipimpin oleh seorang presiden. Pemilihan seorang
presiden dipilih langsung oleh seluruh rakyat Indonesia melalui pemilu. Ini bukti
pencerminan dari sila keempat yaitu suatu negara dengan yang dipimpin oleh
suatu kepala negara yang dipilih agar mendapat pemimpin yang bijaksana yang
dapat memimpin Indonesia.
 Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila ini menunjukan agar keadilan harus dijunjung tinggi bagi seluruh rakyat
Indonesia tanpa terkecuali. Dalam masyarakat sila ini dapat tercermin dengan
dibuatnya peraturan peraturan atau norma norma di masyarakat agar tercipta
keadilan di masyarakat dan ditetapkannya hukuman bagi pelanggaran sebuah
keadilan karena pada dasarnya Indonesia adalah negara hukum jadi segala
pelanggaran bagi seluruh isi pancasila akan mendapatkan sanksi hukum yang
berlaku di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai