Anda di halaman 1dari 9

C.

Kode Etik Perusahaan


1. Manfaat dan kesulitan aneka
macam kode etik
perusahaan
Fenomena kode etik perusahaan mencuat sekitar
tahun 1970-an, karena terjadinya beberapa
skandal korupsi dalam kalangan bisnis.

Maka dari itu, sebaiknya perusahaan mempunyai


peraturan-peraturan ketat dan jelas
Patrick Murphy menggunakan istilah ethics
statements dan membedakannya menjadi 3 macam.

• values statements atau pernyataan nilai. Misi sebuah perusahaan


seringkali menjadi nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh pendiri
perusahaan
• corporate credo atau kredo perusahaan, yang biasanya merumuskan
tanggungjawab perusahaan terhadap para stakeholder
• kode etik (dalam arti sempit) yang disebut juga code of conduct atau
code of ethical conduct, menyangkut kebijakan etis perusahaan
berhubungan dengan kesulitan yang bisa timbul seperti konflik
kepentingan, hubungan dengan pesaing dan pemasok, menerima
hadiah, dll.
Manfaat kode etik perusahaan dapat
dilukiskan sebagai berikut:
• Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, secara intern
semua karyawan terikat dengan standar etis yang sama sehingga
diharapkan akan mengambil keputusan yang sama pula.
• Dapat menjelaskan bagaimana perusahaan menilai
tanggungjawab sosialnya.
• Kode etik menyediakan bagi perusahaan-perusahaan dan dunia
bisnis pada umumnya kemungkinan untuk mengatur dirinya
sendiri (self regulation).
Kritik pada kode etik perusahaan
yaitu :
• Merupakan formalitas belaka. Fungsinya sebatas windows
dressing – membuat pihak luar kagum dengan perusahaan.
• Banyak kode etik perusahaan dirumuskan dengan terlalu
umum, sehingga tidak menunjukkan jalan keluar bagi
masalah moral konkret yang dihadapi oleh perusahaan.
• Kritik yang paling berat adalah bahwa jarang sekali tersedia
enforcement untuk kode etik perusahaan. Jarang sekali ada
sanksi untuk pelanggaran.
Beberapa faktor yang bisa
membantu keberhasilan kode etik :
• Kode etik dirumuskan berdasarkan masukan semua karyawan,
sehingga mencerminkan kesepakatan semua pihak yang terikat
olehnya
• Harus dipertimbangkan dengan teliti bidang-bidang apa dan topik-
topik mana sebaiknya tercakup oleh kode etik perusahaan.
• Kode etik perusahaan sewaktu-waktu harus direvisi dan disesuaikan
dengan perkembangan intern maupun ekstern.
• Paling penting adalah bahwa kode etik perusahaan ditegakkan secara
konsekuen dengan menerapkan sanksi. Tetapi tentu saja hal itu harus
dilakukan secara adil.
2.Ethical auditing
Untuk menilai kinerja finansial sebuah perusahaan sudah
lama ada standar-standar accounting yang diterima secara
nasional dalam suatu negara dan malah secara internasional.
Jika perusahaan memiliki sebuah kode etik, ethical auditing
itu secara khusus terfokuskan pada kode etik tersebut.
demikian metode tersebut bisa digunakan untuk menegakkan
kode etik perusahaan secara sadar dan konsekuen
 
D. Good ethics, good business
Good ethics, good business
• Ethics pay (etik membawa untung), Good business is ethical business,
Corporate ethics: a prime business asset. Dalam kode etiknya, kini
banyak perusahaan mengakui pentingnya etik untuk bisnis mereka.
• telah ditunjukkan secara empiris bahwa perusahaan yang mempunyai
standar etis tinggi tergolong juga perusahaan yang sukses.
• Namun demikian, hal itu tidak berarti bahwa harapan akan sukses
boleh menjadi satu-satunya motivasi atau justru menjadi motivasi
utama untuk berperilaku etis. Yang baik harus dilakukan karena hal itu
baik, bukan karena membuka jalan menuju sukses, walaupun motivasi
itu tidak senantiasa perlu dihayati secara eksplisit. Sudah sejak
Aristoteles, hal itu disebut bertingkah laku “menurut keutamaan”.

Anda mungkin juga menyukai