Anda di halaman 1dari 3

Hidroksiapatit dengan berbagai bentuk memiliki sifat biologis dan juga kegunaan yang

berbeda. Seperti yang telah dilaporkan Ibrahim, dkk (2015) tentang pengunaan hidroksiapatit
sebagai adsorben. Ibrahim, dkk (2015) melaporkan hidroksiapatit berbentuk batang (rod-like)
memiliki daya penjerap yang lebih baik jika di bandingkan hidroksiapatit berbentuk jarum
(needle-like) seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Roohani-Esfahani, dkk (2010) melaporkan bahwa hidroksiapatit berbentuk jarum (needle-like)


memiliki kuat tekan yang sesuai standar untuk dijadikan tulang implan jika dibandingkan
hidroksiapatit berbentuk batang (rod-like) maupun (spherical-like) seperti yang ditunjukkan
gambar berikut :
Hidroksiapatit berbentuk jarum (needle-like) juga memberikan efek osteocalcin yang lebih baik
jika dibandingkan hidroksiapatit berbentuk batang (rod-like) maupun (spherical-like) seperti
yang ditunjukkan gambar berikut :
Parameter Karakteristik Tulang Implan
Ukuran pori (µm) Ukuran pori <1 µm hanya dapat berinteraksi
dengan protein, pori 1-20 µm sebagai
pengembangan dan pertumbuhan sel.
Untuk pertumbuhan tulang dibutuhkan pori
berukuran 100-1000 µm sebagai distribusi
aliran daraha
Porositas (%) Porositas tulang manusia berkisar 5-30% untuk
compact bone dan 30-90% untuk cancellous
boneb
Kuat Tekan (MPa) Kuat tekan tulang manusia adalah 2-30 MPac
Interkonektivitas Interkonektivitas antar pori akan memperlancar
sirkulasi dan pertukaran cairan tubuh, difusi
ion, suplai nutrisi, dan penetrasi sel tulangd
Sumber : a Emadi dkk (2010), b Carter dan Hayes (1977), c Hench dan Wilson (1993),
d Ravaglioli dan Krajewski (1997)

Anda mungkin juga menyukai