Film The Lorex menggambarkan seorang anak yang bernama Ted yang hidup di kota yang

bernama Thneedville. Kota Thneedville merupakan kota buatan dimana pohon, rumput, dan tanah
merupakan hasil buatan manusia. Bahkan penduduk yang ada disana harus membeli udara untuk
bisa menghirup udara bersih. Ted jatuh cinta kepada seorang perempuan cantik yang bernama
Audrey yang sangat ingin melihat pohon asli yang memiliki daun yang halus, hidup di tanah dan
bisa memberi udara bagi orang-orang di Thneedville. Untuk mengambil hati Audrey, Ted
berkeinginan untuk memberi hadiah kepada Audrey pohon asli, kemudian dia pergi keluar kota
atas informasi dari neneknya bahwa untuk bisa melihat pohon asli dia harus menemui orang yang
bernama Once-ler dengan membawa siput tua. Pertemuannya dengan Once-ler, dia diceritakan
tentang perjalanan panjang masa lalu Once-ler yang sangat terobsesi menjadi orang kaya dengan
menciptakan Thneed yaitu sebuah kain halus serba guna yang diciptakan dari daun pohon asli, saat
penebangan pohon itulah dia bertemua dengan Lorex yaitu makhluk berwarna orange yang
menjaga pohon-pohon di bukit tempat Once-ler menebang pohon. Mereka membuat kesepakatan
bahwa Once-ler tidak akan menebang pohon lagi karena makhluk yang hidup disana sangat
membutuhkan pohon untuk bertahan hidup. Namun lambat laun Thneed buatan Once-ler laku
keras, usahanya semakin berkembang pohon satu per satu ditebang hingga tak tersisa satupun,
Lorex pun terbang ke langit dan makhluk yang hidup di bukit itu pun pindah ke tempat lain.
Akhirnya Once-ler pun mengasingkan diri dirumah buatannya sambil memandang kata "useless"
peninggalan Lorex. Dia berpikir bahwa kata itu ditinggalkan untuk Ted yang artinya bahwa kecuali
jika ada orang yang peduli seperti Ted maka tak akan ada yang menjadi lebih baik. Kemudian
Once-ler memberikan Ted biji terakhir dari pohon asli untuk ditanam ke tengah kota Thneedville
untuk membuat orang lebih peduli betapa pentingnya pohon bagi kehidupan. Dan akhirnya pohon-
pohon kecil mulai tumbuh dan Lorex muncul kembali dan mengatan bahwa Once-ler telah
melakukan hal lebih baik
Film Guru Besar Tjokroaminoto menceritakan tentang