L I P A TA N
7.1 TUJUAN
a. Mengetahui definisi lipatan dan mekanisme gaya yang membentuk lipatan.
b. Mengetahui unsur – unsur lipatan, jenis dan klasifikasi lipatan
c. Mampu menganalisa dan merekonstruksi lipatan.
7.3 DEFINISI
Lipatan merupakan hasil perubahan bentuk dari suatu bahan yang ditunjukkan
sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang di dalam
bahan tersebut. Pada umumnya di dalam lipatan akan terdapat bidang perlipatan, foliasi,
dan liniasi.
Mekanisme gaya yang menyebabkannya ada dua macam:
1. Bending (pelengkungan), disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya tegak lurus
permukaan lempeng (Gambar10.1.a)
2. Buckling (melipat) disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya sejajar dengan
permukaan lempeng (Gambar10.1.b)
Gambar 7.1
Mekanisme gaya yang menyebabkan terbentuknya lipatan (a) Bending, (b) Buckling
10.4 UNSUR – UNSUR LIPATAN
• Hinge,adalah titik pelengkungan maksimum dari lipatan. Hinge line / axial line
merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik pelengkungan maksimum
tersebut. Sedangkan Hinge surface / Axial surface adalah bidang khayal dimana
terdapat semua hinge line dari suatu lipatan.
• Crest, adalah titik tertinggi dari lipatan. Crestal line merupakan garis khayal yang
menghubungkan titik-titik tertinggi pada lipatan tersebut. Sedangkan Crestal surface
adalah bidang khayal dimana terdapat semua Crestal line.
• Trough, adalah titik dasar terendah dari lipatan. Trough line merupakan garis khayal
yang menghubungkan titik-titik dasar terendah pada lipatan. Trough surface adalah
bidang khayal dimana terdapat semua trough line pada suatu lipatan.
• Plunge, sudut penunjaman dari hinge line terhadap bidang horizontal dan diukur pada
bidang vertikal.
• Bearing, sudut horizontal yang dihitung terhadap arah tertentu dan ini merupakan arah
dari penunjaman suatu hinge line / axial line.
• Rake,sudut antara hinge line / axial line dengan bidang / garis horizontal yang diukur
pada axial surface.
5. Sinklin Antiformal, struktur lipatan dengan bentuk convex (cembung) di mana lapisan
batuan seperti sinklin.
6. Antiklin Sinformal, struktur lipatan dengan bentuk concave (cekung) di mana lapisan
batuan seperti antiklin.
7. Struktur kubah (Dome) yaitu suatu jenis tertentu antiklin di mana lapisan batuan
mempunyai kemiringan ke segala arah yang menyebar dari satu titik.
8. Struktur depresi (Basinal) adalah suatu jenis unik sinklin di mana kemiringan lapisan
b. Berdasarkan besar dip dari hinge surface dan plunge dari hingeline
Tabel 7.2Klasifikasi lipatan berdasarkan dip dari sumbu lipatan dan plunge dari hinge line
(Fluety, 1964)
Rekontruksi:(Gambar7.8)
1) Secara Teoritis bentuk lipatan adalah AHIJ dengan pusat lingkaran di O1,O2, dan O3.
2) Buat garis sumbu di A, B, C dan D.
3) Buat busur lingkaran dengan pusat O1 dan O3, sehingga memotong garis sumbu
kemiringan di titik H dan K.
4) Melalui H dan K Tarik garis HM dan Kt masing-masing tegak lurus pada garis sumbu
kemiringan serta berpotogan di N.
5) Melalui N Tarik garis OP tegak lurus AD (arah lintasan / penampang) sehingga
memotong garis sumbu kemiringan di R dan S. AHIJ, dengan pusat busur lingkaran di
R dan S.
6) Maka titik R sebagai pusat busur lingkaran dengan jari-jari RK dan titik S sebagai
pusat busur lingkaran dengan jari-jari SH.
7) Lipatannya dapat direkontruksi yaitu AHTKD.
d. Kombinasi Metode Busur Lingkaran (Arc Method) dan Free Hand Method
Kombinasi ini digunakan untuk lipatan yang melibatkan batuan incompetent, dimana
terjadi penipisan dan penebalan yang tak teratur. Free Hand Method khusus pada interpolasi
yang tidak dapat dilakukan dengan Arc Method (Gambar7.9).